showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Water Man, Memburu Legenda Demi Kesembuhan

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Water Man
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mengetahui penyakit yang diderita ibunya, Gunner nekat mengajak Jo untuk mencari keberadaan legenda setempat, The Water Man, ke dalam hutan yang sedang dilanda kebakaran hebat. Kepergian Gunner ini mengundang kepanikan Amos sebagai ayahnya yang harus mencari Gunner, hingga menemukan petunjuk untuk masuk ke dalam hutan. Akankah Gunner berhasil menemui The Water Man?

The Water Man adalah film drama yang sarat dengan pesan moral bagi keluarga. Menjadi film debut penyutradaraan bagi aktor David Oyelowo, film ini pertama kali ditayangkan di Toronto International Film Festival pada 13 September 2020 dan kemudian dirilis secara terbatas pada 7 Mei 2021.

Sementara untuk peredaran internasionalnya dipegang oleh Netflix yang ditayangkan secara streaming sejak 13 Juli 2021. Apakah film ini mampu menyentuh hati kita? Simak review kami berikut tentang film yang juga diproduseri oleh Oprah Winfrey ini.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2020
  • Genre: Drama, Thriller, Adventure, Family, Fantasy, Mystery
  • Produksi: Harpo Films, ShivHans Pictures, Yoruba Saxon Productions
  • Sutradara: David Oyelowo
  • Pemeran: David Oyelowo, Rosario Dawson, Lonnie Chavis

Gunner Boone adalah bocah berusia 11 tahun yang baru saja pindah ke kota kecil Pine Mills di Oregon bersama keluarganya. Ayahnya, Amos, sibuk bekerja dan ketika di rumah tidak bisa menciptakan hubungan yang baik dengan anaknya. Sedangkan ibunya, Mary, menderita penyakit leukemia. Gunner menghabiskan waktunya dengan menggambar komik karangannya sendiri.

Selain itu, Gunner juga sering meminjam buku di perpustakaan untuk menunjang ide cerita komiknya. Ketika sedang tidak di rumah, Gunner sering bepergian dengan sepedanya, dan sekali waktu dia mendatangi sebuah tempat dimana seorang gadis cilik bernama Jo sering bercerita tentang legenda setempat bernama The Water Man demi mendapatkan uang dari para pendengarnya.

Ketika mengetahui ibunya menderita penyakit yang mematikan dan kondisinya semakin memburuk, Gunner berinisiatif untuk mencari obat. Dia meminjam buku-buku tentang penyakit itu dari perpustakaan. Secara tidak sengaja, Gunner menemukan buku tentang legenda The Water Man yang dianggap bisa menghidupkan semua yang telah mati.

Rasa penasarannya membawanya menemui Jim Bussey penulis buku tersebut yang berkata bahwa legenda tersebut adalah nyata. Jim menceritakan sejarah asal mula sosok The Water Man ini yang sempat tertimpa musibah banjir besar yang menewaskan mayoritas penduduk desanya, tetapi dia berhasil selamat setelah menemukan sebongkah batu ajaib dan bermaksud menghidupkan kembali istrinya.

Gunner menyusun rencana untuk masuk ke dalam hutan setelah mendapat peta dari Jim dan pergi dari rumah dengan hanya meninggalkan secarik pesan di kertas. Dia membawa samurai milik ayahnya dan mengajak Jo untuk menjadi pemandunya. Mereka membeli bekal di toko sebelum masuk ke hutan. Sementara itu Amos menemukan surat Gunner tapi tidak memberi tahu istrinya tentang itu.

Amos pergi ke kantor polisi untuk meminta bantuan, juga membuat selebaran yang ditempel di seluruh sudut kota, tapi masih belum menemukan petunjuk yang jelas kemana Gunner pergi. Sehari setelahnya, setelah mendapat informasi dari penjaga toko, Amos menemukan secercah petunjuk lalu menemui Jim juga setelah mendapat informasi tambahan dari penjaga perpustakaan.

Sementara itu Gunner dan Jo masuk semakin dalam ke hutan dan menemukan beberapa hal yang menyeramkan dan memukau. Mereka tidak tahu jika hutan yang mereka masuki sedang dilanda kebakaran hebat yang menyebabkan jalan menuju hutan dan pegunungan ditutup. Amos yang mendapat peta dari Jim terpaksa menerobos barikade polisi demi menuju hutan.

Di tengah perjalanan, Jo memberi tahu Gunner jika dia sebenarnya tidak pernah bertemu dengan The Water Man setelah sempat mengalami kejadian yang nyaris merenggut nyawanya. Gunner kesal dan memlih meneruskan pencarian seorang diri, sementara Jo ingin pulang saja. Gunner menemukan sebuah gubuk dan bertemu dengan sosok legenda itu.

Amos dan Jo datang tepat waktu ketika kebakaran sudah mendekati mereka yang membuat mereka segera berlari menyelamatkan diri. Setelah mereka kembali ke kota, ayah Jo ditangkap polisi atas tuduhan kekerasan kepada anak. Amos dan Gunner setia merawat Mary. Gunner pun berhasil menyelesaikan komiknya.

Cerita yang Berat untuk Anak-Anak

Sejujurnya, cerita yang disajikan dalam film The Water Man ini cenderung berat bagi anak-anak, padahal film ini diperuntukkan bagi keluarga. Tema kematian, kebohongan, dan kekerasan pada anak-anak menjadi poin-poin yang dirajut dalam sebuah kisah yang naskahnya ditulis oleh Emma Needell ini. Belum lagi ditambah dengan nuansa kelam dan suram dari kota dan warganya.

Pencarian sebuah benda ajaib untuk kesembuhan orang tercinta memang bisa menjadi landasan sebuah petualangan seru, apalagi itu dilakukan oleh anak-anak usia pra-remaja yang otaknya masih dipenuhi imajinasi. Ditambah rasa penasaran yang tinggi, petualangan yang hanya sebuah rencana bisa diwujudkan dalam sekejap mata.

Dalam film berdurasi 1 jam 31 menit ini, meski ceritanya terkesan berat tapi kita akan dibuat mengerti dengan mudah pesan apa yang ingin disampaikan. Semua itu karena bangunan pondasi kisah yang baik sejak awal film. Kita dibuat simpati dan memahami mengapa Gunner nekat melakukan hal yang belum jelas kebenarannya.

Konflik pribadi para karakternya pun ditampilkan dengan baik dan tensi ketegangan film dibangun dengan baik hingga klimaks di akhir film sangat terasa. Kita paham bahwa empat karakter utama di film yang menampilkan sinematografi sederhana namun cukup indah ini memiliki kebohongan masing-masing yang membuat jalan cerita terasa rumit dan berat.

Kebohongan mereka memiliki alasan berbeda yang membuat pesan moral cerita terasa menyentuh hati. Bagaimana kuatnya hati seorang ibu yang sakit parah untuk tampil baik-baik saja di depan anaknya dan bagaimana seorang ayah rela melakukan apa saja demi keselamatan anaknya, dan juga bagaimana kuatnya rasa sayang sang anak kepada kedua orang tuanya hingga dia berani melakukan kenekatan.

Karakter yang memiliki kebohongan terbesar ialah Jo. Selain dia berbohong pernah bertemu The Water Man yang dia jadikan lahan untuk mengumpulkan uang, Jo juga berbohong tentang luka di lehernya yang ternyata dilakukan oleh ayahnya sendiri. Sebagai pemeran Jo, aktris cilik Amiah Miller mencuri perhatian dengan performa aktingnya yang memikat dan natural.

Baca juga: Sinopsis & Review Dragon Rider, Petualangan dari Novel Anak

Pengarahan Sepenuh Hati

Selain itu, Amiah Miller juga mengisi satu lagu soundtrack-nya. Ternyata gadis kelahiran 16 Juli 2004 ini memiliki bakat yang sangat banyak dan bisa jadi memiliki karir yang gemilang suatu saat nanti. Dalam soundtrack film ini juga terdapat nama istri David Oyelowo, Jessica, yang melantunkan dua lagu. Selain menggarap soundtrack, Jessica juga berperan sebagai produser di film ini.

Aktris Rosario Dawson pun mendapat kesempatan untuk menyumbangkan suaranya di satu lagu yang membuat produksi film ini terasa sebagai pekerjaan sebuah keluarga. David Oyelowo memang baru pertama kali mengarahkan film, tapi karya pertamanya ini cukup berhasil menarik perhatian dengan inti cerita yang menggugah perasaan.

Apakah Sosok The Water Man Nyata atau Imajinasi?

Jika menyimak film ini secara keseluruhan, maka bisa diambil kesimpulan jika sosok The Water Man yang ditemui Gunner hanyalah imajinasinya belaka. Dengan cermat, Oyelowo membuka semua kenyataan menjelang akhir film dimana kita diperlihatkan secara tersirat bahwa semua yang dilakukan oleh Gunner hanyalah mengejar imajinasi yang ada di benaknya saja.

Meski sejarah The Water Man sudah dipaparkan oleh Jim bahkan dia yakin sosok ini pernah ada, tapi dia sendiri pun tidak bisa memastikan apakah sosok legenda ini masih ada atau tidak. Batu-batu hitam yang bergelantungan di dalam hutan adalah pekerjaan Jim yang meletakkannya sebagai penanda agar dia tidak tersesat di dalam hutan, bukan tanda keberadaan lokasi The Water Man.

Hujan salju di musim panas yang terjadi di dalam hutan juga ternyata adalah abu dari kebakaran yang terjadi di dalam hutan, bukan sebuah keajaiban. Meski hanya mengejar imajinasi, nyatanya petualangan Gunner ini membuatnya bisa memahami arti hidup sebenarnya, yaitu lebih baik hidup singkat bersama orang tercinta daripada hidup lama tanpa kehadiran orang tercinta.

The Water Man tidak disangka menjadi sebuah film drama yang menarik untuk disimak, meski memiliki gaya penceritaan yang kelam dari sebuah cerita yang cenderung berat bagi keluarga. Pengarahan apik David Oyelowo membuat dirinya masuk jajaran aktor yang menjadi sutradara baru berbakat. Segera tonton filmnya di Netflix kalian, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram