Sinopsis dan Review The Wolverine (2013), Si Mutan Abadi

Logan diliputi rasa bersalah dan kerap berimajinasi didatangi Jane. Dia hidup di dalam hutan sebelum seorang gadis bernama Yukio membawanya ke Tokyo untuk satu alasan.

Logan bertemu kembali dengan Yashida, salah satu prajurit Jepang yang dia selamatkan saat peledakan bom pada peristiwa PD II. Yashida kini sudah tua dan sekarat, sementara Logan masih sangat bugar.

Keinginan Yashida untuk bertemu Logan karena lelaki itu menginginkan keabadian yang dimilikinya. Di sisi lain, pewaris tunggal Yashida, Mariko, juga terancam nyawanya oleh sekelompok Yakuza. Bagaimana kelanjutannya? Sinopsis dan ulasan The Wolverine (2013) pada artikel ini bisa memberimu sedikit bocoran. Simak yuk!

Sinopsis

Film dibuka dengan memperlihatkan Logan (Hugh Jackman) melindungi seorang tentara Jepang bernama Yashida dari serangan bom yang terjadi di dekat Nagasaki pada tahun 1945.

Logan terbangun dengan Jane (Famke Janssen) di sampingnya, yang tak lama tewas di tangannya. Logan kembali terbangun, kali ini di hutan dengan keadaan yang sangat lusuh, tak terurus dan kurus.

Logan bukan manusia biasa, dia seorang mutan yang dapat mengeluarkan semacam cakar besi berukuran panjang dari kepalan tangannya. Tinggal menyepi di hutan seorang diri, Logan ‘ditemani’ seekor beruang madu berukuran besar. Sayang, suatu hari beruang tersebut tewas di tangan pemburu. Logan kembali ke kota dan berniat menghabisi mereka.

Janjinya pada Jean untuk tidak melukai siapapun hampir dia ingkari sebelum seorang gadis bernama Yukio (RIla Fukusihima) menahannya.

Dia mengatakan bahwa Logan tak perlu susah payah membunuh karena satu per satu dari mereka akan tewas dalam waktu dekat. Yukio ternyata sudah mencari Logan selama setahun untuk memberikan Katana atas permintaan atasannya yang ternyata adalah Yashida.

Yashida yang merasa berhutang budi karena diselamatkan pada PD II, membayarnya dengan benda tersebut. Yashida sendiri kini sedang sekarat dan ingin bertemu langsung dengan Logan. Dia memerintahkan Yukio menjemput Logan untuk membawanya ke Tokyo tapi ditolak.

Logan tampak tak ingin kembali mengingat-ingat siapa dirinya yang dulu. Logan seperti merasakan rasa bersalah yang amat besar karena Yukio tahu dia selalu mimpi buruk setiap malam.

Setelah sempat menolak, Logan akhirnya mau ikut ke Tokyo. Ingatan Logan kembali ke masa lalu ketika dia dan Yashida selamat dari serangan bom. Yashida kaget melihat Logan baik-baik saja padahal sudah terbakar.

Setelah diselamatkan oleh Logan, Yashida hidup dengan baik. Saat Yashida sakit, pengikutnya percaya ada sebuah bayangan menyerang mereka.

Yashida dikenal sebagai manusia hebat karena setelah perang dia berhasil membantu membangun negara. Bisnis keluarganya menjadi yang paling besar di Jepang dan Yukio ternyata berhutang nyawa pada Yashida.

Mereka sudah sampai di kediaman Yashida. Sebelum menemui sang prajurit, Logan melihat Shingen (Hiroyuki Sanada), putra Yashida, sedang berlatih Kendo.

Dari luar ruang perawatan terlihat Mariko (Tao Okamoto), cucu Yashida, sedang duduk di sampingnya. Mariko tak mengizinkan Logan masuk dalam keadaan seperti manusia gua.

Setelah lebih bersih dan rapi karena rambut gondrongnya juga dicukur, Logan akhirnya bertemu Yashida (Haruhiko Yamanouchi).

Prajurit itu kini sudah tampak renta, berbeda dengan Logan yang tak berubah sedikit pun. Yashida mengucapkan terima kasih pada Logan karena sudah menyelamatkan nyawanya saat peristiwa PD II.

Bukan hanya berterima kasih, Yashida ingin membalas jasa. Yashida mengatakan bahwa keabadian bisa menjadi kutukan. Pasti tak mudah bagi Logan hidup tanpa batas.

Kehilangan yang harus Logan derita, tak punya sesuatu untuk diperjuangkan, tak punya tujuan, dan menjadi seorang ronin. Yashida lalu mengatakan dia bisa mengakhiri keabadian Logan.

Kekuatan yang Logan miliki bisa dilepaskan untuk orang lain. Menurut Yashida, Logan sudah terlalu lama berjuang. Mendengar semua perkataan Yashida, Logan kebingungan karena dia ke Tokyo untuk mengucapkan selamat tinggal pada kenalan lamanya itu.

Namun, Yashida mengaku dirinya belum siap mati. Dia tak ingin mati sekarang tapi Logan (harus) siap. Logan mulai bisa menangkap keinginan Yashida.

Prajurit yang sempat dia tolong dulu ternyata menginginkan dia tewas; tidak sekarang, tidak secepatnya karena Yashida menawarkan Logan sebuah kehidupan layaknya manusia biasa, yang bisa jatuh cinta, punya keluarga dan menjadi tua.

Logan menolak dan saat hendak pergi Yashida menahannya. Lelaki tua itu membutuhkan keabadian Logan untuk melindungi keluarganya, untuk melindungi kekayaan dan kesuksesannya. Y

ashida juga mengatakan bahwa Mariko ada dalam bahaya. Mariko adalah cucunya sekaligus hartanya paling berharga yang harus dilindungi.

Di ruangan terpisah, Shingen bersiap menemui Yashida tapi Mariko, putrinya, melarang dan coba menahan. Di sisi lain, Logan sudah berhasil ke luar ruangan perawatan Yashida setelah menolak ‘pemberian’ kenalan lamanya tersebut.

Dari jauh Logan melihat Shingen menampar Mariko setelah keduanya terlihat berdebat. Ketika Mariko hendak bunuh diri dengan cara melompat, Logan segera menahannya.

Shingen menemui Yashida. Namun yang dia dengar adalah kabar buruk. Yashida menganggap Shingen tak mampu meneruskan bisnisnya. Shingen hanya membawa perusahaan ke arah kehancuran.

Yashida mengatakan bahwa saat dia mati akan ada seseorang yang menggantikannya sebagai pimpinan. Shingen tak mengizinkan orang luar mengambil alih kekayaan keluarganya.

Bayangan Jane kembali datang saat Logan beristirahat di kediaman Yashida. Logan merasa sedang mencumbu Jane tapi ternyata setelah sadar dia mendapati seorang wanita sedang memasukkan sesuatu ke mulutnya.

Lelaki itu terbangun dan melihat Yashida sudah dibawa keluar dari ruangannya. Yashida meninggal dunia. Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Logan? Apakah Shingen berada di balik kematian sang ayah?

Menyelamatkan Pewaris Kekayaan Yashida

The Wolverine (2013) melanjutkan cerita pada X-Men: The Last Stand sekaligus X-Men Origins: Wolverine, mengisahkan perjalanan Logan ke Tokyo untuk bertemu Yashida; seorang prajurit Jepang yang dia selamatkan saat PD II.

Sebelumnya, Logan hidup seperti tak punya tujuan. Dia tinggal di hutan dengan rambut gondrong tak terurus. Pencitraan yang tepat untuk seseorang yang tak peduli pada hidupnya.

Keberadaan Logan di Tokyo yang semula untuk mengucap selamat tinggal pada kenalan lamanya itu berakhir dengan kesibukan yang membahayakan.

Tanpa persiapan dia harus berurusan dengan Yakuza untuk menyelamatkan pewaris kekayaan Yashida. Selain itu, dia juga harus berhadapan dengan Yashida sendiri, yang terobsesi dengan keabadian.

Sayangnya berangkat dari premis dan konflik menarik seperti itu, cerita yang disuguhkan tidak mendalam. Banyaknya karakter yang dihadirkan sama sekali tidak membantu.

Mereka tidak dikembangkan dengan baik sehingga benar-benar seperti pelengkap, padahal main role. Alurnya seperti ujug-ujug terutama karena film ini juga tidak didukung dengan naskah yang hebat.

Selipan Romantis yang Gak Perlu

Hal lain yang mengganggu saat nonton The Wolverine (2013) adalah love line ala-ala antara Logan dan Mariko. Kenapa harus menyelipkan itu, menyelipkan adegan cium-ciuman di antara adegan menegangkan?

Lagipula kalau adegan ini diselipkan untuk menambah emosi, rasanya sama sekali gak emosional. Untuk menambah kesan sensual? Rasanya gak sensual.

Scene antara Logan dan Mariko sama sekali gak menarik karena akting Tao Okamoto juga sangat seadanya. Akting Rila Fukushima sebagai Yukio malah lebih meyakinkan.

Dengan tatapan mata yang khas dan dingin, Yukio memberi kesan misterius sejak pertama muncul dalam film ini. Apalagi scene saat dia bertemu Logan untuk pertama kali.

Visual Effect Luar Biasa

Berdurasi sekitar 2 jam 15 menit, hal yang membuat The Wolverine (2013) tidak membosankan adalah visual efeknya. Selama itu kamu akan kagum dengan efek-efek yang mulus sejak film pertama dimulai.

Efek bom yang luar biasa, efek luka bakar yang diderita Wolverine yang sembuh dalam hitungan detik, hingga efek ketika Yashida yang tua berubah muda setelah ‘menyerap’ keabadian Logan.

Efek pada saat Logan berusaha keras melawan anggota Yakuza dari atas Shinkansen juga tak kalah memuaskan, walau tentu aja gak masuk akal. Selain visual efek yang keren, sinematografi The Wolverine (2013) juga oke. Salah satunya terlihat ketika Logan dan Mariko melarikan diri ke kawasan dekat Nagasaki.

The Wolverine (2013), film superhero yang cukup menarik jika kamu tak mempedulikan kedalaman cerita dan karakter. Ia juga akan memuaskan siapa saja penggemar film dengan visual effect yang apik. Jika penasaran boleh lho ditonton langsung aja! Tertarik? Selamat nonton!