bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Korea Tune In For Love (2019)

Ditulis oleh Siti Hasanah
Tune In For Love
4.1
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tune In For Love merupakan ajang reuni bagi Jung Hae In dan Kim Go Eun. Sebelum di film ini, mereka dipertemukan dalam serial drama Goblin atau yang juga dikenal dengan judul Guardian: The Lonely And Great God. Jung Hae In muncul sebagai cameo dan berperan sebagai Tae Hee, mantan pacar Ji Eun Tak (Kim Go Eun).

Di tahun 2019 yang lalu, keduanya bertemu dalam sebuah film romantis garapan sutradara Jung Ji Woo. Di film ini Jung Hae In berperan sebagai pasangan Kim Go Eun.

Fokus cerita mengikuti dua orang yang sama-sama hidup sendiri dan berjuang mengatasi kesulitan ekonomi, mengejar cita-cita dan bertahan dari trauma masa lalu. Sinopsis dan ulasan dari film ini akan kami sajikan di bawah ini.

Sinopsis

tune-in-for-love-1_

Siang itu di tahun 1994, Cha Hyeon Woo (Jung Hae In) masuk ke sebuah toko roti milik Mi Soo (Kim Go Eun). Ia menanyakan apakah di toko itu menjual tahu atau sesuatu yang terbuat dari kedelai. Mi Soo yang mendengar pertanyaan itu terkejut melihat anak berseragam sekolah menanyakan tahu.

Tingkah Hyeon Woo seperti seseorang yang sedang merayakan hari kebebasan dari penjara. Rupanya hari itu memang hari pertama masa percobaan Hyeon Woo dan ia diperbolehkan keluar menghirup udara bebas setelah sekian lama berada di penjara remaja karena dituduh membunuh temannya.

Rasa takut menjalar perasaan Mi Soo melihat Hyeon Woo yang misterius. Apalagi ia sedang sendirian dan Eun Ja (Kim Gook Hee) belum kelihatan batang hidungnya. Mi Soo dan Eun Ja mengelola toko roti warisan orang tuanya.

Eun Ja adalah baker terbaik yang ditemui Mi Soo dan ia selalu menghadirkan menu roti baru untuk dijual. Sedangkan Mi Soo menangani penjualan di toko tersebut.

Ketika ia mendapatkan tahu, Mi Soo dan Hyeon Woo terlibat percakapan kecil mengenai hidup masing-masing. Dari percakapan itu keduanya merasa senasib. Mereka pun mulai dekat satu sama lain seiring Hyeon Woo diperbolehkan menyambung hidup dengan bekerja paruh waktu di toko roti itu.

Tak banyak kata atau perilaku, kebersamaan keduanya memunculkan benih cinta di hati masing-masing. Sayangnya, perjalanan cinta mereka tidak berjalan mulus. Setelah menjalani hari yang menyenangkan dan Hyeon Woo mulai merasa punya keluarga, teman-teman di lapas remaja muncul.

Mi Soo menunggu Hyeon Woo kembali ke toko roti itu, namun ia tidak pernah muncul. Yang tidak Mi Soo ketahui adalah Hyeon Woo terlibat perkelahian yang berujung masa percobaannya dicabut dan ia harus kembali ke lapas remaja.

Rupanya takdir mempertemukan mereka kembali setelah dua tahun berpisah. Hyeon Woo sudah bebas dari penjara dan ia berhasil lulus dari program paket yang membuatnya berpeluang melanjutkan kuliah. Mi Soo sendiri sudah bekerja di sebuah pabrik.

Pertemuan itu rupanya bukan kesempatan yang mempertemukan mereka kembali sebab keesokan harinya Hyeon Woo harus pergi Wamil, dan itu berarti ia harus berpisah lagi selama kurang lebih dua tahun untuk bertemu lagi.

Takdir memang senang bercanda, setidaknya itu yang dirasakan oleh Mi Soo dan Hyeon Woo. Wamil bukan satu-satunya hambatan dalam perjalanan cinta mereka. Hyeon Woo terlibat masalah dan Mi Soo disibukan dengan pekerjaannya sampai keduanya memutuskan untuk tidak saling menghubungi.

Tapi dasar sudah jodoh, dipisahkan sejauh apapun ujung-ujungnya kembali bertemu. Tahun 2005 mereka kembali bertemu, lagi-lagi tidak sengaja. Ketika itu Mi Soo sudah bekerja di sebuah penerbitan dan Hyeon woo mendapatkan pekerjaan sebagai kru TV. Lucunya lagi, kantor mereka satu gedung.

Tapi takdir seperti tidak rela membiarkan mereka bahagia. Mereka tetap diuji dengan rupa-rupa masalah, seperti trauma dan stigma yang harus dihadapi oleh Hyeon Woo. Di pihak Mi Soo sendiri ia harus menghadapi bosnya yang menaruh hati padanya.

Endingnya seperti apa? Bagusnya Jung Ji Woo memberikan akhir yang bahagia bagi kedua orang ini. 11 tahun perjalanan mereka yang diwarnai putus nyambung dan konflik yang mengaduk emosi berakhir dengan manis.

Jalan Cerita dengan Alur Tenang

tune-in-for-love-2_

Biasanya film atau serial drama yang beralur tenang terasa membosankan dan bikin kamu ingin fast forward filmnya beberapa menit ke depan sampai menemukan titik yang menarik. Namun, untuk Tune In For Love, hal semacam itu tidak berlaku.

Alur berjalan maju dengan titik waktu di tahun 1994 sampai 2005. Tidak ada flashback yang diselipkan untuk membangun cerita. Semuanya disajikan runut dan fokus ke perjalanan Hyeon Woo dan Mi Soo.

Jalan cerita dan pengembangan karakternya terbilang tenang, bukan lambat lho, ya. Selain itu, Jung Ji Woo juga tidak memberikan dialog panjang untuk film ini. Mirip film-film indie yang minim dialog tapi kaya akan emosi dan ekspresi.

Semuanya perpaduan sempurna sehingga menampilkan satu alur yang tenang dan sepi tapi tidak mengurangi sisi menarik dari film ini. Kita seperti diajak berfokus pada sosok Mi Soo dan Hyeon Woo dan membaca ekspresi mereka untuk menangkap emosi yang dirasakannya.

Apalagi dua artis memang terkenal dengan kualitas aktingnya. Jung Hae In dan Kim Go Eun tidak pernah mengecewakan dalam hal membawakan peran yang dipercayakan kepada mereka.

Nostalgia dengan Hal-Hal Tahun 90-an

tune-in-for-love-3_

Tune In For Love mengambil latar tahun 1990, tepatnya tahun 1994. Saat itu keduanya masih berusia 19 tahun. Mereka bertemu saat mereka sama-sama bernasib malang, hidup sebatang kara dan membawa luka masing-masing.

Suasana tahun 90-an sangat kental digambarkan, mulai dari suasana toko roti bernuansa vintage milik Mi Soo, kompleks di sekitarnya, gaya berpakaian, gawai yang digunakan di zaman itu, dan keadaan sosial di Korea di masa itu.

Pemilihan latar waktu ini dan benda-benda yang sempat jadi tren di masa itu mengundang perasaan nostalgia. Senang rasanya melihat wujud komputer model lama dengan OS window 95 dan font-nya yang ikonik. 

Yang paling seru adalah bagian radio. Anak generasi 90-an pasti mengalami masa-masa berkirim salam dan pesan lewat radio. Pendengar akan diminta mengirimkan atensi dan menyebutkan nama-nama orang yang ingin disapa.

Hyeon Woo dan Mi Soo pun tidak ketinggalan tren. Mereka sangat menyukai Yoo Yeol, penyiar baru yang suaranya sangat akrab di telinga muda-mudi Korea tahun 90-an. Mereka juga pendengar setia radio radio itu.

Semasa di lapas remaja, siaran radio itu bagi Hyeon Woo ibarat indikator pergantian waktu. Ia merasa hidupnya bergerak seiring pergantian segmen dalam siaran radio Yoo Yeol’s Music Album. Ia bahkan 'khatam' jam-jam pergantian acara tersebut. Mi Soo pun demikian.

Segmen kirim-kirim salam di acara itu kelak menjadi penyambung hubungan Hyeon Woo dan Mi Soo. Mereka akhirnya menyadari perasaan masing-masing dan memutuskan untuk kembali bersama.

Yoo Yeol Hadir Sebagai Cameo

tune-in-for-love-4_

Ketika foto teaser pertama dirilis, banyak yang tak sabar menunggu penayangan film ini. Pasalnya kedua pemeran utama kita, Kim Go Eun dan Jung Hae In masih punya “hutang” yang harus dibayarkan kepada para fans.

Keduanya pernah terlibat sebagai mantan pacar dalam serial Goblin, namun banyak yang ingin melihat keduanya berada satu frame dengan romansa yang lebih manis. Keinginan para fans terwujud setelah melihat foto kemesraan Jung Hae In dan Kim Go Eun dalam teaser Tune in for Love.

Nah, setelah menapaki perjalanan yang terjal, Hyeon Woo dan Mi Soo bersatu kembali berkat program radio visual yang dipandu oleh Yoo Yeol. Program radio yang mengudara di KBS Radio ini pernah menjadi penyiar program tersebut dari tahun 1994-2007.

Siapakah penyiar bersuara adem ini? Nah, kita bisa melihatnya siaran. Pasalnya bukan hanya suaranya saja yang bisa kita dengan, Yoo Yeol bergabung dalam film ini sebagai cameo dan muncul menjelang akhir film. Kita bisa melihat bagaimana proses persiapan sebelum siaran.

Jadi, itulah ulasan singkat dari drama manis yang dibintangi oleh Kim Go Eun dan Jung Hae In. Tune in for love bukanlah film yang sempurna. Tapi kekurangan di film ini tidak mengurangi keseruan seluruh film dan jalan ceritanya. Meskipun tidak memuat konflik yang menguras emosi dan penyelesaian cerita yang sedikit dangkal, namun film ini tetap membuat penasaran.

Akting keduanya adalah penyelamat dari kekurangan itu. Kim Go Eun dan Jung Hae In menampilkan gambaran soulmate yang memang ditakdirkan untuk bersama. Latar belakang dan masa lalu yang dihadapi keduanya tidak cukup kuat untuk memisahkan mereka. Jodoh itu memang tidak akan lari ke mana, ya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram