bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Princess Diaries 2: Royal Engagement

Ditulis oleh Suci Maharani R
The Princess Diaries 2: Royal Engagement
2.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Berbeda dengan film pertamanya, The Princess Diaries 2: Royal Engagement adalah sekuel yang ditulis oleh Shonda Rhimes dan Gina Wendkos. Masih dibintangi oleh Anne Hathaway dan Julie Andrews, sekuelnya masih digarap oleh Garry Marshall.

Sayangnya film ini tidak sesukses film pertamanya, pasalnya menurut para kritikus filmnya kurang memiliki daya tarik.Rotten Tomatoes memberikan skor 26% dari 120 reviewers dan iMDb memberikan rating 5.9/10.

Di sekuel ini kita akan dibawa untuk melihat kehidupan Putri Mia yang kini sudah dewasa. Kini satu-satunya masalah yang dihadapinya adalah untuk mempertahankan tahtanya sebagai putri mahkota. Alhasil Putri Mia diharuskan untuk segera menikah, sehingga ia bisa segera naik tahta untuk menjadi Ratu Genovia.

Lalu bagaimana cara Putri Mia menghadapi orang-orang yang berusaha menggulingkannya dari tahta? Jangan sampai terlewatkan, kamu bisa mendapatkan informasi lebih lengkapnya di bawah ini.

Sinopsis

princess-diaries-2-1_

Lima tahun sudah berlalu, kini Putri Mia (Anne Hathaway) telah menyelesaikan pendidikannya dan kembali ke Genovia. Bersama dengan Ratu Clarisse (Julie Andrews), Putri Mia mempelajari bagaimana menjadi seorang kepala negara yang baik.

Hingga di pesta ulang tahunnya yang ke 21, Putri Mia tidak sengaja bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Nicholas (Chris Pine).

Pertemuan singkat ini membuat keduanya saling tertarik, sayangnya pada malam itu mahkota milik Putri Mia terjatuh. Anggota Parlemen (MP) Viscount Mabrey (John Rhys-Davies) yang menangkap mahkota itu berusaha untuk mencurinya tapi gagal.

Dalam rapat Parlemen keesokan harinya, MP Mabrey mengungkapkan bahwa ada pewaris laki-laki berikutnya yang pantas menggantikan Ratu.

Pasalnya secara hukum Genovia, Putri Mia hanya bisa menjadi Ratu ketika ia sudah menikah. Hal yang membuat Mia terkejut, ternyata pria yang akan menggantikan posisinya adalah Lord Devereaux.

Siapa sangka jika Lord Devereaux sebenarnya adalah Nicholas, yang membuat Mia sangat kesal. Apalagi karena masalah ini, Mia diharuskan untuk segera menikah hanya dalam kurun waktu satu bulan.

Mencari calon yang tepat, untungnya Mia dibantu dengan sahabatnya Lilly (Heather Matarazzo) yang melakukan kunjungan ke Genovia. Akhirnya Mia memilih Andrew Jacoby (Callum Blue), Duke of Kenilworth sebagai calon suaminya dan mereka segera bertunangan.

Takut Putri Mia berhasil naik tahta, MP Mabrey menyuruh Nicholas untuk mendekati dan merayu sang Putri Mahkota.

Tapi Putri Mia tidaklah semudah itu untuk dibodohi, ia menolak Nicholas mentah-mentah. Bahkan karena saling cemburu, mereka berdua bertengkar yang mengakibatkan keduanya tercebur ke kolam.

Mia tetap menjalankan tugasnya sebagai Putri Mahkota di Genovia. Bahkan ia berhasil membuat masyarakat kagum dengan aksinya pada seorang anak selama parade.

MP Mabrey juga tidak tinggal diam, pria itu melihat adanya manuver politik dan berusaha untuk mencari jalan menggulingkan Mia. Sementara itu, Nicholas melihat bahwa Putri Mia benar-benar peduli dan mencintai Genovia seperti dirinya. Tapi ia dilema, pasalnya sang paman mengatakan bahwa mendiang ayahnya ingin Nicholas menjadi penerus tahta.

Ketika itulah Nicholas mengajak Mia untuk menyelinap dari istana dan mengutarakan isi hati masing-masing. Tapi di pagi harinya Mia dikejutkan dengan beberapa wartawan yang meliput mereka, hal ini langsung menjadi berita hangat. Apakah benar Nicholas telah menipu dan menjebak Mia agar bisa mengambil alih tahta penerus Genovia?

Putri Mia Dalam Kehidupan Dewasanya

princess-diaries-2-2_

Beralih dari masa remajanya, di sekuel keduanya kita diberikan karakter Putri Mia yang sudah dewasa. Bagi saya karakter Mia Thermopolis sekarang atau yang sebelumnya tidak ada perbedaannya sama sekali.

Keduanya masih sama-sama gadis yang ceroboh dan egonya juga masih sama meledak-ledak. Satu-satunya yang berubah, tentu saja penampilannya dengan berbagai pakaian yang lebih elegan.

Memang usia 21 tahun bukanlah usia yang benar-benar matang untuk seorang perempuan. Menikah di usia tersebut juga bukanlah hal yang aneh, toh dalam dunia nyata Putri Diana menikahi Pangeran Charles saat usianya baru menginjak 20 tahun. Mungkin kehidupan Mia sedikitnya terinspirasi dari hal ini, bedanya ia harus mencari suami agar bisa naik tahta.

Tapi ada satu hal yang saya sukai dari film ini, ada pesan bahwa menikah bukanlah hal yang bisa dipaksakan. Bagaimanapun Putri Mia berusaha untuk segera menikah, pada akhirnya hatinya tidak menginginkan hal tersebut.

Menikah memang mudah, cukup mengucapkan janji sehidup semati dan setelah itu mendatangi berkas legalitas pernikahan.

Tapi kehidupan dan tanggung jawab setelah menikah, inilah yang kerap menjadi masalah. Selain itu, kapasitas seseorang untuk menjadi seorang pemimpin tidak hanya dibebankan karena jenis kelamin. Memang bukan hal yang aneh, jika beberapa kerajaan Eropa memiliki aturan seorang Putri tidak bisa mengambil alih tahta.

Hal ini juga menjadi kritik, bahwa baik pria dan wanita seharusnya tidak perlu dibedakan. Semuanya hanya berdasarkan kemampuan dan kelayakan mereka untuk menerima tanggung jawab.

Disini, Mia menunjukkan bahwa dirinya memang pantas menjadi seorang Ratu bagi Genovia. Pasalnya ia mencinta dan memperdulikan rakyatnya, yang memang sudah menjadi tanggung jawabnya sejak awal.  

Anne Hathaway Tetap Bersinar Meski Skrip Kurang Bagus

princess-diaries-2-3_

Tidak bisa dipungkiri, bahwa The Princess Diaries 2 menjadi sekuel yang sangat tidak menarik. Bagi saya pribadi film ini memang pas untuk tetap berada di rating G, seperti film pertamanya.

Hanya saja ceritanya agak kagok, pasalnya mereka mengangkat premis Putri Mia yang sudah dewasa. Untuk anak-anak yang menontonnya, mungkin pembahasan ini agak kurang masuk pemikiran mereka.

Sedangkan untuk orang dewasa, film ini terasa terlalu cheeze dengan cerita yang kurang menarik. Saya melihat bagaimana penulis cerita berusaha untuk mencari jalan lain agar kisah cinderella ini bisa lebih menarik lagi. Sayangnya hal ini tidak bisa terealisasikan, kolaborasi Shonda Rhimes dan Gina Wendkos bisa dikatakan gagal.

Ceritanya memang fresh, tapi untuk rating tersebut rasanya sangat kagok di segala sisi. Untungnya Anne Hathaway berhasil membuat skrip yang buruk ini menjadi sebuah tontonan yang lumayan.

Akting Anne Hathaway memang sangat baik, kemistrinya dengan Julie Andrews terasa sangat mahal. Pasalnya keduanya sama-sama memberikan pesona dan keanggunan untuk film yang hampir gagal ini.

Selain itu kemistri Anne Hathaway dengan Chris Pine secara praktis terjalin dengan sangat mulus. Secara perlahan namun pasti, kisah cinta pada pandangan pertama ini berubah genre ke melodrama.

Anne Hathaway memang tidak bisa dipungkiri lagi kemampuan akting dan penjiwaannya. Ia bisa memerankan seorang pewaris tahta, cucu hingga gadis berusia 21 tahun dengan masalah cintanya.

Kemungkinan Adanya The Princess Diary 3

princess-diaries-2-4_

Sejak tahun 2019, saya sudah mendengar desas-desus mengenai seri ketiga dari film The Princess Diaries (2001). Hal ini bermula ketika Anne Hathaway hadir dalam sebuah acara talk show, Watch What Happens Live With Andy Cohen. Saat itu sang aktris mengungkapkan bahwa ia telah menerima naskah untuk kelanjutan The Princess Diaries 3.

 Hal ini membuatnya sangat excited, pasalnya Anne Hathaway sendiri sudah menantikan hal ini sejak lama. Ia juga mengatakan bahwa sangat senang ketika mendapatkan naskah, apalagi para aktor dan aktris lainnya yang terlibat juga sudah tidak sabar.

Meski begitu, Anne Hathaway juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat gugup untuk kembali berperan sebagai Mia Thermopolis.

Memang tidak mudah untuk membawa seri ketiganya, apalagi Garry Marshall sang sutradara telah meninggal dunia pada tahun 2016. Namun sang penulis novel The Princess Diaries yaitu Meg Cabot juga pernah menyinggung soal seri ketiga film ini.

Dalam wawancaranya dengan Entertainment Weekly, Meg mengutarakan ide ini termasuk sebagai penghormatan pada mendiang Garry Marshall.

Bahkan Mandy Moore yang yang jadi musuh bebuyutan Mia, pernah mengutarakan keinginannya untuk kembali memerankan karakter Lana Thomas. Jadi kita tunggu saja kapan produksi pembuatan The Princess Diaries 3 akan dimulai. Pasalnya sampai sekarang Meg Cabot masih belum memberikan kepastian akan hal ini.

Inilah review saya setelah menonton The Princess Diaries 2: Royal Engagement yang sayangnya tidak sebagus film pertamanya. Pasalnya jika bukan karena Anne Hathaway, saya pikir film ini akan berakhir menjadi film terburuk di tahun 2004. Kalau menurutmu bagaimana? Bagikan jawabanmu di kolom komentar di bawah ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram