bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review True Memoirs of an International Assassin

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
True Memoirs of an International Assassin
1.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang penulis debutan sukses dengan novelnya yang dirilis secara online dengan mengusung tema pembunuh bayaran. Tapi novel itu diterbitkan dalam klasifikasi buku non-fiksi yang membuatnya diculik berkali-kali oleh pihak-pihak yang yakin bahwa dia adalah seorang pembunuh bayaran asli. Hal tersebut kemudian membuatnya terlibat dalam konspirasi politik dan kekuasaan di sebuah negara.

True Memoirs of an International Assassin adalah film action comedy karya Jeff Wadlow yang merupakan original film Netflix. Dirilis pada 11 November 2016, film ini dibintangi oleh Kevin James, Zulay Henao dan Andy Garcia.

Menampilkan premis tentang penulis yang dikira pembunuh bayaran memang akan menjanjikan banyak kelucuan. Ditambah lagi dengan lokasi bernuansa tropis dan eksotik di Amerika Selatan membuat film ini terasa seperti liburan saja.

Nama Jeff Wadlow sebagai sutradara yang belum pernah menghasilkan film yang bagus sedikit banyak menuai keraguan. Apakah film ini bisa tampil lebih baik dari tiga filmnya terdahulu? Atau justru sebaliknya? Simak review dari Bacaterus berikut ini untuk mengetahui jawabannya.

Baca juga: Film Action Comedy Terbaik Produksi Hollywood

Sinopsis

True Memoirs of an International Assassin__
Tahun Rilis 2016
Genre , ,
Sutradara
Pemeran Kevin James
Review Baca di sini

Sam Larson adalah seorang penulis yang sedang menyelesaikan novel fiksinya tentang pembunuh bayaran. Tapi dia masih kesulitan menemukan kalimat yang tepat untuk mengakhiri cerita. Dia sering berkonsultasi dengan Amos, seorang mantan analis Mossad yang selalu memberikan masukan bagus tapi ditiru mentah-mentah oleh Sam ke dalam novelnya, termasuk nama “The Ghost”.

Didaftarkan di platform digital, novelnya kemudian dipublikasikan oleh Kylie dan sukses besar. Tapi Amos tidak suka karena novel ini berisi semua fakta yang dia berikan kepada Sam, termasuk penggunaan nama “The Ghost” yang bisa saja membahayakan dirinya. Sam kemudian sempat hadir dalam acara talk show, tapi kikuk dan langsung melarikan diri.

Setiba di rumah, dia diculik oleh sekelompok orang tak dikenal. Sam tersadar dan sudah berada di Venezuela, tepatnya di markas pemberontak pimpinan El Toro. Sam diminta untuk membunuh presiden Venezuela untuk membuktikan bahwa dirinya adalah “The Ghost” yang legendaris itu. Sam berhasil melarikan diri dan melapor ke pihak kepolisian.

Oleh seorang detektif dia dibawa untuk bertemu dengan Anton Masovich, mafia Rusia bandar narkoba. Sam diperas oleh detektif itu tapi berhasil diselamatkan oleh Rosa Bolivar, agen DEA yang patriotis. Rosa lalu meminta Sam untuk menyusup ke rumah Anton. Setibanya disana, Anton percaya jika Sam adalah “The Ghost” dan memintanya untuk membunuh El Toro.

Saat sedang makan di café, Sam direbut kembali oleh Juan, tangan kanan El Toro. Tapi Sam tertangkap oleh militer pemerintah yang sedang melakukan pencarian atas perintah dari presiden dan Jenderal Ruiz berdasarkan informasi dari dua agen CIA, William dan Michael. Jenderal Ruiz meminta Sam untuk membunuh Anton apabila dia tidak mau diadili dan dituduh berusaha membunuh presiden.

Sam bingung dengan posisinya saat ini. Rosa mengaku jika dia memang ingin sekali membunuh Anton yang selama ini menjadi targetnya. Tiba-tiba mereka diserang oleh pasukan Anton dan Sam tertembak di bahu. Untuk menjalankan rencana mereka, Sam dan Rosa meminta bantuan El Toro dengan janji akan membunuh presiden di sebuah pesta kenegaraan.

Sam dan Rosa datang berdua ke pesta tersebut. Jenderal Ruiz langsung mengingatkan Sam untuk membunuh Anton, sementara Juan yang menyamar sebagai pelayan mengingatkan Sam untuk membunuh presiden. Anton sendiri sudah bernafsu untuk membunuh Sam, tapi dia dihalangi oleh Rosa. Sam pun akhirnya bertemu dengan presiden dan bisa berbicara empat mata dengannya.

Akankah Sam menuntaskan janji-janjinya kepada pihak-pihak tersebut? Siapakah yang akan Sam bunuh? Siapa yang menjadi pemenang dari kemelut politik ini? Tonton sampai habis filmnya untuk mendapatkan jawabannya.

Film yang Serba Tanggung

Review True Memoirs of an International Assassin_Film yang Serba Tanggung_

True Memoirs of an International Assassin sebenarnya memiliki premis yang cukup berpotensi untuk menimbulkan banyak kelucuan, apalagi diperankan oleh Kevin James yang cukup piawai memerankan karakter yang mudah kikuk dan canggung. Tapi sayangnya, potensi itu tidak diolah dengan baik dan langsung dicabut begitu saja saat tensi kecanggungan sedang berada di atas.

Tentunya kita mengharapkan banyak kelucuan seputar kekeliruan akibat klasifikasi novel yang menjadi buku non-fiksi. Sudah bagus menghadirkan sebuah adegan talk show dengan host terkenal Katie Couric, tapi sebenarnya kita masih mengharapkan satu atau dua adegan lain untuk menambah tensi kelucuan terlebih dahulu sebelum Sam memulai petualangan internasionalnya.

Sayangnya, semua langsung dicabut dan setelahnya tidak ada kelucuan lagi yang ditampilkan dengan baik. Hal tersebut mengubah film ini menjadi bergenre action murni. Tapi Jeff Wadlow juga tidak bisa menampilkan adegan aksi yang dahsyat, bahkan semuanya terasa seperti pengulangan adegan-adegan action pada film-film serupa. Mungkin maksudnya sebagai parodi, tapi terasa tidak lucu.

Plot Cerita yang Rumit

Review True Memoirs of an International Assassin_Plot Cerita yang Rumit_

Meski tidak bisa memaksakan selera humornya untuk bisa diterima penonton atau pun memanjakan dengan adegan action-nya, tapi film ini ternyata memiliki jalan cerita yang rumit, lho! Sam diculik berkali-kali oleh tiga pihak yang memintanya untuk melakukan tugas pembunuhan kepada lawan mereka masing-masing.

Bayangkan bagaimana bingungnya Sam. El Toro memintanya membunuh presiden agar pemberontakannya berhasil, Anton memintanya untuk membunuh El Toro yang dianggapnya bisa memutus bisnis narkobanya, dan presiden yang memintanya untuk membunuh Anton karena khawatir akan pengaruhnya di kepolisian dan penegak hukum. Belum lagi nanti ada pihak terselubung di dalamnya.

Inilah kelebihan Jeff Wadlow. Meski dia belum berhasil menampilkan film yang berkualitas, setidaknya dia diakui memiliki kelebihan dalam mengolah cerita dan memoles sinematografi dengan cukup baik, seperti yang ditampilkan di film berdurasi 1 jam 38 menit ini. Memang agak sedikit rumit dan terlalu penuh sesak, tapi plot seperti ini akan membuat kita tetap duduk setia hingga film usai.

Kevin James di Dalam Zona Aman

Review True Memoirs of an International Assassin_Kevin James di Dalam Zona Aman_

Sebagai pemeran utama dan kebetulan hanya namanya saja yang ditampilkan di posternya, Kevin James menanggung beban berat untuk menyukseskan film pertamanya bagi Netflix ini. Sahabat Adam Sandler ini tampil dalam zona amannya, yaitu sebagai karakter orang biasa yang kikuk dan pemalu namun berada di posisi sulit.

Memang nyaris serupa dengan karakter-karakter yang biasa dibawakan sebelumnya, tapi kali ini tingkat kekonyolannya tidak berlebihan dan karakternya cenderung normal, bahkan tidak komikal sama sekali. Tidak ada kelucuan yang berhasil membuat kita tertawa, paling hanya bisa membuat tersenyum sedikit berkat kalimat celetukan yang tidak seberapa lucu juga.

Tapi setidaknya, Kevin James tampil lebih baik dibandingkan di dua film komedi sebelumnya, Paul Blart: Mall Cop 2 (2015) dan Pixels (2015) yang tampil dalam skala menyedihkan sekali. Dalam beberapa film Netflix Adam Sandler ke depannya, nanti kita bisa saksikan kembali perpaduan kekonyolan mereka, setidaknya diharapkan berada di level seperti yang mereka tampilkan di film Grown Ups (2010).

True Memoirs of an International Assassin memang tidak begitu lucu dan tidak juga menampilkan adegan aksi yang dahsyat, tapi setidaknya film ini bisa mengisi waktu luang kita dengan baik sehingga tidak terasa sia-sia berkat jalan cerita yang rumit namun seru.

Meski kesan internasionalnya kurang terasa, karena setting lokasinya hanya di satu negara saja, tapi itu sudah cukup berkat beberapa karakter yang diceritakan berasal dari berbagai negara. Mungkin jika ada sequel-nya, meski tidak yakin akan dilanjutkan, petualangan Sam bisa dibuat merambah ke berbagai negara lainnya. Bagi fans Kevin James, film ini wajib ditonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram