showpoiler-logo

Sinopsis dan Review Film The Highwaymen (2019)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Highwaymen
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Highwaymen adalah original film Netflix yang menceritakan kisah nyata dari perburuan dua detektif terhadap pasangan buronan terkenal, Bonnie dan Clyde, yang dirilis pada 29 Maret 2019 setelah sebelumnya tayang perdana di South by Southwest pada 11 Maret 2019 dan ditayangkan secara terbatas di beberapa bioskop di Amerika pada 15 Maret 2019.

Menampilkan nuansa suram dunia kepolisian di era 1930an dimana sosok kriminal lebih dihargai oleh masyarakat, proyek ini sempat tertunda lama sekali. Pertama kali dicetuskan pada tahun 2005 oleh Universal Pictures, ternyata setelah Netflix membeli hak siarnya pada tahun 2018, film ini mulai diproduksi dengan segera di beberapa lokasi di Texas, terutama di tempat kejadian aslinya.

Akankah cerita populer ini lebih menarik dari sisi penegak hukum dibandingkan pelaku kriminalnya? Simak ulasan lengkap kami tentang film yang nyaris saja dibintangi oleh Paul Newman dan Robert Redford ini.

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun: 2019
  • Genre: Biography, Crime, Drama, Mystery, Thriller
  • Produksi: Casey Silver Productions
  • Sutradara: John Lee Hancock
  • Pemeran: Kevin Costner, Woody Harrelson

Di tahun 1934, pasangan kriminal Bonnie Parker dan Clyde Barrow melepaskan beberapa teman mereka dari penjara di Texas dalam sebuah insiden baku-tembak di perkebunan. Gubernur Texas, Ma Ferguson, terpaksa menggunakan jasa mantan Texas Ranger, Frank Hamer, untuk melakukan perburuan terhadap pasangan buronan yang diidolai oleh masyarakat Amerika saat itu.

Meski awalnya menolak, Frank mengambil tugas ini karena saran istrinya setelah melihat kejadian penembakan petugas polisi secara membabi-buta. Frank mengajak rekan lamanya, Maney, untuk melacak keberadaan buronan terbesar Amerika ini. FBI memberikan informasi dari hasil penyadapan telpon mereka bahwa Bonnie dan Clyde berada di Brownsville, tetapi Frank tidak berpikir demikian.

Berdasarkan analisa dari berbagai kejadian yang berhubungan dengan Bonnie dan Clyde, Frank memprediksi jika mereka akan pulang ke rumah mereka di Dallas. Setelah gagal mengejar seorang bocah yang lari, mereka meminta bantuan dari sheriff setempat yang menyarankan deputinya, Ted Hinton, yang merupakan teman semasa kecil Bonnie dan Clyde untuk mengenali sosok buronan ini.

Rencana penyergapan mereka gagal, karena informasi ini bocor ke pihak kepolisian yang sudah berkerumun di sekitar rumah Clyde. Ternyata di saat yang sama terjadi penembakan terhadap anggota polisi lain di perbatasan Dallas yang disinyalir dilakukan oleh Bonnie dan Clyde. Frank dan Maney melakukan investigasi di TKP bersama kepolisian dan menemukan beberapa petunjuk.

Dua detektif ini melanjutkan perjalanan ke Oklahoma dan mendapat informasi dari beberapa orang di dalam perjalanan, meski salah satunya harus dipaksa dengan kekerasan. Di persimpangan jalan, mereka mendapat berita penembakan polisi di radio yang mengarahkan mereka ke Coffeyville dimana mereka melakukan pengejaran mobil yang berakhir dengan kegagalan lagi.

Mendapat informasi pasangan buronan ini sarapan di Amarillo, mereka sekali lagi harus kembali ke Dallas. Frank bertemu ayah Clyde yang meminta dirinya untuk mengakhiri kejahatan putranya. Mereka menemui Wade McNabb yang merupakan salah satu tahanan yang gagal Bonnie dan Clyde bawa untuk menggali informasi. Wade bilang jika penata rambut akan datang ke rumah Bonnie esok hari.

Sekali lagi mereka harus mengejar bocah yang lari dengan botol, tapi kali ini berhasil mereka bekuk dan mendapat informasi dari secarik kertas di botol itu tentang tujuan pasangan buronan ini berikutnya. Frank mengira jika informasi ini dibocorkan oleh Wade dan mereka menemukan Wade tewas di rumahnya. Mereka ditarik untuk kembali ke Austin, tetapi Frank justru memilih pengejaran hingga ke Lousiana.

Mereka keluar dari wilayah Texas dengan asumsi pasangan buronan ini berada di rumah ayah salah satu rekannya. Dan ternyata anggapan mereka benar dengan adanya pakaian para buronan ini di lemari rumah Ivy, ayah dari Henry. Mereka meminta bantuan sheriff setempat dan mendatangkan bantuan dari Texas untuk melakukan penyergapan di jalan raya atas bocoran informasi dari Ivy.

Sesuai prediksi, Bonnie dan Clyde melintas di jalan itu dan diberhentikan oleh mereka. Sebelum kedua buronan ini berhasil mencabut pistol mereka, Frank dan rekan-rekannya menembak mereka berdua secara serentak yang menyebabkan kedua buronan ini tewas seketika. Mayat mereka dibawa ke Arcadia yang ditangisi oleh masyarakat yang mengidolakan buronan ini.

Setelah Frank menolak untuk melakukan wawancara dengan bayaran $1,000 dari Associated Press, kedua detektif ini kembali ke kehidupan masing-masing. Di akhir film, terdapat beberapa informasi tentang kehidupan Frank dan Maney setelah prestasi terbesar mereka ini, dimana Maney kembali bertugas sebagai Texas Ranger dan Frank memilih untuk pensiun.

Melihat Peristiwa dari Sisi Lain

Melihat Peristiwa dari Sisi Lain

Melihat premis film yang menyatakan diri sebagai kisah sebenarnya dari pengejaran Bonnie dan Clyde ini, mau tidak mau kita harus mengingat kembali film klasik Bonnie and Clyde (1967) karya Arthur Penn yang menjadikan pasangan buronan ini sebagai sosok protagonis yang diidolai oleh masyarakat Amerika di masanya. Apakah bijak menampilkan kembali kisah yang sama dari sisi lain?

Meskipun film produksi 1967 itu menjadi landmark dari era New Hollywood, tetapi ada beberapa fakta yang tidak akurat yang ditampilkan, terutama sosok Frank Hamer yang digambarkan sebagai seorang pendendam yang pernah ditangkap dan dipermalukan oleh pasangan buronan ini. Padahal fakta sebenarnya, Frank belum pernah bertemu dengan mereka sampai peristiwa penembakan terjadi.

Oleh karena itu, John Lee Hancock berusaha menampilkan sosok Frank Hamer seakurat mungkin dengan tokoh aslinya, dimana dia adalah mantan Texas Ranger yang ditugaskan untuk memburu pasangan buronan tersebut. Bisa jadi, film ini menjadi pengobat sakit hati istri Frank yang tidak terima mendiang suaminya digambarkan tidak sesuai dengan sosok aslinya pada film klasik tersebut.

Sebuah Alasan dari Tindakan yang Tidak Jelas

Sebuah Alasan dari Tindakan yang Tidak Jelas

The Highwaymen memang menampilkan jalan cerita sesuai fakta secara detail, bahkan hingga ke lokasi dan proses pengejarannya. Tetapi ada beberapa celah dalam cerita yang kurang tergali secara baik, terutama pada karakter Frank dan Maney. Melakukan penembakan secara bertubi-tubi terhadap pelaku kriminal membutuhkan alasan yang jelas sebagai jawaban atas tindakan tersebut.

Diceritakan, Frank bukanlah sosok pendendam yang harus melumpuhkan lawannya dengan berondongan tembakan, tetapi di sepanjang film dengan durasi yang cukup panjang, 2 jam 12 menit, alasan itu tidak dapat kita temui. Mungkin John Fusco sebagai penulis naskah sedikit terlupa dengan bangunan psikologis dari karakter Frank ini yang kemudian baru diceritakan oleh Maney menjelang akhir.

Tapi sayangnya, cerita Maney tentang kejadian baku-tembak dengan bandit yang dialaminya bersama Frank di awal karir mereka dahulu terlanjur terlambat, sehingga pada adegan penembakan Bonnie dan Clyde tidak terasa klimaksnya. Justru rasa simpati kita terhadap pasangan buronan ini tumbuh karena melihat apa yang dilakukan oleh Frank dan timnya.

Kedetailan Hasil Kerja Sutradara

Kedetailan Hasil Kerja Sutradara

Film Bonnie and Clyde dikenal karena menampilkan adegan kekerasan yang cukup sadis pada masa itu yang menjadi pionir perubahan di perfilman Hollywood yang karenanya film ini meraih Best Cinematography di ajang Academy Awards. Hal sebaliknya terjadi di film The Highwaymen ini, yang cenderung lebih sopan dalam menampilkan adegan penembakan polisi oleh pasangan buronan tersebut.

Memang ada beberapa adegan berdarah, tetapi semua masih dalam batas wajar dan ditampilkan secara halus, hanya adegan puncak yang penuh berondongan peluru dari Frank dan timnya saja yang dikemas dengan cukup sadis. Uniknya, adegan penembakan ini juga dibuat sedetail mungkin yang kemudian disamakan letak lubang pelurunya dengan dokumentasi asli di akhir film.

Inilah kelebihan John Lee Hancock yang menggarap film ini secara detail. Kita bahkan dibuat seolah-olah berada di era tersebut karena rapihnya penggarapan film ini, baik dari suasana hingga ke kostum yang dikenakan oleh para pemerannya.

The Highwaymen memang menyajikan fakta sebenarnya dari sudut pandang pihak yang benar. Tapi sayangnya, cerita yang ditampilkan tidak lebih baik dari apa yang pernah disajikan dalam film klasik yang bercerita dari sudut pandang pelaku kejahatannya. Rasanya menampilkan pasangan Kevin Costner dan Woody Harrelson terasa sia-sia, dimana karakter mereka kurang tergali secara dalam.

Latar belakang kehidupan mereka sebelum menjalankan tugas negara ini dilupakan begitu saja ketika mereka sudah menyentuh jalanan, padahal paling tidak jika saja diungkit secara sekilas tentang kehidupan mereka, dua karakter utama ini tidak berada dalam satu dimensi saja. Tapi tidak ada salahnya juga kita menonton film ini, apalagi bagi yang sudah pernah menyimak film versi klasiknya.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram