Sinopsis & Review The Outpost, Pertempuran di Battle of Kamdesh

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Outpost
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kapten Romesha bersama beberapa anggota dikirim untuk bertugas di pangkalan PRT Kamdesh yang terkenal berbahaya. Keesokan harinya, Romesha mendapat gambaran yang jelas mengenai ‘bahaya’ sesungguhnya yang dia hadapi, yaitu posisi pangkalan yang sangat berisiko.

Selama berada di sana, Romesha terlibat dalam beberapa kali pertempuran melawan tentara Taliban. Dalam keadaan khawatir, Keating sebagai penanggungjawab pangkalan memerintahkan mereka untuk bersikap baik pada penduduk lokal. Hingga sebuah pergesekan terjadi yang mengakibatkan sebuah serangan mematikan.

The Outpost karya Rod Lurie menambah panjang daftar film-film perang tembak-tembakan yang dramatis dan emosional. Dibintangi Orlando Bloom, Scott Eastwood dan Caleb Landry Jones, film ini wajib masuk daftar tontonan Anda! Seperti apa gambarannya? Sinopsi dan ulasan di bawah ini akan memberikan Anda petunjuk.

Sinopsis

Selama perang di Afghanistan, PRT (A Provincial Reconstruction Team) Kamdesh terkenal sebagai salah satu dari beberapa pos terdepan milik Angkatan Darat Amerika Serikat yang didirikan di Afghanistan Utara. Pos tersebut terletak di lembah terpencil yang dikelilingi oleh Hindu Kush Mountains, karena posisinya yang demikian, pos atau pangkalan tersebut dianggap sebagai perangkap maut.

Para pasukan AS yang ditempatkan di sana, harus siap menghadapi serangan Taliban hampir setiap hari.  Puncaknya adalah serangan paling berdarah dalam sebuah misi bernama Operation Enduring Freedom. Pada serangan tersebut sebanyak 53 tentara Amerika Serikat dan dua penasihat militer Latvia harus menghadapi sekitar 400 tentara pemberontak. Peristiwa ini dikenal dengan nama Battle of Kamdesh.

Sersan Kepala Clint Romesha (Scott Eastwood) bersama sekelompok tentara, antara lain terdiri atas Sersan Kepala Justin T. Gallegos (Jacob Scipio), Sersan Michael Scusa (Scott Alda Coffey), Sersan Josh Kirk (Jack Kesy) dan Tamtama Junior Zorias Yunger (Alfie Stewart) diutus untuk berangkat ke Kamdesh. Mereka, para tentara muda tersebut, berada di bawah komando Kapten Benjamin D. Keating (Orlando Bloom).

Setibanya di sana, Kapten Keating dan Letnan Andrew Bundermann (Taylor John Smith) yang telah menunggu mereka memerintahkan SPC Ty Michael Carter (Caleb Landry Jones) untuk menyambut dan membawa anggota ke barak untuk beristirahat. Kedatangan kelompok baru tersebut disambut baik oleh pasukan yang sudah lebih dulu ada di sana.

Keesokan harinya Sersan Romesha bersama kelompok baru bersiap memulai tugas. Sebelum itu Romesha tampak terkejut dengan lanskap yang dia lihat; Kamdesh benar-benar berada di tengah sebuah lembah yang posisinya cukup ekstrem dan berisiko dari serangan Taliban. Hal ini membuat para tentara yang berjaga berkewajiban untuk selalu waspada dan siaga.

Cerita berlanjut saat seorang tentara Amerika terlihat sedang bersama seekor anjing militer. Tak lama seorang tentara Afghanistan, Kapten Zahid, menghampirinya dan hendak membunuh anjing tersebut, tapi Scusa datang dan mencegah. Kapten Zahid sendiri diketahui merupakan tentara Afghanistan yang pro terhadap Amerika dan kontra pada pemberontak Taliban. Saat keduanya sedang berselisih, tiba-tiba pemberontak Taliban terlihat mulai menyerang.

Tentara Amerika dengan sigap menghalaunya, pun dengan Kapten Keating yang segera memerintahkan dua pasukannya untuk menembakkan mortir ke lokasi yang sudah ditargetkan. Baku tembak itu pun dimenangkan oleh pihak AS. Selama serangan berlangsung Sersan Gallegos menegur anggota Yunger karena menembak terlalu dekat dengan kepalanya.

Namun, seorang tentara Amerika bernama Jacobs tertembak di bagian wajah. Melihat hal itu, Kapten Chris Cordova (George Arvidson) yang juga seorang dokter langsung menolongnya. Beruntung Jacobs dapat pulih kembali dan siap bertugas. Di sisi lain Kapten Keating juga mengingatkan para tentara untuk bersikap baik terhadap warga lokal untuk mengurangi terbentuknya anggota-anggota pemberontak baru.

Kapten Keating lalu mengadakan pertemuan dengan warga lokal di sebuah gedung dan mengundang para tetua atau pemimpin desa untuk bernegosiasi dan mengimbau para warga lokal agar tidak bergabung bersama pemberontak. Kapten Keating kemudian menemukan bahwa salah satu pemuda lokal, rupanya turut terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.

Keating menyikapinya dengan bijak dan menawarkan dua pilihan pada para penduduk lokal. Jika mereka mau bekerja sama dengan Amerika Serikat, warga lokal akan mendapat pembangunan infrastruktur atau menjadi bagian dari pemberontak dan bermusuhan dengan tentara Amerika. Melihat pembawaan sang kapten, warga akhirnya sepakat untuk bekerja sama.

Salah satu tetua desa bahkan menjuluki Keating sebagai orang yang terpuji. Beberapa hari kemudian, Keating mendapat perintah dari atasan untuk memindahkan truk LMTV ke ngarai. Para anggota mengeluh akan kesulitan membawa truk besar itu karena jalan yang dilalui sangat sempit dan terjal sehingga tentu saja berisiko untuk keselamatan mereka. Keating akhirnya memutuskan untuk mengendarai truk itu sendiri dengan pengawalan dari Romesha, Carter dan yang lain.

Sumber: screenmediafilms.net

Namun di tengah perjalanan rombongan terhenti karena ada sesuatu yang menghalangi jalan. Romesha dan Carter memeriksanya. Tanpa disadari truk LMTV yang sedang berhenti tiba-tiba terguling ke jurang dan mengakibatkan sang kapten tewas. Sebagai gantinya, pusat mengirimkan Kapten Robert Yllescas (Milo Gibson) ke Kamdesh.

Romesha kemudian mengajak Yllescas berkeliling pangkalan dan mengenalkannya pada Latvian Army bernama Sersan Jānis Laķis (Aleksander Aleksiev). Lakis sendiri bertugas untuk melatih para tentara Afghanistan. Saat Romesha hendak menunjukkan masjid pada Yllescas, serangan Taliban kembali datang.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram