showpoiler-logo

Sinopsis & Review Fim The Spy Who Dumped Me (2018)

Ditulis oleh Aditya Putra
The Spy Who Dumped Me
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menjadi mata-mata atau orang yang bergerak di dunia spionase membuat seseorang harus pintar-pintar menyembunyikan identitasnya. Selain itu, dia juga harus memikirkan bagaimana caranya agar nggak menyeret orang-orang yang dia sayangi untuk masuk ke dalam dunia yang berbahaya.

Maka dari itu, orang yang berprofesi sebagai mata-mata biasanya menjauhkan diri dari keluarga dan orang-orang yang disayangi.

Ada banyak film dengan karakter yang berprofesi sebagai mata-mata. Sebut saja James Bond dan Mission: Impossible yang sampai saat ini nggak juga hilang ketenarannya.

The Spy Who Dumped Me berbeda dari film-film sejenis karena yang terseret ke dunia spionase bukanlah mata-mata, melainkan dua wanita biasa. Yuk, simak sinopsis dan review filmnya!

Baca juga: Sinopsis & Review American Ultra, Pecandu Narkoba Jadi Mata-Mata

Sinopsis

Sinopsis

Di Los Angeles, Audrey Stockman yang berprofesi sebagai kasir di toko retail besar tinggal satu apartemen dengan sahabatnya, Morgan Freeman.

Berbeda dengan Audrey, Morgan tengah mengejar mimpinya untuk berkarir di bidang seni. Perbedaan itu nggak membuat keduanya berselisih, malah menjadikan mereka sangat kompak.

Suatu hari, Audrey mendapatkan SMS dari kekasihnya, Drew, yang memilih untuk memutuskan hubungan begitu saja. Morgan menyarankan pada Audrey untuk membakar barang-barang milik Drew yang tertinggal di apartemen.

Drew menelepon Audrey dan mengatakan bahwa dia akan mengambil barang-barang miliknya termasuk sebuah trofi yang dianggap nggak terlalu penting.

Ketika bekerja, Audrey mencoba flirting dengan salah satu pelanggan. Pelanggan itu tiba-tiba memaksa Audrey untuk masuk ke dalam van.

Dia memperkenalkan dirinya sebagai Sebastian Henshaw, agen CIA, beserta rekannya Duffer. Mereka berdua menanyakan keberadaan Drew yang dijawab Audrey bahwa hubungannya dengan Drew sudah berakhir.

Audrey pulang ke rumah dan ternyata Drew datang. Kedatangan Drew bukan seorang diri melainkan bersama sniper yang langsung menembaki apartemen Audrey. Drew meminta Audrey untuk memberikan trofi miliknya pada seseorang yang dikenalnya di kafe di Wina.

Seorang pria masuk ke apartemen dan membunuh Drew. Morgan yang baru pulang dari pesta, mendorong pria itu sampai terjatuh dari balkon. Audrey dan Morgan berhasil meloloskan diri dari apartemen dan langsung menuju bandara. Mereka pun membeli tiket menuju Wina.

Morgan menyarankan Audrey supaya menyampaikan trofi pada orang yang dituju Drew. Mereka pun pergi dengan membawa sebuah koper berisikan trofi yang mereka sendiri nggak tahu ada apa di baliknya.

Sesampainya di kafe di Wina, Sebastian muncul dan meminta trofi yang dibawa Audrey. Sebastian malah mengancam dengan menodongkan senjata ke arah Audrey. Audrey kemudian memberikan sebuah trofi pada Sebastian.

Ternyata di kafe itu banyak orang yang mengincar Sebastian. Ketika Sebastian tembak-menembak melawan pengunjung serta pegawai kafe, Audrey dan Morgan berhasil kabur menggunakan taksi.

Taksi yang ditumpangi Audrey dan Morgan dikejar oleh beberapa orang pengendara motor. Mereka berhasil menembak sopir taksi tapi Audrey berhasil mengemudikan taksi dan membunuh para pengendara motor dengan menabrakan taksi serta menjebak mereka hingga celaka.

Audrey dihubungi oleh agen MI6, Wendy, dan mengatakan padanya bahwa dia masih memiliki trofi yang diberikan Drew. Merasa nyawanya terancam saat berada di Wina, Audrey dan Morgan pergi dengan menggunakan kereta.

Mereka terpaksa mencuri paspor dari dua orang turis yang akan pergi ke kota yang sama. Keterangan dua orang turis itu dimanfaatkan oleh Nadedja, seorang pembunuh bayaran asal Rusia yang mengincar Audrey dan Morgan.

Audrey dan Morgan disarankan untuk tinggal di rumah teman dari orang tua Morgan, Roger. Sialnya, mereka menemukan bahwa Roger yang asli sudah tewas. Sementara itu, Nadedja sudah mengetahui keberadaan mereka. Bisakah Audrey dan Morgan selamat? Apa yang sebenarnya ada di dalam trofi?

Perpaduan Antara Komedi dan Laga

Perpaduan Antara Komedi dan Laga

The Spy Who Dumped Me secara sekilas tampil cukup berani dengan menggunakan dua karakter wanita yang terjebak dalam dunia spionase. Profesi yang identik sebagai dunia untuk pria. Kesan women empowerment semakin menguat dengan sutradaranya, Susanna Fogel, yang juga merupakan wanita.

Alih-alih menjadikan karakter Audrey dan Morgan kuat, pendekatan yang dipilih malah bukan pendekatan yang serius.

Sebenarnya nggak ada yang salah dengan penggunaan pendekatan yang nggak serius mengingat film ini bergenre komedi. Sayangnya, pendalaman karakter Audrey dan Morgan bisa dikupas lebih dalam untuk membuat cerita lebih believable.

Perlu ada latar belakang tertentu kalau mereka berdua setidaknya memiliki kemampuan untuk menyelamatkan diri.

Pendalaman seadanya seakan-akan membuat film ini mengandalkan pembenaran lewat genre komedinya. Selain bergenre komedi, film ini juga mengusung genre laga. Sayangnya, komedi dan laga nggak dikemas secara seimbang.

Unsur komedi terlalu kental, bahkan ketika unsur laga lebih dominan dalam beberapa adegan. Tembak-menembak dan aksi kucing-kucingan menjadi sajian utama tapi adegan aksinya terasa over the top.

Secara sinematografi, film garapan Fogel ini cukup berhasil menampilkan visualisasi indah dari kota-kota besar yang disinggahi Audrey dan Morgan. Dalam adegan laga, slow motion serta editing cepat dijadikan andalan yang merupakan salah satu ciri khas film-film laga.

Untuk menguatkan karakter Audrey dan Morgan sebagai orang biasa, mereka sangat minim melakukan adegan laga. Cara mereka menyelamatkan diri pun murni dilakukan memanfaatkan kecerdasan mereka.

Subplot Romansa

Subplot Romansa

Ketika kita fokus menyaksikan aksi-aksi menyelamatkan diri Audrey dan Morgan yang terseret ke dunia spionase, kita akan diberikan subplot romansa yang ditujukan sebagai penyegar suasana.

Sebastian yang merupakan agen MI6 terlibat hubungan percintaan dengan Audrey. Alasan subplot itu ada adalah karena mereka terjebak dalam dunia yang sama.

Subplot romansa antara Audrey dan Sebastian sayangnya kurang dieksplorasi dengan maksimal. Jatah screentime yang cukup pendek nggak membantu mereka mengarahkan cerita lebih berwarna.

Akhirnya yang muncul adalah kesan tergesa-gesa bahwa mereka harus menyukai satu sama lain demi mempengaruhi plot utama.

Chemistry Mila Kunis dan Kate McKinnon

Chemistry Mila Kunis dan Kate McKinnon

The Spy Who Dumped Me mengandalkan Mila Kunis dan Kate McKinnon sebagai dua peran utamanya. Kunis berhasil masuk ke dalam karakter Audrey yang lebih dewasa dibandingkan dengan Morgan yang diperankan oleh McKinnon.

Tapi McKinnon rasanya jauh lebih mencuri perhatian dengan menjadi senjata utama dalam komedi film ini. Dialog komikal dan aksi gilanya benar-benar menghidupkan cerita.

Kunis dan McKinnon berhasil menampilkan chemistry yang kuat sebagai dua orang sahabat karib. Perbedaan karakter keduanya melebur dengan baik.

Peleburan itu menjadikan setiap adegan dengan resiko mengerikan menjadi sajian yang menyenangkan. Setiap dialog yang melibatkan mereka pun disampaikan secara sempurna dengan cara yang biasa dilakukan oleh dua orang yang bersahabat.

The Spy Who Dumped Me menyajikan petualangan Audrey dan Morgan yang terjebak dalam dunia spionase yang seru. Kekurangan porsi action cukup tertutupi oleh komedi yang dibawakan dengan baik oleh Kate McKinnon.

Durasi selama 117 menit terasa cukup pas untuk menyaksikan petualangan menyenangkan mereka sampai akhir. Film bertema spionase favorit kamu apa, guys? Kasih tahu di bawah, yuk!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram