bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Series The Umbrella Academy Season 2

Ditulis oleh Glen Sahetapy
The Umbrella Academy Season 2
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pada season pertamanya, tim pahlawan super keluarga The Umbrella Academy ternyata tidak juga berhasil mencegah apocalypse yang terjadi di dunia mereka. Petualangan ketujuh putra dan putri dari Reginald Hargreeves dilanjutkan pada season keduanya, setelah Five memutuskan untuk menyelamatkan para kakak dan adiknya.

The Umbrella Academy merupakan adaptasi dari komik yang dibuat oleh duet Gerard Way, ya vokalis band Chemical Romance dan ilustrator Gabriel Ba. Sejak rilis pada tahun 2007, para penggemar memang memiliki hasrat agar komik ini bisa diangkat menjadi sebuah film.

Hingga akhirnya, diwujudkan oleh Netflix. Lantas, bagaimana kelanjutan kisah mereka di layar kaca? Yuk kita simak review berikut!

Sinopsis

The Umbrella Academy Season 2

Rencana Five (Aidan Gallagher) untuk menyelamatkan The Umbrella Academy dari kehancuran yang melanda dunia berhasil. Hanya saja, ketujuh anggotanya mendarat di Kota Dallas era tahun 60-an, pada tahun yang berbeda-beda juga. Sementara Five sendiri akhirnya tiba di tahun 1963, tepatnya pada tanggal 25 November.

Pada tahun tersebut, Five dapat menyaksikan bagaimana Rusia yang masih bernama Uni Soviet menyerang Amerika Serikat. Ia juga kemudian melihat bagaimana para saudaranya berjuang melawan serangan pasukan Soviet tersebut. Tentu saja, The Umbrella Academy terlalu tangguh bagi para tentara. Hingga akhirnya, datanglah hujan bom nuklir.

Hazel (Cameron Britton) menyelamatkan Five dan membawa anak yang seharusnya telah berusia 58 tahun tersebut ke sepuluh hari sebelum peristiwa yang terjadi di hadapan ia sebelumnya.

Belum sempat Hazel menjelaskan segala sesuatunya pada Five, tiga orang berambut emas yang misterius menyerang mereka, hingga Hazel pun terbunuh. Beruntung, Five dapat melarikan diri, hingga bertemu dengan seseorang yang mau membantu dirinya.

Sementara itu, pada masa tersebut saudara-saudara Five lainnya tengah menjalani kehidupan pribadi mereka masing-masing. Luther (Tom Hopper) menjadi bodyguard dari Jack Ruby, orang yang dalam sejarah membunuh penembak dari Presiden Amerika Serikat John. F. Kennedy.

Lantas, Allison (Emmy Raver-Lampman) telah menikah dengan seorang pria bernama Ray yang giat melawan rasisme di kota Dallas. Sedangkan Klaus (Robert Sheehan) yang kini dikenal sebagai seorang guru spiritual berkat bantuan Ben (Justin H. Min) tengah dalam perjalanan dari San Fransisco menuju ke Dallas.

Vanya (Ellen Page) sendiri mengalami amnesia dan tinggal bersama sebuah keluarga, dan mengasuh seorang anak yang menderita autisme. Five kemudian menjumpai Diego (David Castañeda) yang berada dalam rumah sakit jiwa karena terobsesi untuk melindungi Presiden Kennedy yang saat itu masih hidup.

Menganggap Diego terlalu berbahaya, Five meninggalkan kakaknya tersebut. Hingga suatu malam, tiga pria berambut emas yang kemudian diketahui dengan sebutan kelompok The Swedes menyerang rumah sakit jiwa tempat Diego berada.

Namun, sang Number Two berhasil melarikan diri dari tempat itu bersama seorang wanita bernama Lila (Ritu Arya), sesama pasien di tempat keduanya menjalani ‘perawatan’.

Mengetahui apa yang akan terjadi, Five berusaha untuk menyatukan kembali saudara-saudaranya meski situasinya tidak semudah itu. Luther nampaknya merasa bahwa ia telah memiliki kehidupan yang lebih baik.

Ia lantas bertemu dengan Vanya dan nyaris saja membunuh saudara ke-7 mereka tersebut, sebelum Sissy, wanita pemilik rumah tempat Vanya tinggal menghardik Luther.

Five kembali bertemu dengan Diego dan Lila. Berkat bantuan teman barunya, ia juga dapat menemukan Vanya yang sempat diburu oleh The Swedes. Sedangkan Luther yang berhasil menemukan petunjuk dimana Allison tinggal dilanda kegundahan karena harus menerima kenyataan bahwa wanita yang ia kasihi tersebut telah menikah.

Tanpa diketahui oleh para anggota The Umbrella Academy, The Handler (Kate Walsh) yang sebelumnya ditembak oleh Hazel kembali ke Temp Comission. Wanita misterius tersebut juga rupanya tengah merencanakan sesuatu. Dan belakangan terungkap, bahwa Lila merupakan anak angkat dari sang wanita penjelajah waktu.

Apocalypse (Lagi)

Apocalypse (Lagi)

Ya, menyelamatkan dunia dari bencana besar kembali menjadi tema utama dari season ke-2 The Umbrella Academy. Meski begitu, konsepnya tentu saja berbeda dengan season pertamanya. Tapi kemungkinan, peristiwa apocalypse ini dipicu oleh keberadaan Five dan saudara-saudaranya yang bisa jadi merubah sesuatu di masa lalu, atau tepatnya, di tahun 1960-an.

Five memang sempat berkata bahwa sepertinya, bencana besar selalu menghantui mereka. Lagi-lagi kita akan disuguhkan dengan sebuah countdown hitungan hari, menjelang akhir dunia. Tapi tentu saja, ada suguhan yang berbeda. Salah satunya, kita dapat melihat bagian sejarah dari The Umbrella Academy sendiri.

Kali ini, Five berhasil menemukan petunjuk bahwa ayah mereka, Sir Reginald Hargreeves (Colm Feore) juga ada di sana bersama putra-putrinya. Tapi tentunya, Reginald belum menemukan ketujuh anaknya tersebut.

Malahan, Pogo masih seekor simpanse yang menjadi partner sang milioner. The Umbrella Academy juga terlihat masih sebuah perusahaan teknologi yang baru mulai berkembang.

Tema yang sama seolah tidak merubah ekspresi kita saat menyaksikan The Umbrella Academy. Agak biasa-biasa saja. Mungkin yang akan membuat kita penasaran adalah, bagaimana Five dan saudara-saudaranya menyikapi perubahan drastis dalam kehidupan mereka tersebut. Sementara ancaman kehancuran dunia telah menanti.

Konsisten

Konsisten

Atmosfer yang dibangun oleh para sineas dalam serial ini bisa dikatakan konsisten, tidak ada perubahan sama sekali. Tetap bernuansa dark fantasy, dengan menghadirkan kesan B Movie di dalamnya. Sedikit perbedaan, mungkin kita disuguhkan lebih banyak aksi di season 2 The Umbrella Academy kali ini. Malahan, sudah muncul sedari awal cerita.

Kemunculan kelompok The Swedes yang bengis dan dingin juga mungkin akan membuat kira berpikir, apakah mereka akan benar-benar menjadi masalah untuk Five dan kawan-kawan?

Karena, trio agen Temp Comission tersebut sangat berbeda dengan karakter Cha-Cha dan Hazel di season pertama yang lebih banyak berinteraksi, sehingga memberikan kesan ‘hangat’.

Mengangkat Sejarah

Mengangkat Sejarah

Salah satu hal menarik yang dimiliki oleh Season 2 dari The Umbrella Academy adalah, menghadirkan salah satu sejarah kelam dunia. Betul sekali. Hari-hari yang dijalani oleh para pahlawan super kita adalah saat-saat menjelang kematian Presiden AS John F. Kennedy.

Yang menarik, Luther dikisahkan bekerja untuk salah satu orang yang menjadi bagian dari mata rantai peristiwa memilukan tersebut. Di satu sisi, mengangkat peristiwa ini bukanlah sebuah hal yang baru.

Dalam film superhero adaptasi komik lainnya yaitu The Watchman, dikisahkan bahwa pelaku dari peristiwa misteri pembunuhan tersebut adalah salah satu tokoh sentralnya.

Jadi, jika kamu termasuk orang yang mengikuti film-film superhero mungkin bagai merasakan sebuah déjà vu. Dan mulai berpikir, apakah tidak ada tema lain lagi untuk bisa diangkat?

Namun, Amerika Serikat era tahun 60-an memang adalah salah satu lini masa yang menarik untuk dihadirkan sebagai setting sebuah cerita. Selain insiden JFK, pada tahun 1963, kota Dallas juga kebetulan memiliki masalah rasisme yang bisa dikatakan cukup pelik. Dalam serial ini, tokoh Allison terlibat dalam usaha memperjuangkan hak-hak warga kulit hitam di kota cowboy tersebut.

Drama dan Komedi

Drama dan Komedi

Salah satu kelebihan dari The Umbrella Academy adalah, Steve Blackman dan Jeremy Slater selaku pengembang serial sangat apik dalam menghadirkan drama. Di season 1, kita bisa melihat adegan-adegan yang mampu mengusik sisi emosional penonton. Juga tidak ketinggalan humor-humor segar yang dihadirkan dalam interaksi para tokohnya.

Unsur drama menarik yang diangkat dalam Season ke-2 dari The Umbrella Academy ini tentunya adalah Allison yang terjebak dalam kasus rasialisme.

Ia menikah dengan seorang aktivis yang ingin memanfaatkan kedatangan Presiden AS sebagai momentum mereka untuk membela hak-hak kaum kulit hitam. Sehingga, status Allison ini mempengaruhi psikis Luther dan kita penasaran, bagaimana kelanjutan hubungan keduanya.

Klaus sepertinya adalah komedian sejati diantara karakter-karakter lain dalam film seri ini. Meski dikisahkan dengan singkat, adegan yang mengisahkan bagaimana sang Number Four akhirnya diangkat menjadi guru spiritual begitu mengocok perut.

Lalu, sepertinya akan ada drama lain karena sekarang, ia bisa bertemu dengan Dave (bukan dalam wujud hantu) kekasihnya saat ia tidak sengaja terjun dalam perang Vietnam.

Unsur komedi lain yang dapat membuat kita terkekeh adalah kata-kata yang keluar dari bibir para karakternya. Seperti Five yang tampak selalu fokus, namun selalu bisa mengeluarkan kalimat-kalimat sarkas yang akan membuat kita spontan tertawa. Rasanya seperti ‘bibir silet’ karakter Miranda Priestly dari film The Devil Wears Prada menempel pada tokoh serial ini.

Pendek kata, tidak ada perubahan apapun dalam season 2 dari The Umbrella Academy. Semuanya tetap berjalan seperti yang kita harapkan. Mengedepankan sebuah kisah superhero yang manusiawi sepertinya adalah tema utama yang ingin ditonjolkan Blackman dan Slater dalam film mereka. Itulah alasan utama mengapa kamu perlu menyaksikan serial ini.

Musik dari serial yang diangkat dari komik ini juga bisa menambah perbendaharaan playlist Spotify kamu. Sedikit membuat kita merasakan nuansa Guardians of the Galaxy di dalamnya. Semuanya on point, menyatu baik dengan adegan-adegan yang disuguhkan. Meski menurut kami, serial Dark masih yang terbaik untuk masalah pemilihan soundtrack.

Belum ada info kapan Netflix akan menghadirkan season 3 The Umbrella Academy. Tapi, para fans berharap dapat segera kembali menyaksikan petualangan Luther dan kawan-kawan. Kami akan terus membahas film-film Netflix lainnya, jadi tetap pantau Bacaterus. Sampai bertemu di review selanjutnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram