bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Jungle Book, Petualangan Anak Rimba

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Jungle Book
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Jungle Book merupakan sebuah film berdasarkan buku berjudul sama karya Rudyard Kipling dan juga remake dari kartun tahun 1967 yang dikerjakan oleh Wolfgang Reitherman.

Aktor muda Neel Sethi memerankan sosok Mowgli, seorang anak manusia yatim piatu yang dibesarkan oleh sekawanan serigala yang dipimpin oleh Akela, dan juga Raksha di hutan belantara India.

Film ini mendapatkan ulasan yang terbilang bagus dan berhasil meraup pendapatan yang sangat besar dengan menghasilkan 966 juta dollar di seluruh dunia. Penghasilan yang luar biasa tersebut menjadikannya sebagai film terlaris ke-lima sepanjang tahun 2016.

Selain itu, The Jungle Book juga mampu mendapatkan penghargaan kategori Efek Visual Terbaik di Academy Awards ke-89, dan BAFTA Awards ke-70.

Sinopsis

the-jungle-book-1_

Di sebuah hutan yang terletak di India, Mowgli sejak kecil dirawat dan dibesarkan oleh serigala yang bernama Raksha beserta kawanannya yang dipimpin oleh Akela.

Saat dirinya tumbuh menjadi anak-anak, seekor macan kumbang alias black panther, Bagheera, melatih Mowgli untuk belajar hidup menggunakan cara-cara serigala dan melarangnya memakai berbagai macam trik manusia.

Saat musim kemarau tiba, seluruh hewan di hutan berkumpul di Batu Perdamaian untuk minum air yang tersisa sebagai bagian dari gencatan senjata selama periode kekeringan. Pada momen tersebut, semua hewan selalu mematuhi hukum rimba dengan tidak saling memangsa satu sama lain.

Akan tetapi, momen damai terganggu ketika seekor harimau benggala ganas, Shere Khan, tiba di sana. Ia kemudian mencium aroma manusia di dalam diri Mowgli.

Shere khan sendiri sangat dendam terhadap manusia karena telah melukainya dengan api. Oleh karena itu, ia kemudian mengancam bakal membunuh Mowgli di penghujung akhir musim kemarau.

Periode gencatan senjata pun telah berakhir, Akela dan kawanannya lalu memperdebatkan tentang ancaman serius yang diucapkan oleh Shere Khan. Mowgli akhirnya memutuskan meninggalkan hutan untuk melindungi keselamatan mereka. Bagheera kemudian membimbing Mowgli untuk menuju ke desa manusia terdekat.

Perjalanan panjang mereka tidak berjalan mulus, Shere Khan mampu menyerang keduanya. Tetapi, Mowgli berhasil menyelamatkan diri di tengah-tengah kawanan kerbau.

Mowgli lalu memasuki hutan jauh lebih dalam, dan bertemu dengan seekor ular piton raksasa yang bernama Kaa. Ular tersebut melilit Mowgli, dan selanjutnya ia menghipnotisnya agar tidak sadarkan diri.

Mowgli berada dalam pengaruh Kaa, dan ia melihat bayangan ayahnya yang ternyata telah dibunuh oleh Shere Khan. Sebelum ia dibunuh, sang ayah berhasil melukai wajah Shere Khan dengan “Bunga Merah,” yang bisa membawa cahaya sekaligus kehancuran bagi siapa saja.

Saat Kaa mencoba untuk melahap Mowgli, seekor beruang bernama Baloo menyerangnya, dan menyelamatkan anak tersebut yang masih tidak sadarkan diri. Mowgli lalu bangun di gua tempat tinggal Baloo, dan sang beruang memintanya untuk membawakan madu di atas tebing sebagai balas budi kepadanya.

Dengan triknya yang cerdik, Mowgli berhasil membawakan madu, dan Baloo pun menyimpannya sebagai persediaan makanan ketika musim dingin tiba. Mowgli kemudian tinggal bersama Baloo untuk beberapa waktu.

Di tempat lain, Shere Khan secara keji membunuh Akela, dan mencoba memancing Mowgli agar keluar dari persembunyiannya untuk menghadapi dirinya.

Mengesankan Sepanjang Film

the-jungle-book-2_

The Jungle Book garapan Jon Favreau ini masih jauh lebih baik dan terasa segar jika dibandingkan dengan Mowgli: Legend of the Jungle yang dikerjakan oleh Andy Serkis di tahun 2018 lalu.

Alur cerita pada film ini pun terkesan sangat manusiawi. Selain itu alurnya juga begitu kuat dalam mengisahkan petualangan hingga penjabaran makna pencarian jati diri dari sang karakter utamanya.

Ruang lingkup dalam The Jungle Book penuh keajaiban, ditambah dengan visual sinematografinya yang indah, dan juga spektakuler. Menonton film ini seolah-olah bisa membuat kita untuk tenggelam dalam dunia Mowgli yang eksotis, mempesona, sekaligus juga berbahaya.

Selama kurang lebih dua jam lamanya, The Jungle Book berjalan sangat mengesankan dan mampu memenangkan hati kita untuk terus mengikuti ceritanya dari awal hingga akhir.

Beberapa visual CGI tersaji sangat menawan, dan salah satunya adalah gambaran hewan-hewan liar yang hidup di hutan belantara yang benar-benar terlihat menggemaskan hingga ada juga yang cukup menakutkan.

Film ini tentunya tidak akan berhasil tanpa Neel Sethi yang bermain sangat solid sebagai si anak rimba Mowgli. Aktor muda kelahiran New York ini sangat sempurna mewujudkan peran Mowgli ke dalam dirinya tanpa rasa canggung sama sekali.

Sepanjang film, Mowgli terlihat sebagai anak kecil yang pemberani, percaya diri, dan merasa bahwa dirinya sudah siap untuk menantang Shere Khan yang buas. 

Para Pengisi Suara Tampil Istimewa

the-jungle-book-3_

Film ini menghadirkan beberapa aktor dan aktris ternama dari Hollywood untuk mengisi suara ke dalam sejumlah karakter binatang liar. Lewat bantuan efek CGI yang sangat fantastis, semua karakter tersebut tampak sangat nyata seperti binatang sungguhan.

Selain itu, para pengisi suara tampil solid, dan juga mencolok untuk membuat karakter mereka masing-masing terlihat lebih hidup serta realistis.

Dalam The Jungle Book, sosok black panther Bagheera diperankan oleh Ben Kingsley. Sedangkan, si serigala betina Rakhsa serta Akela, sang pemimpin kawanan serigala, masing-masing dimainkan oleh Lupita Nyong'o, serta Giancarlo Esposito.

Selain mereka, ada juga Bill Murray yang mengisi suara Baloo, Scarlett Johansson sebagai Kaa, dan Idris Elba yang menjadi Shere Khan.

Bagheera sendiri adalah salah satu karakter penting, dan juga merupakan mentor sekaligus pelindung untuk Mowgli. Rakhsa pada akhirnya menjadi pemimpin kawanan serigala sepeninggal Akela yang tewas.

Sementara itu, Baloo adalah seekor beruang yang penuh humor, dan juga sangat jenaka, sedangkan Shere Khan sangat cocok menjadi binatang jahat menakutkan yang membenci manusia teramat dalam.

Meskipun mereka bukanlah karakter nyata, dan terbuat sepenuhnya dengan polesan CGI, namun semuanya berkembang sangat baik ke dalam jalan cerita. Motivasi para karakter diperlihatkan secara gamblang dan mereka pun saling berkaitan serta terhubung dalam kehidupan Mowgli. 

Di sisi lain, Sethi juga mendapatkan evolusi karakternya dengan sangat baik. Seiring berjalannya waktu, Mowgli pun mampu mempelajari cara bertahan hidup dari kawanan serigala yang bisa ia terapkan untuk dirinya sendiri.

Adaptasi The Jungle Book Paling Memikat

the-jungle-book-4_

The Jungle Book secara kesimpulannya merupakan kisah petualangan yang bisa ditonton oleh setiap generasi, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Walaupun ada beberapa sedikit adegan kekerasan hingga momen kehilangan, serta pembunuhan, namun semuanya tidak diperlihatkan secara brutal. Maka dari itu, film ini tentunya masih bisa dinikmati oleh para penonton muda di bawah umur.

Selain itu, terdapat kedekatan emosional hingga pesan moral yang bisa diserap oleh para penonton. Lalu, ada banyak pelajaran yang bisa dimaknai dari film ini seperti yang paling penting adalah menghormati, dan juga menjaga kehidupan alam liar yang penuh misteri serta keajaiban.

Dengan suguhan efek visual yang sangat mengagumkan, para pemeran yang solid, dan juga karakter yang tergambar secara “manusiawi,” The Jungle Book merupakan film yang berjalan memuaskan hingga memikat hati.

Film ini adalah salah satu adaptasi terbaik dari kisah klasik Mowgli untuk saat sekarang, dan tidak akan membosankan jika harus ditonton berulang kali.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram