bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Predator, Misi Lain Predator ke Bumi

Ditulis oleh Aditya Putra
The Predator
3.2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Melihat kesuksesan secara komersil, Franchise Predator terus dikembangkan. Film pertama menjadi salah satu film paling ikonik dari dekade 80-an. Kesuksesan itu dilanjutkan dengan dirilisnya Predator 2 pada tahun 1990.

Berselang 20 tahun kemudian, Predators dirilis sebagai installment ketiga. Terlepas dari berbagai respons kritikus, setiap installment mendatangkan keuntungan secara finansial.

Delapan tahun setelah Predators, The Predator dirilis. Perubahan besar terjadi pada posisi produser dan sutradara. Sang sutradara merupakan pemain pendukung di film Predator pertama.

Dalam installment keempat ini, Predator datang ke bumi untuk menunaikan sebuah misi yang berbeda. Misi apakah itu? Yuk kita bahas lebih jauh dalam sinopsis dan review film The Predator berikut ini.

Baca juga: Sinopsis & Review Battleship, Perang Militer AS vs Alien

Sinopsis

Sinopsis

Di luar angkasa, sebuah pesawat berisi Predator sedang terancam. Pesawat itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di bumi, tepatnya di Meksiko.

Di tempat yang sama, U.S. Army Ranger sedang melaksanakan misi pembebasan sandera. Quinn McKenna, sniper U.S Army Ranger harus menyaksikan rekan-rekannya diserang oleh Predator.

McKenna mencoba melawan Predator. Dia berhasil mengambil armor milik Predator. Dia mengirim armor itu ke rumahnya. Tujuannya adalah agar tindakan itu nggak diketahui oleh pemerintah Amerika.

McKenna dibawa oleh pemerintah Amerika untuk diuji. Will Taeger, seorang agen Amerika, membawa predator yang dibunuh McKenna ke laboratorium.

Casey Bracket, seorang ahli biologi, direkrut oleh pemerintah Amerika. Dia ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan pada Predator di laboratorium.

Bracket menyimpulkan bahwa predator itu memiliki DNA manusia. Maka dari itu, dia harus mencari tahu bagaimana bisa DNA manusia dan Predator bisa menyatu.

Predator yang diperiksa di laboratorium terbangun. Ia melepaskan ikatan kemudian menyerang para pegawai laboratorium. Bracket mencoba melarikan diri dari ruangan laboratorium.

Predator itu nggak menyerang Bracket. Kebetulan Bracket merupakan satu-satunya orang di laboratorium yang nggak membawa senjata.

McKenna ditahan bersama Nebraska, Coyle, Baxley, Lynch dan Nettles. McKenna sendiri belum mengerti alasannya ditahan.

Mereka mengambil alih bus tahanan ketika melihat Predator kabur dari laboratorium. McKenna membawa serta Bracket yang sedang melarikan diri. Mereka kemudian menuju rumah McKenna.

Emily, istri McKenna memberi tahu bahwa armor yang dikirim sedang dipakai oleh anak McKenna yang menderita autis, Roy. Roy menggunakan armor supaya nggak dirundung oleh teman-temannya.

Roy mengaktifkan alat untuk mengirim lokasi ke Predator. Predator pun mendatangi rumah McKenna. McKenna berhasil membunuh sosok Predator. Nebraska menghabisi anjing Predator.

Sesosok Predator mengejar McKenna dan kelompoknya. Mereka melarikan diri ke sebuah sekolah dekat rumah McKenna. McKenna memutuskan untuk mengembalikan armor pada Predator itu.

Tiba-tiba, Predator lain yang berukuran lebih besar datang. Predator besar itu bertarung dengan Predator yang pertama. McKenna dan rekan-rekannya melarikan diri.

Bracket mendapatkan hasil penelitian. Dia meyakini Predator mencari DNA manusia dan makhluk lain untuk membuat diri mereka semakin unggul.

Dia melanjutkan bahwa Predator yang besar lebih kebal terhadap serangan. McKenna dan yang lainnya kabur ke sebuah peternakan yang sudah nggak digunakan. Sayangnya, di sana mereka semua ditangkap oleh Traeger.

Traeger menyatakan bahwa para Predator ingin mengambil DNA manusia untuk pengembangan jenis hybrid. Pengambilan DNA itu akan dilakukan secepat mungkin.

Traeger menemukan sebuah gambar peta buatan Roy. Gambar itu menunjukkan lokasi pesawat Predator. Mereka mendatangi lokasi. Roy diculik oleh Predator. DNA-nya diangap sempurna untuk mengembangkan DNA Predator.

Pengembangan Cerita Franchise Predator

Pengembangan Cerita Franchise Predator

Inti dari franchise Predator adalah pertarungan manusia melawan mahluk ekstraterestrial itu. Dua film pertamanya konsisten dengan formula yang sama.

Dalam Predators, posisi diubah secara drastis. Sosok Predator-lah yang memburu manusia, bukan sebaliknya. Dalam The Predator, cerita dikembangkan lebih jauh. Hal itu terlihat dari kehadiran Predator bertubuh kecil dan besar.

Pengembangan cerita Predator di film garapan Shane Black ini cukup menarik. Pertarungan Predator kecil dengan yang besar sudah diselipkan di film Predators.

Di film ini, ada subplot tentang hubungan ayah dan anak yang bisa didalami. Ada juga subplot tentang pemerintah Amerika yang menganggap McKenna akan membocorkan keberadaan Predator di bumi.

Cerita kompleks di film nggak dieksplor lebih jauh. Kita akan terus diberi suguhan pertarungan demi pertarungan nyaris sepanjang film.

Adegan-adegan brutal yang menjadi ciri khas franchise Predator pun ditampilkan dengan maksimal. Penggunaan CGI serta efek dibuat sangat meyakinkan. Terlebih dalam adegan yang menampilkan pertarungan antara sesama Predator.

Penggunaan Tempo Terlalu Cepat

Penggunaan Tempo Terlalu Cepat

The Predator berjalan dengan tempo cepat. Kita nggak akan diberi kesempatan untuk mendalami para karakternya. Dalam waktu yang singkat, plot langsung berjalan dengan intens.

Di awal film, pesawat Predator dikejar. Begitu sampai ke bumi, pertarungan antara manusia melawan Predator terjadi. Kemudian cerita bergulir pada penjelasan siapa Predator yang bertarung satu sama lain.

Film ini menggunakan formula yang sama. Cerita berjalan predictable. Satu per satu karakter akan mati atau mengorbankan diri. Kita pun bisa menebak-nebak siapa yang akan selamat.

Untungnya, tujuan dari misi dua kubu Predator ke bumi disimpan sampai akhir. Hal itu cukup efektif untuk membuat kita bertanya-tanya.

Secara sinematografi, film ini nggak banyak memberi sajian baru. Satu-satunya adegan yang membekas adalah ketika Bracket mencoba meloloskan diri dari serangan Predator di laboratorium.

Pintu laboratorium hanya bisa dibuka apabila seseorang telah dikontaminasi. Para korban ditampilkan sekilas, kemudian kamera menyoroti Predator yang mendekati Bracket.

Kental Nuansa Komedi

Kental Nuansa Komedi

Elemen horror dalam The Predator nyaris hilang. Kita akan terus digempur dengan berbagai adegan pertarungan. Sebagai gantinya, nuansa komedi yang banyak menghiasi jalannya cerita.

Kombinasi makhluk ekstraterestrial dengan komedi mungkin nggak lazim. Film ini membuktikan keduanya bisa disatukan. Hanya saja, wajah dua film pertama Predator menjadi berubah.

Film ini nggak banyak menyuguhkan dialog-dialog cerdas khas film sci-fi. Dialog para karakter akan banyak memuat one-liner yang kocak. Sosok Royce dan Nebraska menggunakan formula duo yang karakternya bertolak belakang.

Karakter Coyle yang diperankan Keegan-Michael Key pun berhasil membuat suasana lebih ceria. Cara berdialog dan ekspresi wajah merupakan dua aset utamanya.

Banyaknya unsur humor di film dibangun lewat cerita. Para tahanan yang membantu Royce menjuluki diri mereka sebagai The Loonies. Nama itu bukannya tanpa alasan.

Mereka dianggap memiliki perilaku dan kesehatan mental yang terganggu. Bukti perilaku dan kesehatan mental mereka yang terganggu adalah kesukaan mereka bercanda setiap waktu.

The Predator mencoba mempertahankan ciri khasnya. Adegan brutal dan pertarungan seru tetap ditampilkan. Perbedaan terbesar dari dua pendahulunya adalah banyaknya elemen komedi yang dimasukkan.

Dalam durasi 107 menit, kita akan terus dijejali berbagai adegan pertarungan. Lebih suka Predator yang bernuansa horror atau komedi, nih? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram