bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Trollhunters: Rise of the Titans (2021)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Trollhunters: Rise of the Titans
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Para tokoh superhero dari tiga serial animasi andalan Netflix: Trollhunters, 3Below, dan Wizards dari semesta Tales of Arcadia bersatu untuk menghalangi rencana jahat Arcane Order untuk memusnahkan umat manusia dan membuat ulang bumi seperti awal penciptaannya dengan cara membangkitkan tiga Titan untuk melakukan tugas ini.

Trollhunters: Rise of the Titans adalah original animation film Netflix yang dirilis pada 21 Juli 2021. Film ini merupakan kisah pamungkas dari rangkaian serial animasi andalan Netflix karya Guillermo del Toro yang sudah dimulai sejak tahun 2016 dengan tiga serial yang menuai respon positif.

Tentu saja para penggemar setia serialnya akan bersorak kegirangan dengan hadirnya film produksi DreamWorks Animation ini. Bagaimanakah cara Jim dan rekan-rekannya menghentikan rencana pemusnahan total umat manusia ini? Simak review kami terlebih dahulu sebelum menontonnya.

Sinopsis

Sinopsis

Dalam kereta subway yang sedang melaju, Douxie dan Nari diserang oleh Bellroc. Jim dan Claire datang membantu, meski Jim tersudut dan kemudian kalah dalam pertarungan. Toby tidak sengaja mematahkan rem yang membuat kereta tidak bisa dihentikan. Saat detik terakhir Bellroc membawa Nari, Douxie memegang tangan Nari dan menukar jiwanya.

Jim dirawat di Camelot dengan ibunya. Sementara itu Aja dan Eli sampai di bumi untuk berkumpul bersama rekan-rekannya. Steve yang sudah mencium Aja tujuh kali harus menerima kenyataan jika dia mengandung anak-anak mereka karenanya. Mereka mendiskusikan rencana Arcane Order membangkitkan kembali para Titan, raksasa penghancur bumi.

Para Titan ini akan bersatu di pusat bumi, yaitu di Arcadia Oaks, dan akan mengambil Heartsone untuk mengembalikan bumi seperti awal penciptaannya, hanya saja kali ini tanpa ada manusia di dalamnya. Douxie tidak bisa bertahan lama menahan jiwanya di tubuh Nari yang berusaha dikeluarkan oleh Bellroc. Tapi sebelum jiwa tertukar, Nari sempat mengucapkan rangkaian kata sebagai petunjuk.

Mereka kemudian membagi tiga tim dengan tugas untuk menghentikan ritual pembangkitan Titan. Meski sudah berusaha sekuat tenaga, bahkan beberapa diantara mereka harus kehilangan nyawa, tiga Titan berhasil bangkit dan mulai melakukan perjalanan menuju titik kumpul. Mereka kemudian membagi tugas lagi untuk mencegah rencana Titan ini.

Claire dan kelompoknya menuju Hong Kong untuk mendapatkan Krohnisfere, sedangkan Krel dan kelompoknya berusaha mengambil pedang Excalibur. Jim, Aja dan Toby menyusul Claire ke Hong Kong setelah tidak mendapat informasi lanjutan. Untuk menghalangi Titan yang dikendarai oleh Bellroc, Jenderal Varvatos menggunakan Gun Robot demi menyelamatkan Claire.

Douxie berhasil menyadarkan Nari yang kemudian menyerang Skrael dan Titan yang dikendarainya. Meski dua Titan sudah musnah, tapi Titan yang dikendarai Bellroc tetap menuju Arcadia Oaks. Mereka berusaha menghalangi Bellroc, tapi ternyata mereka tidak mampu untuk melawannya. Jim kemudian menyadari ucapan Nari dan dengannya berhasil mencabut pedang Excalibur.

Amulet baru milik Jim yang awalnya tidak berfungsi sudah berhasil diperbaiki dan digunakan tepat pada waktunya. Saat Jim terlihat kesulitan menghadapi Bellroc seorang diri, Toby berusaha membantu dengan mengendarai mobil dan menembakkan sinar radiasi anti-sihir. Tapi atas aksinya itu, Toby harus merelakan nyawanya yang membuat seluruh rekannya bersedih, terutama Jim.

Menyadari Krohnisfere bisa membuatnya melintasi waktu, Jim bermaksud menggunakannya untuk kembali ke masa lalu sebelum dia menemukan amulet yang menjadikannya sebagai Trollhunter. Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada semua rekan-rekannya, Jim terbangun di pagi hari sebelum dia dan Toby berangkat ke sekolah.

Sepulang sekolah, Jim menyuruh Toby untuk lewat di terowongan, sehingga Toby menemukan amulet yang seharusnya dimiliki Jim sebagai Trollhunter.

Kisah Penuh Imajinasi Guillermo del Toro

Kisah Penuh Imajinasi Guillermo del Toro

Guillermo del Toro adalah sineas Meksiko yang namanya sudah dikenal oleh moviegoers seluruh dunia berkat karya-karyanya yang imajinatif, seperti dua film Hellboy (2004 & 2008), hingga film dengan kualitas Oscar dalam Pan’s Labyrinth (2006) dan The Shape of Water (2017). Mayoritas film-filmnya bertema fantasi dengan elemen horror penuh teka-teki yang cukup mencekam.

Ketika dirinya memutuskan untuk membuat serial animasi bersama DreamWorks dan Netflix, maka semua elemen yang pernah ada dalam film-filmnya kembali ditampilkan dengan takaran yang sesuai untuk anak usia sekitar 7 tahun ke atas. Trollhunters yang pertama kali dirilis pada tahun 2016, berjalan selama tiga season dengan respon positif.

Dilanjutkan dengan 3Below yang berjalan sebanyak dua season yang dimulai pada tahun 2018. Dan serial terakhirnya, Wizards, dirilis di tahun 2020. Ketiga serial yang ditayangkan di Netflix ini semuanya pernah meraih penghargaan di berbagai festival film internasional dan didapuk sebagai “serial animasi terbaik setelah Avatar: The Last Airbender” yang diakui oleh mayoritas kritikus film.

Selain serial animasi, semesta Tales of Arcadia ini juga kemudian hadir dalam bentuk komik dan novel berseri yang diterbitkan oleh Dark Horse, yang pernah sukses dengan komik Hellboy, 300, dan Sin City. Tidak sampai disitu saja, ranah video game pun dirambah dengan perilisan Trollhunters: Defenders of Arcadia di tahun 2020 untuk platform PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch dan Microsoft Windows.

Animasi Dinamis dan Penuh Warna

Animasi Dinamis dan Penuh Warna

Kembali ke filmnya, Trollhunters: Rise of the Titans hadir dengan animasi yang sangat baik, tajam, dinamis dan penuh warna. Setiap adegan action-nya ditampilkan dengan cukup baik dan nyaman untuk dilihat mata kita. Dan tentu saja penggambaran para Titan-nya bisa membuat kita terpukau. Jika saja film dengan durasi 1 jam 44 menit ini dihadirkan di layar lebar, tentu akan semakin spektakuler.

Kehadiran seluruh karakter dari tiga serialnya membuat film ini semakin ramai, sayangnya tidak semua karakter mendapatkan porsi yang cukup untuk berkontribusi lebih. Fokus cerita tetap pada sosok Jim yang merupakan protagonis di serial pertamanya dan menjadi kunci terakhir dalam usaha mereka menghentikan rencana jahat Bellroc dan rekan-rekannya.

Memang sangat sulit bagi tim penulis naskah yang dipimpin oleh Guillermo del Toro ini untuk membagi cerita secara adil untuk seluruh karakternya. Ternyata menulis naskah sebagus film The Avengers (2012) dan lanjutannya dengan banyak superhero bukan perkara mudah. Contoh terbaik dari film animasi serupa hanyalah Rise of the Guardians (2012).

Film Penutup Saga yang Nyaris Sempurna

Film Penutup Saga yang Nyaris Sempurna

Beban untuk menutup kisah saga dengan cerita yang sempurna bisa jadi membuat film ini tidak bisa tampil sesuai harapan. Selain pembagian durasi tampil bagi banyak karakternya kurang baik, jalan cerita yang memiliki pola misteri yang baik ini juga terlalu banyak menampilkan adegan kematian dari beberapa karakternya, dengan puncaknya ialah kematian Toby.

Untuk film keluarga, tingginya angka kematian cukup membuat khawatir para orang tua yang nantinya harus menjelaskan kepada anak-anaknya tentang itu semua. Tapi ketika di ending-nya, Jim menemukan celah solusi untuk mengembalikan kehidupan Toby, yaitu kembali ke masa lalu membuat cerita cukup aman, meski absurd. Tapi ending seperti ini bisa diterima di dalam kisah fantasi.

Trollhunters: Rise of the Titans memang dipersembahkan khusus bagi penggemar setia serialnya, dan bagi yang baru pertama kali mengenal para superhero ini sepertinya harus menonton ulang semua serialnya terlebih dulu supaya mendalami kisah dari semesta Tales of Arcadia ini. Film ini cocok untuk ditonton oleh seluruh anggota keluarga. Simak aksi Jim dan teman-temannya di Netflix sekarang juga!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram