bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Fabelmans, Cinta Sinema dan Keluarga

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Fabelmans
4.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sammy Fabelman jatuh cinta kepada dunia sinema sejak diajak orang tuanya menonton film di bioskop saat masih kecil. Dia pun tumbuh menjadi remaja di Arizona yang memiliki segudang ide untuk membuat film.

Dengan didukung oleh teman-temannya, dia berkali-kali sukses membuat orang tuanya kagum dengan karyanya. Tapi semua berubah ketika mereka harus pindah ke California.

The Fabelmans adalah film drama karya Steven Spielberg yang dirilis oleh Universal Pictures pada 23 November 2022. Mengupas secarik kehidupan remaja sang sutradara tentang kecintaannya kepada dunia sinema, film ini terasa sangat personal karena juga bercerita tentang permasalahan keluarga yang pelik.

Naskahnya sendiri sudah mulai disusun oleh Steven Spielberg sejak tahun 1999, film ini tayang perdana di Toronto International Film Festival dengan mendapat respon positif. Dianggap sebagai salah satu film terbaik karya Steven Spielberg, juga film terbaik di tahun 2022, sebagus apa kualitas film ini? Yuk, simak review berikut yang akan mengulas film ini lebih dalam.

Baca juga: Ini Dia 10 Film Terbaik Karya Sutradara Steven Spielberg

Sinopsis

Sinopsis

Di tahun 1952, Samuel Fabelmans diajak oleh ayah dan ibunya menonton film di bioskop. Film The Greatest Show on Earth karya Cecil B. DeMille tersebut ternyata membuatnya terpana. Hingga di rumah pun dia masih terbayang dengan adegan tabrakan kereta api yang dahsyat dalam filmnya.

Dan miniatur kereta api inilah yang menjadi hadiahnya untuk perayaan Hanukkah. Suatu malam, dia mencoba merekayasa ulang adegan dalam film dengan menabrakkan kereta miniatur tersebut. Orang tuanya kaget.

Namun ibunya, Mitzi, paham bahwa Sammy ingin melihat adegan tabrakan itu berulang kali, sehingga dia meminjam kamera 8mm Burt untuk merekam adegan itu. Sammy dan ibunya menyaksikan film karya mereka dengan penuh haru.

Setelahnya, Sammy mulai membuat beberapa film bersama ketiga adiknya yang hasilnya menjadi hiburan bagi keluarga. Burt, ayah Sam, mendapat tawaran bekerja di perusahaan General Electric yang membuat mereka harus pindah ke Phoenix, Arizona.

Beberapa tahun kemudian, Sam telah menjadi remaja. Dia tetap membuat film bersama teman-teman pramuka yang hasilnya sering ditayangkan di sekolah. Burt kagum melihat adegan baku tembak yang terlihat nyata. Ternyata Sam melubangi slide film untuk mendapatkan efek visual seperti itu.

Di akhir pekan, mereka pergi melakukan camping di hutan. Sammy merekam semua aktivitas yang keluarganya lakukan, termasuk tarian yang diperagakan oleh Mitzi. Tidak berapa lama, ibu Mitzi wafat. Hatinya sedih. Burt meminta Sam untuk membuat film dari acara camping mereka waktu itu supaya hati Mitzi terhibur.

Suatu pagi, mereka kedatangan tamu istimewa, yaitu paman Mitzi bernama Boris. Dia adalah mantan pekerja sirkus yang kini berada di industri perfilman Hollywood. Dia menasihati Sammy tentang kepentingan yang akan selalu tarik-menarik antara keluarga dan seni film yang akan ditekuninya.

Setelah Boris pulang, Sammy mulai menyunting hasil rekaman camping keluarga. Dia menemukan fakta bahwa Mitzi selalu terlihat berdua dengan Bennie, sahabat ayahnya. Bahkan mereka saling berpelukan dan berciuman. Hati Sammy tercabik melihatnya.

Sammy akhirnya berhasil menyelesaikan film keluarga itu dan memutarnya di rumah. Seluruh keluarga terharu melihatnya, terutama Mitzi. Namun Sammy menanggapinya dengan sikap yang dingin. Setelah menyelesaikan syuting film bertema perang, Sammy mendapat sambutan yang meriah saat film itu ditayangkan di sekolah.

Sekali lagi, Sammy menanggapi dingin sambutan Mitzi. Merasa tidak diacuhkan, Mitzi marah kepada Sammy dan menampar punggungnya. Mitzi berusaha meminta maaf dan menanyakan alasan sikap Sammy itu.

Sammy akhirnya menunjukkan potongan footage yang tidak dia masukkan ke dalam film keluarga, yaitu gambar-gambar kemesraan Mitzi dan Bennie. Sammy berjanji akan merahasiakannya dari siapapun tentang ini.

Burt mendapat pekerjaan baru di IBM dengan penghasilan yang besar. Tapi membuat mereka harus pindah ke California. Hidup terasa berat bagi mereka. Burt sibuk dengan pekerjaannya, sementara Mitzi lebih banyak berdiam diri.

Sammy menerima perundungan dari teman-teman sekolahnya yang benci dengan kaum Yahudi. Dia pernah dipukul karena berkata jujur. Namun justru dia mendapat simpati dari Monica, gadis Kristen yang taat. Mereka menjadi dekat dan kemudian menjalin hubungan cinta.

Saat makan malam keluarga, Monica menawari Sammy untuk mendokumentasikan acara Senior Skip Day. Dia menerimanya karena ingin merekam dengan kamera 16mm, meski disepelekan oleh Burt yang selalu menganggap film hanyalah sebuah hobi belaka.

Bersama Monica, Sammy melakukan banyak trik pengambilan gambar dengan bantuan Monica. Tidak ada satupun momen yang terlewatkan olehnya. Semua aktivitas siswa di pantai itu direkam dengan kamera yang dibawanya.

Setelah pindah ke rumah baru yang megah, Mitzi tidak bisa menutupi kerinduannya kepada Bennie dan memilih berpisah dengan Burt untuk kembali ke Arizona. Hari perpisahan tiba, Sammy datang bersama Monica.

Saat berdansa, Sammy mengajak Monica untuk menikah dengannya dan pindah ke Hollywood setelah lulus sekolah. Tapi Monica menolaknya karena dia tidak mau jalan hidupnya diubah. Di akhir pesta, film diputar dan mendapat respon positif dari para siswa, meski ada beberapa siswa yang tidak menyukainya.

Sammy dihampiri oleh Logan yang mempertanyakan maksud Sammy menampilkan dirinya seolah sosok pria sempurna dalam film itu. Meski sempat kesal, namun Logan dan Sam akhirnya menemui kata sepakat karena saling mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Sam dan Burt tinggal di Hollywood dimana Sam kuliah sambil bekerja. Saat merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan, Sam hendak berhenti kuliah. Namun Burt memberikan surat panggilan kerja dari studio CBS.

Pekerjaan apakah yang dijalani oleh Sam di studio tersebut? Apakah dia bertemu dengan tokoh perfilman yang memotivasinya untuk menjadi pembuat film yang handal? Kalian akan menemukan jawabannya dengan menonton film ini hingga usai.

Jatuh Cinta pada Dunia Sinema

Jatuh Cinta pada Dunia Sinema

Kita tidak bisa membantah bahwa Steven Spielberg adalah salah satu sutradara besar dunia yang pengaruhnya sangat besar di dunia perfilman. Sangat jarang ada sutradara yang berhasil mencetak karya berkualitas dengan diiringi nilai komersil yang tinggi, atau paling tidak disukai penonton umum.

Sebagian besar filmnya selalu diberi rating tinggi oleh para kritikus, sekaligus meraup pendapatan besar yang sangat menguntungkan studio yang memproduksinya. Dari mana Steven Spielberg mendapatkan semua talenta ini? Jawabannya dirangkum dengan apik olehnya sendiri di film berdurasi 2 jam 31 menit ini.

Di pembukaan film, kita diajak pada pengalaman pertama Sammy menonton film di bioskop. Ditemani oleh ayah dan ibunya, dia hanya bisa terpana di dalam studio menyaksikan adegan demi adegan seru dari film yang ditayangkan. Bahkan dia kemudian terinspirasi untuk mencoba sendiri merekayasa adegan tabrakan kereta api dari film tersebut.

Di bioskop inilah untuk pertama kalinya Sammy jatuh cinta pada dunia sinema. Bagian kisah ini hampir serupa dengan yang ditampilkan Kenneth Branagh di film Belfast (2021). Film yang masuk nominasi Best Picture Academy Awards tahun lalu ini juga memiliki karakter anak kecil yang jatuh cinta pada dunia sinema karena sering diajak keluarganya menonton di bioskop.

Sama seperti The Fabelmans, Belfast juga adalah secarik halaman dari hidup sutradara Kenneth Branagh, yang di dalam film diberi nama Buddy, tentang kecintaan pada dunia sinema, keluarga dan pergolakan politik pada masanya.

Bedanya, Buddy di Belfast belum sampai pada tahap mengambil langkah untuk menjadi sineas, sedangkan Sammy langsung membuat film di usia dini.

Membuka Konflik Terpendam Sebuah Keluarga

Membuka Konflik Terpendam Sebuah Keluarga

Bagi Sammy, film sudah menjadi bagian dari dirinya yang terus tumbuh dan berkembang seiring bertambahnya usia. Namun lewat film juga dia mengetahui permasalahan dalam keluarganya, yaitu perselingkuhan Mitzi dengan Bennie. Meski dia mengetahuinya, namun Sammy sama sekali tidak berniat membukanya di hadapan keluarga.

Permasalahan di dalam keluarga Fabelmans memang cukup pelik dan perpisahan memang tampak seperti jalan terbaik. Poros masalah ada pada Mitzi dimana dia tidak mendapatkan kehangatan cinta dari Burt yang justru dia dapatkan dari Bennie. Secara finansial dan kebutuhan hidup, Burt mampu memenuhinya dengan baik seiring karirnya yang terus meningkat.

Dia juga sangat sayang kepada seluruh anggota keluarganya. Hanya saja memang dia terlalu serius dan bukan tipe pria humoris seperti Bennie. Obrolannya hanya seputar teknologi yang mampu dia jelaskan secara detail. Penjelasan inilah yang dia sampaikan kepada Sammy kecil saat hendak masuk ke bioskop.

Berbeda dengan Mitzi yang berjiwa seni. Dia memberikan penjelasan yang menarik hati Sammy dari perspektif seni yang menghibur. Mitzi juga adalah sosok yang selalu memotivasi Sammy untuk menjadi seorang seniman film. Karena berjiwa seni, Mitzi selalu memandang segala hal dengan perasaan, berbeda dengan Burt yang hidup secara realistis.

Mitzi rela mengorbankan keutuhan keluarganya untuk mengejar cintanya kepada Bennie. Di akhir film, kita tahu bahwa hanya Sammy yang tetap tinggal bersama Burt, sedangkan ketiga adiknya ikut Mitzi kembali ke Arizona untuk hidup bersama Bennie.

Menurut Steven Spielberg, permasalahan keluarganya adalah hal yang sangat personal baginya, sehingga dia menunda cukup lama untuk menumpahkannya ke dalam film.

Pada saat itu, dia tidak ingin filmnya justru tambah menyakiti perasaan anggota keluarganya. Namun kini, dia menganggap waktunya sudah tepat, sebagai persembahan terbaiknya bagi dunia sinema yang dicintainya.

Kejeniusan di Balik Layar

Kejeniusan di Balik Layar

Lewat film dengan sinematografi indah dan autentik karya Janusz Kaminski ini, kita diberi tahu faktor-faktor yang membuat seorang Steven Spielberg, di film ini adalah Sammy, untuk menjadi seorang sutradara besar.

Sejak dipinjamkan kamera 8mm milik ayahnya, dia sudah pintar mengambil gambar dalam berbagai angle dan menyuntingnya dengan baik sehingga menghasilkan sebuah film yang bagus.

Beranjak remaja, diperlihatkan juga kejeniusannya dalam hal membuat efek visual pada saat membesut film bergenre western. Merasa adegan baku tembaknya terlihat palsu, dia membuat kagum ayah dan seluruh penonton dengan efek tembakan yang tampak seolah nyata.

Saat ditanya, ternyata Sammy melubangi pita filmnya dengan jarum agar terkesan mengerlip saat terkena cahaya proyektor. Dan kemampuannya mengarahkan akting para pemerannya diperlihatkan saat dia menggarap film bertema perang.

Satu orang temannya dibuat sangat mendalami perannya lengkap dengan nuansa kesedihan yang harus ditampakkannya di layar. Hasilnya luar biasa, tidak hanya penonton di dalam film saja yang merasakannya, bahkan kita pun ikut terbawa sedih dengan akting teman Sammy tersebut.

Selain itu, ada beberapa sosok yang menjadi inspirasi baginya, selain kejeniusan teknologi dari ayahnya dan jiwa seni dari ibunya. Cecil B. DeMille sebagai sutradara film yang pertama kali Sammy tonton, Boris yang memberikan wejangan penuh makna tentang film dan keluarga, dan John Ford yang menyampaikan satu teknik tentang horizon yang kelak menjadi andalan Steven Spielberg dalam film-filmnya.

Dari sisi akting, tidak ada satupun aktor dan aktris yang tampil buruk. Dan penampil terbaik di film adalah Michelle Williams dimana dia mampu menyuguhkan berbagai ekspresi yang dirasakan oleh karakternya dengan sangat apik.

Satu yang terbaik adalah saat momen bahagia keluarga dengan rumah barunya dan Mitzi harus tersenyum di atas perihnya rasa rindunya yang terpendam kepada Bennie.

Kepedihan hati Mitzi turut kita rasakan dan kita pun dibuat memikirkan bagaimana hancurnya anggota keluarga lainnya saat nanti menyadari kenyataan ini. Dan beberapa adegan selanjutnya berhasil menjawab prediksi kita dengan baik.

The Fabelmans sudah pasti termasuk salah satu film terbaik karya Steven Spielberg, apalagi cerita film ini terasa personal baginya. Banyak kenangan masa lalunya yang dia suguhkan dalam jalinan cerita yang tertata rapi.

Dengan dukungan dari tim sukses yang selalu mengiringinya, film ini hadir dalam kadar nyaris sempurna dengan segala kelengkapan elemennya. Steven Spielberg menuturkan cerita yang berupa serpihan-serpihan kisah dalam hidupnya, sehingga dari satu adegan ke adegan lain seperti tidak menyambung.

Namun pada akhirnya, koleksi adegan ini memberikan gambaran lengkap tentang pembentukan karakter Sammy untuk menjadi seorang sutradara handal kelak.

The Fabelmans sudah pasti menjadi kandidat kuat di bursa Oscar nanti yang berpeluang besar akan meraih kejayaan. Sambil menunggu hasil Oscar, kalian wajib menonton film ini terlebih dahulu. Jangan sampai dilewatkan, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram