bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Hunger Games (2012), Permainan Maut

Ditulis oleh Syuri K.N.
The Hunger Games
4.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kamu mungkin tahu film ini. "The Hunger Games" adalah sebuah film ber-genre fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2012. Film ini diangkat dari novel dengan judul sama karya Suzanne Collins. Menggaet bintang ternama seperti Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Elizabeth Banks, dan Donald Sutherland.

Film ini pemenang Kerrang! Awards 2012 sebagai Best Film dan Teen Choice Awards 2012 sebagai Choice Movie: Sci-Fi/Fantasy. Ingin tahu seperti apa sinopsis dan review film ini dari Bacaterus? Simak sampai habis, yuk.

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler! Jika kamu tidak ingin kehilangan euforia-nya, saya sarankan untuk menonton film atau membaca novelnya terlebih dahulu. Jika tidak ada masalah dengan mengetahui (hampir) keseluruhan isi cerita, silakan lanjutkan membaca review ini.

Sinopsis

  • Tahun rilis: 2012
  • Genre: Laga, Fiksi ilmiah, Petualangan, Film fantasi, Cerita seru, Misteri
  • Produksi: Color Force
  • Sutradara: Gary Ross
  • Pemeran: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Donald Sutherland, Willow Shields, Lenny Kravitz, Stanley Tucci

Tepat 74 tahun yang lalu terjadi Pemberontakan Pertama, yaitu perang saudara besar yang meledak di negara Panem (Amerika di masa depan). Perang itu meluluhlantakkan satu district, yaitu District 13.

Sedangkan semua district lainnya mengalami kerugian yang luar biasa. Tak hanya materil, tapi nyawa pun banyak yang melayang, tak peduli usia. Itulah yang membawa kita pada The Hunger Games.

The Hunger Games adalah sebuah acara televisi yang disiarkan secara live, dan dimandatkan untuk ditonton oleh semua warga, baik di Capitol (ibukota, berisi orang-orang kaya dan terlindungi) maupun di ke-12 district (tempat tinggal orang-orang miskin dan tertindas).

Jika disamakan dengan dunia nyata, The Hunger Games mirip acara ajang pencarian bakat. Namun, dalam acara tersebut para pesertanya harus membunuh satu sama lain, hingga tersisa satu pemenang.

Ya, The Hunger Games bukan acara lucu-lucuan tapi merupakan alat untuk membuat semua warga takut dan tunduk pada pemerintah, agar tidak terjadi lagi uprising (pemberontakan) selanjutnya.

Setiap tahunnya, di Panem diadakan The Hunger Games. Di mana laki-laki dan perempuan berisua 12-18 tahun dipilih dalam the reaping (pemilihan tribute). Jadi, orang yang namanya terpilih untuk menjadi peserta The Hunger Games itu disebut tribute.

Cerita ini berfokus pada Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence). Ia adalah gadis berusia 16 tahun dari District 12, district penambang. Jadi, sistem Panem itu setiap district menyediakan satu macam keperluan untuk Capitol.

Nama Primrose Everdeen (Willow Shields) ternyata terpilih. Katniss tentu tidak bisa membiarkan adik kecilnya yang baru berusia 12 tahun, tanpa skill apapun, ke arena. Ia pun volunteer menggantikan adiknya untuk menjadi tribute dari District 12.

Sedangkan tribute lelaki dari District 12 adalah Peeta Mellark (diperankan Josh Hutcherson), teman sekolah Katniss. Walaupun satu sekolah, tapi mereka tidak 'berteman', karena Katniss sangat tertutup.

Namun, Katniss dan Peeta ternyata punya cerita di masa lalu yang menghubungkan mereka, loh. Lalu, bagaimana Katniss dan Peeta harus bertarung di arena, melawan 22 anak lainnya dari district lain, ya?

Penggambaran Masyarakat Post-Apocalypse yang Menarik

Latar waktu post-apocalypse digambarkan bumi telah menghadapi 'kiamat', dan inilah orang-orang yang selamat. Mereka membentuk populasi baru dengan aturan baru juga biasanya. Begitu pula dengan masyarakat negara Panem.

Mereka dipecah menjadi dua, yaitu warga Capitol dan warga district. Kamu bisa melihat dengan jelas perbedaannya pada foto di atas. Effie Trinket (diperankan oleh Elizabeth Banks) adalah salah satu penduduk Capitol, sedangkan Katniss rakyat district. Dari pakaiannya saja sudah jelas mana warga yang tertindas mana yang tidak.

Orang-orang Capitol memiliki fashion yang bisa dikatakan futuristik, unik, nyentrik, aneh, dan sangat berwarna-warni. Tidak hanya pakaian, mereka literally bisa mengecat warna tubuh mereka sendiri menjadi hijau, pink, biru, apapun yang mereka inginkan.

Bahkan untuk mendapatkan loreng seperti macan di kulit pun bisa. Tak hanya itu saja, mereka juga bisa mengoperasi tubuh mereka menjadi menyerupai hewan. Ular, macan tutul, sebutkan saja dan kamu bisa mendapatkannya. Kalau warga district, boro-boro bergaya, untuk makan saja susah!

Akan tetapi, bukan cuma warga Capitol dan district saja yang berbeda, karena terdapat kesenjangan sosial juga dalam warga inti district, setidaknya itu yang terlihat di tempat tinggal Katniss. Karena, di District 12, masyarakat 'kota' (yang tinggal di area lebih baik) lebih kaya dan pekerjaannya lebih layak, seperti membuka bisnis roti, membuka toko obat-obatan, bisnis kain, dan sebagainya.

Sedangkan warga miskin seperti Katniss yang sudah tak punya ayah, sehingga Katniss terpaksa menjadi tulang punggung karena ibunya mendadak 'tidak berfungsi sebagaimana seharusnya', tinggal di daerah yang lebih kumuh.

Akan tetapi, setelah Katniss memenangkan The Hunger Games, ia dan keluarganya mendapatkan rumah baru di Victor's Village (akan dibahas lebih lanjut di review film The Hunger Games 2).

Tidak hanya gaya hidup, ada satu hal lagi yang membuat orang Capitol sangat berbeda dengan warga district, yaitu bagaimana mereka memandang The Hunger Games. Bagi rakyat Capitol, The Hunger Games adalah entertainment, tidak ada yang salah dari manusia saling membunuh. Tentu saja, karena mereka tidak terlibat secara langsung.

Bahkan orang Capitol bisa bertaruh siapa kiranya tribute yang akan mati duluan dan yang akan menjadi pemenang. Sedangkan orang-orang di semua district hidup dalam ketakutan, bagaimana jika tahun ini merekalah yang menjadi tribute? Itu yang selalu ada di benak anak-anak muda district. Meng-glamor-isasikan kematian low lifes.. How terrifying is that?

Memimikkan Ajang Pencarian Bakat

Apa yang langsung terlintas dalam benak kamu ketika mengetahui cara kerja The Hunger Games? Bahwa permainan ini mirip sekali dengan program ajang pencarian bakat di televisi, bukan? Jika peserta ingin menjadi juara, tentu ia harus berbakat, memiliki visual menarik dan kepribadian yang baik, serta masih muda (kalau masih single, lebih disukai lagi!).

Tapi, ada nilai plus jika peserta tersebut memiliki cerita yang mengharukan, biasanya tentang keluarganya, atau kisah cintanya. Semakin tragis cerita tersebut maka penonton akan menaruh rasa iba dan peduli yang lebih banyak pada peserta tersebut. Dan, tentu saja itu akan meningkatkan kemungkinan sang peserta untuk menjadi pemenang, dong?

Begitu pula dengan The Hunger Games. Ketika Katniss bertanya bagaimana cara mendapatkan 'tempat berlindung' dan agar tetap hidup selama dalam permainan, Haymitch selaku mentor mereka menjawab "Kamu harus membuat orang-orang menyukaimu, karena 'hadiah' datang dari sponsor (orang-orang yang rela merogoh kocek untuk memberikan keperluan tribute).".

Lanjut Haymitch, "Saat berada dalam permainan, ketika kamu kedinginan, kelaparan, sebuah korek api atau bahkan seteguk air minum bisa sangat berarti untuk keberlangsungan hidup kalian. Dan, barang-barang tersebut hanya bisa datang dari sponsor.".

Bahas sebentar ya, mentor itu merupakan tribute yang sebelumnya memenangkan The Hunger Games dari district tersebut. Karena Haymitch satu-satunya pemenang The Hunger Games dari District 12 maka mentor Katniss dan Peeta ya hanya satu. Setelah memenangkan game, para tribute memang tidak jadi 'bebas'. Justru, mereka malah semacam dikontrak untuk menjadi tutor.

Tak hanya itu, kehidupan mereka pun akan selalu diekspos, paling tidak sebelum, selama, dan setelah permainan The Hunger Games setiap tahunnya. So, The Hunger Games mirip banget dengan program-program televisi yang berbau reality show dan pencarian bakat, atau mungkin juga acara olimpiade olahraga, bukan?

Hubungan Spesial Katniss & Rue

Katniss dingin tapi juga hangat. Dia akan melakukan apapun demi orang yang ia sayangi, dan ia rasa pantas untuk diperjuangkan. Namun, ia pun akan berjuang sekuat tenaga menghancurkan orang yang telah menyiksanya juga orang-orang yang ia pedulikan.

Ketika Katniss volunteer untuk menggantikan posisi adiknya di dalam game, itu adalah uatu hal yang luar biasa mengingat sebelumnya belum pernah ada volunteer lainnya dari District 12.

Sejak saat itu pula, orang-orang di Capitol banyak yang menggilai Katniss, karena tindakannya itu dinilai luar biasa dan sangat menyentuh hati. Dan, semua orang pun tahu betapa sayangnya Katniss pada adiknya, Primrose Everdeen.

Saya (dan semua orang) nggak tahu bagaimana kelangsungan The Hunger Games ke-1 sampai yang paling akhir (yang ada Katniss-nya). Tapi, saya yakin cuma Katniss dan Rue saja yang benar-benar berteman dengan tulus.

Alasan pertama Katniss 'menerima' Rue menjadi temannya memang karena Rue mengingatkan Katniss pada adiknya di rumah, yang ia gantikan posisinya di The Hunger Games, Primrose.

Akan tetapi, saya pikir memang karakter Katniss ya seperti itu, ia memang penyayang pada orang yang pantas disayang. Ia melindungi orang yang pantas dilindungi. Dan, ia melawan orang yang sepatutnya dilawan.

Ketika alliance antara Katniss dan Rue hanya bertahan sekejap mata, karena Rue tewas di tangan salah satu tribute lainnya, hal itu membuat Katniss sangat marah.

Seharusnya ketika ada tribute yang tewas, akan ada pesawat yang mengambil mayat tribute tersebut seperti mesin penjepit boneka. Akan tetapi, Katniss malah menyediakan 'pemakaman' proper untuk Rue, walau seadanya dengan waktu yang sangat singkat sebelum pesawat itu tiba.

Katniss merangkai bunga-bunga indah di sekitar Rue dan memberikan 'salam tiga jari' di udara yang merupakan ungkapan terimakasih juga selamat tinggal dari District 12, tempat tinggal Katniss.

Tapi, rupanya simbol itu dimengerti oleh penduduk di District 11, rumah Rue. Tanpa disadari Katniss, aksi tulusnya ini memicu semangat para warga district untuk membelot, terutama District 11 di mana Rue tinggal.

Ini adalah poin di mana persona Katniss sebagai face of the rebellion menjadi semakin kuat. Karena, setelah Rue kecil mati, dan Katniss begitu menghormati pertemanan singkatnya dengan Rue hingga tidak rela jasad Rue tergeletak begitu saja, itulah yang membuat District 11 berani melawan. Terjadi pemberontakan 'kecil-kecilan' pada malam itu di Districk 11.

Ide untuk Mengakali Permainan

Saya tidak tahu ini awalnya ide siapa, karena saya telah menonton juga membaca novel ini berkali-kali, tapi tidak ada pernyataan yang jelas (mungkin karena novelnya diambil dari sudut pandang pertama, Katniss, saja. Mungkin juga karena di film lebih berfokus pada Katniss).

Tapi, saya pikir ini semua dimulai ketika Peeta ditanya oleh host The Hunger Games, Caesar Flickerman (diperankan oleh Stanley Tucci), saat wawancara sebelum game. (Dan saya pikir Peeta membuat perjanjian dengan Haymitch untuk melindungi Katniss).

Jadi, sebelum acara resmi The Hunger Games dimulai ada urutannya, seperti training, pengenalan ke publik, penilaian, dan interview. Caesar selaku pembawa acara menanyakan pertanyaan yang berbeda-beda untuk setiap tribute, mengikuti bagaimana kiranya tribute ini bisa 'dijual'.

Ketika mewawancarai Katniss, Caesar bertanya tentang adiknya,karena itu yang paling menonjol dari kisah hidup Katniss (yang ditelevisikan). Sedangkan pada Peeta, Caesar bertanya tentang kisah cintanya. Memang, yang bikin audience attached sama peserta itu kalau bukan cerita mengharukan tentang keluarga, ya bumbu romansa, bukan?

Ketika Caesar bertanya, apa ada gadis yang Peeta sukai di rumahnya, District 12, Peeta menjawab hal yang sangat kontroversial. "Ya, aku punya, dan ia datang bersamaku ke sini.". Berarti Katniss dong, cewek yang Peeta suka?

Hal ini membuat Katniss marah karena mendekati akhir training, tiba-tiba Peeta jadi menjauhinya. Mereka juga selama ini tidak pernah dekat layaknya teman walau pergi ke sekolah yang sama di angkatan yang sama. Jadi, kenapa Peeta tiba-tiba mengatakan menyukai Katniss selama ini?

Saat Peeta turun dari stage, Katniss langsung menyerangnya karena ia pikir Peeta melakukan itu untuk merusak image Katniss.

Padahal, Peeta melakukan itu untuk membuat Katniss lebih desirable, bahwa Katniss adalah gadis yang menarik, diinginkan, dan ini akan menguntungkan Katniss di arena. Namun, ternyata semua tidak sesimpel itu, karena hal ini membawa problem yang semakin besar di masa depan.

Cerita yang Sangat Menarik

Apa yang kamu pikirkan tentang buah beri? Kecil? Enak? Buah beri sangatlah harmless, tak seharusnya bisa membangkitkan sesuatu yang bisa merusak bangsa, bukan? Akan tetapi, berbeda dengan Nightlock, buah beri beracun yang terdapat dalam cerita "The Hunger Games".

Katniss sering kabur ke hutan sejak kecil bersama ayahnya. Sepeninggal sang ayah, Katniss masih suka ke hutan sekedar melepas penat sekaligus berburu hewan untuk dijual. Sehingga, dia familiar dengan tanaman dan hewan yang biasa ada di hutan. Ia juga mengetahui Nightlock dari sana.

Karena arena The Hunger Games kali ini merupakan hutan, jadi wajar saja jika para game creator (pencipta setting dan alur The Hunger Games tiap tahunnya), menaruh tumbuhan beri tersebut, soalnya itu mematikan.

Dan, benar saja, salah satu tribute ada yang memakan beri tersebut karena tidak tahu itu berbahaya. Tapi, Katniss memutuskan untuk menyimpan beri-beri tersebut untuk menjebak tribute lainnya.

Namun, alur cerita tiba-tiba menjadi sangat dekat ke ending. Katniss pun terlihat tidak memiliki kesempatan untuk menjebak lawannya memakan beri tersebut. Pada akhirnya, Nightlock tersebut digunakan Katniss di akhir game, untuk ia makan bersama Peeta.

Karena Katniss ingin melindungi Peeta, dan ia juga tak mau mati. Katniss yakin kalau The Hunger Games itu harus ada pemenang, jadi para game maker tidak mungkin membiarkan Katniss dan Peeta bunuh diri bersama.

Dan, benar saja, untuk pertama kalinya di dalam sejarah The Hunger Games memiliki dua pemenang. Hal ini memicu dua pendapat, yaitu Katniss melakukannya karena sangat mencintai Peeta sehingga tidak mau berpisah, dan aksi Katniss merupakan pemberontakan terhadap pemerintah.

Dipaksa Harus Terus 'Jatuh Cinta'

Akhirnya Peeta dan Katniss terpaksa harus melanjutkan 'akting' jatuh cinta mereka agar semua orang di Panem percaya kalau aksi mereka tentang hampir bunuh diri berdua itu atas dasar cinta, bukan karena ingin melawan pemerintah. Sehingga orang-orang district pun tidak akan terpicu untuk melakukan uprising.

Perseteruan Katniss & Presiden Snow Berlanjut

Agak konyol memang, pria yang usianya sudah tua memiliki dendam mendalam pada seorang gadis remaja. Tapi, cukup wajar mengingat gadis tersebut memiliki impact yang sangat besar di mata masyarakat. Dan, Katniss memang dianggap mampu membakar semangat rakyat district untuk memberontak, menggulingkan posisi Snow dan pemerintahannya.

Overall, film "The Hunger Games" yang pertama ini sangat menarik dan seru. Karena penonton diperkenalkan pada konsep The Hunger Games itu seperti apa pada film ini. Walaupun ending-nya kurang 'menggantung' sehingga orang yang tidak tahu ini trilogi bisa saja berpikir kalau film ini hanya satu.

Kalaupun menonton film yang ini saja, sudah bisa dimengerti jalan ceritanya, begitu. Menurut kamu, apa kelebihan dan hal yang kurang dari film ini?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram