bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film The King of Staten Island (2020)

Ditulis oleh Siti Hasanah
The King of Staten Island
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Judd Apatow hadir kembali untuk menyutradarai film komedi terakhirnya bertajuk The King of Staten Island bersama Pete Davidson. Berbeda dengan proyek sebelumnya, Judd Apatow mengusung film komedi ini dengan sentuhan drama emosional. 

Kisah drama yang diambil pada film ini merupakan kisah pribadi dari Pete Davidson. Film ini menceritakan sosok pria yang mengidap Crohn’s disease dan ADHD di usia 24 tahun.

Ia juga mengalami trauma karena kehilangan sosok ayah di usia yang sangat muda. Di usianya tersebut dirinya harus terpaksa dewasa karena situasi dan kondisi. Lalu, bagaimana kisah lengkapnya? Simak sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

the king of staten island-1

Scott Carlin adalah pria berusia 24 tahun yang mengalami trauma dan sulit untuk menerima keadaan di mana ayahnya meninggal saat usianya masih sangat muda. Mendiang ayahnya adalah seorang pemadam kebakaran dan kematian ayahnya terjadi saat tragedi 9/11. 

Masih tinggal dengan ibunya, Margie, dan adiknya, Claire, sosok Scott tidak begitu dijadikan kakak yang bisa diandalkan oleh ibu dan adiknya. Scott tidak menamatkan sekolahnya, sering bermain dengan teman-temannya, menghisap ganja, dan ia seperti kehilangan arah.

Suatu hari, adiknya lulus sekolah dan berencana melanjutkan studinya. Scott terpaksa tinggal berdua bersama ibunya. Adiknya sangat berharap jika Scott bisa menjaga ibunya dengan baik.

Tak butuh waktu lama, huru-hara muncul. Tepat saat Scott sedang berkumpul dengan teman-temannya, ada sosok anak kecil bernama Harold berusia 9 tahun menghampiri mereka.

Anak kecil ini ingin ditato oleh Scott. Mengingat Scott bercita-cita ingin menjadi artis tato dan butuh berlatih, Scott bersedia mengabulkan permintaan sang anak. Scott sempat diperingatkan temannya jika ide tersebut seharusnya jangan dilakukan, namun baru saja membuat garis, anak tersebut lari ketakutan.

Buntut masalah Scott yang menato anak tersebut berakhir dengan ayah sang anak datang ke rumah Scott. Ray, ayah dari Harold bertemu dengan Margie. Niat hati ingin mengomeli Scott dan meminta pertanggung jawaban, berujung Ray mengajak Margie untuk kencan.

Scott tidak terima dengan berbagai perubahan yang ada di sekitarnya, termasuk Margie yang berkencan dengan Ray. Terlebih saat Scott mengetahui jika Ray adalah seorang pemadam kebakaran, sama seperti mendiang ayahnya.

Hubungan Scott kian memburuk dengan ibunya termasuk dengan Ray. Hal tersebut dimulai saat Scott menggali keburukan Ray dari mantan istrinya. Huru-hara yang dibuat Scott membuat dirinya diusir dari rumah dan Ray ribut besar dengan Margie. Karena tidak ada tempat untuk bernaung, Scott memutuskan tinggal di posko pemadam kebakaran.

Bagaimana akhirnya hubungan Scott dan Ray saat dirinya tinggal di posko pemadam kebakaran? Lalu bagaimana cara Scott untuk berdamai dengan dirinya sendiri juga ibunya?

Judd Apatow Tampak Bingung dengan Komedi yang Diusungnya

the king of staten island-2_

Proyek film ini memang nampak sangat berbeda dengan film-filmnya yang terdahulu. Disebut-sebut sebagai film komedi, namun sepanjang cerita penonton akan disuguhi dengan kisah drama seorang pria yang sedang belajar dewasa.

Walaupun masih ada lemparan-lemparan komedi khas dari Apatow dan Davidson sendiri namun unsur dramanya sangat dominan. Mungkin memang seharusnya The King of Staten Island lebih cenderung tergolong pada film drama daripada komedi. 

Ada hal lainnya yang membuat film ini menjadi kurang sempurna, yaitu karakter pendamping yang terkesan kurang berfungsi baik, dan kurang berkomedi. Padahal karakter pendamping di sini cukup kuat untuk melengkapi kisah Scott. Maka jika semuanya digarap dan ditulis dengan hati-hati, film ini bisa terkaji sempurna. 

Film Drama yang Menyentuh

the king of staten island-3_

Masih bersambung dari poin di atas, film ini lebih cenderung memperlihatkan sisi drama daripada komedi. Namun bukan berarti The King of Staten Island buruk. Justru cara Davidson dan Apatow membangun kisah dramatisnya terbilang sangat baik.

Setiap proses yang dilalui Scott untuk mengembangkan karakternya terjadi sangat perlahan. Selain itu nampak begitu natural, apa adanya, dan tidak akan heran jika akhirnya membikin nangis bombay. 

Cerita dibangun mulai dari kegelisahan Scott dengan dirinya sendiri. Kemudian film ini menunjukkan cara Scott menghadapi orang-orang di sekitarnya yang sebenarnya sangat peduli dengannya, mulai dari adiknya, ibunya, hingga Kalsey, sosok friends with benefit Scott yang sebenarnya menyimpan rasa lebih padanya. 

Hal ini bisa menjadi senjata dramatis yang menyentuh saat mengeksekusi akhir kisah dari petualangan Scott melawan dirinya sendiri. Cerita drama yang dibangun di The King of Staten Island justru lebih kuat dibandingkan dengan unsur komedi di dalamnya.

Terdapat Plot Hole yang Tidak Begitu Mengganggu

the king of staten island-4_

Terlepas dari plot drama yang menyentuh, selain komedinya yang begitu kentara, ada hal lain yang sangat disayangkan dari film ini. Terdapat plot hole yang cukup signifikan walaupun memang tidak terlalu berpengaruh dalam cerita secara keseluruhan.

Di awal cerita, diperlihatkan jika diri Scott kurang fokus dan sedang mengalami kecemasan berlebihan. Kemudian di seperempat jalan cerita, dirinya diceritakan mengidap ADHD sejak kecil. Sayangnya, setelah itu, gangguan yang dialami Scott tidak begitu diperlihatkan.

Latar belakang Scott yang mengalami berbagai penyakit, dan ADHD tersebut kurang berpengaruh pada cerita keseluruhan. Mungkin seharusnya hal tersebut masih bisa diperlihatkan di beberapa adegan agar latar belakang Scott semakin kuat.

Kisah Sesungguhnya dari Sosok Asli Pete Davidson

the king of staten island-5_

Mungkin belum banyak yang tahu jika latar belakang Scott ini diilhami dari kisah asli sosok Pete Davidson. Bintang Saturday Night Live (SNL) ini menjadi sumbangsih terbesar cerita The King of Staten Island.

Film ini memang sangat personal baginya, walaupun sosok Scott dibuatnya menjadi karakter yang slengean. Pete sering menyebutkan jika dirinya kehilangan sosok ayahnya di usia sangat muda. Tepatnya pada kejadian serangan 11 September 2001 di Manhattan, New York.

Maka untuk membawakan karakter Scott seharusnya bukan hal sulit untuk Pete, bahkan dirinya bisa tampil apa adanya. Walaupun memang dalam hal ini Pete memang terlihat lebih serius daripada di film-film lain juga SNL.

Meskipun film ini banyak menggali kisah pribadi Pete Davidson, sayangnya karakter lainnya sepertinya hanya pelengkap kisah dari Pete saja. Padahal, beberapa karakter pendamping Scott bisa dikisahkan sedikit lebih banyak agar ikatan emosional dengan penontonnya akan lebih terasa dan bukan hanya karakter minor saja.

Itulah ulasan dan sinopsis lengkap dari film The King of Staten Island. Bagi para penggemar Pete Davidson dan Judd Apatow, mungkin seharusnya jangan berharap film ini akan konyol karena film ini tidak sekonyol Trainwreck (2015), The 40-Years-Old Virgin (2005), dan Saturday Night Live. Namun bukan berarti film ini dikategorikan buruk.

Film ini masih sangat bisa dijadikan tontonan segar yang pas di akhir pekan. Selain menghibur, bisa juga mengobati rasa rindu dengan film garapan Judd Apatow. Tertarik untuk menonton? Kalau sudah nonton film ini, tulis pengalaman dan pendapat kamu di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram