bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Way Back, Membangkitkan Tim Bola Basket

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Way Back
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Way Back merupakan film drama bertemakan olahraga yang dikerjakan oleh sutradara Gavin O’Connor bersama dengan Brad Ingelsby sebagai penulis naskahnya. Ben Affleck membintangi film ini dengan berperan sebagai Jack Cunningham, seorang alkoholik yang kemudian beralih menjadi pelatih tim bola basket di SMA katolik tempat dirinya bersekolah dulu.

Aktor Al Madrigal berperan sebagai Dan, seorang guru matematika sekaligus asisten pelatih Jack, Michaela Watkins memerankan karakter Beth, saudara perempuannya Jack, dan juga Michaela Watkins sebagai Angela, Istri dari Jack yang telah pisah ranjang dari sang suami.

Film ini mendapatkan tinjauan dan respon yang cukup positif dengan meraih rating 84% di Rotten Tomatoes berdasarkan 215 ulasan serta nilai 6.8/10.

Meski begitu, karena adanya pandemi COVID-19, The Way Back hanya tayang selama dua minggu di bioskop. Film ini kemudian dirilis secara digital, hingga akhirnya meraup pendapatan 14.7 juta dollar dari anggaran produksi lebih dari 20 juta dollar.

Penasaran dengan kisah Ben Affleck menjadi pelatih tim bola basket? Yuk, baca sinopsis dan review film The Way Back yang berhasil Bacaterus rangkum berikut!

Baca juga: Rekomendasi Film Bertemakan Basket yang Asik Ditonton

Sinopsis

The Way Back__
Tahun Rilis 2020
Genre ,
Sutradara
Pemeran Ben Affleck
Review Baca di sini

Sewaktu remaja dulu saat Jack Cunningham bersekolah di SMA Bishop Hayes, ia adalah atlet bola basket penuh talenta dan menjadi andalan di dalam timnya. Ia pun terpilih sebagai pemain terbaik di dalam kejuaraan antar sekolah dan berhasil mengantarkan Bishop Hayes menuju babak playoff.

Jack juga mendapatkan beasiswa atletik untuk program bola basket di Universitas Kansas. Akan tetapi, ia memutuskan untuk tidak mengambil beasiswa itu sebagai perlawanan terhadap ayahnya yang ternyata tidak benar-benar menyayanginya sepenuh hati.

Setelah dewasa, ia menikah dengan seorang perempuan bernama Angela dan dikarunia seorang anak. Namun, nasib malang menimpa mereka karena putranya itu meninggal akibat penyakit kanker. Momen tersebut membuat Jack kecanduan alkohol hingga membuat pernikahannya hancur dan berpisah dengan Angela.

Jack selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kematian sang anak dan masih belum berdamai dengan momen tragis dalam hidupnya itu. Jack saat ini berprofesi sebagai seorang pekerja konstruksi bangunan.

Pada momen Thanksgiving, Jack mengunjungi keluarganya untuk makan malam. Setelah selesai, saudara perempuannya, Beth, menasihati Jack untuk lepas dari kebiasaannya minum alkohol. Tetapi, nasihat Beth tidak didengarkan oleh Jack, ia pun tetap meneruskan kebiasaan minumnya.

Esok harinya, Jack menerima pesan telepon dari Pastor Devine di SMA Bishop Hayes untuk segera menemuinya. Ketika berada di sana, Pastor Devine lalu memintanya untuk menjadi pelatih tim bola basket sekolah. Awalnya, Jack masih menolak tawaran tersebut, namun di keesokan harinya ia datang ke tempat latihan.

Jack selanjutnya bertemu asisten pelatih tim SMA Bishop yang bernama Dan yang menjelaskan bahwa tim basketnya tidak pernah masuk lagi ke dalam babak playoff sejak Jack lulus. Dan juga mengungkapkan jika timnya saat ini hanya terdiri dari 10 pemain saja, dan minat seluruh siswa untuk bergabung ke dalam tim basket sudah menurun dari tahun ke tahun.

Pada pertandingan pertama sebagai seorang pelatih, Jack terlihat gugup dan timnya pun kalah dengan skor yang cukup telak. Di beberapa pertandingan selanjutnya, SMA Bishop terus kalah dan belum meraih kemenangan sama sekali. Di sisi lain, Jack masih tetap kecanduan alkohol dan selalu membawa minuman keras tersebut ke kantornya di sekolah.

Jack kemudian mengubah latihannya dengan lebih ketat dan keras. Hasilnya, SMA Bishop berhasil membawa kemenangan pertama mereka. Berawal dari sana, para pemain pun mulai menghormati Jack, performa tim menjadi meningkat, dan Jack semakin terikat dengan para pemainnya, termasuk Brandon yang kemudian menjadi kapten tim.

Karakter yang Suram

Film The Way Back_Karakter yang Suram_

Dalam film ini, Ben Affleck sebagai Jack Cunningham seolah sedang memerankan dirinya sendiri yang pernah kecanduan alkohol beberapa tahun lalu dan mengalami kehidupan yang suram setelah gagal membangun rumah tangga bersama aktris Jennifer Garner.

Oleh karena itu, Affleck tampaknya tidak kesulitan dalam memainkan karakter Jack karena ia seperti mencurahkan masa-masa sulitnya dalam karakter tersebut. Jack sendiri digambarkan sebagai sosok pria yang rapuh, menyimpan kesedihannya seorang diri, dan meluapkan semuanya dengan minuman keras.

Pada menit-menit awal, kita langsung melihat betapa suram kehidupannya Jack. Sebagai seorang pekerja konstruksi, ia tidak pernah lepas dari sebotol bir kaleng, bahkan ketika mandi pun minuman tersebut selalu ada menemaninya.

Dari situ saja kita pun sedikit bisa menyimpulkan jika karakter ini mempunyai latar belakang yang menyedihkan, dan ada alasan mendalam yang membuat dirinya berperilaku seperti itu.

Jack pernah berada dalam momen-momen gemilang semasa hidupnya, khususnya saat remaja. Selepas dewasa, hal itu langsung menghilang darinya. Ia pun terpuruk setelah mengalami berbagai hal yang buruk. Salah satu pemicunya adalah kehilangan putra pertamanya, Michael dan pernikahannya dengan Angela hancur tidak bisa ia pertahankan.

Sebagai Jack Cunningham, Affleck terlihat lebih lebih manusiawi, berperasaan, dan menyedihkan. Menjadi pelatih tim basket SMA Bishop Hayes ternyata bukanlah jalan “penebusan dosa” yang sebenarnya untuk hidupnya. Walaupun saat melatih ia terlihat lebih bersemangat, namun Jack masih belum bisa lepas dari memori buruk terhadap segala apa yang menimpanya.

Jalan terbaik bagi Jack adalah berdamai dengan hidupnya, ikhlas terhadap kematian anaknya, serta memaafkan pernikahannya yang gagal. Hal tersebut pun pada akhirnya ia lakukan ketika film ini menuju akhir cerita.

Tidak Selalu Berjalan Menyedihkan

Film The Way Back_Tidak Selalu Berjalan Menyedihkan_

Di tim basket SMA Bishop, Jack melatih sekelompok anak-anak pemalas, terlalu banyak gaya, dan beberapa di antara mereka tidak percaya diri. Timnya sangat payah dan tidak pernah meraih kemenangan sama sekali. Bersama dengan asisten pelatih, Dan, (Al Madrigal), Jack bersumpah untuk membuat timnya itu tangguh dan bisa lolos ke babak playoff.

The Way Back tidak hanya berjalan suram semata. Ada sisi menyenangkannya ketika menyoroti perjalanan Jack sebagai pelatih, ditambah dengan kelakuan aneh serta kocak dari timnya yang berusaha untuk memenangkan pertandingan.

Sepanjang 1 jam 48 menit, film ini rasanya cukup memuaskan memberikan sebuah alur cerita yang muram terhadap karakter Jack, namun juga menyenangkan dalam tema olahraga basketnya. The Way Back rasanya menjadi film drama bertemakan olahraga yang lumayan kompleks dengan sisi emosional yang cukup tinggi.

Sementara itu, kedekatannya dengan anak-anak dalam timnya membuat film ini terasa lebih hangat. Meskipun ia kerap menyemangati mereka dengan umpatan-umpatan kasar, tapi hal tersebut “pantas” ia lakukan karena melihat mental para pemainnya yang lemah.

Perjalanannya menjadi seorang pelatih memang tidak berjalan lancar. Saat timnya berada dalam performa yang luar biasa, ia harus dipecat karena selalu membawa minuman beralkohol saat melatih. Kebiasaannya itu membuat dirinya kembali merugi. Kepahitan pun harus ia hadapi lagi karena menumpuk membebani hidupnya.

Salah Satu Rekomendasi Film Ben Affleck

Film The Way Back_Salah Satu Rekomendasi Film Ben Affleck_

The Way Back bukanlah sebuah film drama sports yang biasa dan cukup istimewa dengan jalan ceritanya. Film ini secara tidak langsung cukup mampu memperlihatkan kerapuhan Affleck dalam karakter Jack Cunningham.

Meski para pemain pendukungnya bermain apik, tetapi sorotan tidak pernah lepas darinya yang terlihat natural memerankan sosok Jack yang rapuh dengan pengalaman hidup yang menyedihkan. Akan tetapi, The Way Back bukanlah film sendu dengan sentuhan melodrama penuh kesedihan yang tak pasti.

Film ini sebenarnya mempunyai konsep cerita yang berjalan sederhana, namun mampu dikemas dengan cara yang memikat perhatian. Selain itu, visual sinematografinya tergambar secara jernih dan terlihat menawan saat menyoroti kesendirian serta kepedihan yang harus dihadapi oleh Jack.

Secara singkatnya, The Way Back merupakan film dari Ben Affleck yang sangat menjanjikan untuk menjadi tontonan siapa pun. Film ini penuh makna untuk berdamai dengan diri sendiri atas kenyataan pahit yang menimpa hidup. The Way Back saat ini telah rilis secara digital, dan bisa disaksikan pada layanan streaming. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram