showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Suspect, antara Balas Dendam & Benih Soba

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Suspect
3.4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dong-cheol, seorang agen Korea Utara yang dibuang negaranya menuntut balas karena sang istri dibunuh. Di tengah upaya mencari pelakunya, Dong-cheol dijebak dengan tuduhan pembunuhan. Seketika dia menjadi buronan kepolisian.

Sementara pelaku sebenarnya mengincar formula rahasia yang dibawa Dong-cheol. Formula tersebut dipercaya berisi informasi mengenai senjata berkekuatan tinggi.

Setelah diteliti, formula tersebut rupanya berisi informasi mengenai benih soba. Dong-cheol harus menghadapi serangan bertubi-tubi karena hal itu.

Di sisi lain dia juga terus berusaha menuntaskan dendamnya. Apakah Dong-cheol bisa selamat? Berikut ini sinopsis dan ulasan film The Suspect (2013)!

Baca juga: 15 Film Action Korea Terbaik yang Sayang Jika Dilewatkan

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun Rilis: Desember 2013
  • Genre: Spy Action Film
  • Produksi: Greenfish
  • Sutradara: Won Shin Yun
  • Pemeran: Gong Yoo, Park Hee Soon, Jo Seong Ha, Yoo Da In

Ji Dong-cheol (Gong Yoo) mengundurkan diri dari pekerjaannya dan memilih menjadi supir sewaan yang tinggal di Korea Selatan. Dong-cheol mengaku menikmatinya. Keputusan tersebut membuat Kepala Haejo Grup, Park Gun-ho (Song Jae Ho), cukup kecewa.

Hubungan Dong-cheol dengan Kepala Park cukup dekat karena mereka berasal dari kampung halaman yang sama. Selain itu, Dong-cheol juga mengingatkan Kepala Park pada putra yang dia tinggalkan.

Sebagai hadiah perpisahan Park memberi Dong-cheol sebuah alamat milik seorang bernama Lee Gwang-jo (Kim Sung Kyun). Kepala Park tahu bahwa Lee Gwang-jo adalah orang yang selama ini Dong-cheol cari. Dia hanya berharap Dong-cheol dapat memaafkan Gwang-jo.

Sebelum benar-benar pergi, Dong-cheol malah memergoki seseorang berusaha membunuh Kepala Park. Baku hantam terjadi dan si pembunuh tewas di tangan Dong-cheol.

Upaya pembunuhan itu dimonitor oleh Direktur NIS bernama Kim Seok-ho (Jo Sang Ha). Sebelum meninggal dunia Kepala Park meminta Dong-cheol mengubur sebuah benda.

Tak berapa lama tiga orang yang mengaku sebagai anggota polisi datang. Mereka menginginkan benda yang ada di tangan Dong-cheol. Dong-cheol kabur sementara Kim Seok-ho menghabisi semua orang di rumah Kepala Park.

Kolonel Min Se-hoon (Park Hee Soon) mendapat panggilan darurat saat sedang menggelar latihan bersama anggotanya. Dia terlihat kaget ketika mendengar bahwa target kali ini adalah Dong-cheol.

Penyelidikan atas penyerangan dan pembunuhan Kepala Park terus berlanjut. Direktur Eksekutif Song Sang-geun (Park Ji Il) bingung mengapa Korea Utara melakukan hal ini.

Song akan pergi ke Korea Utara untuk memastikannya tapi Kim Seok-ho mengancamnya menggunakan UU Keamanan Nasional. Tak berselang lama Song mendapat telepon dari Dong-cheol.

Pemuda itu menjelaskan kalau dia harus menyelidiki sesuatu sebelum benar-benar mengubur barang pemberian Kepala Park.

Sadar bahwa dirinya sedang menjadi buronan, Dong-cheol lekas melarikan diri dengan menumpang mobil milik Choi Kyung-hee (Yoo Da In).

Choi Kyung-hee adalah seorang pembuat film dokumenter yang menyoroti kisah pembelot dari Korea Utara. Kebetulan selama beberapa waktu ke belakang dia sudah mengikuti Dong-cheol diam-diam.

Di kediaman Kepala Park, Kim Seok-ho memimpin operasi penangkapan Dong-cheol yang tiba-tiba dijadikan tersangka atas kematian Kepala Park. Dia lalu memercayakan tugas ini kepada Kolonel Min Se-hoon. Dalam melakukan tugasnya Se-hoon akan dibantu oleh Kapten Jo (Jo Jae Yeon).

Kapten Jo ahli soal data-data para agen dari Korea Utara. Dia menjelaskan bahwa ada satu tempat bernama Pangkalan Ryonggang di sebelah barat Pyongyang memiliki fasilitas pelatihan militer yang ketat. Di sana sepuluh perwira ditugaskan melatih satu prajurit.

Hanya prajurit terbaik dari berbagai pasukan khusus yang diterima untuk dilatih di sana. Saking ketatnya, mereka menyebut tempat itu sebagai neraka karena risikonya ada dua: kecelakaan atau mati.

Hasilnya, prajurit yang berhasil menyelesaikan program pelatihan tersebut kurang dari ada 3%, salah satunya Dong-cheol. Setelah lulus Dong-cheol ditugaskan ke berbagai penjuru dunia dan terkenal selalu berhasil melakukan tugasnya.

Se-Hoon mulai menyusun rencana untuk menangkap Dong-cheol dengan mengerahkan anak buahnya  melakukan banyak hal. Mereka lalu menggeledah kediaman Dong-cheol dan menemukan nama Lee Gwang-jo ditulis berulang kali.

Se-hoon memerintahkan anggotanya untuk mencari tahu mengenai sosok tersebut. Tim Se-hoon menemukan petunjuk bahwa Dong-cheol melakukan kontak dengan Kyung Hee belum lama ini.

Kyung Hee pun ikut diselidiki, terutama mengenai kaitan yang dia miliki dengan Dong-cheol. Penemuan nama Lee Gwang-jo sendiri dimanfaatkan oleh Kim Seok-ho untuk memancing Dong-cheol.

Se-hoon dan Dong-cheol berhasil melakukan pembicaraan melalui telepon. Dua orang kenalan lama yang saling berhubungan di masa lalu itu tampak saling menyimpan urusan.

Namun, Se-hoon segera menunda urusan mereka. Dia akan menangkap Dong-cheol lebih dulu karena sudah membunuh Kepala Park. Sekalipun Dong-cheol mengatakan bukan dia pembunuhnya, Se-hoon tidak percaya.

Dong-cheol menjelaskan kalau malam itu ada orang lain di kamar Kepala Park. Dia lanjut mengatakan bahwa kematian Kepala Park sudah direncanakan karena mereka mengincar kacamatanya; benda yang dititipkan Kepala Park pada Dong-cheol untuk dikuburkan.

Lantas, akankah Dong-cheol bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah? Lalu apa esensi dari kacamata tersebut?

Antara Balas Dendam dan Benih Soba

Antara Balas Dendam dan Benih Soba

Menjadi agen rahasia Korea Utara, Ji Dong-cheol dibuang begitu saja sepulangnya dari melakukan sebuah misi. Kehancurannya tak berhenti di sana karena sang istri juga tewas dibunuh.

Dong-cheol memutuskan membelot ke Selatan dan menjadi supir sewaan. Tujuannya hanya satu, mencari pembunuh istrinya yang bernama Lee Gwang-jo.

Di tengah dendam dan rencana pribadinya, Dong-cheol ketiban sial karena dituduh membunuh Kepala Park, seorang kepala perusahaan yang sudah merawatnya.

Sebelum kematian, Kepala Park memberinya sebuah kacamata. Kacamata itu menyimpan microfis berisi formula rahasia, yang ternyata berisi benih soba varietas unggul.

Akibat formula tersebut, Dong-cheol menjadi sangat sibuk. Urusannya terbagi dua: menuntaskan dendamnya sembari melarikan diri dari kematian untuk menyelamatkan formula tersebut.

Alurnya cukup menarik dan tidak tertebak karena siapa yang mengira bahwa formula yang diperlakukan sangat rahasia itu rupanya berisi informasi tentang benih tanaman.

Scene ketika bagian ini terungkap lumayan membawa suasana yang berbeda pada ceritanya. Ia menggambarkan keadaan yang memprihatinkan karena keberadaan benih soba tersebut ternyata ditujukan untuk mencegah masyarakat dari bencana kelaparan.

Dua Jam yang Melelahkan

Dua Jam yang Melelahkan

Konflik yang disuguhkan film The Suspect (2013) ini boleh dikatakan ada dua dan semuanya kompleks. Pertama, upaya pembalasan dendam Dong-cheol, konflik kedua adalah upaya Dong-cheol menyelamatkan diri dan benih soba yang dipercayakan padanya.

Tidak heran, nonton film ini, dengan durasinya yang sekitar 2 jam 17 menit, terasa sangat melelahkan. Plot langsung diisi dengan tensi tinggi sejak lima menit pertama. Kamu akan melihat seorang pria paruh baya dibunuh secara brutal menggunakan senapan.

Menit-menit selanjutnya kamu seperti gak diberi kesempatan bernapas karena alurnya rapat sekali dengan adegan laga. Belum lagi adegan-adegan saat Dong-cheol disiksa secara keji dan tidak manusiawi.

Kejar-kejaran menggunakan mobil di tengah keramaian, suara tembakan, dan adegan perkelahian yang intens karena didukung koreografi yang apik.

Ketegangan demi ketegangan tersebut dibungkus dengan sinematografi yang pas. Pengambilan gambar pada film ini cukup cerdas karena sangat detail pada beberapa adegan yang memang membutuhkannya. 

Aksi Jempolan Gong Yoo

Aksi Jempolan Gong Yoo

The Suspect (2013) dibintangi jajaran pemain top Korea Selatan. Sebagai pemeran utamanya, Gong Yoo memberikan penampilan memuaskan.

Berperan sebagai seseorang yang menyimpan luka dan dendam, Gong Yoo tidak banyak bicara, tapi dia bisa mengekspresikan emosinya melalui raut muka dan tatapan yang berat.

Kemarahannya, kesedihannya, tak perlu kata-kata untuk bisa dirasakan. Semua tersampaikan melalui mikro ekspresi yang mengesankan.

Belum lagi adegan laga yang dia lakukan juga tidak ada yang kurang.  Gong Yoo melakukan adegan demi dengan sangat baik, terutama scene terakhir ketika dia akhirnya bertemu putri kandung yang selama ini diduga sudah meninggal dunia.

The Suspect (2013) memberikan banyak sentuhan menegangkan dari awal sampai akhir. Sayang, latar belakang Dong-cheol sebagai agen Korea Utara sebenarnya tidak terlalu esensial.

Ia masih bisa diganti tanpa mengurangi emosi atau ketegangan filmnya sendiri. Secara keseluruhan, apalagi jika kamu suka film laga, The Suspect (2013) terekomendasi. Penasaran? Kamu bisa menontonnya di Viu!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram