Sinopsis dan Review Drama Seri Netflix The I-Land (2019)

Rasanya belakangan ini, Netflix doyan sekali ya untuk merilis drama seri yang mengusung genre Sci-Fi, misteri atau semacamnya. Sebut saja Biohackers, 3% dan kini The I-Land. Drama seri yang disutradarai oleh Anthony Salter ini menceritakan bagaimana 10 orang asing yang terbangun di sebuah pulau tak berpenghuni dengan keadaan amnesia.

Drama seri The I-Land dengan plot cerita ‘tersesat’ di pulau ini seakan menambah daftar drama seri lain yang serupa seperti Lost. Semua cerita bertahan hidup itu dirangum ke dalam 7 episode yang tiap episodenya menampilkan masalah baru yang harus dihadapi 10 orang misterius tersebut. Penasaran kelanjutan ceritanya? Simak sinopsis dan ulasannya dibawah ini ya!

Sinopsis

Cerita dibuka dengan bangunnya seorang wanita yang tidak mengenal dirinya sendiri di sebuah pulau luas dengan pemandangan laut yang fantastis. Wanita ini lantas mencari tahu apa yang terjadi sebelum dirinya bertemu dengan wanita lain yang hendak menyerangnya; ini bisa dimaklumi karena kedua wanita ini sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dan apa yang mereka alami saat itu.

Saat berusaha menemukan petunjuk, kedua wanita ini bertemu dengan 8 orang lainnya yang terdiri atas 4 pria dan 4 wanita; sehingga total mereka ada 10 orang. Sialnya, tidak ada seorang pun yang bisa mengingat apa yang sebenarnya terjadi atau ada dimana mereka; 10 orang tersebut saling bertanya sebelum salah satu orang mendapatkan petunjuk di belakang kerah baju masing-masing. Sebuah nama.

Wanita yang pertama bangun bernama Chase (Natalie Martinez) kemudian wanita kedua yang ingin menyerang Chase bernama KC (Kate Bosworth) dilanjut dengan nama-nama lainnya Cooper, Moses, Mason, Donovan, Taylor, Hayden dan yang terakhir adalah Brody (Alex Pettyfer).  Setelah mereka mengetahui nama mereka masing-masing, mereka mulai kelelahan akibat panas terik dan beristirahat.

Saat beristirahat, satu per satu mulai teringat akan sesuatu, meski agak sekilas; ingatan tersebut terus menerus muncul. Chase yang mulai merasakan ada yang aneh akhirnya mencari tahu sekitar dan betapa bingung dirinya saat Chase menemukan koper berisi obat-obatan, koper berisi pistol, benda tajam dan perahu.

Chase yang selalu berkeliaran membuat 9 orang lainnya curiga bahwa dia adalah dalang dari semua ini karena seperti sudah mengetahui semuanya dan tidak takut untuk menjelajah. Benar saja, begitu Chase kembali, dia diberondong pertanyaan yang akhirnya malah membuat satu sama lain tidak percaya.

Keadaan mulai chaos, bunuh-bunuhan terjadi. Saling serang, saling rekrut anggota, saling merasa dirinya pemimpin dan hal-hal buruknya kerap bermunculan. Chase yang selalu bisa bertahan dalam keadaan genting seperti itu; lantas ‘bangun’ dari tidur panjangnya. Chase menyadari sesuatu yang mengerikan.

Ternyata alasan 10 orang berada di pulau tak berpenghuni selama berhari-hari itu adalah sebuah percobaan dari salah satu penjara bernama Texas Correctional. Mereka bekerja untuk memutihkan pelanggaran-pelanggaran fatal yang dilakukan oleh kesepuluh orang tersebut termasuk Chase.

Mereka sengaja dibuat ‘tidur’ untuk masuk ke sebuah simulasi. Apabila para penjahat tersebut menjadi baik setelah berada di dalam simulasi tersebut, maka mereka akan bebas. Namun apabila mereka tetap tidak berubah, hukuman mati hasil akhirnya.

Pihak Texas Correctional yang mengetahui bahwa salah satu objek penelitiannya ‘bangun’ di tengah-tengah simulasi kaget bukan main. Karena selama ini tidak pernah terjadi hal seperti itu. Akhirnya setelah bernegosiasi, Chase mau kembali ke dalam simulasi untuk memecahkan semua misteri dan menebak siapa sebenarnya pembunuh yang memfitnah dirinya hingga dia masuk ke dalam penjara untuk bertahun-tahun.

Mampukah semua misteri dari 9 orang lainnya terkuak? Akankah Chase kembali lagi bangun dan membeberkan semua hal yang terjadi di dalam simulasi? Pantengin seluruh ceritanya di drama seri Netflix The I Land.

Akting Buruk

Entah kenapa, saat semua aktor dan aktris bertemu; akting mereka jadi kurang mulus. Entah karena komunikasinya jadi bukan dua arah lagi atau bagaimana, mulai dari ekspresi, intonasi dan ide ceritanya jadi buyar. Mereka yang tidak dapat banyak dialog malah jadi cuma diam dan memegang senjata. Layaknya figuran.

Padahal menurut saya, 10 pemeran itu bisa punya kesempatan lain untuk membuat film semakin hidup; seperti para pemeran di film Hunger Games yang saling serang untuk terus bertahan hidup dan berjaga supaya tidak terbunuh. Jatuhnya, film ini sedikit agak membosankan karena plotnya yang terlalu berbelit.

The Hints

Banyak sekali petunjuk yang sebenarnya bisa dilihat selama di dalam simulasi; namun entah kenapa, hanya Chase saja yang bisa membaca petunjuk tersebut. Misalnya saja angka 39 yang berada di semua benda yang Chase temukan; ternyata itu menunjukan langkah. 39 langkah dari sel masing-masing peserta menuju kursi listrik tempat mereka nantinya dieksekusi kalau memang tidak ada perubahan kelakukan baik selama di dalam simulator.

Lantas, Chase menemukan tanda bertuliskan ‘Find Your Way Back’ yang mengisyaratkan, mereka semua harus menemukan jalan keluar untuk kembali (keluar dari simulator) ke kehidupan nyata dengan melakukan perubahan sikap. Meski sudah diberitahu oleh Chase berkali-kali; 9 peserta lainnya menganggap Chase gila.

Jawaban dari Teka Teki

Kalau kalian mengikuti drama ini sampai beres, kalian akhirnya akan dibuat mengerti mengapa Chase berbeda dengan tahanan lainnya yang dianggap terlalu egois dan lamban dalam mendapatkan petunjuk. Ini karena Chase bukan lah orang jahat, ia hanya orang yang dituduh melakukan pembunuhan ibu kandungnya sendiri yang tidak suka dengan kelakuan Chase yang membangkang dan menikahi pria yang tidak disetujui oleh Ibu Chase.

Dan kalian tahu? Pembunuhan ibu kandung Chase itu ternyata akibat pertengkaran dengan suami Chase yang ternyata ada di dalam simulasi itu bernama Cooper (Ronald Peet). Mereka saling tahu kenyataan yang sebenarnya setelah mengalami flashback. Selain akhirnya mengetahui siapa pembunuh ibu kandung Chase sebenarnya, Chase juga ternyata dipakai oleh para petinggi Texas Correctional untuk membongkar kasus lainnya.

Kasus dari sang direktur Texas Correctional bernama Warden Wells (Bruce McGill) yang dicurigai melakukan korupsi dan juga menyabotase simulasi dengan membunuh semua orang yang berada di pulau tersebut karena Warden menganggap kriminal harus dibasmi entah apapun kejahatannya padahal hal ini melanggar hukum HAM. Chase pun berhasil memecahkan semua kasus.

Akhir yang Menggantung

Setelah dianggap selesai melaksanakan misi dan berhasil, reward yang diterima oleh Chase adalah kebebasan yang sebenarnya harus ia dapatkan semenjak 25 tahun lalu. Yap! Chase sudah di dalam penjara selama 25 tahun and I was like…. Kenapa Chase tidak dimasukan ke Simulator pada tahun pertama atau tahun kedua, kenapa harus menunggu sebegitu lamanya?

Lantas, di akhir film; Chase keluar dengan senyum mengembang namun tidak dapat apa-apa. Padahal dialah yang membongkar kasus kecurangan direktur Texas Correctional yang tersohor itu. Apakah Chase tidak bisa mendapatkan, I don’t know… semacam penghargaan lebih dari hanya ‘bebas’?

Kemungkinan besar drama seri The I Land ini akan dibuatkan season 2 mengingat ceritanya masih sangat layak untuk berlanjut mengingat masih ada K.C. dan Cooper yang tersisa di pulau simulator itu bersama dengan anggota baru, si direktur Texas Correctional, Warden Wells yang ditangkap akibat penyelewengan sistem.

Apabila Season 2 drama ini rilis, semoga ceritanya mengalami peningkatan dan memaksimalkan semua aktor dan aktris yang berperan disana; tidak seperti sebelumnya yang bahkan mendapatkan rating sebesar 4.8/10 saja dari situs IMDB. Meski demikian, drama ini masih okelah untuk ditonton saat kalian benar-benar ada waktu longgar untuk santai dan tidak ada pilihan drama lainnya di Netflix.