bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Action-Thriller The Gunman (2015)

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Gunman
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Gunman adalah sebuah film action thriller yang digarap oleh sutradara Pierre Morel. Naskahnya ditulis Don Macpherson, Pete Travis bersama aktor Sean Penn. Cerita film ini diadaptasi dari novel asal Perancis, The Prone Gunman atau La position du tireur couche, karya Jean-Patrick Manchette.

Selain menulis naskahnya, Penn juga membintangi The Gunman sebagai karakter utama yang bernama Jim Terrier. Ada juga aktor Javier Bardem yang berperan sebagai Felix Marti, Mark Rylance memerankan karakter Terrance Cox, dan Idris Elba tampil sebagai pemeran pendukung dengan berperan menjadi Jackie Barnes.

Di film ini, Jim Terrier adalah seorang mantan tentara bayaran. Ia diceritakan harus menyelamatkan diri karena sedang diburu oleh perusahaan keamanan multinasional. Lalu, apakah Jim mampu bertahan hidup dari kejaran mereka? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini ya.

Sinopsis

the gunman-6_

Pada tahun 2006 di Republik Demokratik Kongo, Jim Terrier adalah mantan agen rahasia yang sekarang bergabung bersama regu pembunuh bayaran.

Dia pun bekerja di sebuah perusahaan multinasional untuk memastikan keamanan dalam sejumlah proyek lokal mereka. Jim juga menjalin hubungan dengan Annie, seorang dokter yang bekerja untuk organisasi sosial di rumah sakit setempat. 

Negara Kongo sendiri telah keluar dari masa-masa Perang Saudara. Saat itu, mereka mencoba untuk memulihkan perekonomian dan kehidupan sosial.

Akan tetapi, hasil dari Perang Saudara membuat Kongo berada dalam kesulitan. Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan multinasional mendapat untung besar dari industri pertambangan yang ada di Kongo.

Suatu hari, Menteri Pertambangan Kongo membuat kebijakan untuk meninjau kembali tentang kontrak perusahaan pertambangan multinasional yang tidak adil di negaranya.

Jim bersama dengan timnya, Felix, dan Cox, lalu ditugaskan oleh perusahaannya untuk membunuh Menteri tersebut agar mereka masih bisa berbisnis tambang di Kongo.

Di malam harinya, Jim berhasil membunuh sang Menteri lewat tembakan jarak jauh dengan menggunakan senapan sniper.

Selepas tugasnya itu selesai, Jim pun diminta pergi dari Kongo oleh perusahaannya. Ia pun harus rela meninggalkan Annie tanpa kabar. Selanjutnya, Jim memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai tentara bayaran.

Delapan tahun berselang, Jim kembali ke Kongo. Ia lalu bekerja di lembaga sosial. Ketika dia sedang membangun sumur dengan warga lokal, sekelompok pembunuh mencoba menyerangnya.

Secara cepat, Jim berhasil mengendalikan situasi dengan membunuh mereka semua. Jim pun mulai panik karena dirinya sekarang telah menjadi target pembunuhan.

Jim kemudian pergi ke London untuk menemui Cox, mantan tentara bayaran sekaligus bosnya dalam aksi penembakan delapan tahun yang lalu. Cox sekarang telah membangun sebuah perusahaan keamanan internasional yang sangat besar, dan ia pun menjadi pimpinannya. 

Dia lalu mengatakan kepada Jim bahwa tidak mengetahui adanya rencana pembunuhan kepada dirinya. Jim masih tidak percaya dengan kata-katanya, dan mulai mencurigainya telah merencanakan sesuatu. Setelah menemui Cox, Jim kemudian pergi ke Spanyol untuk bertemu Felix, yang sekarang telah menikah dengan Annie.

Di Spanyol, Jim akhirnya mendapatkan fakta yang sebenarnya selepas bertemu dengan Felix. Ternyata, Cox dan perusahaan keamanannya memang ingin melenyapkan Jim. Felix pun telah bekerjasama dengan mereka. Satu regu pembunuh kemudian mengejar Jim dan mereka berhasil menculik Annie.

Untuk melawan Cox, Jim masih menyimpan bukti akurat yang bisa mengungkap peran mantan bosnya itu dalam pembunuhan Kongo. Ia lalu memancing Cox agar mau bertemu dengannya dan memintanya melepaskan Annie.

Di lain sisi, Jackie Barnes, Agen Interpol, sudah menyelidiki kasus pembunuhan Kongo sejak lama. Ia juga mengejar Jim serta Cox.

Urutan Aksi yang Lumayan Solid

the gunman-3_

The Gunman dikerjakan oleh Pierre Morel yang sebelumnya menggarap film action berjudul Taken pada tahun 2008 silam. Selain itu, sutradara asal Perancis ini juga sering terlibat dalam mengerjakan film-film bergenre action thriller seperti salah satunya adalah From Paris with Love (2010). 

Dalam film ini, More membawa sejumlah aktor berkelas mulai dari Sean Penn, Javier Bardem, Idris Elba, dan Mark Rylance.

Kehadiran mereka setidaknya membuat The Gunman memiliki daya tarik yang mumpuni untuk ditonton. Namun, Sean Penn lebih banyak mendapatkan perhatian penuh karena ia berperan sebagai karakter utamanya.

Dari aspek alur ceritanya sendiri, The Gunman pada awalnya menawarkan suguhan drama politik yang tidak terlalu kental.

Di babak awal, kita bakal menyaksikan sebuah perusahaan tambang multinasional menggunakan regu pembunuh bayaran, Jim dan kawan-kawannya, untuk mengintervensi kebijakan bisnis di Republik Demokratik Kongo secara “kotor.”

Selepas dari momen tersebut, film ini kemudian beralih cukup cepat dengan menyuguhkan aksi kejar-kejaran, dan juga tembak menembak. Pendekatan film Taken pun mulai sedikit terasa, apalagi setelah Annie diculik oleh tim pembunuh di Spanyol, dan Jim harus berusaha menyelamatkannya. 

Pada film The Gunman, Morel masih mampu memberikan sejumlah urutan aksi yang lumayan solid. Selama 90 menit, kita pun bisa menyaksikan intensitas pertarungan adu senjata, dan adu strategi yang dilakukan oleh Sean Penn.

Film ini juga menyelipkan skenario cinta segitiga di antara Jim, Annie, dan Felix, yang tersaji secara pas serta tidak mengganggu plot utamanya.

Sean Penn Bermain Apik di Film Action

the gunman-4_

Dalam karirnya di dunia perfilman, Sean Penn nampaknya jarang untuk bermain dalam film-film bergenre action yang mengutamakan ketahanan fisik.

Pada film ini, dia menempatkan dirinya sebagai pusat aksi, dan tampil dalam sejumlah urutan pertarungan yang cukup menantang. Diluar dugaan, Penn mampu memainkan seluruh adegan laga secara baik, dan meyakinkan. 

Selain itu, untuk menjadikan karakternya terlihat maksimal, ia juga membentuk tubuhnya dengan sangat baik. Di film ini pun, kita bisa melihat tubuh Penn yang sangat berotot, kekar, dan juga tangguh.

Lewat karakternya sebagai Jim, dirinya tampil mengesankan. Ia juga banyak mengeksekusi adegan pertarungannya sendiri.

Karakter Jim kemudian terlihat kharismatik, serius, muram, dan mempunyai sorotan mata yang tajam. Masa lalunya yang gelap menjadikan perjalanan karakter yang satu ini semakin menarik.

Kepribadiannya pun jauh lebih kompleks, ditambah lagi ia mesti berjuang melawan tanda-tanda penyakit Alzheimer yang dideritanya. 

Sementara itu, para pemeran pendukungnya bermain sangat apik, termasuk aktor Ray Winstone, yang berperan sebagai teman baik satu-satunya Jim yang bernama Stanley.

Mark Rylance sebagai Terrance Cox adalah sosok antagonis yang kuat, dan Javier Bardem sebagai Felix Marti merupakan pengkhianat yang bersekongkol untuk membunuh Jim.

Di sisi lain, Idris Elba tidak dapat melakukan apa-apa lewat perannya sebagai Agen Interpol, Jackie Barnes. Dia mendapatkan waktu tampil yang sedikit, dan dirasa hanya menjadi pemanis belaka untuk menguatkan jalan cerita filmnya di babak akhir.

Film yang Seru dan Tidak Rumit

the gunman-5_

Lokasi syuting dalam film ini menampilkan keindahan Eropa mulai dari London, Barcelona hingga di Gibraltar. Aksi pelarian yang dilakukan oleh Jim pun tidak berjalan hambar, dan menjadi lebih mempesona karena didukung oleh visual yang memanjakan mata.

Lalu, urutan sinematografinya dikerjakan sangat baik, dan membuat serangkaian adegan aksi terlihat seru.Sayangnya, The Gunman benar-benar menyia-nyiakan sebagian besar pemeran pendukungnya yang fantastis, salah satunya adalah Ray Winstone dan Idris Elba.

Pada bagian ceritanya, film ini menyajikan action thriller yang standar dengan beberapa aksi spionase yang tidak terlalu menawan. Intensitas pertarungannya juga masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Taken, dan franchise film Bourne.

Secara keseluruhan, The Gunman sepertinya mencoba untuk menjadi film aksi yang besar, namun masih kurang berhasil untuk mencapai hal itu.

Ceritanya memang tidak serumit atau secerdas yang dibayangkan, tetapi tidak sepenuhnya mengecewakan. Bagi kalian yang ingin melihat Sean Penn beraksi dalam sejumlah adegan laga, jangan pernah lewatkan film yang satu ini. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram