bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Nice Guys, Duet Kocak Detektif Swasta

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Nice Guys
3.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dua detektif swasta harus bekerjasama untuk mencari wanita yang menjadi target pembunuhan dari pihak yang tidak diketahui.

Pencarian ini membuat mereka terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan orang-orang yang terlibat dalam produksi sebuah film yang menuntun mereka masuk ke tengah konspirasi politik yang membahayakan nyawa mereka.

The Nice Guys adalah film action comedy dengan nuansa neo-noir karya Shane Black yang dirilis oleh Warner Bros. Pictures pada 20 Mei 2016. Memadukan dua aktor papan atas, Russell Crowe dan Ryan Gosling, film ini menuai banyak pujian dari para kritikus dan menjadi salah satu film dengan status cult classic di era modern.

Film dengan seting era 1970an yang lengkap dengan limpahan lagu populer dari masa itu sebagai soundtrack-nya ini memang sangat layak untuk menjadi salah satu film action comedy terbaik. Apa saja kualitas yang dimiliki oleh film ini? Simak review berikut untuk mengetahuinya.

Baca Juga: 10 Film Terbaik yang Dibintangi oleh Russell Crowe

Sinopsis

The Nice Guys poster_

Los Angeles, 1977. Holland March adalah seorang detektif swasta yang diminta untuk mengusut kasus orang hilang oleh seorang nenek. Penyelidikan March mengarah kepada seorang wanita bernama Amelia.

Jackson Healy, seorang tukang pukul, disewa oleh Amelia untuk mengancam dua orang yang selalu mengikutinya, salah satunya adalah March yang dipukuli olehnya di rumah. Pulang ke apartemennya, Healy diinterogasi oleh dua preman tentang keberadaan Amelia.

Healy berhasil membuat mereka kabur dengan aksinya. Keesokan harinya, Healy mengunjungi March untuk menyewanya agar bisa menemukan Amelia. Kemudian, mereka mendatangi aksi protes dari kelompok yang dipimpin oleh Amelia.

Mereka membayar Chet, salah satu pendemo, untuk menunjukkan kemungkinan keberadaan Amelia. Mereka mendatangi sebuah rumah yang sudah hangus terbakar, yang merupakan rumah pacar Amelia.

Ternyata, rumah itu sedang memproduksi sebuah film dengan Misty Mountains, bintang film dewasa, sebagai aktrisnya yang beberapa hari sebelumnya ditemukan tewas karena kecelakaan. March dan Healy mendatangi sebuah pesta yang diselenggarakan oleh produser film dewasa, Sid Shattuck.

Secara tidak sengaja karena terjatuh dari balkon, March menemukan mayat Sid. Bersama Healy, mereka membuang mayat itu ke luar pagar. Dan ternyata, itu adalah rumah tetangga yang sedang mengadakan acara makan malam.

Sementara itu, putri March, Holly, menyelinap masuk dan juga mencari Amelia. Akhirnya, dia dibawa masuk ke dalam mobil dan di dalamnya duduk salah satu preman yang menginterogasi Healy sebelumnya, dengan julukan Blueface. Julukan itu muncul karena wajahnya terkena cat warna biru dari sebuah tas yang dibukanya saat di apartemen Healy.

Amelia terlihat di dalam pesta dan hendak ditembak oleh Blueface, tapi Holly berhasil menggagalkannya. March mencuri mobil dan Healy berlari menerobos pepohonan untuk mengejar Blueface.

Berhasil menghadang Amelia dan Holly, Blueface tertabrak mobil yang lewat dan dia mengalami luka parah. Healy membunuhnya setelah mendengar Blueface berkata bahwa ada pembunuh bernama John Boy akan memburunya.

Setelah polisi datang, March dan Healy diminta untuk menemui Judith Kuttner, kepala pengadilan yang juga adalah ibu dari Amelia. Judith meminta mereka untuk mencari dan menjaga Amelia.

March dan Healy kemudian menuju sebuah hotel berdasarkan petunjuk dari secarik kertas yang mereka temukan di pesta Sid. Ternyata di hotel itu sedang terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh John Boy.

Karena tidak berani naik ke atas, mereka melarikan diri dan bertemu Amelia yang jatuh ke depan mobil mereka dan menembak kaca depan lalu pingsan. Kemudian, mereka membawa Amelia ke rumah March.

Setelah sadar, Amelia menceritakan semua kebusukan ibunya yang menerima suap dari pengusaha produsen mobil dimana dia membuat film tentang perbuatan ibunya tersebut.

Karena takut ketahuan, semua pihak yang berhubungan dengan film itu dibunuh dan filmnya dibakar. Kemudian, March menerima telepon dari Tally, asisten Judith, untuk mengantarkan uang kepada Judith.

Dalam perjalanan, March mengantuk dan membuat mobil yang mereka kendarai menabrak pembatas jalan. Akibatnya, tas terlempar keluar dan isinya berhamburan yang ternyata hanyalah guntingan kertas.

Menyadari ini hanya tipuan agar Amelia tidak terjaga, mereka segera kembali ke rumah dimana John Boy melakukan penyerangan. Mereka berhasil memukul John Boy mundur, tapi Amelia yang kabur dari rumah March justru bertemu John Boy di jalan dan ditembak mati.

March dan Healy bermaksud melaporkan Judith berdasarkan pengakuan Amelia, tapi mereka tidak punya bukti. Setelah mengetahui masih ada salinan film milik Amelia di tangan Chet, mereka langsung mencari Chet yang akan menampilkan film itu di sebuah acara pameran mobil.

Mereka mendapatkan salinan itu berkat penyelidikan hilangnya keponakan seorang nenek yang dianggap March hanya berhalusinasi. Berhasilkah March dan Healy menyelamatkan film itu sebelum dimusnahkan oleh Judith dan kaki tangannya?

Film ini semakin seru dan menegangkan, bukan? Tonton filmnya sampai habis untuk mengetahui apakah March dan Healy berhasil membekuk Judith dan anak buahnya.

Komedi Ekspresif Russell Crowe dan Ryan Gosling

Komedi Ekspresif Russell Crowe dan Ryan Gosling_

Sejak adegan pembuka dimana terjadi kecelakaan tragis dengan korban seorang bintang film dewasa, kita sudah tahu bahwa film ini memiliki selera humor yang unik dan berbeda.

Dan, ketika dua pemeran utamanya hadir di adegan masing-masing, mereka pun menghadirkan lelucon datar lewat ekspresi, tingkah dan ucapan mereka yang terkesan penuh kesinisan.

Begitu mereka bertemu untuk pertama kali, kelucuan yang dihadirkan membuat kita tertawa dan di sepanjang film mereka berdua cukup konstan menampilkannya. Memang sebuah ide yang unik menampilkan dua aktor yang biasa bermain dalam film drama berat kini dipertemukan dalam sebuah film komedi.

Tapi, Russell Crowe dan Ryan Gosling berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Russell Crowe sebenarnya tampil lurus layaknya tukang pukul yang selalu bersikap dingin, tapi celetukan penuh kesinisannya mampu memancing kegelian kita saat mendengarkannya.

Apalagi dia sering bercerita panjang lebar dengan kesimpulan singkat yang terkadang jauh dari konteks dialog. Unik dan aneh, tapi lucu. Apalagi ditambah ekspresi Ryan Gosling yang sangat komikal saat menanggapinya.

Dan memang, Ryan Gosling sangat lucu di film ini. Banyak adegan dimana dia berhasil membuat kita tertawa terbahak-bahak dengan ekspresinya saat berada dalam situasi yang tidak pernah dia duga.

Salah satunya adalah ketika dia menemukan mayat Sid di sampingnya saat hendak membakar rokok setelah terjatuh dari balkon. March kesulitan untuk bersuara dengan kebingungan yang sangat.

Lalu, ketika March dan Healy berada di lift untuk naik ke ruang pertemuan yang sedang terjadi perkelahian maut dimana salah satu korbannya terlempar ke luar jendela. Di sini kita bisa lihat wajah March sangat gemetaran karena ketakutan.

Tidak henti-hentinya Ryan Gosling mengocok perut kita dengan tingkah dan ekspresinya, apalagi dia sering menemukan petunjuk secara tidak sengaja tapi diakui olehnya semua itu berkat kepintaran dia sebagai detektif swasta terbaik di Los Angeles.

Selain dengan Russell Crowe, chemistry-nya juga sangat apik dengan Angourie Rice yang berperan sebagai putrinya.

Cerita Penuh Lika-Liku yang Menarik

Cerita Penuh Lika-Liku yang Menarik_

Pada awalnya, kita mengira kecelakaan yang menimpa Misty Mountains, Amelia yang menyewa Healy untuk menyampaikan pesan kepada March. Lalu, March yang sedang mengusut kasus dari seorang nenek, adalah tiga cerita terpisah yang tidak ada korelasinya.

Tapi kemudian dengan cerdasnya, Shane Black dan Anthony Bagarozzi sebagai penulis naskah, merangkai itu semua ke dalam satu rel cerita. Meski masih mengundang misteri hubungan antara setiap ceritanya, namun semua kejadian ini satu persatu berhasil tersambung dengan baik.

Kita sebagai penonton mulai memahami kemana arah dan pangkal semua kejadian tersebut bermula. Selain menyuguhkan keunikan karakter March yang selalu beruntung dan tangguhnya Healy dalam beraksi, film ini juga masih memiliki satu karakter yang sebenarnya paling pintar diantara mereka.

Karakter itu adalah Holly. Di saat March dan Healy sibuk mencari petunjuk yang susah ditemui di sebuah pesta, Holly justru langsung mendapatkan petunjuk berkat kecerdikannya.

Tidak hanya cerdik dalam mencari petunjuk, Holly juga cukup tenang saat berada di situasi menegangkan ketika John Boy datang ke rumah dengan maksud hendak membunuh Amelia. Dan Holly pun tidak segan untuk turut beraksi bersama ayahnya demi mendapatkan roll film milik Amelia di sebuah pameran mobil.

Kejelian Pengarahan Sutradaranya

Kejelian Pengarahan Sutradaranya_

Jika melihat kedetailan dan baiknya pengarahan film ini, kita tidak akan percaya bahwa The Nice Guys adalah film ketiga Shane Black. Meski dia baru mulai duduk di kursi sutradara di tahun 2005 lewat film Kiss Kiss Bang Bang, sebenarnya Shane Black sudah cukup lama berkecimpung di industri perfilman Hollywood sebagai aktor dan penulis naskah.

Karir aktingnya memang tidak memukau, hanya sebagai pemeran pendukung; seperti di film Predator (1987) dan RoboCop (1993), tapi naskah yang ditulisnya selalu berhasil menjadi film-film yang sukses, seperti film seri Lethal Weapon.

Film The Nice Guys memiliki kedekatan dengan film Kiss Kiss Bang Bang yang menjadi kebangkitan Robert Downey Jr. dari keterpurukannya, yaitu pertemanan mendadak antara dua tokoh utamanya dan keunikan karakter yang ditampilkan.

Namun kali ini, seting waktu dan lokasi dibawa ke Los Angeles di era akhir 1970an dimana Amerika sedang mengalami banyak cobaan, terutama masalah moralitas.

Shane Black menampilkannya dengan tingkat kedetailan yang tinggi sehingga membuat kita merasa benar-benar sedang berada di zaman itu, lengkap dengan sinematografi khas era tersebut.

Meski lawan utamanya baru muncul di setengah akhir film, kita justru sudah dari awal menganggap bahwa orang-orang di jalanan kota bukanlah orang baik-baik. Bahkan jagoan kita di film ini bukanlah orang yang baik pula.

Pada akhirnya, The Nice Guys adalah sebuah film action comedy yang seru dan lucu. Berhasil menampilkan kembali kisah buddy comedy yang apik berkat chemistry penuh sinergi dari Russell Crowe dan Ryan Gosling.

Cerita yang rumit tidak akan membuat kita pusing, bahkan membuat kita semakin tertarik untuk mengikutinya. Film ini sangat wajib kalian tonton, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram