bacaterus web banner retina

Review dan Sinopsis Serial Remaja Trinkets Season 2

Ditulis oleh Aditya Putra
Trinkets Season 2
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kleptomania merupakan gangguan mental yang mendorong seseorang untuk mengambil barang yang bukan miliknya dengan mencuri. Hanya saja tindakan itu bukan dilakukan karena hasrat untuk menghasilkan uang, melainkan kepuasan. Kondisi tersebut bisa diderita oleh siapa saja nggak terbatas oleh usia.

Di Trinkets season pertama, tiga remaja perempuan yaitu Elodie, Moe dan Tabitha punya kesamaan, mereka adalah kleptomania. Mereka bertemu di Shoplifters Anonymous, sebuah program untuk pengidap kleptomania agar bisa sembuh.

Di akhir season mereka melewati masalah berbeda. Kisah mereka berlanjut di season kedua. Langsung simak review dan sinopsisnya yuk!

Baca juga: 11 Film Netflix Bertema Remaja yang Seru untuk Ditonton

Sinopsis

Sinopsis

Trinkets season pertama berakhir dengan kaburnya Elodie dari rumah. Moe dan Tabitha diinterogasi oleh polisi karena dianggap punya hubungan dekat dengan Elodie.

Sementara itu Brady melapor pada polisi bahwa Elodie, Moe dan Tabitha adalah orang-orang yang bertanggungjawab atas mobilnya yang ditenggelamkan.

Elodie melarikan diri bersama pacarnya, Sabine. Dulu Elodie nggak percaya ketika diberi tahu tentang Sabine oleh Tabitha. Tabitha sendiri mendengar kesaksian dari Luca yang tahu betul bagaimana Sabine.

Perlahan-lahan Elodie merasa kekasihnya itu bukanlah orang yang tepat untuk diperjuangkan. Dia pun memilih pulang dan memperbaiki hubungan dengan Moe dan Tabitha.

Elodie, Moe dan Tabitha mengira bahwa Brady akan terus berulah pada mereka bertiga. Ternyata, Brady membuat pengakuan pada polisi bahwa dialah orang yang menenggelamkan mobilnya sendiri.

Bahkan, dia mulai bersikap baik pada Tabitha. Kecurigaan terbukti karena ternyata Brady menggunakan insiden pada mobilnya untuk mengulang ujian masuk Stanford.

Perceraian orang tua membuat Tabitha tertekan. Hubungannya dengan sang ayah semakin memburuk. Sementara itu, Luca tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

Di sisi lain, Ben, kakak dari Moe kembali ke Portland. Ben dan Tabitha pernah saling suka. Tabitha merasa kalau mereka pacaran akan menimbulkan masalah pada persahabatannya dengan Moe.

Moe melihat bagaimana Tabitha berjuang dengan kehidupan personalnya. Dari mulai keluarga sampai pacar-pacarnya yang selalu nggak baik. Dia merasa bahwa Ben pun bukan orang yang tepat untuk sahabatnya.

Tapi itu nggak menghentikan hubungan Ben dan Tabitha yang semakin dekat. Bahkan kehadiran Ben membuat Tabitha merasa lebih baik, begitu juga sebaliknya. Ketika kakaknya dan Tabitha semakin dekat, Moe mulai mengalami masalah dengan Noah.

Moe mulai kesulitan untuk bisa menghabiskan waktu dengan Noah. Masalahnya, Moe menemukan teman baru di kelas robotik yang punya minat yang sama yaitu Chase. Perlahan-lahan, Moe mengikuti kemauan Noah tapi justru hubungan mereka semakin memburuk.

Moe mulai dekat dengan Chase, sementara Elodie yang mendalami musik dengan ikut band sekolah selalu gagal merealisasikan keinginannya.

Elodie kembali mengalami kekalutan sampai keinginannya untuk mencuri kembali lagi. Begitu juga dengan Moe yang terpengaruh sementara Tabitha mencoba memperingatkan temannya, Kayla yang mulai berhubungan dengan Brady.

Visualisasi Cantik Portland

Visualisasi Cantik Portland

Dari Trinkets season pertama, berlanjut ke season kedua, latarnya masih berada di kota Portland. Selain banyak adegan yang menggunakan lokasi sekolah, banyak juga yang menggunakan bangunan-bangunan dari kota tersebut. Begitu juga dengan landscape kota termasuk alam yang ditampilkan selalu berasal dari kota yang sama.

Keteguhan menggunakan dan menunjukkan Portland di serial ini ternyata bukan tanpa alasan. Brin Lukens, produser eksekutif proyek ini, menganggap bahwa salah satu kota paling ramah lingkungan di Amerika itu merupakan bagian dari karakter yang ingin ditampilkannya. Hal itu dikarenakan Kiwi, penulis buku Trinkets berasal dari kota yang sama.

Lebih Banyak Drama

Lebih Banyak Drama

Trinkets merupakan serial yang menggunakan perempuan remaja belasan tahun sebagai karakter utamanya di dalam plot. Nggak mengejutkan kalau yang banyak ditampilkan adalah drama remaja sebagaimana status mereka sebagai anak sekolah. Drama remaja itu dibumbui dengan masalah personal mereka yaitu kleptomania.

Di season pertama, serial ini banyak menyelipkan humor di tengah-tengah drama. Unsur humor itu memberi angin segar tersendiri bagi kita sebagai penonton.

Di season kedua, porsi humor terasa jauh lebih berkurang dan lebih berfokus pada drama yang dialami Elodie, Moe dan Tabitha. Oleh karena itu ada sedikit rasa berbeda ketika kita menonton season keduanya ini.

Fokus Karakter Utama Tetap Terjaga

Fokus Karakter Utama Tetap Terjaga

Karakter utama di dua season Trinkets adalah remaja perempuan yang masih bersekolah di bangku SMA. Di season pertama, Elodie, Moe dan Tabitha sempat menyembunyikan persahabatan mereka pada teman-temannya karena takut ketahuan kleptomania.

Menuju akhir season, mereka berani tampil bersama menunjukkan diri mereka sebenarnya. Hal itu dipertahankan di season kedua yang memperlihatkan hubungan mereka sempat naik-turun walau kembali bersahabat.

Selain fokus karakter utama pada persahabatan, di season keduanya, Trinkets berhasil mempertahankan plot mereka sebagai pelajar. Banyak adegan yang diambil di sekolah. Para karakter utama pun membicarakan tentang tugas dan kegiatan sekolah lain.

Hal itu membuat plot terasa tetap terjaga solid. Pasalnya, berjalannya serial ke season berikutnya terkadang melupakan plot dasar sederhana yang menjadi fondasi cerita dari season sebelumnya.

Serial ini berhasil menjaga identitasnya sebagai serial yang mengangkat isu remaja dengan masalah personal yang diderita masing-masing karakternya.

Kondisi Mental Pengidap Kleptomania

Kondisi Mental Pengidap Kleptomania

Salah satu unsur paling menarik dari Trinkets adalah keberaniannya untuk menampilkan gangguan mental yaitu kleptomania. Terlebih kondisi itu menimpa pada remaja perempuan yang terasa unik untuk diungkap dalam sebuah serial.

Di season pertama, kleptomania menjadi sumber dari cerita yang dikembangkan dengan komposisi yang tepat. Di season kedua Trinkets, kondisi mental pengidap kleptomania baru mendapat sorotan menuju akhir season.

Fokus serial ini terasa bergeser dari perjuangan remaja melawan penyakit kleptomania menjadi perjuangan penderitanya di kehidupan personal. Bisa dibilang di season kedua ini, lebih menyoroti masalah yang dialami pengidap kleptomania alih-alih kleptomania itu sendiri.

Konflik, Klimaks, dan Ending

Konflik, Klimaks, dan Ending

Season pertama Trinkets dibuat menggantung. Elodie melarikan diri sementara Tabitha dan Moe harus berhadapan dengan Brady yang membuat mereka seolah-olah menjadi kambing hitam dari mobilnya yang tenggelam. Kita dibuat penasaran dengan apa yang akan terjadi pada Moe, Tabitha dan Elodie di season berikutnya.

Season kedua menggunakan puncak konfliks tentang Elodie dan Moe yang mulai berhasrat lagi untuk mencuri. Sementara Tabitha lebih berfokus pada masalahnya dengan Brady yang nggak kunjung selesai. Dibanding dengan season pertama yang konflik dan klimaksnya solid, season kedua konflik dan klimaksnya nggak sekuat itu.

Trinkets season 2 menjadi penutup dari serial Trinkets. Di season ini ada jawaban pasti di akhir season dan berbeda dibanding season sebelumnya yang sengaja dibuat menggantung. Walau konfliks nggak seintens di season pertama, tapi ending di season ini bisa menjadi penutup yang memuaskan bagi para penggemar.

Kalau kamu tertarik pada serial yang bercerita tentang drama remaja, serial Trinkets bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Terlebih, serial ini mengangkat topik yang nggak umum yaitu gangguan mental. Mungkin kesehatan mental adalah topik yang kamu sukai? Segera nonton lalu bagikan pesan dan kesannya di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram