bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Makanai: Cooking for the Maiko House

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
The Makanai: Cooking for the Maiko House
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Makanai: Cooking for the Maiko House merupakan sebuah adaptasi dari manga karya Koyama Aiko dengan judul Maiko-san Chi no Makanai-san. Ia pertama kali dirilis secara global di Netflix pada 12 Januari 2023. 

Drama ini menceritakan kisah dua orang sahabat bernama Kiyo dan Sumire yang berasal dari Prefektur Aomori. Mereka berdua memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Maiko (versi “magang” dari seorang  geisha). Keduanya pun lantas pergi ke Kyoto demi bisa menjadi seorang Maiko

Ingin tahu lebih lanjut kisah perjalanan Kiyo dan Sumire yang berusaha menjadi Maiko? Berikut ini Bacaterus akan mengulas lebih jauh drama The Makanai: Cooking for the Maiko House. Kamu akan dibuat tersenyum melihat perkembangan Kiyo dan Sumire dalam drama ini.

Sinopsis

Review The Makanai Cooking for the Maiko House_sinopsis_

Kiyo dan sahabatnya, Sumire, pergi meninggalkan kampung halaman mereka, Aomori. Mereka tengah menuju ke Kyoto, pergi dengan impian untuk menjadi seorang Maiko di Gion. 

Sesampainya di Kyoto, mereka tinggal di sebuah okiya (rumah geisha) yang disebut Saku, untuk menjadi seorang Maiko. Di sana mereka disambut oleh Azusa-san Okaasan dan Okaasan.

Mereka pun diberitahu mengenai beberapa peraturan di rumah tersebut, mulai dari sapaan hingga tugas yang akan mereka lakukan selama melakukan pelatihan.

Ketika Kiyo dan Sumire tengah membereskan barang bawaan mereka, Ryoko, seorang gadis yang bukan maiko, muncul. Ryoko menyarankan Kiyo dan Sumire untuk tidak melanjutkan pelatihan menjadi maiko sebelum terlambat.

Namun, baik Kiyo maupun Sumire tetap semangat untuk mengejar cita-cita menjadi maiko. Mereka pun mulai melakukan berbagai pelatihan, beberapa di antaranya adalah ikebana (merangkai bunga) dan mai (tarian).

Setelah beberapa bulan berlalu, Kiyo dianggap kurang memiliki semangat dan tidak akan cocok menjadi maiko. Hal itu dikatakan oleh pelatih mai mereka pada Azusa-san Okaasan. Meski berat, Azusa-san Okaasan pun menyampaikan hal tersebut pada Kiyo dan nenek Kiyo.

Meski Kiyo bisa menerima keputusan berat itu, Sumire, sahabat dekatnya sedih dengan kenyataan tersebut. Apalagi dia disebut sebagai salah satu pelajar yang memiliki bakat, mengingat mereka telah berjanji akan sama-sama menjadi maiko terkenal.

Beberapa hari sebelum Kiyo pulang ke Aomori, Kiyo menawarkan untuk membuat makanan bagi penghuni di okiya. Kebetulan, beberapa hari kebelakang, makanai yang biasanya membuatkan makanan untuk mereka, sedang sakit. Sehingga selama itu biasanya mereka membeli makanan dari luar.

Setelah mendapatkan izin dari Okaasan, Kiyo pun membuatkan sebuah makanan sederhana, oyakodon. Tak disangka, oyakodon buatan Kiyo disukai oleh orang-orang di okiya

Setelahnya, Kiyo untuk pertama kali mengatakan apa yang ia inginkan ke depannya. Kiyo lalu memutuskan dan meminta izin pada Azusa-san Okaasan untuk menjadi makanai di sana. Sementara Sumire, ia tetap melanjutkan pelatihannya untuk menjadi maiko.

Drama dengan Positive Vibes

The Makanai Cooking for the Maiko House_Drama dengan Positive Vibes_

Drama ini memiliki sembilan episode dengan rata-rata durasi 43 menit. Alur ceritanya sangat mudah diikuti dan tidak membuat bosan. Secara keseluruhan, drama ini mengikuti kisah dua pemeran utama, Kiyo dan Sumire, yang berjuang untuk menjadi maiko (calon geiko/geisha). 

Mulai dari jalan cerita hingga karakternya, semua sangat menyenangkan. Meski ada beberapa konflik, tapi semuanya bisa diselesaikan dengan baik. Semua karakter yang terlibat dengan konflik pun menunjukkan perkembangan yang bisa dibilang cukup menyentuh.

Untuk kisah persahabatan Kiyo dan Sumire, menurut saya mereka merupakan dua sahabat yang sangat positif.

Keduanya masih bisa saling mendukung satu sama lain, meskipun salah satu dari mereka tidak bisa melanjutkan cita-cita yang semula. Justru hubungan mereka berdua menjadi semakin erat, sampai-sampai mungkin membuat karakter lainnya iri.

Walaupun hanya ada dua pemeran utama, tapi pemeran pendukung yang lainnya terasa sangat hidup. Baik pemeran utama maupun pemeran pendukung, semuanya bisa mengisi satu sama lainnya dengan baik. Alhasi, semua karakter bisa menampilkan cerita yang menarik dan sangat menyenangkan.

Pokoknya, drama ini tidak akan membuat kamu stres ketika menonton. Justru ia akan membuat kamu enjoy dengan setiap cerita dan perkembangan karakter para pemainnya. Tentunya drama ini juga akan berikan energi positif setelah selesai ditonton.

Kental dengan Budaya Jepang

Review The Makanai_Kental dengan Budaya Jepang_

Bagi kamu yang suka budaya Jepang dan penasaran dengan dunia geiko atau geisha, drama ini cocok untuk kamu tonton. Sebab, di drama ini akan memperlihatkan bagaimana proses seorang wanita bisa menjadi seorang geiko atau geisha.

Sepanjang episode juga kamu akan disuguhi dengan kentalnya budaya Jepang. Apalagi drama ini mengambil latar kota Kyoto yang memang masih sangat kental dengan kebudayaan Jepang.

Dari drama ini kamu akan mempelajari cukup banyak istilah-istilah budaya Jepang, khususnya tentang maiko. Ada banyak penyebutan istilah dan peraturan selama melakukan pelatihan untuk menjadi seorang maiko.

Beberapa di antaranya adalah mai, yang merupakan istilah lain dari kata odori yang merupakan tarian. Sisir maki dan tsumami, dua buah benda yang dipakai oleh maiko. Tapi, kedua sisir itu digunakan pada dua musim yang berbeda.

Selain istilah tentang maiko, ada juga istilah kebudayaan Jepang lain yang cukup banyak disebutkan. Seperti makanai,yang merupakan sebutan bagi orang yang memasak untuk geisha atau maiko di rumah geisha. Ozashiki, yang merupakan pentas seni yang dilakukan oleh geiko/geisha/maiko. 

Lalu ada juga istilah Geiko, istilah lain geisha yang biasa disebutkan di daerahKyoto dan Kanazawa.Kemudian karena menceritakan tentang Kiyo yang menjadi seorang makanai, maka cukup banyak juga istilah yang berkaitan dengan makanan Jepang dan proses pembuatannya.

Selain itu, kamu akan mendengar dialek khas Kyoto di sepanjang drama ini. Bagi yang sudah biasa menonton drama Jepang, mungkin akan cukup mudah membedakan dialek Jepang umum dan dialek Jepang khas Kyoto. Bagi saya sendiri, dialek Jepang khas Kyoto merupakan salah satu dialek yang sangat menarik untuk dipelajari.

Visual yang Indah

The Makanai Cooking for the Maiko House_Visual yang Indah_

Drama ini juga berhasil mengeksekusi visualnya dengan tampilan yang indah dan memanjakan mata. Bahkan ketika memperlihatkan visual dari jarak dekat pun tetap terlihat memukau. Lalu, perpaduan warnanya juga sangat pas, sehingga tidak mengganggu mata sama sekali.

Selain visual latar tempatnya yang cantik, kamu juga akan dibuat lapar ketika melihat makanan yang disajikan oleh Kiyo.

Bagi yang suka memasak, mungkin bisa sambil bawa catatan ketika menonton untuk mencatat resep makanannya. Siapa tahu makanan yang ditampilkan di drama ini bisa menjadi salah satu inspirasi menu makanan kamu.

Meski saya tidak mengikuti manga-nya, tapi menurut saya drama ini merupakan drama yang sangat layak untuk ditonton. Dan secara keseluruhan saya memberikan rating 4,3/5 untuk drama ini. Mulai dari alur cerita, perkembangan karakter hingga visual dan latar musiknya, semuanya memiliki komposisi yang pas.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram