bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Film The Mist, Kabut Pembawa Petaka

Ditulis oleh Aditya Putra
The Mist
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film dengan genre horror semakin lama semakin berkembang. Warna ceritanya semakin beragam, nggak melulu soal roh halus. The Mist merupakan salah satu film horror yang nggak menggunakan roh halus sebagai penebar teror. Kali ini yang digunakan adalah kabut. Ya, kabut itu berisi makhluk misterius yang bisa menewaskan manusia.

The Mist diadaptasi dari buku yang berjudul sama karya Stephen King. Bagi penggemar buku dan horror, namanya tentu sudah nggak asing lagi. Karya-karyanya pun banyak yang sudah dijadikan film dan sukses secara komersil. Lalu bagaimana sinopsis dan review film The Mist? Mari kita bahas lebih jauh.

Baca juga: 16 Film Terbaik yang Diadaptasi dari Novel Stephen King

Sinopsis

The Mist

David Drayton adalah seorang pelukis. Ketika sedang melukis di studio rumahnya, terjadi badai besar. Badai itu membuat rumahnya rusak. Karena takut badai akan datang lagi dan terjadi dalam waktu yang lama, dia menyiapkan persediaan makanan.

Pergilah dia ke supermarket bersama sang anak, Billy, meninggalkan istrinya, Stephanie. Ada juga tetangganya yang ikut serta, Brent.

Ketika dalam perjalanan, David, Billy dan Brent melihat kabut bergerak menuju rumah mereka. Mereka melihat keanehan dengan banyaknya polisi dan anggota militer di sekitar supermarket.

Ternyata bukan cuma mereka yang bersiap menyimpan makanan, orang lain juga berpikir sama. Maka dari itu, supermarket dipenuhi oleh orang.

Mereka masuk ke dalam supermarket. Nggak lama kemudian, tiga orang tentara masuk diikuti polisi militer. Mereka mengatakan bahwa mereka harus tetap bersama-sama.

Sirine kota berbunyi dan seorang pria menerobos masuk supermarket dengan keadaan terluka. Dia berteriak mengatakan bahwa ada sesuatu di dalam kabut.

Kabut mendekat ke supermarket dan terjadi getaran besar mirip gempa bumi. Keadaan di luar supermarket dianggap berbahaya, maka para pengunjung tertahan di dalam.

Mrs. Carmody, salah seorang pengunjung meyakini bahwa kiamat sedang terjadi. Seorang wanita lain bertindak sembrono dengan keluar dari supermarket untuk pulang.

Sinopsis

Ventilasi supermarket bermasalah, lalu seorang pegawai supermarket pergi keluar untuk memperbaikinya. Dia malah diserang dan terseret ke dalam kabut. Masalah semakin rumit ketika banyaknya serangga muncul di sekitar supermarket. Merasa khawatir, para pengunjung mulai berbaris di depan jendela supermarket.

Malam mulai tiba, banyak serangga beracun muncul dan menempel di jendela. Mereka muncul karena tengah diburu sebuah monster misterius. Serangga-serangga mulai bisa memasuki supermarket dan menyerang dua orang hingga tewas.

David merencanakan untuk mengambil obat-obatan di toko sebelah. Sayangnya, ada sebuah laba-laba berukuran besar yang menjadi penghalang.

Keadaan semakin mengerikan. Satu per satu meninggal, beberapa malah melakukan bunuh diri. Mrs. Carmody mulai mengumpulkan orang-orang yang mempercayai perkataannya.

Jessup, seorang anggota militer menjelaskan sebuah rumor tentang percobaan bernama Arrowhead Project. Percobaan pemerintah itu digunakan untuk mencari dimensi lain.

Para ilmuwan malah membuka gerbang dunia dan membuat mahluk dari dimensi lain masuk. Perkataan Jessup bisa membuat beberapa orang percaya. Salah satu yang nggak percaya adalah seorang mafia. Atas instruksi Mrs. Camody, dia memukuli Jessup dan memberikannya pada mahluk-mahluk yang ada di luar.

Pada pagi hari, David berniat untuk pulang demi mengecek keadaan sang istri. Satu per satu mulai tewas oleh hewan-hewan buas misterius yang entah darimana datangnya.

Billy tetap berada di dekat ayahnya yang dari awal sangat berhati-hati dalam bertindak. Tapi kali ini mereka akan mengambil resiko dengan keluar dari supermarket. Berhasilkah upaya mereka?

Penggambaran Karakter yang Detil

Penggambaran Karakter yang Detil

 Di film The Mist, Thomas Jane yang berperan sebagai David Drayton merupakan pemeran utamanya. Cerita berjalan berdasarkan sudut pandangnya. Dia merupakan orang yang sangat berhati-hati dalam bertindak. Bukannya penakut, tapi dia tahu resiko besar kalau dia bertindak gegabah.

Ada juga Mrs. Carmody yang diperankan Marcia Gay Hayden. Dia merupakan wanita yang cerewet dan senang mengungkapkan berbagai teori yang ada di kepalanya.

Bukannya membuat tenang, dia malah membuat risih pengunjung lain. Dia menjadi sosok penting karena selamat ketika nyaris digigit serangga mematikan. Hal itu membuatnya dipercaya pengunjung lain.

Banyak karakter lain yang berasal dari supermarket. Mereka semua digambarkan secara mendetil, seperti manajer supermarket yang skeptis pada makhluk-makhluk mematikan.

Atau asistennya, Ollie, yang tergerak untuk mempercayai Carmody. Penggambaran secara detil itu dilakukan agar bisa menggambarkan apa yang sedang mereka rasakan.

Penggunaan CGI

Penggunaan CGI

The Mist banyak menampilkan objek yang sulit untuk diciptakan dengan pengambilan gambar secara nyata. Ada pergerakan kabut, berbagai hewan beracun, sampai sosok monster.

Penggunaan CGI merupakan hal yang wajib agar membuat semuanya tampak ril. Sayangnya, kualitas CGI di film The Mist terasa kurang maksimal.

Penyebab utamanya bisa jadi karena ini adalah film yang dirilis tahun 2007. Pada masa itu, kualitas CGI belum sebagus sekarang. Kita sudah terbiasa menonton film yang lebih baru dengan kualitas CGI yang lebih baik.

Karena itulah barangkali kualitas CGI di film ini terlihat kurang maksimal. Tenang saja, ceritanya masih tetap kuat dan menarik untuk disimak kok.

Mengekspos Ketakutan Manusia

Mengekspos Ketakutan Manusia

Sebagai film horor, The Mist memberikan kita perasaan tegang dengan suasana mengerikan yang dibangunnya. Selain kengerian karena kabut yang di dalamnya ada sosok misterius dan berbahaya, kita akan disuguhi apa saja yang menjadi ketakutan manusia. Banyaknya karakter di film ini merupakan upaya untuk menggambarkan karakter manusia yang beragam.

Ketakutan akan terluka, mati, kehilangan orang yang disayangi, adalah berbagai macam ketakutan yang dirasakan manusia. Ketakutan itu akan semakin meninggi ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit. The Mist mengekspos itu semua dengan menggunakan makhluk-makhluk berbahaya sebagai sarananya.

Ending yang Berbeda dari Buku

Ending yang Berbeda dari Buku

Sebuah film yang diadaptasi dari buku akan menciptakan pressure agar filmnya bisa sesuai dengan buku. Nggak jarang ekspektasi tinggi itu yang membuat film dianggap mengecewakan. Apalagi buku yang dijadikan adaptasi adalah salah satu buku laris yang punya banyak penggemar fanatik.

Sang sutradara, Frank Darabont, memilih mengakhiri The Mist sesuai dengan keinginannya sendiri. Dia nggak mau menyamai ending yang ada di buku.

Praktis, para penggemar buku dibuat kaget dengan keputusannya itu. Walau banyak yang mengkritik, sang penulis buku, Stephen King, menyatakan menyukai ending versi Darabont.

Bahkan dia menganggap ending tersebut merupakan ending favoritnya dibandingkan dengan film lain yang diadaptasi dari bukunya.

Kalau kamu baca bukunya lalu nonton filmnya, mungkin kamu akan sepakat atau mungkin juga berbeda pendapat. Nggak ada yang salah dengan itu, selera adalah sesuatu yang nggak bisa direkayasa.

Menonton The Mist nggak perlu memutar otak dengan keras. Ceritanya intens tapi mudah diikuti. Adegan gore yang ditampilkan pun masih sangat aman bagi yang nggak terbiasa. Bagi penggemar horror dan Stephen King, film ini rasanya nggak boleh dilewatkan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram