bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Lost City, Petualangan Mencari Mahkota Api

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Lost City
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Penulis novel terkenal diculik oleh seorang miliarder eksentrik yang ingin mencari Mahkota Api berdasarkan cerita dalam novelnya. Model sampul novelnya Ikut terseret yang melakukan misi penyelamatan ke sebuah pulau di Samudra Atlantik.

The Lost City adalah film aksi petualangan dengan bumbu komedi karya The Nee Brothers yang dirilis oleh Paramount Pictures pada 25 Maret 2022.

Dibintangi oleh duet penuh chemistry dari Sandra Bullock dan Channing Tatum, film ini menjanjikan kisah petualangan seru yang bisa membuat kita selalu tersenyum bahkan juga tertawa.

Melakukan syuting di Republik Dominika, film ini juga akan menyuguhkan suasana rimba tropis dan adegan aksi menegangkan di dalamnya. Sebelum menonton, ada baiknya simak review berikut terlebih dahulu.

Baca juga: 10 Film Channing Tatum Terbaik yang Membuatmu Terpukau

Sinopsis

The Lost City

Loretta Sage adalah seorang penulis novel romantis dimana serial novelnya bercerita tentang petualangan karakter fiktif Dash McMahon. Alan Caprison adalah model sampul bagi novel-novel Loretta yang membuatnya lebih dikenal sebagai Dash.

Setelah menyelesaikan novel barunya, Beth sebagai perwakilan dari penerbit menginginkan Loretta melakukan tur buku bersama Alan untuk mempromosikannya.

Meski awalnya menolak, Loretta tidak berdaya ketika harus didandani dengan kostum yang tidak nyaman baginya. Setelah itu, di atas panggung Loretta tampak kikuk, terutama ketika Alan hadir meramaikan suasana.

Fokus hadirin seluruhnya tersedot kepada Alan yang membuat Loretta seperti terasing. Terjadi sebuah insiden yang membuat rambut palsu Alan terlepas.

Loretta dan Alan kemudian bertengkar setelah dimarahi oleh Beth. Saat Loretta menunggu di depan gedung, dia diculik oleh sekelompok orang misterius. Alan melihatnya, hanya saja dia terlambat.

Rupanya Loretta diculik oleh miliarder eksentrik bernama Abigail Fairfax. Dia ingin menggunakan keahlian Loretta dalam membaca bahasa sandi dari perkamen yang dia temukan di sebuah pulau di Samudra Atlantik. Meski menolak, Loretta dibuat pingsan dan dibawa naik ke pesawat.

Sementara itu, Alan, Beth dan Allison ingin melacak keberadaan Loretta. Alan kemudian menghubungi serang mantan marinir yang dikenalnya di kelas meditasi.

Setelah mengikuti saran Jack Trainer, Beth berhasil menemukan keberadaan Loretta melalui smartwatch yang dikenakannya. Alan kemudian mengantarkan smartphone milik Loretta kepada Jack yang langsung terjun ke dalam rimba untuk menyelamatkan Loretta.

Alan yang diminta oleh Jack untuk diam di mobil saja, justru ikut masuk ke daerah ekskavasi reruntuhan kota yang hilang itu. Mereka berhasil membawa Loretta meski belum sempat melepaskan dirinya dari ikatan di kursi.

Mereka kemudian masuk ke hutan. Fairfax lalu mengerahkan anak buahnya untuk mencari Loretta. Saat sudah sampai di mobil, Jack yang sedang membuka ikatan Loretta justru tertembak di kepala.

Alan lalu melarikan Loretta yang masih belum lepas dari kursi ke mobil di bawah desingan peluru. Secepat kilat Alan mengebutkan mobil dan nyaris terperosok ke jurang.

Alan melepaskan ikatan Loretta yang terlempar dari mobil. Ketika hendak masuk kembali, mobil terjatuh ke jurang. Tanpa persediaan, mereka terpaksa menuruni jurang untuk mengambil tas Alan di dalam mobil.

Ponsel Alan rusak sehingga mereka tidak bisa menghubungi siapapun. Setelah ganti sepatu, mereka segera menjauh dari kejaran anak buah Fairfax.

Mereka menyeberangi sungai dan Loretta harus mencabut beberapa lintah yang menempel di punggung Alan. Kemudian mereka terus masuk ke hutan dan menemukan air terjun dimana terdapat simbol yang sama dengan perkamen yang dipegangnya.

Mereka kemudian harus memanjati tebing karena anak buah Fairfax semakin dekat. Ketika malam tiba, Loretta menyulut api unggun dengan menggunakan minyak obat milik Alan.

Setelah menempeli punggung Alan yang alergi dengan masker kosmetik wajah, kemudian mereka tertidur lelap hingga pagi.

Alan marah ketika mengetahui Loretta mencuri perkamen milik Fairfax dan tidak memberi tahu dirinya. Loretta balas marah dan menyinggung perasaan Alan.

Mereka terus berjalan dengan perasaan kesal. Di tengah hutan berkabut, mereka berhasil melumpuhkan dua anak buah Fairfax yang menyerang dengan mengendarai motor.

Setelah terus berjalan, mereka menemukan sebuah desa. Alan melaporkan Fairfax ke polisi dan mereka membersihkan diri di hotel. Saat berdansa dengan warga setempat, Loretta menemukan petunjuk dari lirik lagu yang dinyanyikan.

Loretta menyadari bahwa makam sang ratu ada di sebuah sinkhole dan Alan pernah melihat sebuah lubang besar seperti itu di peta.

Loretta diculik lagi oleh Fairfax. Alan mengejar mobil tank Fairfax dengan motor matic yang knalpotnya rusak. Berusaha naik ke mobil, Alan tidak bisa berbuat banyak dan ikut disandera.

Mereka menuju lokasi sinkhole dengan speed boat dan masuk melalui gua. Perjalanan yang gelap menewaskan salah satu anak buah Fairfax.

Mereka akhirnya berhasil menemukan makam di sebuah lokasi yang sangat indah. Setelah makam dibuka, ternyata Mahkota Api yang dicari hanyalah kumpulan kerang laut berwarna merah yang dirajut menjadi sebuah mahkota. Fairfax kesal dan mengurung mereka berdua di dalam makam.

Bagaimana cara Alan dan Loretta keluar dari makam? Apakah mereka berhasil mencapai pantai sebelum gunung berapi memuntahkan laharnya?

Tonton terus keseruan petualangan mereka sampai habis, ya! Dan jangan beranjak dulu ketika credit title belum habis, karena masih ada satu adegan yang akan membuat kalian keheranan!

Aksi Seru dengan Cerita Formulaic

Aksi Seru dengan Cerita Formulaic

Jika membuka katalog film-film petualangan, kita akan menemukan premis yang sama persis dengan film The Lost City ini, yaitu Romancing the Stone (1984). Film klasik karya Robert Zemeckis ini diakui sebagai salah satu film petualangan terbaik, tapi tentu saja masih di bawah franchise Indiana Jones.

Ada banyak kesamaan antara dua film ini, yaitu tokoh utamanya adalah seorang penulis novel wanita dan berpetualang mencari harta karun.

Lalu dia jatuh cinta dalam petualangannya, dikejar pemburu harta karun, dan berakhir dengan menuliskan petualangannya menjadi sebuah novel laris.

Dan semua elemen cerita tadi ada di dalam film The Lost City, sehingga tidak ada hal yang unik dan berbeda dari sisi ini. Tapi yang membedakan adalah adegan aksi yang cukup seru sekaligus lucu.

Adegan ketika Jack dan Alan masuk secara diam-diam ke tempat ekskavasi dan melumpuhkan satu-persatu anak buah Fairfax sungguh lucu.

Jack yang terlatih sebagai marinir dengan lincah berhasil menundukkan lawannya dengan mudah, sementara Alan hanya mengikuti dan memukul lawan Jack yang sudah pingsan.

Anehnya, mereka tidak sempat melepaskan ikatan Loretta dan terpaksa membawanya dengan kursi yang terikat padanya. Sepanjang adegan ini kita tidak berhenti dibuat tertawa.

Chemistry Apik Sandra Bullock dan Channing Tatum

Chemistry Apik Sandra Bullock dan Channing Tatum

Dan ketika masuk babak kedua, dimana petualangan hanya dilanjutkan berdua saja, sudah pasti kesan romantis akan dibangun. Disinilah kehandalan akting Sandra Bullock dan Channing Tatum dalam membangun chemistry terlihat sangat jelas.

Tentu saja Sandra Bullock sudah sering berakting dalam film komedi romantis, sehingga sepertinya dia tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Sedangkan Channing Tatum yang di awal film tampil komikal, lalu berubah mode menjadi romantis saat dia berusaha untuk mengungkapkan isi hatinya kepada Loretta.

Puncak chemistry mereka terlihat saat adegan berdansa di tengah desa. Khusus Channing Tatum, dia terlihat sangat lucu di setengah awal film, lengkap dengan segala kekikukannya ketika memulai misi penyelamatan.

Dan dia juga berdansa dengan luwes ditambah tatapan mata penuh cinta. Namun di adegan transisi, Tatum seperti sedikit kehilangan arah dalam membawakan karakternya.

Dia terlihat kaku saat berdua saja dengan Sandra Bullock. Memang Alan diceritakan menyimpan perasaan dan mencoba mengungkapkannya, tapi tidak terlihat ekspresi itu di wajah Channing Tatum.

Dia seperti kelelahan dan bosan dengan perannya. Tapi setelah adegan dansa hingga akhir film, kita menemukan Tatum tiba-tiba berubah drastis dan kembali tampil prima dengan kesan penuh cinta.

Ada yang Bersinar, Ada Juga yang Redup

Ada yang Bersinar, Ada Juga yang Redup

The Lost City memang mudah diprediksi, baik jalan cerita hingga ke lelucon yang dilemparkan. Tidak ada hal yang baru untuk ditawarkan dari film berdurasi 1 jam 52 menit ini.

Film diselamatkan oleh chemistry apik dua pemeran utamanya dan sinematografi yang berhasil menampilkan keindahan salah satu pulau di Republik Dominika ini, meski beberapa diantaranya adalah polesan visual effect.

Namun ada beberapa hal yang juga mengejutkan, yaitu performa akting beberapa pemeran di dalamnya. Ada dua pemeran yang tampil maksimal namun hanya memiliki menit bermain yang singkat.

Yang pertama adalah Patti Harrison sebagai Allison, manajer media sosial Loretta. Harrison tampil cemerlang dengan lelucon anehnya yang lucu meski sulit dimengerti.

Dan yang kedua ialah Brad Pitt sebagai Jack Trainer. Dari adegan awal penampilannya, kita sudah dibuat kagum sekaligus geli. Apalagi ketika dia sudah mulai beraksi yang didukung dengan koreografi pertarungan yang sungguh apik.

Kesan hero yang keren sangat melekat padanya. Dan saat kita terbuai, kita dibuat kaget ketika dia tewas tertembak. Tapi jangan khawatir, di adegan terakhir kita akan tahu nasib terkini Jack Trainer yang sangat mengejutkan.

Dan yang paling disesalkan ialah penampilan Daniel Radcliffe sebagai Abigail Fairfax. Dia kurang elegan untuk memerankan sosok miliarder yang gila petualangan.

Terutama karena suaranya yang kurang mencerminkan kesan intimidatif. Kita akan setuju ketika Beth bilang bahwa dia menemukan pria yang terlihat seperti anak kecil tapi ternyata berjanggut.

The Lost City memang tebal dengan kesan formulaic. Namun secara keseluruhan film ini sangat menghibur. Kesan ringan yang tidak akan membuat kita perlu berpikir saat menontonnya, adalah kualitas tersendiri dari film ini.

Contohnya yaitu menyindir, Alan berkata kepada Loretta kita tidak perlu malu untuk tampil rendah, selama itu membuat orang lain terhibur.

Pesan romantis juga disampaikan secara manis, bahwa cinta tidak selalu identic dengan harta. Buktinya mahkota yang dibuat oleh sang raja untuk permaisurinya hanya terbuat dari rajutan kerang laut berwarna merah. Hanya ada cinta yang tulus hingga maut memisahkan.

Sudah tentu film ini akan sukses di tangga box-office dan bisa menjadi salah satu film terlaris di tahun 2022. Sudah siap berpetualang dengan Sandra Bullock yang seperti tidak pernah menua dan Channing Tatum yang tetap mempesona meski tampil komikal? Langsung saja tonton filmnya, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram