bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Horor The Other Side of the Door

Ditulis oleh Syuri K.N.
The Other Side of the Door
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Orang tua mana yang tidak berduka jika harus kehilangan anaknya, apalagi jika mereka meninggal karena kecelakaan. Begitu pula dengan Maria, yang akhirnya menjadi depresi setelah kehilangan anak pertamanya, Oliver. Dia sampai mengabaikan tugasnya sebagai istri Michael dan juga ibu dari anak keduanya, Lucy.

Lalu bagaimanakah Michael mengatasi hal ini? Apakah Maria bisa melanjutkan hidupnya demi Michael dan Lucy? Atau Maria akan terus tenggelam dalam rasa bersalah dan dukanya atas Oliver? Buat yang belum nonton, yuk, baca sinopsis dan ulasannya dari Bacaterus di bawah ini!

Sinopsis

Berlokasi di Mumbai, India, ada sepasang suami istri yang bernama Michael (Jeremy Sisto) dan Maria (Sarah Wayne Callies). Mereka sedang menghabiskan liburan di sana. Maria memberi kejutan kepada Michael dengan mengungkapkan tentang kehamilannya.

Michael pun mengajak Maria untuk menetap di Mumbai. Karena, selain dia menyukai tempat itu, juga pekerjaannya yang mengharuskan dia mencari barang-barang antik di sana. Waktu dipercepat ke enam tahun kemudian. Maria selalu bermimpi buruk. Michael selalu berusaha siaga menjaga Maria.

Maria tampak begitu depresi, Michael berusaha menenangkannya setiap sebelum dia pergi kerja. Piki, asisten rumah tangga mereka, diam-diam memperhatikan kondisi Maria dan tampak begitu khawatir. Sepulang dari kantor, Michael mendapati Maria tidak sadarkan diri karena terlalu banyak meminum obat penenang, dan segera melarikannya ke rumah sakit.

Di ambulans, dalam kondisi setengah sadar, Maria terbayang kejadian saat mobil yang dikendarainya tenggelam akibat kecelakaan beruntun. Dia dan kedua anaknya terjebak di dalam mobil. Maria bisa menyelamatkan Lucy, namun tidak dengan Oliver karena kakinya tersangkut.

Di rumah sakit, Maria masih bisa diselamatkan. Piki menemani Maria, dan saat Maria sadar, dia mengatakan bahwa dia pun pernah memiliki putri. Namun, anaknya meninggal karena tercebur ke kolam. Piki kemudian menawarkan sesuatu hal yang mustahil kepada Maria, yaitu membuat Maria bertemu Oliver sekali lagi. Dia menceritakan tentang sebuah kuil di tengah hutan di desa kelahirannya.

Piki memberitahu Maria untuk menaburkan abu anaknya di tangga kuil, lalu Maria harus mengunci diri di dalam kuil. Saat malam tiba, Oliver akan datang mengunjungi Maria, dan Maria dapat berbicara dengan Oliver dan mengucapkan salam terakhirnya.

Tapi, Maria harus berjanji menahan diri untuk tidak membuka pintu kuil meski Oliver memohon sekeras apapun. Maria tentu saja menyanggupinya.

Kerangka Oliver digali dari makamnya dan dibakar seperti pemakaman dalam budaya India. Kejadian itu disaksikan oleh Suku Aghori yang hidup di dekat tempat pembakaran mayat. Suku ini dikenal selalu melumuri diri mereka dengan abu, dan juga memakan daging orang mati. Mereka meyakini hal itu dapat membantu mereka berkomunikasi dengan dunia lain.

Piki memberikan petunjuk untuk menuju desanya, dan Maria pun pergi tanpa Piki sambil membawa abu Oliver. Sesampainya di sana, Maria bergegas mencari kuil yang diceritakan Piki. Setelah menemukannya, Maria melakukan semua yang diperintahkan Piki sebelumnya. Malam pun tiba, dan Oliver, atau suara Oliver, terdengar dari balik pintu.

Maria sangat senang. Dia meminta maaf kepada Oliver karena meninggalkannya dalam kecelakaan mobil dan membiarkannya tenggelam. Oliver tidak menyalahkan Maria, tetapi dia meminta untuk dibukakan pintu.

Maria pada awalnya menolak untuk membukakan pintu, karena telah diperingatkan Piki. Tapi, pendiriannya goyah, dan dia pun membuka pintu tersebut. Tapi, Oliver tidak ada di sana.

Maria dikejutkan oleh kehadiran salah seorang suku Aghori yang tiba-tiba hadir. Dia pun pergi meninggalkan kuil itu. Namun sesuatu terjadi, saat Maria dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Wanston (anjing Maria) gelisah akan sesuatu. Bahkan, setelah Maria sampai di rumah pun, ada keanehan lain terjadi.

Boneka harimau milik Oliver tiba-tiba muncul di hadapan Maria, tuts piano yang bergerak dengan sendirinya, dan Lucy si bungsu yang tiba-tiba mengatakan kepada Maria bahwa Oliver sudah kembali.

Maria berusaha tidak mempercayai perkataan Lucy, tapi dia juga menyaksikan sendiri kehadiran Oliver di kamar mendiang anak sulungnya itu. Dan, semenjak itu, Maria pun bertingkah laku seolah-olah Oliver memang ada di sana.

Keanehan di rumah Maria semakin bertambah, dedaunan yang tiba-tiba mengering dalam semalam, ikan-ikan di kolam mati, dan burung peliharaan Lucy pun ikut mati. Piki menyadari keanehan ini, dan mencurigai Maria telah melanggar janjinya.

Saat Maria menemani Lucy untuk menguburkan burung peliharaannya di laut, seseorang dari Suku Aghori tiba-tiba muncul dan menorehkan abu di kening Maria, yang tentu saja hal ini membuat mereka ketakutan.

Maria mendapati ada luka gigitan di bahu Lucy dan menyadari kalau itu perbuatan Oliver. Maria mencoba berkomunikasi dengan Oliver, tapi Oliver tidak mengindahkannya dengan memaksa Maria melanjutkan membaca buku dongeng sebelum tidur. Saat tengah malam, orang dari Suku Aghori kembali mengunjungi Maria sambil membawa Myrtu, penjaga gerbang alam maut.

Rupanya, itulah makhluk menyeramkan yang mengikuti Maria. Tentu saja Maria ketakutan. Piki pun menegur Maria karena telah melanggar peraturan. Maria dilarang membuka pintu kuil karena akan mengganggu keseimbangan antara hidup dan mati. Myrtu bertugas untuk membawa roh Oliver kembali ke dunia orang mati, dan akan menghancurkan apa saja yang menghalanginya.

Piki menyuruh Maria untuk membakar setiap barang milik Oliver, dilanjutkan dengan berdoa supaya Oliver kembali ke dunia orang mati. Piki sungguh menyesal karena memberitahukan tentang kuil itu kepada Maria.

Piki diam-diam membereskan barang-barang Oliver, dan berniat membakarnya. Tapi, sesuatu menghalanginya. Kemudian, Maria menemukan Piki telah meninggal di dasar kolam di halaman rumahnya.

Kejadian ini membuat Maria menjadi yakin untuk mengembalikan Oliver ke dunia orang mati. Dia pun membakar barang-barang Oliver yang belum sempat Piki lakukan. Michael merasa heran, dan akhirnya Maria menjelaskan semuanya.

Michael tidak mengerti, dia malah menganggap Maria kehilangan kewarasannya. Tetapi, Michael mengakuinya setelah menyaksikan sendiri Lucy membunuh Wanston, anjing mereka.

Lucy juga kemudian menusuk perut Michael. Orang-orang Suku Aghori mengatakan kalau mereka harus membunuh Lucy, karena Oliver telah masuk ke dalam tubuhnya. Tapi, Maria tidak ingin kehilangan anaknya untuk kedua kali.

Maria membujuk Oliver untuk masuk ke tubuhnya saja, dan dia pun dibunuh Suku Aghori sehingga Myrtu bisa membawa Oliver dan juga Maria ke dunia orang mati. Michael yang tidak bisa menerima kejadian ini melakukan hal yang sama dengan yang Maria lakukan di kuil, dan membuka pintu kuil juga.

Sinematografi yang Lumayan

Johannes Robert menyuguhkan setiap sudut India yang membuat penonton bisa merasakan kehidupan di India. Lalu lintas yang cukup ramai, rumah-rumah penduduk yang berhimpitan, dan juga lautnya yang indah. Penonton juga diperlihatkan kebudayaan-kebudayaan Hindu di sana. Rumah yang ditinggali Maria sekeluarga juga terasa sekali Indianya.

Kehilangan Terbesar

Luka hati karena kehilangan orang yang kita cintai, terutama anak, adalah hal terberat bagi siapapun. Khususnya bagi seorang ibu yang telah mengandung, menyusui, mengasuh, dan membesarkan anaknya. Untuk sebagian orang mungkin perlahan bisa belajar merelakan, dan meneruskan hidupnya tanpa berlarut-larut dalam kesedihan.

Tetapi, untuk sebagian orang tertentu, terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama karena setiap orang grief dengan cara dan waktunya sendiri.

Namun, sebaiknya kesedihan itu tidak menjadi alasan untuk tidak meneruskan hidup dengan baik. Kita perlu ingat bahwa masih ada anggota keluarga lainnya yang harus diperhatikan. Berusaha lah melanjutkan hidup. Sesekali boleh mengenang, tapi tidak meratapi kehilangan ini.

Lebih Dekat dengan Tuhan

Setiap manusia memiliki kepercayaan masing-masing. Ada pentingnya jadi lebih mendekatkan diri pada Tuhan atau apapun yang dipercayai untuk ketenangan jiwa.

Dengan begitu, kehilangan yang dirasakan tidak akan terasa begitu berat. Dan, ini juga bisa mencegah kita untuk melakukan hal-hal menyimpang yang kemungkinan besar malah akan mendatangkan kerugian.

Kekurangan dalam Film

Film ini terlalu terfokus kepada Maria, dan perasaan depresinya. Tokoh-tokoh lain di sekitarnya seperti hanya pelengkap saja. Alur ceritanya monoton, bahkan sang hantu pun seperti malu-malu untuk muncul. Tetapi, kehadiran Suku Aghori dan Myrtu lumayan membuat cerita sedikit menarik. Hanya saja, ketegangan film horornya kurang maksimal.

Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang film ini? Masih ingin menonton filmnya? Atau buat yang sudah pernah menontonnya, apakah ada keinginan untuk menonton kedua kalinya? Well, buat saya, cukup satu kali saja, karena menurut saya jalan ceritanya kurang menegangkan sebagai film horor. Untuk keseluruhan, saya memberikan skor 3/5 untuk film ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram