showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Girl on A Bulldozer, Kisah Gadis yang Pemarah

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
The Girl on A Bulldozer
3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Gu Hye Young baru saja dihukum mengikuti pelatihan keterampilan setelah dilaporkan melakukan penyerangan. Belum selesai dengan hukuman dia harus dihadapkan pada masalah lain yang lebih serius. Sang ayah, Gu Bon Jin, pemilik restoran Tionghoa mengalami kecelakaan dan mati otak.

Hye Young tidak tinggal diam terutama ketika korban kecelakaan sang ayah menuntut kompensasi ganti rugi. Begitu melihat tempat kejadian perkara, dia yakin ada yang ganjil dari kecelakaan tersebut. Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Mari simak sinopsis dan ulasan The Girl on A Bulldozer (2022) berikut ini!

Baca juga: 15 Rekomendasi Film Korea yang Berdasarkan Kisah Nyata

Sinopsis

Sinopsis

Gu Hye Young (Kim Hye Yoon), gadis berusia 19 tahun, harus menjalani hukuman mengikuti pelatihan keterampilan karena melakukan penyerangan.

Walau dia melakukannya untuk melindungi yang lemah, Hye Young menyerang lebih dulu. Gadis dengan tattoo bergambar naga di bagian lengan kirinya itu tidak berniat melakukan banding.

Pulang dari pengadilan, Hye Young menghampiri tiga siswi yang sebelumnya terlibat perkelahian dengannya. Dia kembali menyerang mereka, bahkan kali ini sempat mengeluarkan gunting untuk menakut-nakuti. Hye Young kemudian pulang ke rumah dengan suasana hati yang buruk.

Rumah yang dimaksud adalah restoran dua lantai yang dikelola sang ayah, Gu Bon Jin (Park Hyuk Kwon). Ya. Hye Young tinggal di salah satu ruangan kecil di restoran tersebut.

Dia pulang hanya untuk berganti pakaian dan mengambil beberapa uang. Hye Young tidak peduli dengan permintaan sang ayah yang memintanya bantu-bantu.

Suasana kedai yang ramai mendadak heboh karena Bon Jin mengalami kecelakaan di dapur. Tangannya melepuh dan oleh karena itu dia segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah sang ayah mendapat perawatan, Hye Young kaget karena dia harus membayar cukup mahal. Menurut pihak rumah sakit, polis asuransi milik Bon Jin sudah dibekukan.

Hye Young membayar menggunakan kartu kreditnya, tetapi itu pun tak bisa digunakan karena sudah mencapai limit. Dia kesal dan mengira keluarganya bangkrut.

Bon Jin tak mau melayani drama putrinya dan meminta Hye Young lebih baik membayarnya saja. Jika tidak uang polis mereka tidak akan dikembalikan.

Walau kesal dan ketus dengan Bon Jin, Hye Young sangat baik dan menjaga adik lelakinya, Gu Hye Jeok (Park Si Woo). Dini harinya, ketika Hye Young dan Hye Jeok masih tertidur, Bon Jin terlihat diam-diam pergi dari rumah mengenakan setelan rapi dan membawa pisau dapur.

Hye Young tidak begitu memedulikannya karena dia juga sibuk dengan pelatihan keterampilan. Saat mengikuti pelatihan keterampilan, instrukturnya meragukan karena Hye Young mengambil kelas yang cukup sulit dan berat untuk peserta perempuan.

Dia menjelaskan kalau Hye Young tetap mengambil kelas ini, dia akan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Namun, Hye Young tidak peduli dan yakin bisa melakukannya.

Tak lama dia mendapat telepon dari Letnan Ko Yu Seok (Yesung) dari Kantor Polisi Bupyeong. Dia menelepon untuk menanyakan keberadaan Bon Jin. Menurut polisi itu, ayah Hye Young dilaporkan karena masalah penyerangan.

Kekesalan mendengar kabar tersebut berlanjut kala Hye Young dipecat dari pekerjaannya di sebuah resto cepat saji. Tanpa rasa segan, Hye Young meminta gajinya dibayarkan segera.

Pulang ke resto dia tak kunjung mendapat kabar dari ayahnya. Hye Jeok juga belum makan malam. Ketika sedang menyiapkan makan malam itulah dia dijemput oleh polisi.

Hye Young dibawa ke rumah sakit karena Bon Jin mengalami kecelakaan. Letnan Ko Yu Seok yang sebelumnya bicara melalui telepon menjelaskan kalau mobil yang dikendarai Bon Jin meluncur keluar dari jembatan.

Nahas, mobil yang dia bawa merupakan mobil curian. Tak berselang lama, seorang petugas asuransi bernama Kim In Yeong mendatanginya.

Kim menjelaskan bahwa saat kecelakaan Bon Jin menabrak dua orang lainnya, dan dua orang itu perlu mendapatkan kompensasi. Hye Young memperlihatkan sikap tidak peduli dan memilih pulang setelah mengantar adiknya ke sekolah.

Sesampainya di restoran, penyuplai sayur menagih biaya yang harus dibayar. Hye Young tidak bisa melakukan apa pun, begitu pula para pekerja ayahnya.

Gadis itu kembali melanjutkan aktivitasnya di pusat pelatihan. Kali ini dia langsung praktik di lapangan mengendarai alat berat. Di luar dugaan peserta yang lain dan instrukturnya, Hye Young bisa mengendarai bulldozer mini tanpa kesulitan.

Selesai dengan aktivitasnya, Hye Young kembali ke restoran dan mendapati dua orang asing berlagak seperti pemilik gedung. Mereka mengaku sebagai keponakan Dirut Choi Young Hwan dan akan mengambil alih restoran dalam dua minggu ke depan.

Hye Young mendapat penjelasan kalau gedung itu bukan milik Bon Jin. Tak terima dengan keadaan dia mengusir mereka sambil mengacungkan pisau daging.

Hye Young yang masih bingung dengan kondisi yang dia hadapi, kembali datang ke rumah sakit. Namun, dia mendapat kabar tentang kondisi ayahnya yang memburuk.

Dokter mengatakan kalau Bon Jin berisiko mengalami mati otak. Dia meminta Hye Young menunggu perkembangan selama tiga hari. Dengan rasa penasaran, Hye Young mendatangi lokasi kecelakaan.

Dia merasakan adanya keganjilan dari peristiwa kecelakaan tersebut. Lalu, apakah firasat Hye Young itu benar? Ada rahasia apa yang tersimpan di baliknya?

Gadis Pemarah Usut Kecelakaan Sang Ayah

Gadis Pemarah Usut Kecelakaan Sang Ayah

Karakter kuat dalam sebuah film bisa sangat macam-macam. Selama ini tidak sedikit film, terutama film Korea, memiliki karakter utama seorang wanita dengan berbagai kelebihan atau luka-lukanya. Film bertema women-centric yang dimaksud salah satunya bisa kamu dapat pada The Girl on A Bulldozer (2022).

Dibintangi oleh Kim Hye Yoon, film berdurasi sekitar 1 jam 48 menit ini alurnya mengisahkan kehidupan seorang gadis berusia 19 tahun bernama Gu Hye Young yang punya masalah dalam mengelola kemarahannya.

Dia adalah anak pertama dari Gu Bon Jin, pemilik restoran Tionghoa. Menit awal film dimulai, kamu sudah disuguhi dengan temperamen yang tinggi.

Semakin masuk ke dalam ceritanya, kemarahan Hye Young tidak kunjung mereda. Nonton film ini kamu akan dibuat emosi melihat sikapnya tanpa mendapatkan backstory atau alasan khusus mengapa dia bisa sampai seperti itu.

Karakter utama yang jadi primadona film ini tidak ditulis dengan menarik. Kamu tidak akan merasakan banyak emosi selain kekesalan, kemarahan, dan kebencian.

Bulldozer Sebagai Simbol

Bulldozer Sebagai Simbol

Melihat dari judulnya, film ini berhasil meyakinkan bahwa sosok utama The Girl on A Bulldozer (2022) adalah gadis yang berjuang melakoni pekerjaan berat yang umum dilakukan pria. Paling tidak seorang gadis yang menggantungkan hidupnya dari bulldozer.

Sayangnya, pada eksekusinya, bagian yang memperlihatkan Hye Young dan bulldozer hanya sekitar 20% dari keseluruhan cerita. Akhirnya, pemilihan bulldozer yang disimpan di judul lebih seperti sebuah simbol.

Bulldozer sebagai alat berat yang kokoh seolah menggambarkan kekuatan Hye Young dan sikapnya yang meledak-ledak sehingga bisa menghancurkan apa pun yang ada di depannya, persis seperti bulldozer. Ia tidak banyak berkaitan dengan plot-nya sendiri.

Comeback Yesung ‘Super Junior’ sebagai Aktor

Comeback Yesung ‘Super Junior’ sebagai Aktor

The Girl on A Bulldozer (2022) sebagian besar memang bercerita tentang kemarahan Hye Young dalam mengusut kecelakaan ayahnya.

Layaknya sebuah kasus kecelakaan yang memerlukan pengusutan, film ini juga memunculkan karakter lain, yaitu seorang anggota polisi yang diperankan oleh Yesung ‘Super Junior’.

Menariknya, film yang disutradarai oleh Park Ri Woong ini adalah kemunculan pertama Yesung ke layar lebar setelah beberapa tahun istirahat.

Comeback Yesung sebagai Letnan Ko Yu Seok dalam The Girl on A Bulldozer (2022) dapat mengobati kerinduanmu padanya. Film terakhir Yesung diketahui tayang pada 2016 lalu berjudul My Korean Teacher (2016).

The Girl on A Bulldozer (2022) sebuah film drama yang menggambarkan kesulitan anak perempuan pertama dalam mengelola kemarahannya.

Dengan mood yang selalu buruk, dia masih harus mengusut kasus kecelakaan sang ayah. Dikemas dengan sinematografi yang pas, film ini masih bisa dimaksimalkan agar dapat lebih berkesan dan menyentuh hati.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram