bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Suicide Squad, Villain Menumpas Kejahatan

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Suicide Squad
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sekelompok supervillain dari penjara Belle Reve dikumpulkan kembali untuk menjalankan misi berbahaya. Kali ini mereka ditugaskan untuk menghancurkan Jotunheim di sebuah negara yang sedang terjadi kudeta militer.

Dibagi menjadi dua tim, misi ini tidaklah mudah. Banyak dari mereka tewas dan yang terbaik dari mereka berusaha menuntaskan misi tanpa tahu lawan seperti apa yang akan dihadapi.

The Suicide Squad adalah film action superhero karya James Gunn yang dirilis oleh Warner Bros Pictures pada 6 Agustus 2021. Termasuk ke dalam DC Extended Universe, film ini melanjutkan kisah petualangan Harley Quinn dan rekan-rekan supervillain barunya.

Dengan misi yang lebih berbahaya dan berhubungan dengan alien, tentu akan semakin meningkatkan keseruan yang akan disajikan. Apakah film ini akan tampil lebih baik dari film sebelumnya? Simak review berikut untuk mengetahuinya.

Baca juga: Review & Sinopsis Joker, Film yang Bikin Phoenix Meraih Oscar

Sinopsis

Sinopsis

Sekelompok supervillain yang menjadi tahanan di penjara Belle Reve diterjunkan ke pantai Corto Maltese. Mereka dikumpulkan oleh Amanda Waller dengan imbalan pengurangan masa tahanan jika menyelesaikan misi ini.

Ketika mulai menyusup di pantai, Blackguard justru muncul menampakkan diri dan bilang bahwa dia yang menghubungi para tentara tersebut.

Mereka langsung diberondong dengan tembakan dari senjata para tentara yang membuat sebagian besar tewas. Hanya dua orang yang selamat, Kolonel Rick Flag dan Harley Quinn.

Ternyata tim ini hanya menjadi pengalihan saja agar tim lain bisa dengan mudah masuk ke Corto Maltese. Mereka menginap di hutan terlebih dahulu, sambil menunggu perintah. Nanaue hampir menelan Ratcatcher 2 karena lapar.

Mendapat perintah baru dari Waller untuk menyelamatkan Flag, tim yang dipimpin oleh Bloodsport ini menyusup ke lokasi Flag berada. Satu persatu orang yang ada di hadapan langsung dihabisi.

Ternyata Flag diamankan oleh kelompok pemberontak yang tidak suka dengan pemerintah baru. Meski menyadari anggotanya sudah tewas semua, Sol Soria bersedia membantu menuntaskan misi mereka.

Mereka kemudian menyusun rencana untuk menangkap Thinker agar bisa masuk ke Jotunheim. Melakukan aksinya di sebuah bar yang ramai, rencana mereka nyaris gagal jika bukan karena kecerdikan Bloodsport.

Dia menyuruh Ratcatcher 2 dan Polka-Dot Man membawa Thinker, sementara dirinya, Peacemaker dan Flag menyerahkan diri. Di dalam tank, mereka bertiga berhasil melumpuhkan para tentara yang menawannya. Mereka keluar dengan selamat meski mobil tank yang dikendarai mengalami kecelakaan.

Bersama Thinker, mereka berhasil mengetahui kekuatan tentara yang menjaga Jotunheim dan menyiapkan rencana untuk meledakkannya.

Waller memberikan informasi bahwa Harley Quinn berada di istana presiden. Harley Quinn yang ditangkap oleh pasukan kepresidenan diperlakukan dengan baik karena hendak dinikahi oleh Silvio Luna.

Presiden baru yang mendapat kedudukan setelah mengkudeta seorang diktator ini kemudian dibunuh oleh Harley Quinn, setelah dia menyadari rencana jahatnya.

Harley Quinn kemudian menghabisi satu persatu tentara yang ada di istana presiden. Tidak ada yang bisa menghalanginya. Setelah masuk ke taksi, dia melihat Flag dan rekan-rekan lainnya sedang berusaha memasuki istana. Harley kemudian menghampirinya yang membuat aksi mereka batal.

Lalu mereka langsung menuju Jotunheim dengan Thinker yang mengendarai mobil. Hujan deras membuat jalan mereka menuju pintu Jotunheim tidak terlihat oleh tentara penjaga.

Mereka berhasil masuk ke dalam dan merusak kunci di luar sehingga tentara yang baru menyadari ada penyusup tidak bisa masuk.

Thinker membuka rahasia Jotunheim yang ternyata adalah fasilitas milik Amerika untuk meneliti sebuah alien berbentuk bintang laut yang ditemukan oleh para astronot di luar angkasa dan dibawa ke bumi.

Pemerintah Amerika kemudian menempatkan alien ini di Corto Maltese yang digunakan oleh rezim sebelumnya untuk menjadikan warganya sebagai bahan percobaan.

Flag kemudian mengambil hard drive yang berisi data proyek rahasia ini. Dia berencana akan melaporkannya kepada pihak berwajib. Tapi Peacemaker menghalanginya dan membunuh Flag.

Hard drive berpindah ke tangan Ratcatcher 2 yang kemudian dikejar oleh Peacemaker. Bloodsport datang menghalangi dan membunuh Peacemaker.

Peledak yang mereka pasang meledak duluan karena kesalahan Polka-Dot Man. Starro, sang alien raksasa, berhasil keluar dan membuat kerusakan di kota.

Bagaimana cara tim Suicide Squad melumpuhkan alien ini? Apakah hard drive itu akan diserahkan kepada Waller atau dibuka ke publik? Simak terus film yang seru ini hingga akhir untuk mendapatkan jawabannya.

Jangan dulu beranjak! Karena di antara credit title ada satu adegan yang menceritakan nasib Peacemaker. Apakah dia masih hidup? Simak sendiri adegannya, ya!

Film Superhero yang Sadis

Film Superhero yang Sadis

Menurut kalian, para karakter di The Suicide Squad ini superhero atau bukan? Jika menilik definisi superhero, tentunya kita langsung mengartikannya sebagai seseorang yang memiliki kekuatan super.

Tapi jika melihat seluruh anggota Suicide Squad disini, tidak ada yang benar-benar memiliki kekuatan super, kecuali Polka-Dot Man. Sedangkan yang lainnya hanya memiliki keahlian bela diri yang tinggi.

Rasanya kita setuju dengan definisi supervillain saja bagi kelompok ini. Dan sebagai pelaku kriminal, apalagi menjadi lawan para superhero, tentunya mereka bukanlah orang baik. Meski masih ada secuil hati nurani, namun pada dasarnya mereka tetaplah penjahat.

Keahlian mereka dimanfaatkan oleh Amanda Waller untuk melakukan misi-misi berbahaya. Sebelum dilepas bertugas, mereka disuntikkan bom kecil di kepala.

Jika tidak patuh, kepala mereka langsung meledak. Sesuai dengan nama kelompok ini, Suicide Squad, pasukan bunuh diri. Memang mereka tidak diharapkan untuk pulang dalam kondisi hidup-hidup.

Uniknya, film superhero berdurasi 2 jam 12 menit ini mengusung rating R. James Gunn yang sukses dengan dua film Guardians of the Galaxy seolah bebas lepas menggarap film ini dengan penuh kesadisan.

Di Marvel, dia tidak mungkin bisa menampilkan elemen ini karena kebijakan rating PG-13 yang dimiliki studio pencetak film superhero tersebut.

Penggunaan senjata api dan tajam yang meledakkan kepala, membelah badan, dan kesadisan lainnya ditampilkan secara gamblang layaknya sedang menonton film slasher.

Dan hal ini menjadi kelebihan film The Suicide Squad, dimana semua adegan aksi ditampilkan secara maksimal tanpa harus malu-malu untuk brutal.

Lihat saja aksi Peacemaker dan Bloodsport yang menghabisi kelompok pemberontak. Mereka berdua bergerak dengan senyap namun mematikan. Dan kegilaan Harley Quinn juga tidak bisa ditahan.

Adegan perkelahiannya pun dibalut dengan tambahan efek CGI berupa bunga-bunga indah di sekitar area pertarungan yang berdarah. Kesannya sadis dan brutal namun tetap penuh estetika.

Penempatan Plot Cerita yang Tidak Membosankan

Penempatan Plot Cerita yang Tidak Membosankan

Dengan keunikannya dalam mengarahkan film-filmnya, James Gunn tetap menjaga ciri khas ini dengan baik. Bahkan kita dibuat tertipu berkali-kali dengan jalan cerita yang disuguhkan.

Awalnya kita menduga Savant adalah pemeran utama karena tampil dan diceritakan di adegan pembuka. Lalu dia turun bertempur dan melihat banyak rekannya tewas.

Kita pikir dia akan mengeluarkan kekuatan supernya, ternyata malah melarikan diri dan kepalanya diledakkan oleh Amanda Waller. Belum selesai sampai disitu.

Kita melihat hanya Kolonel Rick Flag dan Harley Quinn yang selamat yang membuat kita menduga bahwa hanya merekalah yang akan menyelesaikan misi ini. Ternyata kita salah lagi.

Pasukan pimpinan Kolonel Flag ternyata hanya pengalihan saja dan pasukan utama mendarat di pantai tanpa menemukan satu tentara pun yang menghadang.

Cerita kemudian ditarik ke adegan flashback, yang terjadi beberapa kali untuk menjelaskan sebuah pernyataan atau cerita tertunda. Penempatan plot ini sungguh membuat film tidak tampil membosankan.

Misi mustahil untuk melumpuhkan alien raksasa dilakukan oleh tim Suicide Squad yang tersisa dengan menggabungkan semua keahlian masing-masing.

Starro pun tumbang berkat kerja sama yang baik antara mereka. Dan Bloodsport menggunakan hard drive sebagai jaminan kebebasan mereka dengan janji tidak akan dibuka kepada publik. Akhir yang adil bagi semua pihak.

Keseimbangan di Segala Aspek

Keseimbangan di Segala Aspek

Awalnya kita akan berpikir bahwa film The Suicide Squad ini akan menampilkan sosok Harley Quinn sebagai tokoh utamanya. Mengingat hanya dia yang hadir kembali dari film Suicide Squad (2016), bersama Amanda Waller tentunya.

Tapi ternyata kita salah menduga lagi. James Gunn berhasil membagi porsi adegan dengan apik dan proporsional antara para karakternya.

Masing-masing karakter diberikan satu adegan, beberapa diantaranya bahkan lebih dari satu, untuk memperlihatkan keterampilan bertarung mereka.

Tiga aktor utamanya, Idris Elba, John Cena, dan Joel Kinnaman, berhasil menampilkan kharisma masing-masing. Begitu pun dengan Margot Robbie dan Daniela Melchior yang tampil penuh pesona.

Kesan mendalam rasa sayang seorang ayah ditunjukkan oleh Idris Elba dengan sangat baik. Meski hanya menampilkan satu adegan saja untuk menceritakannya, kita langsung dibuat mengerti dan paham apa yang dirasakan oleh Bloodsport.

Dan ketika di adegan akhir sang anak yang sebelumnya kesal, menjadi bangga kepada ayahnya. Kita pun dibuat lega dan terharu karenanya.

James Gunn juga sangat memperhatikan sinematografi di film ini. Nyaris di setiap pembuka adegan, terdapat tulisan yang ditempatkan dengan unik di layar.

Salah satu yang paling lucu adalah ketika hendak menjalankan misi berikutnya, api di belakang mereka bertuliskan Operation: Jotunheim. Tapi kemudian berubah menjadi Operation: Harley karena mereka hendak menyelamatkan Harley terlebih dahulu.

The Suicide Squad menjadi tambahan yang sangat bagus bagi DC Extended Universe. Semakin kuat dengan tambahan karakter-karakter baru yang diperkenalkan dengan sangat apik dan mendalam.

Semua aspek yang disuguhkan pun terasa proporsional. Meski banyak adegan sadis, namun keunikan sinematografi dan penempatan visual effect yang cermat mampu mengimbanginya.

Dengan pembagian durasi yang seimbang untuk para karakter utamanya, membuat film ini bisa disandingkan dengan The Avengers (2012).

Meski bukanlah tokoh utama dalam semesta DC, anggota Suicide Squad ini mampu memberi warna lain dan menambah napas bagi DC Extended Universe yang nyaris berhenti. Langsung tonton saja filmnya sekarang, ya!

Bagi yang penasaran dengan kelanjutan dari adegan di post-credit, langsung saja tonton serial Peacemaker yang tidak kalah unik dan gilanya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram