bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Anime Dark Fantasy Tokyo Ghoul:re (2018)

Ditulis oleh Siti Hasanah
Tokyo Ghoul:re
2.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di musim kedua Tokyo Ghoul melanjutkan kisah Kaneki yang diculik oleh Jason. Ia disiksa setiap hari olehnya, namun ia berhasil melawan Jason dan memakannya.

Lantaran Kaneki melakukan kanibalisme, kekuatan Kaneki semakin bertambah dan Kagune miliknya berubah. Di sisi lain, orang-orang Anteiku datang untuk menyelamatkan Kaneki dari organisasi jahat itu.

Di saat yang sama, 1.000 Merpati menyerang markas Aogiri dan menghancurkan anggota organisasi tersebut. Setelah pertarungan usai, Kaneki menjauhkan diri dari orang-orang Anteiku dan bergabung dengan organisasi Aogiri.

Tujuannya adalah agar ia dapat melindungi orang-orang di sekitarnya. Tokyo Ghoul lanjutannya menghadirkan karakter dan baru dan perubahan Kaneki yang signifikan. Seperti apa? Simak ulasan anime-nya berikut ini.

Sinopsis

tokyo-ghoul-2018-1_

Ada yang berbeda dari penampilan Kaneki sekarang. Rambutnya berubah warna menjadi putih dan perangainya berubah. Touka yang melihat itu menyuruhnya untuk melakukan sesuatu pada rambutnya agar tidak mencolok jika ia kembali ke Anteiku.

Secara mengejutkan, Kaneki malah bilang bahwa ia tidak akan kembali ke Anteiku sebab ia akan bergabung dengan Organisasi Aogiri.

Itu berarti ia akan bergabung dengan organisasi jahat di mana adik kandung Touka pun berada di sana. Touka kecewa dengan keputusan Kaneki dan mulai saat itu ia tidak akan lagi melihat Kaneki. Touka bukan satu-satunya yang merasa kehilangan Kaneki. Sahabatnya, Hide, pun merasakan hal yang sama.

Sebetulnya Hide sudah mengetahui bahwa Kaneki menjadi ghoul. Tapi ia tetap menganggap Kaneki sebagai sahabatnya. Di saat Kaneki bertarung melawan Jason dan Ayato, Hide datang ke lokasi pertarungan sebab merasa khawatir pada sahabatnya itu. Namun, ia hanya melihat dari kejauhan saja.

Beberapa waktu setelah pertarungan itu, CCG melakukan rapat besar untuk mendiskusikan pergerakan organisasi Aogiri yang berhasil menduduki distrik di Tokyo.

Di tengah diskusi, nama Gantai disebut sebagai dalang dibalik jatuhnya distrik ke tangan organisasi jahat tersebut. Gantai adalah nama Kaneki dalam wujud ghoul. Itu berarti ia telah menjadi salah satu orang penting di Aogiri.

Di luar markas CCG, keadaan sedang tenang. Kaneki semakin aktif berkegiatan bersama para anggota Aogiri, sementara Touka tengah sibuk menyiapkan ujian masuk universitas.

Gadis itu berencana untuk masuk ke Universitas Kamii seperti Nishio dan Kaneki. Touka diajak mengunjungi kampus agar ia termotivasi belajar. Namun, di tengah tur kampusnya itu, Nishio meninggalkan Touka sendirian.

Terpaksalah Touka berjalan-jalan sendiri di kampus besar Universitas Kamii. Di saat itu, ia tidak sengaja bertemu dengan Hide. Lalu, keduanya duduk minum kopi sambil mengobrol dari obrolan mereka Touka dapat melihat Hide pun merasa kehilangan Kaneki sebab sahabatnya itu sudah pergi begitu lama.

Tanpa sepengetahuan Touka dan Kaneki, Hide mencari informasi tentang Kaneki sambil menjalani kerja sambilannya sebagai pengantar surat bagi pegawai di markas CCG. Namun, ia tidak bisa mencari informasi dengan bebas sebab Akira melarang siapapun membicarakan perihal ghoul.

Di markas CCG, Amon dan Akira berkunjung ke Cochlea, sebuah penjara khusus para ghoul, tujuannya untuk bertemu dengan Shinpu dan mengorek informasi mengenai Fukuro.

Shinju ini rupanya adalah ghoul pendeta di panti asuhan di mana Amon tinggal dulu. Sayangnya, shinpu pemakan manusia itu tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh Akira dan Amon.

Di saat yang sama, Cochlea diserang oleh para Aogiri yang hendak membebaskan Shachi, seorang ghoul tahanan di sana. Kaneki yang ditugaskan untuk memimpin operasi pembebasan Shachi.

Sayangnya, napi tersebut malah menyerang Kaneki sebab ia mencium aroma Rize dari tubuh Kaneki. Pertarungan Kaneki dengan Shachi membuat Kagune miliknya berevolusi menjadi Kakuja.

Sebuah Kagune dapat berevolusi harus memenuhi syarat tertentu, salah satunya melakukan kanibalisme yang banyak. Kaneki selama di Aogiri melakukan hal itu sehingga Kagune miliknya bisa berevolusi. Meski belum sempurna, namun itu adalah awal bertambahnya kekuatan Kaneki.

Kalah Kuat Dibandingkan Musim Pertama

tokyo-ghoul-2018-2_

Sedikit mengecewakan mendapati cerita lanjutan musim keduanya ini. Sui Ishida membuat cerita Kaneki seperti kejar tayang sehingga tidak memperhatikan fondasi cerita. Dibandingkan dengan Tokyo Ghoul musim pertama, yang kedua ini terasa terburu-buru sehingga kisahnya menjadi tidak sekuat cerita di musim sebelumnya.

Ini pun terlihat dari penokohan karakter yang dimunculkan. Rasanya banyak hal penting yang seharusnya bisa dieksplorasi lebih jauh agar penonton dapat memahami latar belakang kehidupan karakter.

Bahkan perkembangan Kaneki pun terasa kurang disoroti sehingga membuat penonton harus menebak-nebak hal apa yang terjadi padanya sehingga ia bisa menjadi seperti itu.

Ending musim kedua ini mungkin menjadi bagian yang menghibur. Di situ tampak Hide masuk ke Anteiku bersama Kaneki.

Kaneki merasa cemas sebab Hide melihatnya dalam wujud ghoul, tapi Hide memberitahukan bahwa sebetulnya ia sudah tahu sejak lama mengenai perubahan Kaneki. Scene tersebut menjadi penutup yang manis dari kisahnya yang ngebut.

Tidak Begitu Banyak Adegan Gore

tokyo-ghoul-2018-3_

Bagian ini menjadi perbedaan yang besar dari Tokyo Ghoul musim pertama dan kedua. Di musim pertama, kita bisa melihat nyaris di sepanjang episodenya diisi dengan adegan kekerasan dan pertumpahan darah.

Adegan para ghoul memakan potongan tubuh manusia ditampilkan cukup eksplisit, cukup bikin ngeri bagi mereka yang tidak suka adegan-adegan menyakitkan seperti itu.

Namun, di musim kedua ini, kamu tidak akan melihat hal itu. Meskipun ada beberapa pertarungan yang menumpahkan darah, tapi intensitasnya berkurang. Dibandingkan dengan adegan berdarah-darah, pertarungan antara Kaneki, Merpati, anggota Aogiri dan ghoul lainnya lebih ditampilkan.

Hal ini cukup membuat cerita terasa lebih ringan tapi juga terasa ada yang kurang, meskipun mungkin cerita di musim keduanya ini lebih mudah ditonton tanpa harus menutup mata melihat adegan kekerasannya.

Adegan Flashback Bikin Cerita Menjadi Hambar

tokyo-ghoul-2018-4_

Tokyo Ghoul menghadirkan banyak karakter baru di sini. Lalu, sebagai pengenalan terhadap si karakter tersebut, Ishida menggunakan alur mundur untuk menjelaskan para karakter yang dimunculkan, misalnya saja tentang Amon dan Shinpu yang berada di Cochlea.

Di adegan tersebut, kita diperlihatkan siapa pendeta tersebut dan bagaimana hubungan mereka dulu di panti asuhan.

Selain itu, Akira Mado, putri Perwira Mado yang tewas di musim pertama punya alur mundur di mana kita bisa tahu bahwa rupanya sang putri datang ke CCG dengan misi tertentu.

Namun, sangat disayangkan bahwa flashback yang dimaksudkan sebagai introduksi justru gagal memperkenalkan latar belakang para karakter sehingga tidak cukup menggali perasaan penonton.

Banyak adegan lain yang punya peran penting tapi ditampilkan setengah-setengah hingga merusak keutuhan cerita. Sangat disayangkan bahwa Kaneki pun mengalami hal serupa.

Kita tidak tahu lebih banyak apa yang tengah dikejar olehnya selain ingin mencapai level ghoul yang lebih tinggi. Padahal di sini sang tokoh utama tampak berada dalam situasi dilematik dan bingung.

Yang tidak kalah membingungkan adalah tentang para penjahat kali ini. Dibandingkan dengan para ghoul di musim pertama yang kentara jahat dan bengis, anggota Merpati dan mereka yang memusuhi Kaneki tampak kurang mengintimidasi.

Mereka hanya tampak sibuk merancang rencana untuk menghentikan sepak terjang ghoul baru yang sudah menguasai banyak distrik di Tokyo.

Meskipun masih mempertahankan tone suram dengan kebanyakan scene malam hari, pace yang ngebut dan eksplorasi yang tidak mendalam membuat musim kedua Tokyo Ghoul terasa kurang di sana sini. Alhasil banyak karakter yang luput dikenal dan menyebabkan penonton bertanya-tanya kepentingan apa yang membuatnya dimunculkan.

Elemen lainnya mungkin tidak ada masalah. Para Seiyuu menjalankan tugas mereka dengan baik dan membuat para karakter tampak dramatis dan emosional. Belum lagi OST dan skor untuk anime ini adalah beberapa hal yang menarik.

Meski banyak kekurangan dan mengalami kemunduran dari segi kualitas cerita dibandingkan dengan musim pertamanya, Tokyo Ghoul cukup punya nilai menarik, walaupun tidak sesuai dengan ekspektasi.

Musim pertamanya berhasil membuat Tokyo Ghoul punya kesan mendalam. Sayang sekali tampaknya kesan tersebut tidak bisa dipertahankan di musim keduanya ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram