Sinopsis & Review Serial Kolombia, The Marked Heart S1 (2022)

The Marked Heart adalah series asal Kolombia yang merupakan hasil kolaborasi penulis Leonardo Padron dengan sutradara Camilo Vega. Sejak pertama kali dirilis pada April 2022, The Marked Heart sudah ditonton lebih dari 80 juta steamers.

Nah, premis dalam series ini adalah seorang pria yang menuntut balas atas kematian istrinya yang tragis. Sang istri diculik dan jantungnya diambil. 

Tanpa mengenal identitasnya, si pria ini jatuh cinta pada wanita yang ternyata adalah penerima donor jantung istrinya. Cerita bergulir menjadi semakin pelik dan dramatis.

Untuk kamu yang menyukai kisah dramatis dengan sentuhan kisah yang menegangkan, rasanya kamu akan menyukai kisah The Marked Heart. Berikut ini sinopsis dan ulasan singkatnya! 

Sinopsis 

• Tahun Rilis: 2022 
• Jumlah Episode: 14 
• Genre: Drama, Thriller 
• Produksi: CMO Producciones 
• Sutradara: Camilo Vega 
• Pemeran: Michael Brown, Ana Lucia Domingues, Sebastian Martinez, Margarita Munoz, Moises Arizmendi 

The Marked Heart mengikuti kisah Simon Duque, seorang pria yang menuntut membalas dendam terhadap sindikat penjualan organ di Kolombia yang telah mencuri jantung istrinya. Kisah Simon dimulai ketika Valeria (Margarita Munoz), istri Simon, dan dirinya mengalami kecelakaan saat berkendara sehabis pulang menonton konser. 

Rupanya kecelakaan itu merupakan rekayasa sekelompok orang yang ingin menculik Valeria. Ketika Simon pingsan, Valeria dipaksa untuk masuk ke mobil mereka dan dibawa ke suatu tempat yang disulap menjadi sebuah kamar operasi. 

Valeria sebenarnya dalam keadaan sadar, namun dia dibuat mati otak dan jantungnya dicopot. Tubuh Valeria bak sampah saja, dibuang ke dasar danau dan ditemukan setelah beberapa hari dari kejadian. Kematian Valeria adalah sebuah pukulan yang besar bagi keluarga Simon Duque. 

Di sisi lain, Zacarias (Sebastian Martinez) tengah berbahagia lantaran istrinya, Camila (Ana Lucia Domingues) berhasil mendapatkan donor jantung. Ini berarti dia dapat hidup dengan normal kembali tanpa rasa takut dihantui kematian karena gagal jantung. 

Setelah mendapatkan jantung baru, Camila sering mengalami mimpi aneh. Dia melihat sosok wanita asing dan adegan tragis di sebuah ruang operasi. Salah satu dukun yang didatangi Camila berucap bahwa jantung itu bukan miliknya. Karena dihantui rasa takut dan gelisah, Camila mencoba menelusuri sendiri identitas pemilik jantung yang kini ada di tubuhnya itu. 

Situasi tidak diduga muncul saat dia bertemu dengan Simon yang ternyata adalah suami dari Valeria. Simon tidak tahu bahwa penerima donor jantung istrinya adalah Camila, wanita yang membuatnya mampu merasakan kembali hidup dengan cinta dan semangat. 

Simon dan Camila menyadari bahwa hubungan mereka salah sebab Camila adalah wanita bersuami, dan Simon adalah duda dari dua orang anak. Terlebih lagi mereka kini harus berhadapan dengan sindikat penjualan organ yang berusaha membangun bisnisnya lebih luas dengan mengajak Zacarias bergabung. 

Kisah Khas Telenovela yang Kental dengan Nuansa Kelam 

Pada tahun 90-an telenovela pernah menjadi tontonan paling populer di Indonesia. Beberapa stasiun televisi pasti punya satu atau dua telenovela dalam deretan program-programnya. Telenovela menjadi populer karena pakem khasnya yang menggabungkan drama romansa yang rumit dengan kisah-kisah lainnya sebagai bumbunya. 

Dalam series The Marked Heart, pakem ini pun masih dipertahankan. Kita dapat melihat situasi dilematis yang terjadi antara Simon-Camila-Zacarias yang saling terhubung karena kasus kematian Valeria. 

Simon jatuh cinta pada Camila, dan wanita itu pun merasakan hal yang sama. Di pertemuan pertama mereka, Camila merasakan bahwa Simon membuatnya merasakan sesuatu yang nyaman dalam dirinya.

Akan tetapi hubungan mereka tidak hanya dianggap salah, tapi di kemudian Camila menemukan sebuah informasi mengenai pendonor jantung, yakni istri Simon. 

Camila langsung disergap perasaan bersalah terhadap Simon dan keluarganya. Dia berhasil melanjutkan hidupnya, dengan mengorbankan nyawa Valeria. Lebih parahnya lagi, ternyata Zacarias pun terlibat. Dia adalah orang yang memilih Valeria untuk diambil jantungnya. 

Kisah dilematis adalah salah elemen yang paling mendominasi di The Marked Heart. Dan dalam film ini, kita bisa merasakannya tapi dengan nuansa yang lebih kelam. Nuansa ini hadir dengan banyaknya intrik sindikat penjualan organ dan politisi yang diseret ke organisasi mereka. 

Ada Banyak Plot yang Membuat Kisahnya Tidak Fokus 

The Marked Heart punya sisi yang bermasalah, yakni fokus ceritanya. Kisahnya mengikuti Simon, Camila dan Zacarias, akan tetapi dibalut banyak sekali dramatis yang membuatnya sedikit terlihat soapy. Selain itu, kisahnya pun banyak mengandung genre-genre lain. 

Di adegan satu, series ini tampak seperti film horror, tapi di adegan lainnya kisahnya seperti drama dewasa. Agaknya sang sutradara mencoba menggabungkan semua genre ini untuk menampilkan keistimewaan cerita.

Sayangnya, hal ini tidak selalu dianggap sebagai sesuatu yang menarik. Alih-alih unik, kisah dengan banyak plot dan genre menjadikan series ini tidak fokus. 

Selain itu, butuh banyak episode untuk sampai di penyelesaian konflik. Agak menjemukan di beberapa episode sebab kisahnya disajikan dengan alur pelan. Kita tidak akan melihat satu konflik selesai dengan cepat. Kisahnya akan berputar-putar dan diselingi oleh kisah lainnya. 

Sinematografi Cantik Menjadi Daya Tarik 

Ketika The Marked Heart membuka kisahnya dengan menampilkan pasangan Simon-Valeria bernyanyi di dalam mobil, kita sudah bisa melihat bagaimana series ini berusaha menampilkan visual yang sedap dipandang. Semakin lama cerita bergulir, kita semakin banyak melihat sisi-sisi cantik yang ditangkap oleh kamera. 

Dengan pengambilan gambar yang lebar, kita dalam melihat sutradara Camilo Vega berusaha membuat tampilan series ini memikat, dan itu berhasil. Banyak adegan yang diperlihatkan dengan latar tempat yang memanjakan mata. 

Estetika dengan porsi yang pas untuk tontonan bergenre thriller semacam ini menjadikan The Market Heart sebagai telenovela berkualitas tinggi yang tidak boleh dilewatkan. Selain menikmati kisah Simon-Camila-Zacarias dramatis, kita juga akan diperlihatkan kota-kota yang mempunyai penampakan indah. 

Tentu tidak semua tempat disajikan dengan estetika khusus, Leonardo Padron dan Camilo Vega, mampu menahan diri untuk tidak mengeluarkan semuanya dalam sekali waktu. Namun, secara keseluruhan dua kreator penting di balik terciptanya The Marked Heart berhasil membawa series ini unggul dari sisi visual dan sinematografi. 

Simon Terlalu Lemah dan Polisi Tidak Berdaya 

Cukup kesal menunggu penyelesaian konflik dalam series ini. Sebagai drama yang mengusung genre thriller, saya seperti dijanjikan akan ada karakter yang menjadi penuntas kisah. Akan tetapi sampai episodenya berakhir, tidak muncul karakter yang mencolok. 

Michael Brown memang tampil memukau berperan sebagai Simon yang kebingungan dan sedih melihat istri dibunuh dengan brutal. Dia juga tampak sempurna menampilkan kebingungannya menghadapi dan mengurus dua anaknya yang masih kecil. Akan tetapi, Simon tidak tampil sebagai sosok mencolok di series ini. 

Dia tampil sebagai sosok yang penuh dendam tapi tidak punya kekuatan. Di sisi lain, polisi dan detektif-detektif terlihat sebagai sosok hero yang tidak menyelesaikan masalah. Kebanyakan menunggu dan sering dipecundangi oleh Fermin Mariachi (Moises Arizmendi) yang selalu gerak cepat. 

Lalu, bagaimana dengan Camila? Nah, sosok Camila pun tidak menjadi sosok penting dalam penyelesaian kisahnya. Dia terlihat naif dan berfokus pada perasaan serta situasi dilematisnya tanpa melakukan hal lain yang benar-benar penting. 

The Marked Heart mungkin adalah sebuah kisah yang menarik dari sisi premis dan tampilan. Premis yang tidak biasa ini membuat kisahnya tidak memberi kesan bahwa The Marked Heart adalah sebuah telenovela melodrama. 

Akan tetapi baiknya kamu pahami dulu telenovela dan bagaimana kisahnya dibuat menjadi dramatis. Juga ada banyak budaya film dan drama di negara itu yang perlu kamu ketahui sehingga kamu akan paham dengan kisahnya.