bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Horor Korea: The Host (2006)

Ditulis oleh Siti Hasanah
The Host
2.9
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film-film Korea Selatan tidak bisa diremehkan. Kekuatan cerita dan kualitas sinematografinya mampu mengungguli film-film dari negara lain yang kerap diagung-agungkan. Coba tengok film yang bergenre misteri, horor dan thriller.

Dalam film ini tampak kecanggihan sang sutradara dalam meramu cerita. Ditambah dengan kecanggihan efek CGI, film tersebut menjadi semakin menakjubkan.

The Host yang dirilis pada tahun 2006 silam menjadi salah satu film yang mendapat respons hangat dari para pencinta film. Film ini mengisahkan tentang pertarungan antara manusia dengan makhluk yang mutasi menjadi monster ganas.

Nah, seperti apa kisah dalam The Host yang berhasil mendapat penghargaan Best International Film pada Saturn Award ini? Ini dia sinopsis dan ulasan singkatnya.

Baca juga: 20 Film Thriller Korea Berkualitas yang Wajib Banget Ditonton

Sinopsis

Sinopsis

Seorang ahli patologi berkebangsaan Amerika memerintahkan anak buahnya yang orang Korea untuk membuang zat kimia ke saluran pembuangan yang menuju Sungai Han. Pikirnya Sungai Han sangat besar sehingga membuang limbah yang mengandung formaldehyde itu tidak akan membahayakan.

Selang beberapa tahun kemudian ditemukan makhluk aneh yang ukurannya tidak besar. Awalnya orang-orang tidak menganggap makhluk itu sebagai ancaman. Maka dari itu, tidak ada yang memedulikannya.

Namun, saat tahun berganti dan Korea sedang aman-amannya, muncul sesosok makhluk aneh yang menyebabkan kegemparan. Rupanya itu adalah makhluk yang dulu pernah ditemukan oleh pemancing di Sungai Han.

Kegemparan itu ditimbulkan oleh serangan makhluk aneh dari Sungai Han yang mengejar orang-orang yang ada di sekitar sungai terbesar di Korea itu. Orang-orang berlarian ke sana kemari menyelamatkan diri.

Di antara orang-orang itu, Park Gang Du (Song Kang Ho), Park Hee Bong (Byun Hee Bong), Park Nam Joo (Bae Doo Na) ikutan berlarian menghindari kejaran makhluk yang tubuhnya mirip ikan itu.

Park Hyun Seo (Go Ah Sung), puteri dari Gang Du, belum menyadari adanya bahaya di sekitarnya. Dia berjalan keluar dengan tenang keluar rumah. Dia masih belum tahu mengapa orang-orang berhamburan melarikan diri.

Dia baru menyadari adanya bahaya saat merasakan sesuatu membelit tubuhnya dan membawanya menjauh dari ayahnya. Rupanya monster ikan itulah yang membawanya dan hendak menelan dirinya.

Sejak peristiwa itu, area sepanjang Sungai Han ditetapkan sebagai area terlarang. Sebagai langkah lanjutan, pemerintah mengkarantina orang-orang yang berada di TKP.

Menurut para ahli, makhluk berukuran super besar yang muncul tiba-tiba di Sungai Han itu adalah inang dari virus berbahaya yang bermutasi karena zat formaldehyde yang dulu dibuang.

Maka dari itu, mereka yang melakukan kontak dengan monster ikan itu harus mendapat perawatan dan diisolasi. Gang Du yang terkena cipratan darah monster ikut dikarantina.

Ketika sedang berada di kamar isolasi, Gang Du mendapatkan telepon dari Hyun Seo yang ternyata masih hidup. Mendengar putrinya masih hidup, Gang Du berusaha datang menyelamatkannya.

Namun, dokter dan para peneliti melarang. Mereka tidak percaya bahwa korban yang telah ditelan monster itu dapat bertahan hidup. Maka dari itu Gang Du dianggap sedang berhalusinasi. Lalu, apakah Hyun Seo dapat selamat dari monster ikan itu?

Protagonisnya adalah Karakter yang Tidak Hebat

Protagonisnya adalah Karakter yang Tidak Hebat

Bong Joon Ho punya ciri khas dalam film yang digarapnya, yakni kebanyakan selalu memplot keluarga disfungsional atau sosok yang tidak hebat sebagai sentral cerita. Dalam film ini, Bong Joon Ho masih menggunakan pakem yang sama.

Park Gang Du, protagonis dalam film ini, adalah anak pertama dari Park Hee Bong. Dia adalah seorang pria polos yang tidak bisa diandalkan. Dia pemalas dan kekanak-kanakan.

Semua anggota keluarga Park tidak ada yang mandiri. Hanya Hyun Seo saja yang “normal”. Gadis remaja itu bersikap lebih dewasa ketimbang ayah, paman dan bibinya.

Namun, Gang Du, ayah yang tidak heroik itu justru mampu berbuat banyak untuk mengalahkan si monster ikan yang jahat itu. Menariknya, Gang Du tidak digambarkan sebagai sosok lemah yang bertransformasi menjadi kuat.

Pria itu masih sama polos dan naif, tapi orang yang dianggap mengalami gangguan mental itu malah lebih berguna ketimbang pemerintah yang banyak gaya.

Dengan usaha apa adanya dan cara yang cenderung impulsif, Gang Du dan keluarga Park lainnya menghadapi monster ikan itu bersama-sama. Mereka hanya ingin Hyun Seo selamat beserta orang-orang yang dimakan olehnya.

Menyadarkan tentang Bahaya Pencemaran Lingkungan

Menyadarkan tentang Bahaya Pencemaran Lingkungan

The Host memang menghibur dan seru. Aksi keluarga Park yang sebagian besar konyol tidak jarang membuat geleng-geleng kepala.

Akan tetapi jika diteliti dalam kisahnya, film ini punya pesan tersendiri yang ingin disampaikan, terutama mengenai isu pencemaran lingkungan.

Sejak awal kita sudah menerima sentilan-sentilan yang menyadarkan bahwa membuat limbah sembarangan akan mendatangkan bencana. Monster ikan bermutasi itulah contohnya. Selain itu, ada pula intrik politik yang mewarnai kisahnya.

Di sini, pemerintah digambarkan sebagai pihak yang tidak becus menangani bencana. Mereka sibuk dengan prosedur dan birokrasi yang tidak membuahkan solusi apa-apa.

Alih-alih menjadi pihak yang bisa diandalkan, mereka malah menjadi karakter antagonis dalam film ini. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah malah semakin mempertegas bahwa mereka tidak bersimpati pada rakyat.

Dari situ bisa kita lihat The Host mengajarkan bahwa orang tampak kuat dan berkuasa tidak selalu dapat menyelesaikan sebuah masalah. Sering kali mereka sibuk mempertahankan citra ketimbang fokus pada penyelamatan manusia.

Pengemasan Cerita Apik Tapi CGI Kurang Greget

Pengemasan Cerita Apik Tapi CGI Kurang Greget

Sudah bukan hal baru jika banyak orang yang memuji film-film korea. Kebanyakan mereka menilai dari sisi sinematografi, scoring musik, dan elemen-elemen lainnya.

The Host pun bukan film yang mengecewakan dari segi visual. Bong joon ho menghadirkan kisah seru yang dikemas dengan unik dan segar. Dari segi cerita, film ini pun masih mempertahankan signature penceritaan ke-Korea-annya.

Sampai di sini kita saya hampir membuat The Host menjadi film yang sempurna. Tapi sayangnya tidak demikian. Ada flaw yang cukup mengganjal dan disayangkan dalam film ini, yakni dari penampilan si monster ikan yang menjadi momok menakutkan. Pergerakan ikan ini tampak meyakinkan, tapi visualnya kurang mengerikan.

Sebagai makhluk yang telah bermutasi dan dikisahkan dapat membunuh manusia, penampilannya kurang garang. CGI lain yang digunakannya pun kurang memuaskan.

Ketika Gang Du dan keluarganya berusaha untuk membakar monster itu, adegannya tampak kurang smooth. Kobaran api yang membakar tubuh ikannya tampak kurang real.

Terlepas dari itu, The Host bukanlah film yang mengecewakan. Film ini masih unggul di beberapa elemen, misalnya saja dalam visualnya dan sinematografinya yang cantik, penyajian alurnya yang sederhana tapi sarat makna, dan para pemain yang jempolan.

Selama 119 menit durasi penayangannya, kita cukup dimanjakan dengan elemen-elemen tersebut. Ditambah lagi nama besar sutradara Bong Joon Ho punya kekuatan tersendiri yang dapat menarik penonton untuk menikmati filmnya. Yakin tidak tertarik?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram