showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Full Monty, Pria Jadi Penari Striptis

Ditulis oleh Aditya Putra
The Full Monty
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dalam hidup, ada masa ketika kita harus punya penghasilan sendiri. Setelah dididik selama bertahun-tahun, kita akan terjun ke dunia yang sebenarnya. Ada berbagai cara untuk mendapatkan penghasilan. Ada yang bekerja pada orang lain atau yang biasa disebut karyawan; dan ada pula yang memilih berusaha sendiri seperti pengusaha atau seniman.

Seiring dengan kemajuan jaman, tuntutan untuk hidup dari segi finansial pun meningkat. Hal itu diperparah dengan kenyataan bahwa lapangan kerja nggak selalu bisa diandalkan. Di film The Full Monty, sekelompok pria pengangguran mendapat ide untuk mencari penghasilan dari menari striptis. Mau tahu kisahnya? Mari simak sinopsis dan review filmnya!

Sinopsis

Di pertengahan dekade 90-an, krisis melanda Sheffield. Sebagai kota penghasil besi terbesar di Inggris, banyak pabrik di Sheffield yang harus gulung tikar. Akibatnya, ribuan orang harus menjadi pengangguran. Gary “Gaz” Schofield dan Dave Horsefall merupakan dua di antaranya. Padahal Gaz sudah mempunyai anak bernama Nathan dari mantan istrinya, Mandy, sementara Dave sudah menikah.

Pertemuan rutin Gaz dan Nathan terganggu oleh Mandy yang menuntut sejumlah uang untuk biaya hidup Nathan. Ketika bercerai, Gaz dan Mandy diputus untuk bersama-sama mengurus Nathan. Gaz ingin mengurusnya sementara Mandy ingin dirinya yang mendapat hak asuh tunggal karena Gaz nggak mampu membiayai Nathan. Gaz mulai frustasi karena dia harus segera mendapat uang.

Suatu hari, Gaz melihat sekelompok wanita mengantri di luar sebuah klub untuk menyaksikan pertunjukan striptis yang dilakukan pria. Dia mendapat ide untuk membuat pertunjukan striptis sendiri bersama orang-orang pilihannya. Dengan begitu, dia akan mendapat uang untuk membiayai hidup Nathan dan hak asuh sang anak akan dimilikinya berdua bersama Mandy.

Gaz mulai mencari referensi untuk bisa membuat pertunjukan striptis yang menarik. Dengan Dave, dia mencuri DVD berisi tarian dari toko untuk dipelajari gerakan-gerakannya. Orang pertama yang mereka rekrut adalah Lomper. Lomper merupakan mantan petugas keamanan pabrik besi yang depresi bahkan pernah mencoba bunuh diri. Untungnya, Dave menggagalkan upayanya itu.

Gaz dan Dave punya rutinitas yang sama yaitu menghadiri pertemuan para pencari kerja. Di tempat itu, mereka melihat Gerald Cooper, seorang pria kelas menengah yang juga kehilangan pekerjaan. Awalnya, Gaz dan Dave sering mengganggu Gerald karena sering datang lengkap dengan setelan jas seperti orang kantoran.

Gerald ternyata menyimpan masalah serius. Dia sudah berhenti bekerja selama enam bulan dan nggak memberi tahu istrinya, Linda. Gaz dan Dave mengikuti rutinitas Gerald. Gerald rutin mengikuti kelas dansa bersama Linda. Merasa Gerald orang yang tepat untuk direkrut, Gaz dan Dave mengajaknya bergabung.

Gerald berkali-kali menolak ajakan Gaz dan Dave. Ketika menjalani wawancara kerja, dia diganggu oleh Gaz dan Dave yang membawa potongan patung hiasan miliknya. Karena konsentrasinya buyar, wawancara kerja Gerald pun kacau. Merasa bersalah, Gaz dan Dave memperbaiki patung hiasan itu untuk meminta maaf.

Gerald mulai membuka diri untuk bergaul dan setuju untuk bergabung bersama Gaz dan Dave. Gaz, Dave, Lomper dan Gerald mengadakan audisi untuk merekrut anggota baru. Nggak banyak orang yang datang audisi tapi mereka berhasil merekrut dua orang. Guy direkrut karena dinilai punya keberanian tinggi serta ukuran penis di atas rata-rata. Horse, walau usianya sudah nggak muda lagi,  direkrut karena dulunya adalah penari.

Gaz bersama rekan-rekannya mulai berlatih di pabrik yang sudah nggak beroperasi. Gaz diberi tahu bahwa untuk bisa membuat pertunjukan striptis, dia harus memberi deposit sebesar 100 paun untuk reservasi selama satu malam. Kesulitan karena nggak punya uang, Gaz dibantu oleh Nathan yang rela tabungannya dipinjam sang ayah.

Ketika menempelkan poster promosi acara, Gaz dan teman-temannya dihampiri oleh dua orang perempuan. Kedua orang itu merasa nggak percaya Gaz akan melakukan striptis. Gaz menyombongkan diri bahwa mereka akan melakukan full monty atau menari sampai nggak mengenakan pakaian sehelai pun. Berhasilkah Gaz dan teman-temannya memberi penampilan spesial full monty?

Karakter-Karakter Sederhana

Film The Full Monty mengambil lokasi di Sheffield. Di film, kota itu digambarkan sebagai kota kecil yang nyaman untuk ditinggali dengan penduduk saling mengenal satu sama lain. Tapi di balik itu semua ada kenyataan yang pahit. Ribuan orang kehilangan mata pencaharian karena pabrik-pabrik besi di kota itu terpaksa tutup.

Di antara kenyataan pahit, kita diperkenalkan dengan karakter-karakter unik. Gaz, pengangguran yang berusaha mendapat hak asuh Nathan. Dave yang merasa harga dirinya jatuh karena sang istri menjadi orang yang mendapat penghasilan. Lomper yang depresi karena nggak punya pekerjaan. Gerald yang membohongi istrinya dengan mengatakan masih bekerja. Guy bekerja kasar demi mendapat uang. Serta Horse yang mengandalkan uang dari pemerintah.

Karakter-karakter di film arahan Peter Cattaneo ini adalah orang-orang sederhana yang bisa kita jumpai di mana pun. Kesederhanaan merekalah yang membuat cerita terasa relatable dan menyentuh. Pendekatan yang digunakan pun terbilang tepat dengan komedi khas British yang mengandalkan sarkasme, penderitaan, serta membahas hal-hal tabu.

Mengangkat Maskulinitas

Topik yang terlihat jelas diangkat dalam The Full Monty adalah maskulinitas. Gaz dan teman-temannya disatukan karena kesamaan motif yaitu mendapatkan uang. Uang menjadi masalah besar bagi semua karakter utama film ini. Mereka berpikir, ketika mempunyai uang banyak, hidup mereka akan jauh lebih enteng.

Secara tradisional, pria merupakan pencari nafkah. Dalam film ini hal tersebut diperlihatkan dalam kondisi terbalik. Ungkapan dunia ini hanya milik pria nggak berlaku dalam cerita Gaz dan teman-temannya. Mereka harus berjibaku mencari uang untuk tujuan masing-masing. Ada adegan ketika Gaz bilang bahwa dengan mempunyai uang, orang-orang akan menghormati.

Kehormatan dari punya pekerjaan dan uang itulah yang mereka nggak punyai. Topik maskunilitas tentang fisik pun disertakan di dalam film. Dave merupakan karakter yang banyak membahas masalah itu. Ada adegan ketika Dave mengatakan bahwa seseorang hanya akan dinilai dari fisiknya karena hal itu yang terlihat, bukan kepribadian.

Penampilan Apik Robert Carlyle

Karakter Gaz yang diperankan Robert Carlyle menjadi yang paling menonjol di film The Full Monty. Gaz merupakan pria yang suka berulah, ingin mendapat uang dengan cara termudah, merasa dirinya pemimpin tapi juga sosok penyayang dan setia kawan. Melihat Gaz, kita akan dibuat kesal karena sosoknya menyebalkan. Tapi di lain waktu, dia membuat kita berempati.

Carlyle tampil apik dalam memerankan Gaz. Adegan ketika Nathan memberi tabungannya supaya Gaz bisa memberi deposit membuktikan kehebatan Carlyle dalam menyajikan adegan menyentuh. Adegan lucu ketika Gaz berdebat dengan Gerald di kantor polisi mengenai gerakan tari juga ditampilkan secara meyakinkan. Bagi yang sebelumnya menonton Carlyle di Trainspotting, akan mudah memahami mengapa dia adalah aktor berkelas.

The Full Monty adalah film komedi berdurasi 95 menit yang menampar nilai-nilai tradisional dengan mengubah kesedihan menjadi cerita yang menyenangkan. Rilis tahun 1997 membuat penonton bernostalgia dengan situasi era 90-an yang ditampilkan. Suka komedi khas British? Film klasik ini nggak boleh dilewatkan. Kalau punya rekomendasi film serupa, kamu juga bisa ikut berbagi di kolom komentar, teman-teman!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram