bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Menu, Sajian Terakhir Sang Koki

Ditulis oleh Gerryaldo
The Menu
3.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mark Mylod kembali lagi membuat film yang cukup menarik untuk ditonton. Sutradara yang terkenal lewat ratusan televisi-show ini memasukan genre Black-Comedy horor dalam film terbarunya. Berjudul The Menu, film ini menawarkan aksi seorang koki yang mempersembahkan karya terakhir bagi para pelanggannya.

Baca Juga: 10 Film Terbaik Anya Taylor Joy yang Tidak Boleh Terlewat

Namun persembahan tersebut tidak melibatkan sang koki saja, melainkan seluruh tamu yang ikut hadir dalam acara perjamuan tersebut. Dibintangi oleh si cantik Anya Taylor-Joy, film ini juga bertabur bintang ternama seperti Ralph Fiennes, Nicholas Hoult, John Leguizamo dan masih banyak lagi. 

Sinopsis

The Menu 2022_Poster (Copy)

Tyler (Nicholas Hoult) merupakan seorang fanboy makanan dari seorang koki selebriti bernama Julian Slowik (Ralph Fiennes). Setelah beberapa kali datang ke tempat makan milik Julian, ia ingin kembali lagi kesana untuk mencicipi sekaligus melihat atraksi saat pembuatan juga penyajian makanan oleh tim Julian.

Setelah putus dari kekasihnya, ia menyewa seorang gadis bernama Margot (Anya Taylor-Joy) untuk bisa berkencan dengannya dan makan malam eksklusif di Pulau Hawthorne, tempat dimana Julian menciptakan maha karyanya. Ada 12 tamu yang berasal dari golongan orang kaya; mulai dari kritikus hingga para pengusaha.

Di dalam kapal yang menyeberangi tamu VVIP itu ke Pulau Hawthorne, mereka semua dimanjakan dengan hidangan sederhana tapi elok luar biasa. Tyler sangat senang bisa mencicipinya, sedangkan Margot merasa hal itu tidak cukup menyenangkannya karena itu hanya makanan enak, that’s it. Tidak ada yang spesial.

Tidak butuh waktu lama, kapal pun docking di Pulau Hawthorne. Para tamu pun disambut oleh kepala pelayan dan tangan kanan Julian, yakni Elsa (Hong Chau). Saat menyambut satu per satu tamu, ia bingung karena orang yang Tyler bawa bukanlah gadis yang seharusnya ia ajak ke pulau tersebut, melainkan Margot.

Meski awalnya jadi canggung, acara tetap berjalan sesuai rencana. Mereka semua diajak berkeliling pulau, memperlihatkan betapa cantik dan kerennya agrikultur disana. Di saat tamu lainnya terpukau, Margot merasa biasa saja. Tak lama kemudian, mereka pun sampai ke restoran tempat dimana Julian sudah menunggu.

Begitu masuk ke ruangan besar itu, Margot merasa ada yang aneh tapi ia tidak tahu apa. Ia hanya merasa tidak nyaman. Apalagi setelah Julian memperkenalkan dirinya, menceritakan tentang maksud perjamuan, menyajikan makanan dengan super menyeramkan hingga hal-hal lainnya yang menurutnya, “I need to get out of here”.

Perkenalan tiap makanan mulai aneh,  bahkan Margot sempat diomeli oleh Julian karena tidak menyentuh makanan yang disajikan. Ini karena menurut Margot, makanan yang dihidangkan tidak sesuai seleranya, padahal itu bagian dari seni yang ingin ditunjukan oleh Julian. Hal itu juga diperbesar oleh Tyler membuat Margot jadi marah.

Margot pergi ke kamar mandi untuk menenangkan diri, namun ia dikejutkan dengan kehadiran Julian yang masuk dan menanyakan siapakah dirinya. Ia lantas mengatakan bahwa ia hanya orang biasa bernama Margot yang berasal dari Nebraska. Margot jadi semakin jengkel dan rasanya ingin cepat pergi dari sana.

Semua tamu kini mendapat giliran hidangan lain dengan konsep chaos. Penasaran bukan main, para tamu menunggu apa seni yang akan ditunjukan selanjutnya. Mereka kaget ketika mengetahui konsep chaos diambil dari seorang asisten koki yang bunuh diri tepat di depan para tamu akibat gagal menjadi koki di mata Julian.

Teror pun dimulai. Semua kebingungan dan ketakutan. Beberapa mencoba meyakinkan yang lain kalau itu hanyalah bagian dari pertunjukan, di saat yang lain sudah ingin pergi. Tak sampai di situ, seorang tamu bernama Richard (Reed Birney) yang mencoba keluar, harus mengalami kejadian mengerikan dimana jari manisnya diputus paksa.

Berangkat dari hal itu, semua tamu kini mengerti bahwa mereka dalam bahaya, mereka disandera. Menganggap sudah mengerti dengan keadaannya, Julian akhirnya memberitahu bahwa malam tersebut merupakan jamuan terakhirnya yang akan melibatkan semua orang baik tamu dan staff. Mereka semua akan mati.

Julian lantas mendatangi meja Tyler dan mulai menanyai tentang dirinya. Hal ini menyenangkan hati Tyler. Disaat semua orang ketakutan karena ada yang meninggal, jarinya putus, bahkan pemilik Pulau Hawthorne saja ditenggelamkan, Tyler tampak baik-baik saja karena ia fans berat dari Julian. Namun Julian berakhir membuat Tyler malu.

Julian segera meminta Tyler menjadi koki dan itu menjadi hal terakhir dalam hidup Tyler yang bisa ia lakukan, karena setelah gagal memasak, Julian meminta Tyler untuk gantung diri dan ia melakukannya. Di saat yang sama, Julian menginterogasi kembali Margot dan menanyakan apakah ia mau mati bersama staff atau para tamu.

Margot tidak bisa memilih dan Julian memutuskan bahwa ia akan mati bersama staff dan harus mulai bekerja sebagai timnya dengan mengambil gentong berisikan bahan makanan di rumah asap yang ada di seberang restoran. Namun ternyata hal ini membuat Elsa cemburu karena Julian malah mempercayakan hal itu pada orang asing.

Elsa akhirnya mencoba membunuh Margot yang sedang mencari bantuan dengan masuk ke rumah pribadi Julian. Beruntung Margot bisa membela diri dan menghabisi nyawa Elsa.

Ia pun segera meminta bantuan lewat radio dan kembali membawa gentong yang Julian minta. Margot kembali duduk dan tak lama suara sirine dari perahu datang.

Mengira bala bantuan datang, ternyata polisi yang masuk ke restoran adalah orang yang bekerja untuk Julian juga. Hal ini membuat Julian sangat marah pada Margot dan meminta ia untuk mati bersama tamu. Margot memutar otak bagaimana caranya ia selamat. Ia ingat bahwa ada artikel tentang Julian saat bekerja di toko burger.

Ia lantas mengolok-olok makanan Julian semalaman itu, dan memintanya untuk membuatkan burger keju sederhana dan kentang goreng. Margot berharap permintaan sederhananya itu akan menggerakan hari Julian yang bahagia saat menjadi koki burger. Ia segera membuatkannya dan berujung melepaskan Margot pergi.

Saat Margot berhasil kabur menggunakan perahu, malam akhirnya diutup oleh Julian. Ia mengalungkan seluruh tamu dengan jaket marshmello dan helm cokelat. Seluruh area restoran sudah dikunci. Ia pun akhirnya menyalakan api, dan semua orang yang ada di sana menjadi sajian penutup, s’mores, mati terpanggang hidup-hidup.

Penuh Misteri

The Menu 2022_Chef (Copy)

Bisa dibilang film ini penuh dengan misteri yang harus kita terka dan pecahkan sendiri karena sepanjang film berlangsung, misteri-misteri itu tidak ada jawabannya. Dimulai dengan kenapa Julian memilih para tamunya secara rapi untuk dibunuh, padahal sebelumnya pelanggan bisa pulang dengan selamat.

Peran sang Ibu Julian yang ada di restoran sepanjang malam dan tidak berbuat apa-apa juga jadi pertanyaan, lantas kenapa seluruh staff Julian mau untuk dijadikan sajian terakhir dan ikut mati bersama Julian, kenapa Julian membunuh dirinya sendiri, dan masih banyak misteri lain yang harus kamu terka sendiri karena tak ada jawabannya.

Alasan Margot Dibebaskan

The Menu 2022_Mistery (Copy)

Margot sangat cerdas, alih-alih melawan Julian dengan kekerasan yang sama sekali tidak bisa ia lakukan mengingat penjaga di restoran sangat banyak, ia lebih memilih melawan Julian dengan menyentuh ingatan manisnya; ketika Julian sangat senang dengan pekerjaannya sebagai koki burger, tidak ada pressure dan bahagia. 

Ini membuat Julian melunak, dan akhirnya membiarkan Margot pergi. Ia merasakan lagi rasa ‘sederhana’ yang sudah sempat hilang. Mungkin hal itu yang membuat Julian tidak ingin membunuh Margot, dan lagipula, Margot adalah tamu tak diundang yang dibawa oleh Tyler, sehingga tidak usah repot-repot menghabisinya.

Niat Sang Koki

The Menu 2022_Margot (Copy)

Dari awal, Julian terkenal sebagai koki selebriti yang namanya diketahui publik. Ia meramu makanan enak khusus para pelanggan VVIP nya. Hasil kreasinya yang cantik dan selalu bisa membuat para kritikus makanan puas. Namun tiba-tiba ia jadi koki berdarah dingin dengan melibas semua tamunya dalam acara makan malam.

Meski tidak pernah ada jawaban mengapa Julian berubah, setidaknya ada petunjuk yang menyatakan bahwa hal tersebut akibat pengaruh dari seorang koki perempuan yang Julian suka namun cintanya ditolak. Koki perempuan tersebut mengakui bahwa ide untuk membunuh semua orang adalah dari dirinya bukan dari Julian.

Film berdurasi 106 menit ini bukanlah film super bagus, namun untuk duduk selama itu tidak menjadi hal yang membosankan karena penonton akan terus dibuat berpikir secara ringan mengapa semua hal mengerikan itu terjadi. Untuk kalian yang malas berpikir maka film ini punya ending yang menggantung.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram