bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review The Rain Season 1, Serial Asal Denmark

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Rain Season 1
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Entah skenario seperti apa yang akan mengakhiri Bumi dan seisinya kelak. Namun, hal-hal mengerikan kerap dikembangkan hingga menjadi premis yang menarik untuk membuat sebuah film menjadi penuh ketegangan. Mulai dari bencana alam, wabah virus mematikan, serangan zombie atau monster, dll. Ide cerita demikian seolah tidak pernah gagal membawa sensasi mendebarkan bagi para penonton.

Sama seperti yang terjadi pada The Rain Season 1 dan musim-musim selanjutnya. Film arahan sutradara Kenneth Kainz dan Natasha Arthy ini menangkap fenomena mengerikan ketika jutaan penduduk Bumi harus meninggal dengan menyedihkan sebab virus yang dibawa oleh hujan. Penasaran seperti apa keutuhan ceritanya? Anda boleh membaca sinopsis dan review-nya di bawah ini terlebih dahulu sebagai kisi-kisi. Simak yuk!

Sinopsis

review the rain season 1_Sinopsis

Banyak orang menyukai hujan. Udara jadi segar, suhu yang semula panas bisa berubah jadi sejuk, tanah-tanah kering jadi terbasahi, dan tunas pada pepohonan mulai tumbuh. Namun, bagaimana jika hujan yang turun justru membahayakan nyawa dan sudah membunuh jutaan nyawa sebab ia mengandung virus yang mematikan? 

Hujan seperti itu menjadi mimpi buruk bagi Simone dan keluarganya. Kejadian mengerikan tersebut membuat Simone (Alba August) sementara harus diungsikan ke sebuah bunker bersama adik, Rasmus (Lucas Lynggaard Tønnesen) dan ibunya oleh sang ayah bernama Dr. Frederik Andersen (Lars Simonsen).

Dr. Frederik Andersen adalah seorang scientist  yang bekerja pada sebuah perusahaan bernama Apollon. Perusahaan tersebut menciptakan banyak bunker yang kelak akan digunakan sebagai tempat perlindungan manusia. Bunker yang mereka ciptakan dilengkapi teknologi canggih hingga mampu melindungi mereka selama beberapa lama.

Sesaaat setelah memastikan anak-anak dan istrinya, Ellen Andersen (Iben Hjejle) berada dalam bunker dalam keadaan selamat. Sementara Frederik pergi dan mengatakan akan kembali. Sebelum pergi, sang ilmuwan meminta Simone untuk melindungi Rasmus sebab adiknya adalah kunci untuk menyembuhkan virus yang mematikan tersebut.

Tidak lama setelah berhasil masuk ke dalam bunker, mereka mendengar seseorang dari luar seperti tengah berusaha masuk. Simone dan Rasmus mengira itu adalah ayahnya yang baru saja pergi dan lantas membuka bunker tanpa seizing Ellen. Sang ibu mengetahui bahwa itu bukan suaminya, karena jika itu adalah Frederik orang tersebut bisa masuk tanpa perlu bantuan.

Sayang, dua kakak beradik itu terlalu penasaran hingga akhirnya membuka bunker. Tidak ingin semua anggota keluarga yang tinggal dalam bunker terinfeksi, sang ibu berlari ke luar bunker dan mencegah orang asing itu masuk setelah dia berusaha menarik Rasmus. Ellen pun terpapar virus dan tidak lama meninggal dunia, meninggalkan anak-anaknya di dalam.

Kedua kakak beradik itu harus melanjutkan hidup di dalam bunker tanpa mengetahui rencana mereka ke depan. Mereka kemudian terus berusaha untuk melakukan komunikasi dengan dunia luar hingga akhirnya berhasil walau harus kembali terputus.

Simone lantas tiba-tiba teringat pertengkaran yang terjadi antara kedua orangtuanya. Frederik dan istri pernah mendebatkan perihal pengobatan bagi penyakit Rasmus yang bisa dilakukan menggunakan semacam virus. Dalam keadaan serba bingung, setelah sekian tahun berada di dalam bunker, persediaan makanan juga semakin menipis, Rasmus ingin keluar dari bunker dan Simone pun menyetujuinya.

Sementara Rasmus tidur, Simone keluar bunker menggunakan contagion suit. Di luar dia menemukan semuanya sudah sangat berantakan; reruntuhan bangunan di mana-mana dan sepi. Simone kemudian memutuskan kembali ke dalam bunker.

Sial, sesampainya di dalam dia mendapati alarm berbunyi yang menandakan bahwa persediaan oksigen di dalam bunker sudah habis. Keadaan tersebut membuat mereka terpaksa harus keluar. Ketika kakak beradik itu membuka palka untuk melarikan diri, todongan senjata dari korban selamat lain menyambutnya. 

Belakangan diketahui orang itu adalah sama-sama survivors yang menutup ventilasi agar Simone dan Rasmus tidak dapat keluar. Lalu berhasilkah keduanya selamat? Apa yang akan terjadi pada kelanjutan hidup kakak beradik tersebut? 

Jalan Cerita Menegangkan

Film dengan genre post apocalyptic semacam The Rain Season 1 yang kemudian dilanjut dengan Season 2 dan 3 tidak pernah gagal menghadirkan rasa tegang ketika menontonnya. Anda akan dibawa deg-degan ketika menyaksikan Simone beraksi sebab dia dan sang adik seperti berjudi dengan maut. Penonton menebak-nebak keadaan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan bagaimana mereka dapat bertahan hidup.

Setting tempat yang sudah dibuat sedemikian rupa seperti bangunan-bangunan yang runtuh, kekacauan di mana-mana, dan sunyi menjadi formula paling pas untuk menghadirkan ketegangan sepanjang jalan cerita. Belum lagi premis tentang bahaya virus yang bisa mengancam nyawa kapan saja, yang belum diketahui cara menyiasatinya. 

Semua itu merupakan elemen-elemen yang ada di dalam The Rain Season 1, begitu pun dengan musim-musim selanjutnya. Jadi, jika Anda menyukai film dengan unsur ketegangan, film dengan upaya-upaya menyelamatkan diri dari ancaman kematian yang tidak bisa diperkirakan, The Rain adalah pilihan yang baik. 

Film Menguras Emosi

Selama menonton The Rain Season 1, Anda juga akan terbawa emosi yang terbangun antara kakak beradik; Simone dan Rasmus. Sebagai seorang perempuan, Simone diminta menjaga adik laki-lakinya yang memiliki penyakit agar tetap selamat. Pasalnya, sesuai pesan sang ayah, Rasmus adalah kunci dari wabah mengerikan yang mereka alami.

Keduanya ditinggalkan sang ayah saat masing-masing masih sangat belia. Mereka tumbuh besar bersama dan saling melindungi di dalam bunker. Emosi dalam film ini terasa semakin kuat ketika Simone dan Rasmus harus menyaksikan Ellen meninggal dunia karena menyelamatkan mereka dari ancaman orang asing yang berusaha masuk ke dalam tempat perlindungan.

Pengorbanan seorang ibu untuk menyelamatkan anak-anaknya memang selalu berhasil memancing air mata. Namun, karena hidup harus berjalan, Simone dan Rasmus dipaksa oleh keadaan untuk kembali kuat dan berpikir dalam waktu cepat. Hal semacam itu justru membuat The Rain Season 1 terasa semakin mengharukan dan menguras emosi.

Serial Denmark Dibintangi Selebritis Ternama

review the rain season 1_Serial Denmark Dibintangi Selebritis TernamaSumber: bustle.com

The Rain Season 1 merupakan serial dari Denmark yang ditayangkan oleh Netflix tahun 2018 lalu. Berjumlah 8 episode, serial ini dibintangi oleh aktris dan aktor ternama Denmark yang kemampuan aktingnya sudah teruji. Nama-nama seperti Alba August dan Lucas Lynggaard Tønnesen mungkin tidak terlalu familiar di telinga Anda, tapi di negaranya, mereka adalah para pelakon top.

Alba August yang terlahir dari pasangan sutradara asal Denmark (Billie August)  dan aktris tenar asal Swedia (Pernilla August), mewarisi bakat kedua orangtuanya. Aktris kelahiran 1993 tersebut sudah mulai terlihat pandai berakting ketika turut bermain dalam film garapan sang ayah berjudul A Song for Martin pada 2001 lalu. Sejak itu beberapa judul film dan serial sukses dia bawakan.

Sang pemeran Rasmus, Lucas Lynggaard Tønnesen, juga tidak kalah bersinar. Aktor kelahiran 13 Juli 2000 ini memulai debutnya pada 2012 lalu sebagai Buster dalam serial Cirkus Summarum. Sebagai aktor, dia mampu memerankan sebuah karakter dengan sangat baik, terbukti Lucas dipercaya terlibat dalam beberapa film dan serial televisi, termasuk peran utama dalam The Rain Season 1 dan selanjutnya.

Menyaksikan film seperti The Rain Season 1, tidak jarang membuat kita ikut berpikir: seandainya ada di posisi yang sama, apa yang bisa kita lakukan untuk tetap hidup?  Keterikatan semacam itu terjadi tanpa disadari, hingga Anda tidak sabar untuk menantikan episode serta musim-musim selanjutnya. Sudah siap mengikuti petualangan Simone dan Rasmus? Agendakan segera untuk menontonnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram