bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Eye (2008), Peringatan dari Sang Pendonor Mata

Ditulis oleh Gerryaldo
The Eye
3.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Masih inget dengan film Hong Kong berjudul The Eye yang disutradarai oleh Pang Brothers dan rilis di tahun 2002? Nah di tahun 2008 yang lalu, sutradara David Moreau dan Xavier Palud membuat remake-nya dengan tetap mempertahankan judul serti inti dari film tersebut. Film ini dikerjakan di bawah pengawasan rumah produksi Vertigo Entertainment.

Baca Juga: Daftar Film Horor Terbaik Sepanjang Masa

Dengan budget produksi $ 12 juta, kedua sutradara bekerjasama dengan si cantik Jessica Alba untuk menjadi tokoh utamanya. Jessica dipercaya untuk memerankan tokoh utama, Sydney, yang baru saja selesai melakukan transplantasi mata; namun setelah operasi, Sydney merasa ada yang aneh dari mata barunya itu.

Sinopsis

The Eye (2008)_Poster (Copy)

Di usianya yang ke 5 tahun, Sydney Wells (Jessica Alba) mengalami kebutaan akibat kecelakaan saat bermain kembang api. Meski tumbuh kembang sebagai tuna netra, Sydney tidak kehilangan semangat hidup. Ia sukses menjadi pemain biola klasik yang sukses di Los Angeles. Semua orang sangat senang dengan Sydney, ia populer.

Satu kali, kakak perempuan Sydney yakni Helen Wells (Parker Posey) mengabarkan berita baik bahwa ia sudah mendapatkan pendonor mata yang cocok untuk adiknya itu. Sydney yang baru saja merayakan ulang tahun sang konduktor, Simon McCullough (Rade Šerbedžija), senang bukan main karena akhirnya ia bisa melihat lagi.

Operasi transplantasi mata pun segera dimulai setelah Sydney dinyatakan sehat untuk melakukannya. Selama masa pemulihan, pandangan Sydney yang masih blur beberapa kali menangkap bayangan yang kadang membuat Sydney merasa ada seseorang yang mengawasinya, namun Sydney pikir itu efek recovery.

Seiring berjalannya waktu, penglihatan Sydney semakin membaik. Namun ia malah tidak nyaman karena ia bisa melihat hal-hal aneh yang cukup membuatnya takut. Ia sering melihat api, orang yang terbakar, wanita yang ia tak kenali, sebuah gudang dan lainnya. Ia juga selalu melihat atau bermimpi angka 106.

Sydney lantas sadar bahwa ada yang aneh dari matanya tersebut. Ia lantas meminta teman baiknya yang merupakan seorang pemain biola sekaligus terapis visual Sydney yakni Paul Faulkner (Alessandro Nivola) untuk memberi tahu siapa pendonor yang matanya kini ia gunakan. Ia menceritakan semua permasalahannya pada Paul.

Paul mengira bahwa Sydney masih dalam proses adaptasi karena sudah 15 tahun ia tidak melihat kini Sydney bisa melihat semua hal. Paul mengatakan bahwa semua hal buruk itu hanya ada dalam pikiran Sydney saja, namun wanita malang itu terus menerus mengatakan bahwa itu benar terjadi dan ia tidak mengada-ada.

Satu kali Sydney melihat satu hal mengerikan yang membuat dirinya ketakutan. Bayangan orang mati terus menerus ia dapati dan hal tersebut membuat dirinya stress bukan main. Ia juga selalu melihat bayangan bahwa dirinya terbakar hidup-hidup. Sydney benar-benar ketakutan, ia sampai melarikan diri dari apartemennya untuk menenangkan diri.

Saat dalam perjalanan ia bertabrakan dengan seorang wanita, namun yang aneh, wanita itu bisa menembus Sydney membuat dirinya kebingungan, hal itu pun membuat wanita yang ‘menembus’ tubuh Sydney sama bingungnya. Begitu melihat apa yang terjadi ternyata wanita tersebut sudah tewas tertabrak dan yang ia lihat adalah arwahnya.

Sydney melihat ada bayangan hitam yang akhirnya menuntun wanita itu pergi. Sydney shock dan ia melanjutkan untuk pergi menjauh dari TKP dan menelepon Paul untuk menjemputnya karena ia butuh teman. Sydney lantas pergi ke sebuah restoran China bernama Kam Lan Yuen; namun tak lama berada disana, ia melihat kebakaran hebat.

Begitu Paul sampai di restoran, ia lantas heran melihat Sydney yang ketakutan ada di dalam restoran yang ternyata sudah terbakar beberapa hari lalu dan menewaskan beberapa orang. Sydney menceritakan semua yang terjadi pada Paul dan memohon untuk mencari tahu siapa pendonor matanya, ia sudah lelah dihantui terus.

Merasa iba, Paul pun mengiyakan permintaan Sydney. Informasi yang Paul dapatkan bahwa pendonor tersebut bernama Ana Cristina Martinez (Fernanda Romero), seorang gadis Meksiko. Saat Paul dan Sydney berkunjung ke kediaman Ana. Ibu dari Ana lantas mengatakan bahwa anaknya tersebut mempunyai kemampuan penglihatan.

Saat masih hidup, Ana pernah meramalkan bahwa akan ada kebakaran hebat di sebuah tempat industri rumah tangga yang menewaskan banyak jiwa. Alih-alih mempercayai omongan Ana, gadis itu malah dikutuk oleh banyak orang. Saat kejadian terjadi, Ana bunuh diri karena ia menyesal tidak bisa menyelamatkan semua orang.

Saat Ibu Ana menunjukan tempat dimana kejadian mengerikan itu berlangsung, Sydney bisa melihat semuanya. Ia bahkan mencoba untuk membantu Ana lepas dari gantungannya, namun semua terlambat. Ana meminta maaf pada Sydney dan Sydney memaafkannya supaya Ana bisa pergi dengan damai. 

Saat kembali pulang, Sydney dan Paul terjebak kemacetan lalu lintas akibat adanya pengejaran polisi terhadap pelaku kriminal di perbatasan. Sydney awalnya tidak peduli hal itu, namun begitu ia melihat anak kecil yang sedang bersandar di mobil sebelah, ia teringat akan penglihatan bahwa anak itu akan terbakar dan tewas. Sydney kaget.

Ia lantas keluar mobil dan melihat banyak bayangan hitam yang masuk ke mobil-mobil yang ada di depannya. Ia berlari meninggalkan Paul yang kebingungan. Sydney lantas masuk ke dalam sebuah bis tempat dimana korban tewas akan banyak bergelimpangan disini. Saat ia melihat ke belakang bus Sydney terkejut bukan main.

Ia lantas sadar bahwa bayangan hitam itu adalah siluet kematian dan angka 106 adalah nomor truk pembawa bahan bakar berbahaya yang kemungkinan besar menjadi penyebab kebakaran hebat, seperti yang ada di penglihatannya. Ia sadar bahwa Ana ingin membuat Sydney menyelamatkan semua orang.

Memanfaatkan situasi yang banyak polisi, Sydney dan Paul yang segera sadar maksud Sydney lantas mengatakan ada bom di bis dan memperingatkan semua orang untuk pergi menyelamatkan diri. Kejadian yang ditakdirkan pun terjadi, mobil pelaku menabrak truk dan meledak menghanguskan semua kendaraan.

Beruntung semua orang sudah dievakuasi terlebih dulu oleh Sydney dan Paul, Sydney pun berhasil menyelamatkan sang anak kecil dari kobaran api sehingga tidak jadi tewas. Namun ledakan tersebut membuat Sydney kembali buta. Sydney akhirnya tidak ingin melihat lagi, ia lebih memilih buta selamanya dan kembali bahagia seperti dulu.

Plek Ketiplek

The Eye (2008)_Plot 2 (Copy)

Seperti yang sudah diinformasikan diatas, film The Eye ini merupakan hasil remake dari film berjudul sama yang sebelumnya tayang di tahun 2002 silam. Namun sepertinya David Moreau dan Xavier Palud sama sekali tidak ingin mengubah terlalu banyak atau menambah cerita yang membuat film ini nantinya berbeda dari pendahulunya.

Alhasil apa yang disajikan benar-benar seperti copy-paste cerita The Eye (2002); hanya saja diberikan sentuhan ala Hollywood. Semuanya sama, mulai dari kejadian Sydney yang sudah buta sejak 5 tahun, pencarian sang pendonor, hingga kejadian besar yang jadi jawaban mengapa Sydney selalu melihat hal-hal aneh selama ini.

Dibuat Berpikir

The Eye (2008)_Plot (Copy)

Setelah Sydney mendapat korena mata baru dan bisa melihat hal aneh, para penonton akan dibuat berpikir apa maksud sebenarnya dari penglihatan tersebut. Apakah sebelumnya sang pendonor terlibat satu kasus sehingga hal tersebut bisa dilihat Sydney setelah mendapatkan korneanya, atau bagaimana?

Belum lagi kehadiran banyak hantu yang membuat para penonton jadi penasaran, dijamin, akan banyak sekali penonton yang mengira bahwa kornea mata yang diterima Sydney membuat perempuan itu jadi lebih sensitif terhadap kehadiran hantu. Namun ternyata tidak, penglihatan tersebut merupakan warning dari sang pendonor.

Remake

The Eye (2008)_Remake (Copy)

Ternyata sudah ada 2 film lainnya yang merupakan hasil remake dari film The Eye (2002) ini loh. Selain The Eye yang saat ini kita bahas, ada dua film lainnya dengan judul Adhu (2004) dalam bahasa Tamil, lantas film Naina (2005) dalam bahasa Hindi. Semua film tersebut memiliki plot serupa. Hmm, kira-kira Indonesia akan membuatnya juga gak ya?

Film The Eye cukup bagus untuk jadi rekomendasi film untuk akhir pekan ini, dari segi cerita, vibes horor yang dibuat hingga suasana yang selalu terlihat mencekam sukses membuat para penonton, setidaknya, tidak mengantuk sepanjang film. Bacaterus memberi skor 3.4/5 untuk film The Eye ini. Good job!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram