bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Marksman, Aksi Heroik Liam Neeson

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Marksman
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang mantan marinir yang sedang mengalami kesulitan finansial tidak sengaja berada pada situasi berbahaya ketika dia berusaha menyelamatkan seorang bocah yang menjadi target pembunuhan kartel Meksiko dan dia harus mengantarkan bocah itu ke rumah keluarganya di Chicago dengan selamat.

The Marksman adalah film action yang kesekian kalinya bagi aktor gaek Liam Neeson yang sepertinya tidak bisa keluar dari tipe film seperti ini. Disutradarai oleh Robert Lorenz, film ini dirilis pada 15 Januari 2021 dengan respon beragam. Untuk mengetahui bagaimana kualitas film ini, simak review kami berikut ini.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2021
  • Genre: Action, Drama, Thriller
  • Produksi: Raven Capital Management, Voltage Pictures
  • Sutradara: Robert Lorenz
  • Pemeran: Liam Neeson, Katheryn Winnick, Juan Pablo Raba

Jim Hanson adalah seorang mantan marinir yang merupakan veteran Perang Vietnam. Saat ini dia sedang kesulitan untuk menghidupi usahanya dan propertinya terancam diambil pemerintah apabila dia tidak bisa melunasi hutangnya. Mencari pekerjaan di usianya tidak mudah, bahkan kolega-koleganya tidak bisa memberikan apa yang dia butuhkan.

Suatu hari dia bertemu dengan ibu dan anaknya yang menyeberang dari perbatasan Meksiko secara ilegal. Jim melaporkan kejadian ini, tapi kemudian dia ditembaki oleh sekelompok penjahat dari kartel yang merenggut nyawa ibu dari Miguel, nama anak itu.

Polisi perbatasan, yang dipimpin oleh putri tiri Jim, Sarah Pennington, membawa Miguel ke kantor mereka untuk diurus kelanjutannya. Setelah membuat laporan di kantor perbatasan, Jim tertidur di mobilnya. Saat terbangun dia melihat kelompok kartel yang menembakinya berada di perbatasan.

Kemudian, Jim menculik Miguel dari kantor polisi dan membawanya ke rumah untuk persiapan ke Chicago, sesuai janjinya kepada ibu Miguel. Mereka sempat berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar dan membeli atlas/peta.

Tanpa disadari, kelompok kartel itu menyeberang ke Amerika dengan paspor palsu dan segera mendatangi rumah Jim dan membakarnya, lalu singgah di pom bensin tempat Jim mengisi bahan bakar untuk mencari tahu arah perginya. Radiator mobil Jim panas dalam perjalanan dan mereka harus singgah di sebuah kota kecil untuk memperbaikinya di bengkel.

Ketika transaksi dengan kartu kredit dilakukan Jim, mereka terdeteksi oleh salah satu anggota kartel yang langsung melaporkannya kepada rekan mereka di jalanan. Melanjutkan perjalanan, Jim dipaksa berhenti oleh seorang polisi patroli yang ternyata adalah kaki tangan kartel. Jim dengan sigap melumpuhkan polisi itu dan bersembunyi. Kelompok kartel tiba dan marah lalu membunuh polisi itu.

Mereka menginap di motel kecil yang kemudian disinggahi pula oleh kelompok kartel. Segera Jim dan Hanson berlari ke belakang motel dan bersembunyi. Mereka selamat, tapi tidak dengan Jackson, anjing peliharaan Jim. Jackson dibunuh. Keesokan harinya, Jim dan Miguel menguburkan Jackson dan singgah sebentar di gereja untuk mendoakan mendiang ibu Miguel.

Ketika Jim melihat ada yang mengintai di atas jalan tol, dia keluar menuju jalan desa dan berpapasan dengan kelompok kartel. Meski sempat mengelabui, radiator mobil Jim kepanasan dan mereka terpaksa berhenti.

Dengan modal senapan yang dibelinya secara ilegal, Jim membuat mobil kelompok kartel itu terguling dan membunuh sopirnya. Tiga orang yang tersisa melakukan pengejaran.

Bersembunyi di sebuah lumbung, Jim berhasil membunuh satu persatu anggota kartel itu dan sempat berkelahi dengan Mauricio, pimpinan kelompok kartel. Meski menahan sakit luka tembak dan tusukan, Jim berhasil mengalahkan Mauricio dan menyerahkan pistol dengan isi satu peluru untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Setelah itu, Jim dan Miguel menumpang mobil dan sampai di Chicago. Setelah Miguel bertemu dengan keluarganya, Jim meninggalkannya dan pergi dengan bus.

Aksi Tahunan Liam Neeson

Sejak berperan dalam film action sukses Taken (2008), Liam Neeson menjelma sebagai bintang action paruh baya yang kemudian hampir setiap tahun merilis film dengan konsep serupa.

Sedikit tipikal memang, tapi setiap film action-nya memang kita nantikan. Taken 2 (2012) dan Taken 3 (2014) melengkapi sebuah trilogi aksi mantan agen CIA dalam menyelamatkan putrinya dari ancaman para penjahat.

Setelah itu, kolaborasinya dengan sutradara Jaume Collet-Sera menghasilkan empat film, yaitu Unknown (2011), Non-Stop (2014), Run All Night (2015), dan The Commuter (2018). Neeson juga berperan dalam film The Grey (2012) karya Joe Carnahan. Dan sebelum film The Marksman ini, Neeson membintangi film Honest Thief (2020) karya Mark Williams.

Meski tidak semua film action tadi memiliki kualitas yang baik dan ketegangan seperti yang diharapkan, tapi akting Liam Neeson di semua film itu selalu menuai pujian. Bisa dibilang, Neeson adalah aktor dengan totalitas tinggi yang selalu tampil prima di semua filmnya, meski filmnya tidak sebaik harapan penonton.

Contohnya di film dengan durasi 1 jam 48 menit ini. Meski tidak banyak bercerita, tapi kita paham situasi yang dia hadapi dan apa yang harus dia lakukan menurut hati nuraninya. Memang ceritanya terkesan tipis, tanpa pendalaman karakter yang baik, tapi lewat raut wajah Neeson, kita tahu bahwa Jim berada di situasi yang rumit dan butuh solusi pasti yang cepat.

Kesan Patriotis yang Dipaksakan

Satu-satunya faktor yang menarik dari film ini, bagi saya, adalah bagaimana Jim kehilangan satu persatu sesuatu yang berharga dalam hidupnya dan kita tidak tahu bagaimana cara dia nantinya untuk bisa mengembalikan itu semua.

Di awal film kita tahu bahwa Jim telah ditinggal wafat istri tercinta dan akan kehilangan propertinya, kemudian dalam perjalanan, KTP dan senjata Jim diambil oleh polisi korup yang ditembak anggota kartel, kemudian dia juga harus menerima kenyataan anjing kesayangannya terbunuh.

Setelah itu, tas penuh uang yang tadinya hendak dia gunakan, malah dibakar. Dan medali perangnya, dia hadiahkan ke Miguel. Jadi di akhir film, Jim tidak memiliki apapun untuk dipertahankan dalam hidupnya, ditambah dia terluka karena tembakan dan tusukan pisau Mauricio.

Kesan heroik dan patriotik di sini sangat dipaksakan yang membuat karakternya rela tidak memiliki apa-apa demi keselamatan orang lain. Tidak hanya ceritanya saja yang kental nuansa patriotis, bahkan sinematografinya pun menggambarkan hal yang sama.

Pewarnaan dengan cahaya yang terasa hangat khas gurun di awal film sebenarnya sangat baik, hanya saja terlihat seperti iklan rokok atau minuman ala koboi ketika kamera memperlihatkan rumah Jim dengan bendera yang berkibar, bahkan kemudian Jim menyandingkan bendera itu di pundaknya.

Keahlian Marinir yang Ditunggu

Seperti di film-film action Liam Neeson sebelumnya, karakter yang dia perankan selalu memiliki keahlian dalam menggunakan senjata. Kali ini perannya sebagai mantan marinir, dan sesuai judulnya, adalah seorang penembak jitu pada masa baktinya dahulu.

Dari awal film yang bertempo cukup lambat ini, kita pasti menunggu aksinya menembakkan senapan ala sniper, tapi memang kita dibuat harus bersabar. Adegan itu akhirnya datang ketika Jim menembak sopir dan ban mobil anggota kartel hingga terjungkal dan membuat penumpangnya terluka berat.

Setelah itu, dari atas lumbung, Jim melepaskan tembakan akurat yang menewaskan sisa anggota kartel lainnya. Ketika bertarung dengan tangan kosong, Jim pun berhasil mengalahkan Mauricio. Semua adegan itu menjadi klimaks yang baik di akhir film.

The Marksman memang bukan salah satu film action-thriller terbaik yang diperankan Liam Neeson, meski sudah dibesut oleh sutradara yang sukses sebagai produser bagi film-film karya Clint Eastwood. Naskah yang mudah ditebak dan coba diterjemahkan pun tidak bisa mendalami para karakternya, terutama Jim dan Miguel yang selalu muncul di layar.

Di atas segala kekurangan tadi, setidaknya akting Liam Neeson tidak mengecewakan. Dialah penyelamat film ini dari keterpurukan yang fatal. Bagi kalian fans Liam Neeson, film ini wajib untuk ditonton.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram