bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Wrath of God, Balas Dendam Sang Penulis

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
The Wrath of God
2.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Saat satu per satu anggota keluarganya tewas, Luciana menuduh jika hal itu adalah upaya balas dendam dari seseorang yang sempat berkaitan dengannya di masa lalu. Namun tak ada bukti apapun yang bisa membenarkan anggapannya.

Apakah kematian satu per satu anggota keluarganya memanglah hasil dari pembalasan dendam? Atau semua yang terjadi hanya kebetulan dan kesialannya saja? Cerita lengkapnya bisa kamu saksikan dalam sebuah film misteri berjudul The Wrath of God. Berikut review dan sinopsisnya! 

Sinopsis 

the wrath of god-5_

Film The Wrath of God yang memiliki judul asli La ira de Dios ini menceritakan tentang kehidupan Luciana yang sempat menjadi asisten bagi seorang penulis bernama Kloster.

Dengan alur maju mundur, Luciana (Macarena Achaga) diceritakan pernah mengalami pelecehan seksual saat bekerja dengan Kloster (Diego Peretti). Dengan desakan sang ibu, Luciana pun melaporkan hal tersebut dan menempuh jalur hukum. 

Rupanya hal itu membuat keluarga Kloster hancur. Sang istri yang memang memiliki latar belakang depresi menerima surat aduan dari Luciana tersebut.

Istri Kloster kemudian membunuh sang anak dan memutuskan bunuh diri. Sementara Luciana mulai merasa jika kesialan demi kesialan mulai menimpa keluarganya. Ia juga sering kali merasa diikuti oleh Kloster. 

Saat melakukan liburan keluarga, kakak Luciana, Romiro, tewas karena menyelamatkan perenang yang nyaris tenggelam. Luciana yakin ia melihat Kloster dan menduga jika Kloster ingin balas dendam pada keluarganya.

Beberapa tahun kemudian, ayah Luciana juga meninggal karena keracunan saat memakan “pie hari jadi” di perayaan ulang tahun pernikahannya. Sementara sang ibu mengalami depresi hingga harus dirawat di RSJ.

Luciana semakin yakin jika Kloster adalah dalang di balik semua itu karena Kloster mengetahui perihal “pie hari jadi” keluarganya. Sepuluh tahun berlalu, Kloster semakin terkenal dengan karya-karyanya. Luciana kemudian menghubungi Esteban Ray, penulis yang dulu juga sempat bekerja dengannya. 

Esteban juga merupakan kritikus dari karya-karya Kloster dan saat ini bekerja di sebuah kantor media. Luciana meminta Esteban untuk menulis tentang balas dendam Kloster pada keluarganya dan menerbitkannya di media.

Esteban pun mulai melakukan investigasinya, termasuk dengan melakukan wawancara bersama Kloster. Namun Kloster terus menyangkal dan mengatakan hal itu adalah kebetulan. 

Teror yang dialami Luciana juga belum berakhir. Kali ini giliran sang kakak, Bruno, yang tewas secara tragis karena dihajar oleh seorang tahanan yang mengira Bruno berselingkuh dengan istrinya.

Luciana yang mengenal sifat kakaknya yakin jika semua itu adalah skenario yang dibuat Kloster. Kini, hanya tersisa Luciana dan adik bungsunya, Valentina, yang ia jaga mati-matian. 

Di kantornya, Esteban mendapat peringatan dari atasannya karena tulisan kritik mengenai Kloster yang ditulisnya sepuluh tahun lalu.

Esteban pun dipecat sehingga ia tak bisa memenuhi janjinya pada Luciana untuk menerbitkan cerita tentang Kloster dan Luciana. Di rumahnya, Luciana mencuri dengar jika Valentina kini mengagumi karya Kloster dan berniat untuk mewawancarainya. 

Luciana mulai ketakutan karena menduga jika Valentina adalah target Kloster selanjutnya. Ia menemui Esteban dan meminta untuk diantarkan menemui Kloster. Esteban pun mengantarkan Luciana menemui Kloster yang sedang melakukan peluncuran novel terbarunya. Esteban memberi tahu Kloster jika Luciana ingin menemuinya di lantai atas. 

Luciana dan Kloster akhirnya berbicara empat mata. Pembicaraan mereka menyiratkan jika Kloster memang menginginkan balas dendam pada keluarga Luciana seperti apa yang terjadi pada keluarganya.

Kloster pun mengatakan jika hanya Luciana yang bisa mengakhiri pembalasan dendamnya. Jika Luciana mengakhirinya, Kloster berjanji tak akan mengganggu Valentina. 

Luciana akhirnya memilih untuk bunuh diri dengan terjun dari lantai atas dan disaksikan semua pengunjung yang hadir. Di pemakaman Luciana, Esteban melihat Kloster yang justru menjadi dekat dengan Valentina.

Secara tersirat, Kloster mengatakan pada Esteban jika ia memang membunuh keluarga Luciana dan kini beralih mengincar Valentina. 

Alur Maju Mundur dan Dialog-Dialog Panjang

the wrath of god-2_

Film berdurasi 98 menit ini memang menggunakan alur maju mundur di sepanjang filmnya. Sayangnya, tidak tampak perbedaan yang jelas antara satu timeline dengan timeline lainnya, sehingga mungkin kamu akan sedikit kebingungan untuk mengikuti jalan cerita film ini.

Selain itu, penggunaan alur maju mundur ini juga membuat jalan cerita film seolah terasa melompat-lompat.  Meski cukup membingungkan, namun kamu akan paham sepenuhnya jalan cerita dari film ini setelah sampai di akhir cerita.

Seperti menyusun satu per satu kepingan puzzle, kita pun baru bisa menyusun dan memahami apa yang terjadi dengan para karakter film ini di bagian akhir cerita. Jadi, jangan keburu bosan dan coba tonton filmnya sampai selesai ya! 

Selain alur yang dibuat maju mundur, film The Wrath of God ini memiliki cukup banyak scene yang hanya berisikan dialog-dialog panjang antara para karakternya. Dialog yang mereka ucapkan pun banyak mengandung makna tersirat sehingga kita harus menafsirkan apa maksud dari obrolan para karakter ini. 

Nuansa Kelam di Sepanjang Film 

the wrath of god-3_

Film The Wrath of God juga memiliki nuansa yang terasa kelam dari awal hingga akhir film. Tak hanya dari jalan ceritanya yang terasa begitu suram, namun juga aspek sinematografi yang semakin menambah nuansa kelam dari film ini. Hampir keseluruhan scene banyak menggunakan pencahayaan redup dan tone warna yang cenderung gelap. 

Teknik sinematografi yang dibuat dengan konsep kelam ini membuat film The Wrath of God terasa menjadi film horor yang menyeramkan. Padahal nyatanya tak ada adegan-adegan seram yang muncul di sepanjang film. Nuansa kelam ini membuat kita seolah ikut merasakan apa yang dialami Luciana dengan ketakutan yang ia rasakan. 

Ending Film yang Multi Tafsir 

the wrath of god-4_

Hingga film The Wrath of God ini berakhir, sebenarnya tak disampaikan dengan jelas mengenai bagaimana kesimpulan dari semua peristiwa yang terjadi. Ending film ini seolah dibuat multi tafsir dan membuat penontonnya bisa memaknai sendiri mengenai apa yang terjadi dengan para karakter di film ini. 

Saat film berakhir, kamu mungkin menduga jika Kloster adalah dalang dibalik semua peristiwa kematian yang dialami keluarga Luciana.

Atau, mungkin saja kamu menduga jika semua itu hanyalah ketakutan yang dialami Luciana akibat peristiwa traumatik dengan Kloster yang dulu dialaminya. Keduanya bisa jadi benar karena sang filmmaker tak menjelaskan secara detail konklusi dari film. 

Kita hanya diajak untuk memaknai apa maksud dari ucapaan Kloster pada Esteban di pemakaman Luciana yang menjadi scene terakhir dari film ini. Jadi, simpulkan sendiri bagaimana konklusi film ini menurutmu ya! 

Itulah review dari film The Wrath of God yang penuh teka-teki dan misteri. Apakah kamu sudah selesai menonton film ini? Apakah kamu setuju jika Kloster memang membunuh keluarga Luciana atau semua itu hanyalah kebetulan semata? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram