bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Tomb Raider (2018), Petualangan Baru Lara Croft

Ditulis oleh Aditya Putra
Tomb Raider (2018)
3.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kesuksesan video gim yang digemari banyak orang, membentuk demand untuk mengadaptasi kontennya ke dalam bentuk film. Mengadaptasi gim yang merupakan permainan menjadi tontonan bukanlah pekerjaan mudah.

Ada ekspektasi dari para penggemar gim terhadap cerita dan karakter-karakternya, serupa dengan para pembaca novel yang kemudian diadaptasi menjadi film.

Ada banyak gim yang diadaptasi ke layar lebar. Salah satunya adalah Tomb Raider yang dirilis pada taun 1996. Kala itu, Lara Croft sebagai karakter utamanya diperankan Angelina Jolie. Tahun 2018 lalu, Tomb Raider kembali dirilis dengan kemasan baru. Seperti apa sinopsis dan review filmnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Sinopsis

tomb-raider-2018-1_

Menghilangnya sang ayah, Lord Richard Croft membuat Lara Croft bekerja sebagai kurir pengantar makanan. Lara ditangkap oleh Polisi karena sepedanya menabrak mobil Polisi.

Rekan bisnis Richard, Ana membayar biaya tebusan sehingga Lara bisa dibebaskan. Ana meminta Lara agar menandatangani surat yang akan membuat Lara mendapatkan warisan. 

Lara menolak karena meyakini sang ayah masih hidup. Ana terus mendesak Lara agar menandatangani surat warisan. Dia mengingatkan Lara apabila surat warisan nggak juga ditandatangani, maka rumah milik keluarga Croft akan dijual. Lara pun setuju membubuhkan tanda tangnnya. Dia kemudian mendapatkan akses ke sebuah ruangan rahasia di kantor ayahnya.

Richard ternyata sudah menyiapkan video sebelum dia menghilang. Dalam video itu dia menjelaskan penelitiannya tentang Himiko, sesosok ratu mitologi dari Yamatai. Himiko dianggap sebagai ratu kematian.

Richard mengingatkan Lara untuk menghancurkan segala penelitiannya tentang Himiko demi keselamatan Lara. Lara menolak permintaan itu dan malah menelusuri lebih lanjut.

Belum mendapatkan warisan membuat Lara harus menggadaikan kalung liontin pemberian ayahnya. Dengan uang yang didapatnya, dia pergi ke Hong Kong dan mempekerjakan Lu Ren, kapten kapal bernama Endurance, untuk berlayar ke Devil’s Sea dan Yamatai.

Kapal yang ditumpangi Lara diterjang badai besar. Lara terhempas ke daratan dalam keadaan nggak sadarkan diri.

Ketika tersadar, Lara bertemu dengan Mathias Vogel, pemimpin ekspedisi untuk menemukan makam Himiko. Ekspedisi itu dibiayai oleh sebuah organisasi bernama Trinity. Mereka ingin menggunakan kekuatan Himiko untuk membuat senjata pemusnah massal.

Vogel memasukkan Lara ke penjara dan mengaku bahwa dialah sosok pembunuh Richard. Dia berniat menggunakan penelitian Richard untuk membawanya ke lokasi makam Himiko.

Selain Lara, Vogel juga memenjarakan Lu Ren dan menjadikan mereka sebagai budak. Lara dan Lu Ren mencoba untuk kabur tapi hanya Lara yang berhasil. Lara kemudian membunuh salah satu anggota Trinity yang ikut dalam ekspedisi bersama Vogel. Dia kemudian menelusuri hutan dengan mengikuti sesosok misterius. 

Sosok misterius yang Lara ikuti ternyata adalah ayahnya sendiri yang mencoba mencegah Trinity menemukan makam Himiko. Lara kemudian mencoba meyakinkan Richard bahwa dia itu nyata bukan imajinasi. Richard yang mulai percaya, mengobati luka Lara. Walau dicegah oleh sang ayah untuk melawan Trinity, Lara tetap bergegas.

Lara berhasil mencuri telepon satelit yang digunakan Vogel kemudian menghubungi Lu Ren. Lu Ren mengajak budak yang ditawan Vogel untuk melawan.

Vogel yang terdistraksi membuat Lara berhasil masuk ke dalam kamp yang didirikan Trinity dan mencuri telepon. Sementara Lu Ren memimpin perlawanan para budak pada anak buah Vogel.

Richard berhasil mengambil keuntungan dengan masuk ke wilayah makam Himiko. Upaya Richard dihentikan oleh Vogel yang meminta Lara untuk membuka peti makam Himiko.

Jalan menuju peti ternyata meledak. Lara, Richard, Vogel dan anak buahnya masuk lebih dalam ke makam Himiko. Bisakah Lara mencegah Vogel mencuri mayat Himiko untuk diberikan pada Trinity?

Lara Croft yang Lebih Humanis

tomb-raider-2018-2_

Apa yang terbayang dari sosok Lara Croft? Pasti bayangan seorang wanita badass dengan tanktop serta spandex yang memiliki kemampuan spesial dalam bela diri dan menggunakan berbagai senjata. Tomb Raider dalam gim menampilkan sosok Lara yang seperti itu. Tapi film ini berbeda, sosok Lara disajikan secara lebih humanis.

Lara memang digambarkan sebagai seseorang yang sudah menyimpan ketertarikan untuk memecahkan kode sejak kecil. Tapi, dia seperti wanita pada umumnya yang harus untuk bertahan hidup.

Lara bekerja sebagai kurir makanan, bahkan ikut lomba balap sepeda untuk mendapatkan uang dan kalah. Film ini memperlihatkan bahwa sosok Lara yang tangguh melalui proses yang panjang, nggak tiba-tiba punya kemampuan spesial.

Memadukan Drama dan Adventure

tomb-raider-2018-3_

Tomb Raider nggak terburu-buru untuk menyajikan petualangan seru Lara. Kita diberi waktu terlebih dahulu untuk mengenal siapa sosok Lara, apa yang menggerakkan dia untuk berpetualang dan bagaimana dia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup.

Walau pendalaman itu nggak terlalu solid tapi cukup untuk membuat sosok Lara terasa familiar dengan yang ada di gim.

Lara tergerak untuk berpetualang karena rasa sayangnya pada sang ayah. Walau sering ditinggal pergi, ayahnya tetap memiliki tempat spesial bagi Lara.

Bahkan ketika ayahnya dinyatakan meninggal, Lara bersikeras untuk nggak percaya. Motif terkuatnya untuk berpetualang adalah untuk membongkar penelitian ayahnya dan membuktikan kalau ayahnya masih hidup.

Film garapan sutradara Roar Uthaug ini mencoba memaksimalkan elemen adventure. Lara harus bertarung melawan Vogel dan anak buahnya. Pertarungan itu nggak digambarkan berjalan mulus.

Beberapa kali Lara terjatuh, dipukul, tertembak bahkan harus bergelantungan. Penggemar gim pasti akan senang melihat adegan yang melibatkan Lara dan bangkai pesawat.

Secara sinematografi, film ini banyak mengandalkan mid shot di awal fim. Kemudian ketika cerita mulai berubah menjadi petualangan, perpaduan slow cut dan fast cut yang dipilih untuk meningkatkan tensi. Penggunaan efek  dalam beberapa adegan pun digarap maksimal sehingga adegan-adegannya terasa real.

Penampilan Alicia Vikander

tomb-raider-2018-4_

Nggak ada karakter lain yang diberi kesempatan untuk bersinar dalam Tomb Raider selain Lara Croft. Bukan tugas mudah untuk memerankan tokoh se-ikonik Lara dan Alicia Vikander berhasil menghidupkannya.

Berbagai adegan menantang dilakoni aktor asal Swedia itu. Vikander terlihat natural ketika menjadi sosok yang tangguh. Dia juga terlihat meyakinkan ketika harus frustasi karena kekalahan.

Vikander bukan hanya piawai menampilkan ekspresi dan gestur dalam adegan laga tapi juga menampilkan kualitas aktingnya dalam adegan yang emosional.

Sang aktor berhasil menunjukan pergolakan emosi yang dirasakannya ketika membunuh orang untuk pertama kalinya. Begitu juga ketika adegan Lara akhirnya menemukan ayahnya masih hidup, Vikander berhasil memainkan perannya dengan apik.

Durasi 112 menit cukup berhasil merombak sosok Lara menjadi lebih manusiawi. Tomb Raider mencoba berkompromi antara mengikuti cerita di gim atau menggaet penonton dengan cerita yang kuat. Nggak heran kalau film ini akhirnya memecah penonton menjadi dua kubu.

Penggemar gim mungkin akan kecewa, sementara itu penonton yang nggak tahu gimnya kemungkinan besar akan suka. Kamu termasuk yang mana nih? Tulis di bawah guys!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram