bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review There Will Be Blood, Ambisi yang Membutakan

Ditulis oleh Aditya Putra
There Will Be Blood
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Memiliki keinginan yang besar sering juga disebut dengan ambisi. Ambisi bisa dikonotasikan positif, bisa juga negatif. Positifnya, ambisi bisa mendorong seseorang untuk terus berjuang. Negatifnya, ambisi bisa membuat seseorang menghalalkan segala cara.

Salah satu ambisi terbesar bagi manusia adalah keinginan menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik, seharusnya dilakukan dengan cara yang sehat dan kompetitif.

Di film There Will Be Blood, ambisi itu justru membuat seseorang rela melakukan apapun. Bahkan ketika terbentur dengan kepercayaan. Yuk simak sinopsis dan review filmnya.

Sinopsis

there-will-be-blood-2_

Pada tahun 1898, Daniel Plainview adalah seorang penambang perak. Empat tahun kemudian, dia menemukan sebuah ladang yang mengeluarkan minyak. Dengan peralatan seadanya, dia menambang lebih dalam.

Suatu hari, salah seorang pegawainya mengalami kecelakaan. Daniel pun mengadopsi anak sang pegawai. Anak itu kemudian diberi nama H.W. H.W. menjadi rekan Daniel dalam bekerja. 

Pada tahun 1911, Daniel dicari oleh seorang pria bernama Paul Sunday. Paul mengatakan bahwa dia mengetahui tempat yang bisa menjadi ladang minyak. Tempat itu ada di ladang milik orang tua Paul.

Paul hanya akan memberi tahu lokasi yang tepat apabila Daniel memberinya uang sebesar lima USD. Daniel bersikeras memberi tiga USD. Paul pun memberi tahu lokasi rumah orang tuanya di Little Boston.

Daniel dan H.W. pergi ke Little Boston. Mereka ke rumah keluarga Sunday dengan berpura-pura sedang berburu burung. Mereka berdua mencari bukti adanya minyak di ladang.

Setelah menemukan minyak, Daniel menawar harga ladang keluarga Sunday. Eli, salah satu anak keluarga Sunday, memberi harga 10.000 USD karena lokasi pengeboran akan melewati Gereja Third Revelation yang dipimpinnya.

Daniel setuju membeli lahan keluarga Sunday beserta wilayah sekelilingnya. Hanya lahan milik William Bandy yang nggak dibelinya. Bandy menolak bernegosiasi dengan Daniel. Daniel mendatangkan pegawai-pegawainya ke Little Boston. Eli meminta Daniel supaya dia memberi pemberkatan pada proyek penambangan Daniel. Daniel pun setuju.

Pada saat acara peresmian penggalian, Daniel melewatkan pemberkatan Eli dengan sengaja. Penggalian minyak besar-besaran dilakukan di Little Boston. Berbagai hal aneh mulai terjadi. Minyak menyembur dari dalam tanah sampai menewaskan salah satu pegawai Daniel. Bahkan H.W. yang berada di dekat lokasi pun terpental. Daniel mencoba menyelamatkan H.W. 

Daniel berupaya memadamkan api yang menjalar di area tambang. H.W. tiba-tiba nggak bisa mendengar. Eli mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi karena Daniel nggak melakukan pemberkatan.

Di depan pegawai Daniel, Eli menyampaikan bahwa Daniel belum melunasi uang yang dijanjikan. Daniel menghajar Eli. Malam harinya, Eli menyerang ayahnya karena terlalu percaya pada Daniel.

Seorang pria datang ke Little Boston. Dia mengaku sebagai saudara tiri Daniel, Henry. Mereka menjalin kedekatan. H.W. cemburu dan mencoba membakar kamar mereka. H.W. berharap bisa menyingkirkan Henry.

Daniel mengirim H.W. ke sekolah untuk tunarungu di San Fransisco tanpa didampingi. Daniel bekerja sama dengan Union Oil untuk membangun pipa ke California. 

Daniel menemukan bahwa Henry yang sebenarnya sudah mati. Dia pun membunuh pria yang mengaku sebagai Henry. Keesokan harinya, Bandy datang. Bandy mengatakan kalau dia tahu apa yang dilakukan Daniel.

Bandy pun meminta Daniel nggak mengganggu tanahnya. Selain itu, dia juga ingin Daniel mengakui kesalahannya di gereja Eli. Akankah Daniel mau mengalah pada Eli? 

Tempo Berjalan Pelan

there-will-be-blood-3_

Pada 10 menit pertama, There Will Be Blood menampilkan adegan-adegan pengeboran minyak. Selanjutnya tempo film terus berjalan pelan dengan banyak dialog. Hebatnya, dialog-dialog itu bukanlah percakapan biasa. Dialog-dialog itu dijadikan alat untuk memberi pendalaman pada setiap karakter lengkap dengan ekspresinya.

Paul Thomas Anderson, sang sutradara, dikenal dengan cara absurd dalam menyampaikan filmnya. Di film ini, tone serius secara konsisten dipertahankan sampai akhir. Tempo pelan akan dihadiahi dengan banyak kejutan dalam cerita. Kejutan-kejutan itu dibangun dengan baik. Kemunculannya pun ditempatkan di momen yang tepat.

Secara sinematografi, film ini banyak mengandalkan wide shot. Hal itu digunakan untuk merekam betapa besarnya tambang minyak yang dibuat oleh Daniel.

Ada sebuah adegan yang diambil dengan long take. Ketika minyak menyembur dari tanah, Daniel berlari naik ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan H.W. Di sisi lain, dia mencoba menyelamatkan tambangnya yang mulai terbakar.

Tema yang Diangkat

there-will-be-blood-4_

Sisi gelap ambisi manusia menjadi tema yang diangkat dalam There Will Be Blood. Daniel merupakan sosok ambisius yang begitu pintar dalam meyakinkan orang lain. Ketika akan membeli lahan di Little Boston, dia menghadiri pertemuan dengan penduduk lokal. Dia mengatakan bahwa pengeboran minyak akan digunakan untuk memajukan wilayah tersebut. 

Daniel berjanji akan membangun sekolah untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal. Ketika Eli meminta bayaran tinggi, Daniel setuju walau nggak langsung menunaikannya.

Daniel hadir dalam acara gereja Third Revelation. Namun dia memandang sinis ketika Eli mencoba mengeluarkan roh jahat dari salah satu jemaatnya. Daniel sama sekali nggak percaya pada ritual-ritual keagamaan.

Daniel nggak segan menghabisi orang yang menghalangi langkahnya, termasuk Eli. Begitu juga orang yang berpura-pura sebagai Henry. H.W. dijauhkan karena dianggap sudah nggak berguna.

Dalam sebuah adegan, Daniel mengatakan bahwa dia berkompetisi dengan dirinya sendiri. Dia nggak suka ada orang lain yang melebihinya. Bahkan dia mengatakan nggak menyukai sebagian besar orang.

Eli nggak sepolos yang dia tampilkan. Third Revelation digunakannya untuk mendapatkan uang yang banyak dari Daniel. Bahkan dia berani mempermalukan Daniel di depan umum. Sebagai orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama, dia rela mempermainkan agama. Semua itu dilakukan demi satu tujuan, yaitu uang.

Penampilan Daniel Day-Lewis dan Paul Dano

there-will-be-blood-5_

Daniel Day-Lewis menjadi nyawa dari There Will Be Blood dengan berperan sebagai Daniel. Film ini menjadi bukti bahwa dia merupakan aktor top.

Karakternya konsisten bahkan menunjukkan eskalasi yang tinggi dalam momen-momen yang semakin kritis. Nggak mengherankan kalau sang aktor menyabet Best Leading Actor dalam berbagai ajang penghargaan atas kinerjanya di film ini.

Selain Day-Lewis, nama Paul Dano pun nggak boleh dilupakan. Dia bisa menjadi Paul dan Eli. Ketika menjadi Eli, kita akan bersimpati kepadanya. Kita merasa bisa memahami kemarahannya pada orang asing yang mengambil alih wilayah sekitar. Tapi ketika karakter yang sebenarnya terbongkar, kita bisa jadi benci pada sosoknya.

There Will Be Blood membutuhkan kesabaran ketika menonton filmnya. Durasi panjang selama 158 menit bukanlah tipikal film yang disukai banyak orang. Kesabaran itu akan terbayar lunas dengan cerita yang memuaskan.

Terlebih ada karakter sekuat Daniel Plainview yang mungkin akan diingat untuk waktu yang lama. Karakter film yang memorable buat kamu siapa nih? Tulis di bawah, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram