bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review The Guide to the Perfect Family (2021)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Guide to the Perfect Family
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Gambaran keluarga sempurna dalam membesarkan anak di tengah tekanan keluarga dan era media sosial membuat keluarga Martin yang terlihat sempurna ternyata menyimpan berbagai masalah di dalamnya yang muncul ke permukaan secara beruntun membuat ketegangan di dalam keluarga dan mengancam keutuhan keluarga.

The Guide to the Perfect Family adalah film drama comedy produksi Kanada dalam bahasa Prancis yang menceritakan pergulatan konflik sebuah keluarga di tengah usaha mereka menjadi keluarga yang sempurna. Film ini menjanjikan kisah yang realistis dan bisa saja terjadi di tengah masyarakat kita yang terimbas efek buruk media sosial.

Film ini dirilis pada 14 Juli 2021 secara serentak, baik di berbagai bioskop di Kanada juga secara streaming oleh Netflix yang menjadi distributor internasionalnya. Sekeras apa usaha yang harus dilakukan keluarga ini dalam menanggulangi masalahnya? Sebelum menontonnya, baca review kami berikut ini terlebih dahulu.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film Drama Keluarga Yes Day 

Sinopsis

Sinopsis

Martin Dubois adalah seorang karyawan perusahaan bergengsi yang memiliki keluarga sempurna. Dia kini hidup bersama istrinya, Marie Soleil, dengan putranya yang masih balita, Mathis, yang lucu tapi bermasalah dengan penggunaan kata-kata yang kasar.

Rose, putri Martin dari pernikahan sebelumnya, juga tinggal di sana dan sering dibanggakan Martin karena nilai sekolahnya yang sempurna.

Marie yang berusaha hidup di bawah bayangan “kesempurnaan”, selalu tampil ceria dan aktif di media sosial dengan selalu memajang foto aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga yang menggambarkan kehidupan yang sempurna.

Padahal dia sendiri merasa tertekan dengan hidup seperti ini. Martin berada di tengah negosiasi yang rumit dengan perusahaan lain terkait pekerjaannya.

Konsentrasinya seketika buyar ketika dia mendapat panggilan dari sekolah terkait Rose yang ternyata membeli soal tahun kemarin sehingga dia bisa mendapat nilai sempurna. Selain itu, Rose juga kedapatan memiliki narkoba di dalam lokernya. Rose dirumahkan dan membuat Martin jengkel.

Rose juga ternyata mengalami depresi karena tidak bisa memenuhi harapan ayahnya dan membuat hubungan keduanya menjadi renggang serta tensi emosi meninggi.

Martin memutuskan untuk membawa Rose ke rumah neneknya supaya menenangkan diri, sementara itu Martin menemui kegagalan negosiasi di pekerjaannya dan menumpahkan kekesalannya kepada Rose.

Mereka bertengkar dimana Rose menyalahkan ayahnya yang memasang standar harapan yang terlalu tinggi. Padahal Rose merasa jika dia hanyalah remaja yang biasa saja dan dia merasa nyaman seperti itu. Rose kemudian meninggalkan ayahnya dan memilih hidup bersama ibunya, Caroline, seorang dancer yang memiliki kehidupan yang bebas.

Rose mengikuti ujian akhir tapi dia tidak menyelesaikannya. Marie bertengkar dengan Martin karena dia merasa lelah sebagai ibu rumah tangga dengan standar harapan yang tinggi untuk menciptakan sebuah keluarga yang sempurna. Marie juga menyalahkan Martin yang terlalu sibuk mengejar karirnya dan sedikit mengabaikan urusan keluarga.

Rose gagal dalam ujian matematika dan mencoba bunuh diri dengan menenggak pil milik Caroline. Keesokan harinya, Caroline menemukan Rose tergeletak pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Kejadian ini membuat Martin sadar jika hidup putrinya lebih penting daripada standar harapan dan kesombongannya.

Gambaran Keluarga Sempurna

Gambaran Keluarga Sempurna

Seperti apa sih gambaran keluarga yang sempurna itu? Apakah yang selalu menonton film atau pertandingan sepakbola bersama? Atau yang suka berwisata ke lokasi menarik dan instagramable?

Atau yang doyan wisata kuliner bersama? Atau yang terlihat memiliki seluruh aktivitas tadi dan diunggah di media sosial agar terlihat hidupnya penuh warna dan berharap ada komentar?

Bisa jadi pilihan terakhir adalah yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat kita saat ini ditengah maraknya peran media sosial dalam kehidupan kita. Dengan berbagai status, foto dan video, karakter dan kepribadian seseorang itu bisa terlihat jelas.

Respon yang diterima pun beragam, baik positif maupun negatif. Malah terkadang pemikiran negatif bisa terlihat positif karena banyak yang mendukungnya.

Di era milenial seperti ini, berbagai hal bisa dengan cepat diterima dan mempengaruhi hidup kita. Tugas berat orang tua masa kini jelas berbeda dengan orang tua kita pada saat membesarkan kita dahulu. Sebagai orang tua di era modern ini, kita harus paham dengan teknologi dan pengaruh positif serta negatifnya, agar kita bisa mengarahkan anak-anak kita dengan baik.

Sudah seharusnya kita sebagai makhluk sosial lebih bisa menjaga keluarga dari pengaruh buruk dan menanamkan hal-hal baik sebagai asas pendidikan yang utama. Perhatian kepada anak pun harus lebih detail dan mendalam, tidak bisa hanya sepintas saja, seperti yang dilakukan Martin kepada putrinya di film yang berdurasi 1 jam 42 menit ini.

Kisah Realistis dengan Akting yang Natural

Kisah Realistis dengan Akting yang Natural

The Guide to the Perfect Family memiliki cerita yang sangat realistis yang bisa terjadi pada siapa saja di masa kini. Permasalahan komunikasi mungkin menjadi faktor utama yang penting dalam kisah ini.

Hal ini yang terjadi pada keluarga “sempurna” Martin yang ternyata karena minim komunikasi yang baik membuat tensi hubungan memanas karena satu sama lain tidak bisa saling memahami.

Cerita yang realistis seperti ini tentunya tidak akan menampilkan adegan yang diluar dugaan kita. Percobaan bunuh diri Rose sebagai titik kulminasi depresinya sudah bisa diprediksi dari awal ketika masalah pembelian soal dan penemuan narkoba di lokernya. Introspeksi diri Martin di akhir film pun sudah seharusnya terjadi mengingat semua masalah sudah berada di puncaknya.

Layaknya film drama keluarga pada umumnya, sisi sinematografi bukan menjadi faktor utama, tapi kekuatan cerita dan performa akting adalah elemen yang paling penting. Kedua elemen ini sudah ada di dalam film yang berlokasi di Quebec ini dimana ketiga pemeran utamanya menampilkan akting yang baik, terutama Emilie Bierre yang berperan sebagai Rose.

Sepanjang film kita dibuat merasakan perjalanan emosi Rose yang dibawakan dengan baik olehnya. Karakter Rose ini bisa jadi peran tipikal yang sering hadir di film-film tentang keluarga, tapi berkat penampilannya yang apik, karakter ini berhasil keluar dari zona itu dan menjadi emosi yang menguatkan naskah film yang ditulis oleh tiga screenwriter dimana salah satunya adalah Louis Morisette.

Pesan Moral yang Jelas

Pesan Moral yang Jelas

Setelah menyimak keseluruhan film, kita bisa menarik kesimpulan yang sebenarnya hal ini sudah kita ketahui dalam perjalanan kehidupan kita sendiri, bahwa membesarkan anak itu bukan hanya memenuhi semua kebutuhan materinya tanpa mengisi kebutuhan batinnya. Mereka butuh pendidikan dan contoh yang baik dari orang tuanya.

Mereka juga butuh pengertian dan komunikasi yang lancar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Seorang ayah memang bertugas mencari nafkah untuk keluarganya tapi bukan berarti dia lantas mengabaikan pendidikan dan tumbuh kembang anak-anaknya lalu menyerahkan semua tanggung jawab itu kepada istrinya, apalagi jika istri itu adalah seorang ibu rumah tangga sejati.

Seorang ibu pun harus sabar dalam memahami dan mengarahkan anak-anaknya, dan sebagai istri dia harus bisa mendukung suaminya dalam hal apapun yang baik bagi keluarga serta bisa menjembatani komunikasi dalam keluarga. Pesan moral ini terlihat jelas dan disampaikan dengan baik sehingga membuat kita langsung paham dan mengerti esensinya.

The Guide to the Perfect Family memang agak sedikit tidak fokus dalam jalan ceritanya, yang awalnya kita mendapat kesan bagaimana membentuk keluarga sempurna di tengah era media sosial, tapi kemudian mengerucut pada hubungan Martin dan Rose yang membuat kesan di awal film hilang begitu saja.

Meski begitu, film ini secara keseluruhan berada dalam kategori film yang layak tonton. Play di Netflix, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram