bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review To All the Boys I’ve Loved Before (2018)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
To All the Boys I’ve Loved Before
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Surat-surat cinta rahasia milik seorang gadis remaja terekspos dan mendatangkan malapetaka pada kehidupan cintanya. Lana Condor dan Noah Centineo membintangi film komedi romantis yang merupakan adaptasi novel pertama dari trilogi novel young adult laris karya Jenny Han yang terbit di tahun 2014, 2015 dan 2017.

To All the Boys I’ve Loved Before adalah original film Netflix yang dirilis pada 17 Agustus 2018 dan menuai respon positif. Meski premis ceritanya bisa dibilang klise, hampir sama dengan komedi remaja kebanyakan, tapi berkat pengarahan yang baik dari sutradara Susan Johnson, film ini tampil beda dan memikat bagi penonton umum sekalipun.

Apa saja sih faktor-faktor yang menyebabkan film ini sukses? Kami akan review film yang juga menaikkan penjualan Yakult sebesar 2,6% di seluruh dunia ini setelah tampil dalam salah satu adegannya dengan sebutan yoghurt Korea.

Sinopsis

Pesona Akting Kedua Pemeran Utamanya

Lara Jean menyimpan lima surat cinta yang tidak pernah dia kirimkan, hanya dia simpan di dalam kotak di dalam lemarinya. Salah satu dari pria yang dia tulis surat untuknya ialah Josh, tetangga dan teman masa kecilnya, yang baru saja putus dari kakak Lara Jean, Margot, karena harus terpisah demi menempuh kuliah di Skotlandia. Lara Jean merasa tidak enak jika mencintai mantan kakaknya sendiri, meski dia juga cinta.

Suatu malam, Lara Jean tertidur di sofa dan adiknya menyelinap ke kamarnya dan menemukan setumpuk surat cinta di dalam kotak. Keesokan harinya, Peter Kavinsky, salah satu pria yang pernah ditulis surat olehnya, datang menghampirinya di lintasan lari sekolah sambal membawa surat. Setelah Peter meminta penjelasan, Lara Jean malah pingsan.

Begitu siuman, Lara Jean juga melihat Josh berjalan ke arahnya dengan membawa surat. Untuk menghindari kemungkinan situasi yang membingungkan, Lara Jean mencium Peter dan membuat Josh pergi menjauh. Lara Jean bertemu dengan salah satu penerima surat itu, Lucas, yang ternyata adalah gay. Mereka berdua kemudian menjadi teman baik.

Lara Jean bermaksud menjelaskan semua tentang surat itu kepada Peter dan dia melakukan semua itu supaya Josh menjauhinya dan tidak berpikir jika dia menyukai Josh. Peter pun memberikan penawaran serupa supaya mantan pacarnya, Gen, bisa kembali menerimanya. Akhirnya mereka membuat kesepakatan dengan beberapa aturan baku tertulis jika mereka berpura-pura pacaran.

Ternyata, Gen cemburu kepada Lara Jean dan membuat perasaan Peter bercabang, dan Lara Jean pun memiliki perasaan yang sama. Saat perjalanan ke lokasi ski dari sekolah, mereka meluapkan perasaan masing-masing dan berakhir bermesraan di hot tub. Setelah itu, Gen bilang ke Lara Jean jika Peter datang kepadanya dan memberikan ikat rambut, yang ternyata adalah milik Lara Jean.

Merasa dibohongi, Lara Jean meminta putus dengan Peter dan pulang ke rumah. Ternyata Margot sudah pulang dari Skotlandia. Peter menyusul kerumahnya dan berusah menjelaskan duduk perkaranya yang kemudian disela oleh Josh yang membela Lara Jean tanpa dia ketahui kalua Margot ada disana. Margot sedikit kecewa ternyata adiknya menyimpan perasaan kepada Josh.

Situasi semakin memburuk ketika video Peter dan Lara Jean dalam hot tub tersebar di Instagram. Lara Jean meminta bantuan Margot dan Kitty mengakui jika dia yang mengirimkan semua surat itu. Margot berusaha melerai mereka berdua, menenangkan, dan melaporkan video tersebut ke pihak Instagram jika wanita di dalam video itu masih di bawah umur.

Setelah libur akhir tahun, seluruh isi sekolah tahu tentang video itu dan Lara Jean menghardik Gen yang dituduhnya merekam dan menyebarkannya. Ternyata Gen masih memendam kecemburuan masa kecilnya terhadap Lara Jean yang pernah berciuman dengan Peter saat permainan spin the bottle. Lara Jean meminta maaf kepada Josh dan berteman kembali atas saran dari ayahnya.

Tinggal bagaimana Lara Jean menuntaskan perasaannya kepada Peter, yang disarankan oleh Kitty untuk menulis surat untuknya. Tapi setelah menulis surat, Lara Jean membawa surat itu kepada Peter dan membacakannya yang diakhiri dengan mereka kembali membuka hati untuk menjalin cinta. Di tengah credit title, salah satu penerima surat Lara Jean datang ke rumah.

Setia dengan Alur Standar Komedi Romantis Remaja

Setia dengan Alur Standar Komedi Romantis Remaja

To All the Boys I’ve Loved Before memiliki alur cerita komedi romantis remaja pada umumnya yang sudah sering kita tonton, tapi tidak terjebak dalam tampilan yang klise dan karakter yang tipikal. Mungkin awalnya kita menduga karakter Lara Jean yang pemalu dan memiliki penampilan biasa saja, kemudian disulap menjadi cantik seperti dalam She’s All That (1999). Ternyata kita salah!

Tidak ada yang berubah dengan penampilan Lara Jean karena dia sudah nyaman dengan apa yang ada padanya, apalagi dia tergolong siswi yang pintar di sekolah. Bahkan dia cuek memakai sepatu boots, meskipun diejek oleh Gen, tapi dia berhasil menjawab dengan cerdas, apalagi dia dibela oleh sahabatnya. Tapi ada satu elemen cerita yang membuatnya masuk zona klise, yaitu Lara Jean suka dengan “bad boy”.

Untuk yang satu ini, tidak hanya di film saja, bahkan di dunia nyata, mayoritas gadis remaja suka dengan “bad boy” yang bisa membawa tantangan dan petualangan tersendiri bagi mereka. Wajar saja karena masih terbawa dengan darah muda, tapi pada akhirnya, pria yang baik adalah pilihan tepat untuk masa depan kalian. Percayalah!

Kembali ke Peter, sang “bad boy”. Ternyata Peter juga tidak selamanya menjadi “bad boy”, bahkan setelah dekat dengan Lara Jean dia terlihat lebih kalem dan berbicara dengan hati. Karakter Peter ini memang ditampilan tipikal satu dimensi dan tidak ada pengembangan karakter di dalamnya, karena fokus cerita lebih kepada konfrontasi hati Lara Jean dalam kehidupan cintanya.

Beberapa kali kita lihat referensi utama film ini, antara lain Mean Girls (2004) untuk karakter Gen yang suka mencemooh Lara Jean, meski itu hanya hal kecil saja, terkadang tanpa alasan yang jelas. Ada juga Can’t Buy Me Love (1987) ketika Peter dan Lara Jean bersepakat untuk pura-pura pacaran untuk menarik perhatian orang yang mereka cintai.

Pesona Akting Kedua Pemeran Utamanya

To All the Boys I’ve Loved Before (2018)

Faktor utama kesuksesan film ini tentu saja chemistry yang padu antara Lana Condor sebagai Lara Jean dan Noah Centineo sebagai Peter Kavinsky. Meski secara fisik mereka kurang serasi, apalagi sangat jarang wanita keturunan Asia sebagai tokoh utama dalam film jenis ini, tapi mereka mampu menampilkan apa yang disebut oleh band Queen, “Crazy Little Thing Called Love”.

Jika ingin melihat isi hati seseorang, tataplah matanya. Ungkapan itu sangat terlihat pada kedua pasang mata Peter dan Lara Jean saat berbicara. Ada rasa malu, cinta dan marah antara mereka, yang pada akhirnya dimenangkan oleh cinta. Centineo dan Condor seolah tampil dengan segenap hati dalam membawakan karakter mereka dan membuat kita percaya dengan rasa cinta yang ditunjukkan.

To All the Boys I’ve Loved Before bisa menjadi film komedi romantis wajib bagi para remaja milenial sekarang, menggantikan film-film ber-genre sama yang telah usang. Dengan ritme yang lincah dan tempo film yang dinamis, seolah benar-benar merefleksikan generasi abad sekarang, sehingga film ini disambut hangat para remaja dengan menjadikan Lana Condor sebagai nominator dalam Teen Choice Awards.

Bagi yang belum menyaksikannya, sebaiknya memasukkan film ini ke dalam daftar wajib tonton dan disambung dengan sequel-nya To All the Boys: P.S. I Love You (2020) di layar Netflix yang nanti akan kami review juga. Dan patut ditunggu penutup trilogi ini To All the Boys: Always and Forever, Lara Jean yang masih menunggu tanggal rilis.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram