Review & Sinopsis The Falcon and the Winter Soldier (2021)

Di akhir fim Avengers: Endgame, Steve Rogers atau Captain America kembali dalam kondisi tua karena memilih untuk menghabiskan waktunya di masa lalu. Ia pun menyerahkan perisai Captain America kepada sahabatnya, Sam Wilson atau Falcon. Hal itu juga disaksikan oleh sahabatnya sejak kecil, James “Bucky” Barnes atau Winter Soldier.

Setelah pensiunnya Steve Rogers, orang-orang pun mulai mengenang dan merindukan sosok Captain America, sementara Sam Wilson merasa tak pantas untuk menerima perisai tersebut. Hal inilah yang menjadi awal mula cerita pada serial The Falcon and the Winter Soldier.

Sinopsis

The Falcon and the Winter Soldier merupakan sebuah serial sepanjang enam episode yang merupakan salah satu bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Setiap episode pada serial ini memiliki durasi sekitar 44-55 menit. Serial ini mengambil setting waktu pasca peristiwa yang terjadi di film Avengers: Endgame.

Sam Wilson yang mendapat warisan perisai dari Captain America merasa dirinya tak mampu mengemban kepercayaan tersebut. Sam Wilson pun memilih untuk menyerahkan perisai tersebut pada pihak pemerintah Amerika. Setelah menyelesaikan misi bersama Angkatan Udara Amerika, Sam Wilson pun pulang ke kampung halamannya untuk membantu sang kakak, Sarah.

Sementara itu, James Bucky Barnes atau Bucky Barnes tengah berusaha untuk menyembuhkan trauma masa lalunya yang telah banyak membunuh orang saat menjadi Winter Soldier yang dipengaruhi Hydra. Bucky Barnes tengah menjalani terapi psikologis dan mendata nama-nama orang yang telah dibunuhnya agar ia bisa memaafkan masa lalunya.

Kerabat Sam Wilson, Joaquin Torres mengabarkan bahwa ia melihat munculnya gerakan Flag Smasher yang berusaha untuk melawan pemerintah. Anggota gerakan ini merupakan para anarkis yang ingin mengembalikan dunia sebelum terjadinya blip (peristiwa kembalinya orang-orang yang menghilang). Bagi mereka, kembalinya orang-orang tersebut membuat tatanan dunia menjadi rusak.

Flag Smasher dipimpin oleh seorang wanita bernama Karli Morgenthau. Mereka pun melakukan berbagai tindakan ilegal seperti pencurian dan penyelundupan untuk semakin memperbesar organisasi mereka. Para Flag Smasher ini diketahui juga memiliki kekuatan super soldier yang mengindikasikan bahwa mereka sempat mendapat serum super soldier seperti Bucky Barnes.

Mengetahui hal ini, Sam Wilson dan Bucky Barnes pun langsung turun tangan untuk mencari Flag Smasher. Sementara itu, pemerintah Amerika baru saja mengumumkan sosok baru Captain America yang akan menjadi pahlawan baru Amerika. Sosok tersebut adalah John Walker, mantan prajurit yang telah banyak berjasa bagi Amerika.

Saat Sam Wilson dan Bucky Barnes bertarung dengan Flag Smasher, tiba-tiba saja John Walker muncul dengan kostum Captain America-nya. Ia juga membawa rekannya, Lemar Hoskins atau Battlestar. Semenjak itu, hubungan mereka pun tak akur meski sama-sama bertujuan mengalahkan Flag Smasher. Sam Wilson dan Bucky Barnes kemudian meminta bantuan pada Helmut Zemo.

Bersama Helmut Zemo, mereka terbang ke Madripoor untuk mencari tahu tentang Power Broker yang telah memberi serum super pada Flag Smasher. Di Madripoor, mereka juga bertemu Sharon Carter, mantan agen S.H.I.E.L.D yang menjadi buronan. Mereka pun berusaha mencari tahu mengenai serum super dan Flag Smasher.

Petualangan itu membawa Sam Wilson dan Bucky Barnes bertemu Isaiah Bradley, mantan prajurit super berkulit hitam yang diasingkan pemerintah. Pertemuan itu membuat Sam Wilson menyadari tugas yang diberikan Steve Rogers padanya untuk menjadi Captain America. Di sisi lain, John Walker diberhentikan sebagai Captain America setelah membunuh anggota Flag Smasher di depan umum.

Sam Wilson dan Bucky Barnes yang dibantu John Walker akhirnya berhasil mengalahkan Flag Smasher saat mereka mencoba menyerang dewan GRC. Malam itu, Karli Morgenthau terbunuh oleh Sharon Carter yang sebenarnya merupakan sosok Power Broker. Setelah melewati semua itu, Sam Wilson pun kini menjadi Captain America baru dengan kostum barunya.

Kemunculan Karakter Kunci di MCU hingga Sisi Humanis Superhero

Serial The Falcon and the Winter Soldier menjadi salah satu serial yang tidak boleh dilewatkan oleh para penggemar Marvel. Pasalnya, serial ini menampilkan banyak karakter-karakter penting dalam semesta MCU. Seperti judulnya, film ini mengangkat cerita tentang dua karakter superhero Marvel, Falcon atau Sam Wilson serta Winter Soldier atau Bucky Barnes.

Namun tak hanya dua karakter tersebut, di serial ini kita juga akan diperkenalkan dengan tokoh John Walker yang nantinya akan menjadi sosok US Agent di film Marvel selanjutnya. Selain itu, muncul pula karakter Sharon Carter dan Joaquin Torres yang tampaknya akan memiliki peran penting pada timeline MCU.

Serial ini juga kembali menghadirkan tokoh Helmut Zemo, salah satu villain di MCU yang sebelumnya sempat memecah belah Captain America dan Iron Man dalam film Captain America: Civil War.

The Falcon and the Winter Soldier juga memperkenalkan Sam Wilson sebagai sosok Captain America baru. Tentu akan sangat dinantikan mengenai apa yang akan dilakukannya sebagai Captain America.

Pada serial The Falcon and the Winter Soldier, kita juga akan melihat sisi humanis dari seorang superhero. Jika seringkali karakter superhero diceritakan dengan begitu kuat dan heroik, maka tidak dalam serial ini. Kita akan melihat bagaimana Falcon atau Winter Soldier sebagai layaknya manusia.

Di sepanjang serial ini, Bucky Barnes yang begitu tangguh setiap melawan musuhnya bahkan harus berjuang melawan trauma masa lalunya. Ia juga diceritakan harus mendapat bantuan psikiater. Begitu pula dengan Sam Wilson yang sempat memilih untuk kembali hidup biasa dan menjalani realita dengan sang adik hingga membuatnya mengalami kesulitan ekonomi.

Poin-Poin Penting dalam Timeline MCU

Alur cerita dalam serial The Falcon and the Winter Soldier ini menyelipkan banyak poin-poin penting yang akan berkesinambungan dengan film-film Marvel lainnya. Alur ceritanya mengisahkan tentang waktu setelah peristiwa Avengers: Endgame. Kejadian jentikan jari Thanos itu pun banyak dibahas dalam serial ini, bahkan menjadi motif utama sang villain, Karli Morgenthau.

Film ini juga kembali mengangkat tentang masa lalu Bucky Barnes dalam film Captain America: The Winter Soldier. Tak hanya poin-poin penting dari film-film Marvel sebelumnya, serial ini juga memberi poin penting mengenai film-film Marvel selanjutnya. Misalnya saja saat John Walker memiliki seragam baru yang nantinya akan membuatnya menjadi karakter US Agent.

Terungkapnya Sharon Carter sebagai sosok Power Broker juga menjadi poin penting selanjutnya. Episode terakhir serial ini berakhir dengan cliffhanger saat Sharon Carter dibebaskan dari semua tuntutannya, namun ia justru mengambil kesempatan itu untuk menelepon timnya dan merencanakan aksi selanjutnya.

Aksi-Aksi Seru hingga Visualisasi Kota Madripoor

Ada hal menarik bagi para fans Marvel Indonesia dari serial The Falcon and the Winter Soldier. Di serial ini, Helmut Zemo membawa Sam Wilson dan Bucky Barnes ke sebuah kota bernama Madripoor. Madripoor dikisahkan sebagai sebuah kota canggih yang sering menjadi tempat suaka bagi para penjahat dan berada di kepulauan Indonesia.

Pada awal kedatangan Sam Wilson dan Bucky Barnes, kita akan diperlihatkan dengan visualisasi kota Madripoor dengan sinematografi yang keren hingga memperlihatkan sebuah kota yang begitu cantik, canggih, namun juga menyeramkan.

Teknik sinematografi yang keren ini juga membuat berbagai adegan aksi dari para superhero ini terasa begitu heroik dan dramatis. Salah satu scene yang begitu epik adalah saat John Walker berdiri dengan perisai penuh darah milik Captain America di atas mayat salah seorang anggota Flag Samshers dan disaksikan banyak warga.

Itulah sedikit review dari serial The Falcon and the Winter Soldier, sebuah serial yang akan memperkenalkan kita pada sosok baru Captain America. Bagaimana tanggapanmu mengenai peranan Captain America yang kini diberikan pada Sam Wilson? Bagikan tanggapanmu di kolom komentar ya!