bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Villain, Pembunuhan Bermotif Cinta

Ditulis oleh Suci Maharani R
The Villain
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Villain atau Ek Villain adalah film garapan sutradara Mohit Suri yang berhasil menjadi box office dengan penghasilan bersih ₹1.69 miliar. Film bergenre action thriller ini menceritakan mengenai seorang serial killer yang mengincar para wanita. Berkat aktingnya yang memukau, Riteish Deshmukh berhasil memenangkan penghargaan Best Supporting Actor (Male) di 16th IIFA Awards 2015.

Banyak yang berpikiran bahwa The Villain ini adalah remake dari film korea berjudul I Saw The Devil (2010). Tapi sang sutradara secara tegas membantah hal ini, bahkan baru-baru ini sekuel The Villain 2 sedang dalam proses pembuatan. The Villain sendiri mendapatkan nilai 6.5 di IMDb dan banyak dipuji para kritikus film India.

Sinopsis

Sinopsis Ek Villain

Film ini dibuka dengan Aisha yang sedang menelpon sang suami tiba-tiba di serang oleh pria misterius. Memakai obeng, pria itu terus menganiayanya meski Aisha memohon agar tidak dibunuh hingga akhirnya ia dilempar keluar jendela dan mati seketika. Inspektur Aditya mengatakan bahwa pembunuh Aisha harus ditemukan sebelum Guru bertindak sendiri dan membunuh banyak orang. Berbarengan dengan cerita sang inspektur, masa lalu Guru yang kejam di tampilkan.

Pertemuan Aisha dan Guru dimulai ketika ia melihat Aisha sedang menangani para reporter di kantor polisi. Aisha diam-diam memiliki misi sendiri yang ia tulis dalam buku hariannya “To Save a Live”, dari sinilah Aisha mulai mendekati Guru. Melakukan banyak hal aneh dan tidak penting menurutnya, siapa sangka Guru justru jatuh cinta pada Aisha.

Guru terpaksa ikut membantu Aisha menyelamatkan seorang pria dari rumah sakit jiwa karena pria itu akan menikah. Aisha menuliskan setiap hal yang ia lakukan dalam bukunya, hingga Guru melihat buku tersebut dan mencoba memahami maksud keinginan Aisha. Ia menemukan fotonya sebagai orang jahat dengan judul “To Save Someone Life’s”. Guru yang kesal mendatangi Aisha, ia melihat Aisha mengambil foto di pemakaman lalu berkata bahwa Aisha hanya ingin citra baik dan simpatik.

Aisha mengatakan bahwa ia melakukan segalanya untuk memenuhi keinginan terakhirnya, karena ia mengidap penyakit terminal. Singkat cerita mereka akhirnya menikah, Guru meninggalkan masa lalunya dan mencari pekerjaan layak. Dalam cerita pararel ini Rakesh bertengkar dengan istrinya, sang istri menyesal karena menikah dengannya lalu mengusirnya. Rakesh yang dibalut kekesalan dan amarah mencari pelampiasan, yaitu membunuh para wanita yang mirip dengan istrinya.

Rakesh yang bekerja sebagai teknisi telepon mulai melakukan banyak pembunuhan setiap ia melihat wanita yang pemarah dan mengomel. Rakesh dengan tenang menganiaya mereka, dalam keadaan sekarat Rakesh menceritakan mengenai sang istri pada korbannya. Rakesh tidak melecehkan para korbannya, tapi ia mengambil barang berharga mereka. Rakesh menggunakan barang-barang tersebut untuk memanjakan istrinya agar diperlakukan lebih baik.

Guru yang frustasi mencari siapa dalang yang membunuh istrinya, ia membunuh dan menemui musuh-musuhnya. Inspektur Aditya mengatakan bahwa pembunuh istrinya mirip dengan pembunuhan wanita lainnya.Hingga suatu hari ia melihat kincir yang di buat Aisha di tangan seorang anak, Guru mulai memburu Rakesh. Guru mengikuti dan melihat Rakesh mencoba melakukan pembunuhan terhadap seseorang.

Ek VillainSumber: dnaindia.com

Guru memukulnya dengan brutal lalu memberikan uang agar Rakesh bisa ke rumah sakit. Guru akhirnya mengetahui bahwa Aisha tengah mengandung, hal ini membuatnya semakin marah. Dalam perawatan Rakesh kesal pada seorang perawat yang mengomeli istrinya lalu berencana membunuhnya. Saat menjalankan aksinya, Guru datang dan menghajarnya dengan brutal hingga Rakesh mati. Guru menyuntikkan intracardiac agar Rakesh tidak mati, di sisi lain istri Rakesh mulai di Introgasi polisi.

Rakesh akhirnya sadar Guru adalah suami Aisha, wanita yang ia bunuh dan kini sedang balas dendam. Rakesh membuat rencana untuk mengolok-olok guru dengan segala kecerdasannya ia membuat rencana. Rakesh menonton interview istrinya lalu ia menelpon Guru, mengejek dan mengatakan ayah Aisha sudah dibunuhnya. Rakesh ingin Guru membunuhnya agar ia bisa menjadi “Pahlawan” dan Guru sang “Penjahat”.

Guru kembali ke rumahnya setelah Rakesh menelpon inspektur, tanpa ampun ia mengajar Rakesh. Rakesh terus memprovokasi Guru agar membunuhnya, dengan mengolok-olok saat Aisha memohon agar tidak dibunuh. Ditengah-tengah, Guru mendapatkan telpon yang mengatakan istri Rakesh sudah mereka bunuh sedangkan anaknya ditinggal di rumah.

Rakesh yang begitu mencintai istrinya berusaha membunuh Guru dengan melompat keluar jendela. Namun belum sempat membunuh, Rakesh ditabrak seseorang hingga mati di tempat. Guru mendatangi rumah Rakesh, hatinya tidak tega untuk membunuh anak Rakesh ia akhirnya merawat anak itu.

Plot yang Tidak Mudah Ditebak

Plot yang Tidak Mudah DitebakSumber: indiatoday.in

Membuka film dengan kisah pertobatan mantan anggota gangster dan seorang pembunuh berdarah dingin. Kita mungkin menyangka bahwa Guru lah yang akan menjadi penjahat, terutama jika mengingat latar belakang masa lalunya. Namun tidak di sangka-sangka Rakesh seorang suami dan ayah yang berasal dari keluarga kelas bawah justru menjadi pemain sesungguhnya.

Tekanan yang Rakesh dapatkan dari sang istri dan rasa kecewanya terhadap hidup ia tumpahkan dengan membunuh para wanita. Bukan tanpa sebab Rakesh mengincar wanita tertentu, rata-rata adalah wanita yang suka mengomel, mengeluh seperti istrinya. Bukan hanya itu, keseruan datang di waktu-waktu terakhir film, yaitu pertarungan Guru dan Rakesh.

Pertarungan dua penjahat dan pembunuh ini sangat menguras emosi dan membuat kita deg-degan. Alih-alih membunuh Rakesh saat itu, Guru justru memberikan uang untuk ke rumah sakit. Rakesh dengan kecerdikannya selalu berusaha membuat Guru hilang kendali dan mempermainkannya. Membuat telepon-telepon terror, hingga membunuh ayah Aisha agar ia bisa menjadi “Pahlawan”.Di sisi lain Guru yang sudah mengenal cinta, kasih sayang berada dalam dilema ketika melihat putra Rakesh.

Harus diakui bahwa Mohit Suri berhasil membuat penonton merasa tidak sia-sia habiskan waktu 129 menit menonton film ini. Pasalnya cerita yang disuguhkan, sinematografi hingga pemilihan lagu yang digunakan bisa sebut sempurna. Tidak ada celah film Bollywood yang nonsense atau lagu-lagu yang mengganggu esensi film ini.

Rakesh Si Serial Killer yang Menjadi Mimpi Buruk

Rakesh Si Serial Killer yang Menjadi Mimpi BurukSumber: microsoft.com

Selama 129 menit kita menonton film ini, kita akan merasa kagum sekaligus bergidik ketakutan dengan Rakesh. Pembunuhan adalah hal yang sudah sering kita dengar, tapi harus diakui Rakesh memiliki cara cerdasnya sendiri untuk melampiaskan nafsunya. Rakesh dengan santai dan terarah selalu menyiapkan seluruh perlengkapan membunuhnya dengan rapi. Ia membunuh para wanita dan melampiaskan amarahnya pada sang istri kepada para korbannya secara brutal.

Ini adalah akting yang sangat hebat dari seorang Riteish Deshmukh. Siapa sangka ini adalah kali pertamanya memerankan karakter sebagai seorang penjahat. Deshmukh dikenal sebagai aktor yang banyak membintangi film romantis komedi, tapi karakternya di film ini benar-benar mind blowing. Kita seperti menonton para serial killer ternama seperti Jack the Ripper atau Zodiac Killer. Karena kalau di lihat-lihat, Rakesh sangat lihai dan begitu teliti saat membunuh korbannya.

“Anda tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengeluh setelah hari ini” menjadi kalimat menyeramkan yang keluar dari mulutnya. Hanya dengan satu tatapan saja, kita sudah bisa melihat kemarahan dan kedamaian setelah membunuh korbannya dengan sadis. Cara Riteish berbicara dengan para korbannya, meluapkan kekesalan mengenai sikap istrinya yang kurang ajar.

Menceritakan mengenai bagaimana ia mencintai istrinya dan memuja sang istri sebagai dewi di rumahnya sungguh membuat merinding. Berkat aktingnya yang brilian Riteish Deshmukh berhasil mendapatkan banyak ajang penghargaan di India tahun 2015.

Paduan Romansa dan Kekerasan yang Tepat

Kebanyakan film thriller akan lebih mementingkan sisi kekerasan yang diperlihatkan dengan berbagai adegan vulgar penuh darah berserakan. Namun Mohit Suri memberikan nuansa lain yaitu kisah cinta Aisha dan Guru yang terlihat indah dengan cara yang berbeda. Tidak memberikan kisah cinta yang membuat kita cringe, romansa di film ini terlihat anggun, emosi dan kemistri yang pas.

Shraddha Kapoor dan Sidharth Malhotra berhasil membawa kita ke dalam kisah cinta yang indah tapi tidak childish. Aisha dengan segala keberanian, kesembronoan dan ketulusan hatinya berbeda dari wanita pada umumnya. Di sisi lain Sidharth benar-benar kaya akan emosi, penampilan layaknya pria dingin dan kejam. Namun pergolakan emosi mulai dari patah hati, rasa sakit dan marah dapat ia gambarkan dengan sangat baik.

Adegan terbaik yang penuh emosi adalah ketika Guru bertemu dengan putra tunggal Rakesh. Alih-alih membalaskan dendamnya dengan membunuh anak itu, Guru justru merawat anak itu. Harus diakui baik Sidharth, Shraddha dan Riteish adalah aktor terbaik yang dapat membangun kisah ini dengan baik. Ketiganya saling melengkapi satu sama lain, memberikan kita impresi yang kuat dari setiap karakter.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram