bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Underdogs, Korban Bullying Jadi YouTuber

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Underdogs
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Empat sahabat yang kerap dirisak di sekolah memutuskan untuk berubah melalui karya. Terinspirasi oleh sekelompok rapper yang hits di Youtube, Ellie, Bobi, Dio dan Nanoy memutuskan untuk mengikuti jejak mereka. Sayangnya jadi YouTuber tak semudah yang dipikirkan. Dua kali mencoba membuat video, semuanya gagal.

Namun, mereka tak pantang menyerah dan pilihan terakhir pun dilakukan. Modal serba pas-pasan, Ellie dan kawan-kawan yang tergabung dalam The Underdogs membuat sebuah video musik rap. Respon dari netizen yang menghina sempat membuat mereka down; “sudah hina di dunia nyata, sekarang hina di dunia maya.”

Begitu Ellie berucap saat meluapkan kekecewaannya. Lalu apakah mereka akan menyerah? Selesaikan rasa penasaranmu dengan nonton The Underdogs (2017) di Netflix! Sebelum itu ini dia sinopsis dan ulasan yang bisa kamu baca lebih dulu! Simak yuk!

Sinopsis

Ellie (Sheryl Sheinafia) siswi berusia 18 tahun yang jago ngomel dan nyanyi merasa tak habis pikir, sedih dan kesal karena tak ada anak perempuan di sekolah yang mau berteman dengannya.

Selama ini dia hanya berteman dengan Bobi (Jeff Smith), Dio (Brandon Salim) dan Nanoy (Babe Cabiita). Ketiganya berusaha menghibur dan membesarkan hati Ellie yang sedih setelah ‘ditolak’ oleh teman-teman perempuannya di kelas.

Bobi sendiri yang merupakan Ketua Kelas bermasalah dengan sekelompok siswa-siswi yang dia laporkan ke pihak guru karena merokok di kantin sekolah. Sudah diingatkan untuk tak usah ikut campur oleh Ellie, Bobi tetap tak bisa tutup mata.

Anak-anak bermasalah yang terdiri atas Aci (Gritte Agatha), Rahmet (Rigen Rakelna) dan beberapa lainnya ternyata juga coba mengusik Dio yang ketika itu sedang memesan gado-gado.

Di kesempatan yang lain, Aci serta Rahmet kembali membuat onar. Kali ini giliran Nanoy yang dikerjai karena memakai sepatu baru KW. Nanoy yang senior karena beberapa kali tinggal kelas nyatanya tetap kalah oleh mereka, mukanya terlihat babak belur.

Empat sahabat itu sama-sama punya nasib sial karena selalu dikerjai oleh siswa yang lain. Mereka tak pernah mujur dalam menjalin pertemanan alias tak punya teman kecuali satu sama lain. Keadaan seperti itu tak berubah hingga masing-masing melanjutkan kuliah. Tidak terkecuali Nanoy yang langsung bekerja setelah lulus sekolah.

Di tempat kerjanya Nanoy buat masalah karena dirasa mesum oleh seorang model. Padahal dia mengaku tidak fokus pada model tersebut melainkan lebih fokus melihat kamera. Baginya cameramen itu keren.

Saat mereka sedang asyik ngobrol, di tempat yang sama terdengar beberapa perempuan muda mengagumi sekelompok penyanyi rap dalam sebuah video. Nanoy yang tiba-tiba nimbrung mengagetkan mereka. Kelompok tersebut diketahui bernama S.O.L.

Selesai makan ke empatnya berkumpul di kamar Bobi sambil menghabiskan waktu. DI sini Bobi diam-diam memerhatikan Ellie yang sedang sibuk dengan ponselnya. Nanoy memergokinya dan coba mengajak Bobi bermain kartu tapi ditolak. Bosan dengan suasana, Nanoy menyalakan televisi. Sebuah acara yang menghadirkan S.O.L tersaji di layar.

Dio ternyata cukup mengetahui ketenaran mereka dan kagum pada salah satu personilnya, Lola (Han Yoo Ra). S.O.L sendiri terdiri atas Sandro-X (Ernest Prakasam Oscar (Young Lex) dan Lola. Pada acara tersebut S.O.L diwawancara mengenai pilihannya membuat video di salah satu platform terkenal.

Mereka yang diwakili Lola lalu menjawab bahwa dia, Sandro dan Oscar sebenarnya pemalu dan tak punya banyak teman sehingga platform tersebut dirasa pas untuk menumbuhkan kepercayaan diri.

Sandro melanjutkan bahwa saat di sekolah dulu mereka kerap ditindas, tapi semenjak terkenal di platform itu mereka jadi lebih dihormati. Cerita Sandro mengenai latar belakang S.O.L entah mengapa persis dengan nasib Dio, Bobi, Ellie dan Nanoy. Akibat dari itu Dio dan Nanoy langsung terinspirasi untuk mengikuti jejak mereka.

Ide Dio dan Nanoy langsung ditolak oleh Ellie dan Bobi. Keduanya tak ingin menambah masalah karena hidup sudah aneh untuk mereka. namun, Dio dan Nanoy tampak keukeuh dan yakin akan menuai kesuksesan seperti S.O.L. Dio bahkan langsung meminta kamera pada sang ibu yang sedang ada di luar negeri.

Di sisi lain Bobi mendapat wanti-wanti dari ayahnya untuk kuliah yang benar agar bisa melanjutkan bisnis pabrik tahu milik keluarga. Sementara itu Ellie harus berjibaku dengan pertengkaran kedua orangtuanya. Scene berpindah, memperlihatkan Dio yang sedang asyik memilih kamera bersama Nanoy. Tak lama Bobi dan Ellie yang semula tak setuju datang menyusul.

Rapat antara mereka pun dilakukan guna memilih konsep dan nama yang akan dipakai. Ide Bobi memilih The Underdogs sebagai nama saluran vlog pun langsung disetujui anggota yang lain.

Mereka lanjut membicarakan materi yang akan dimuat sebagai vlog. Hasil riset Dio menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga materi yang ramai diminati penonton yaitu prank, social experiment dan music rap.

Setelah didiskusikan mereka setuju membuat video prank berisi rayuan-rayuan pada wanita yang ditemui secara random. Untuk melakukan ini Bobi yang paling tampan ditumbalkan. Sayang, dia tak berhasil melakukan tugasnya dan ingin mundur lalu digantikan oleh yang lain. Ellie kemudian menunjuk Nanoy sebagai pengganti, sayangnya gagal juga.

Ide pun diganti, kali ini mereka sepakat untuk membuat video social experiment. Lagi-lagi ide tersebut tak berhasil dieksekusi dengan mulus. Nanoy malah babak belur dipukuli orang-orang karena diduga sudah membuat seorang anak kecil menangis.

Keempat anak muda tersebut tak putus asa. Mereka bahkan bersiap mencoba ide selanjutnya, yaitu membawakan musik rap. Untuk urusan ini Ellie bersedia membantu lebih.

Dia juga langsung ditodong Bobi untuk mengisi vokal utama karena hanya dirinya yang pandai nyanyi di antara mereka. Ellie menolak kecuali jika melakukannya bersama-sama. Lalu, apakah idenya kali ini akan berhasil? Bisakah mereka terkenal?

Empat Sahabat Cupu Rintis Karir Jadi YouTuber

Membuka film dengan sebuah keluhan dari mulut Ellie tentang mengapa tak ada anak perempuan yang mau berteman dengannya, The Underdogs (2017) mengenalkan karakter-karakter utama yang terlibat dalam ceritanya.

Mereka terdiri atas tiga anak laki-laki dan satu gadis cantik. Sekilas tak ada yang salah dengan mereka sampai akhirnya kamu akan tahu bahwa keempatnya merupakan korban perisakan di sekolah.

Sebagai empat orang yang merasa senasib sepenanggungan, Ellie, Dio, Bobi dan Nanoy kompak sekalipun berasal dari latar belakang berbeda. Suatu hari mereka terinspirasi oleh tiga orang YouTubers karena kisah mereka mirip dengan Ellie dan kawan-kawan.

Setelah gagal dua kali, di percobaan ketiga mereka berhasil membuat sebuah video hingga akhirnya sukses meyakinkan viewers, walau harus dipandang sebelah mata untuk diakui lebih luas.

Alur cerita yang menjabarkan perjalanan empat orang cupu menjadi YouTuber ini jadi cukup relatable dengan situasi sekarang terutama karena kemajuan teknologi memungkinkan orang-orang mengekspresikan diri melalui banyak media. Di luar sana, bukan tidak mungkin ada The Underdogs lain yang sama-sama berjuang karena alasan serupa.

Libatkan Banyak Stand Up Comedy-an

Sebagai sebuah film drama komedi, The Underdogs (2017) punya formula segar untuk membuatmu tertawa. Selama kurang lebih 1 jam 38 menit gak ada adegan-adegan yang mengandung kekerasan verbal secara berlebihan atau menertawakan kesialan orang lain di sini. Untuk membuat penonton tertawa, mereka memakai kekuatan naskah yang cerdas dan terasa sekali natural.

Keberhasilan naskah yang kocak tidak begitu saja terjadi tanpa kehadiran para stand up comedy-an yang terlibat. Kehadiran mereka sebagai cameo di beberapa adegan berhasil membuat film The Underdogs (2017) menjadi segar terutama karena mereka juga dibekali dialog-dialog yang mengocok perut tanpa dibuat-buat.

Selain Babe Cabiita yang juara bikin pipi pegal selama film berlangsung, kamu bisa melihat Dodit Mulyanto berakting tanpa meninggalkan identitasnya. Ada juga Soleh Solihun, Pandji Pragiwaksono, Reza Nangin, Rigen Rikelna, Lolox, Tretan Muslim, Adjis Doaibu, Awwe, Ical Kate dan beberapa komedian tunggal lain yang kelucuannya terjamin.

Lagu Rap yang Asyik!

Hal lain yang membuat The Underdogs (2017) menyenangkan adalah musik-musik rap yang asyik didengar. Setiap lagunya sebagian besar punya lirik bermakna tentang penerimaan diri apa pun pandangan orang terhadap diri kita.  Selain itu pada salah satu bagian terdapat visualisasi yang cantik termasuk sinematografinya.

Ketika The Underdogs (2017) tampil di depan banyak orang di sebuah acara, perkenalan personilnya terasa manis sekaligus cute. Tak lupa warna-warna dan lampu cerah yang membuat sinematografi terasa lebih segar dipandang. Sayangnya, pesona para komedian tunggal dan musik rap yang asyik, justru membuat keberadaan karakter utama jadi tenggelam, terutama Dio dan Bobi.

Selain itu penyelesaian film rasanya juga terlalu manis; seolah ingin menutup cerita dengan kesan yang baik. Hasilnya pada bagian tersebut film tidak terkesan natural karena terlalu sinetron dan dramatis. Di luar itu semua The Underdogs (2017) masih menyenangkan untuk disaksikan, terutama jika kamu sedang ingin tertawa.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram