showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Executioner and Her Way of Life

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
The Executioner and Her Way of Life
1
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Anime ini dalam bahasa Jepang dikenal dengan judul Shokei Shoujo no Virgin Road. Anime ini merupakan adaptasi dari sebuah seri novel yuri (Girls Love) yang ditulis oleh Mato Sato dan diilustrasikan oleh Nilitsu. Anime ini dipublikasikan oleh J.C.Staff dan disutradarai oleh Kawasaki Yoshiki. 

Cerita anime ini mengambil tema tentang isekai dengan karakter utamanya dikenal bernama Menou. Dia memiliki tugas untuk mengeksekusi orang-orang dari dunia luar yang memiliki kekuatan yang disebut dengan ‘Konsep Murni’.

Penasaran dengan lanjutan ceritanya? Berikut ini ulasan anime The Executioner and Her Way of Life dari Showpoiler!

Baca juga: 10 Anime dengan Genre Isekai Terbaik yang Wajib Ditonton

Sinopsis

Dahulu kala, seorang pengembara dikenal sebagai ‘Yang Hilang’ dan diberi kekuatan bernama ‘Konsep Murni’. Mereka menciptakan peradaban maju dengan kekuatan supernatural. Namun, kekuatan tersebut telah kehilangan kendali dan membawa bencana.

Suatu hari seorang algojo bernama Menou diperintahkan untuk membunuh ‘Yang Hilang’. Akankah, Manou berhasil menyelesaikan tugasnya terbut? Cari jawabannya dengan membaca review dan synopsis The Executioner and Her Way of Life ini!

Episode 1-3

The Executioner and Her Way of Life_ep 1-3_

Suatu ketika, Mitsuki dipanggil dari Jepang ke dunia lain oleh raja Kerajaan Grisarika untuk menguji kekuatan yang disebut dengan ‘Konsep Murni’. Namun dia diusir dari kastil, sementara dia melihat seorang gadis Jepang dipanggil juga ke kerjaan.

Dalam kebingungan, Mitsuki bertemu dengan Menou yang mengaku sebagai pendeta. Menou menjelaskan banyak orang yang disebut dengan ‘Yang Hilang’ yang datang dari Jepang.

Sehingga di dunia lain tempat mereka berada sekarang banyak mengambil budaya Jepang, salah satunya adalah bahasa yang digunakan.

Kemudian, Menou langsung membunuh Mitsuki dan mengatakan kalau dia adalah seorang algojo yang diperintah untuk membunuh ‘Yang Hilang’ sebelum menjadi berbahaya bagi dunia.

Setelah menyelesaikan misi, Menou menghubungi seorang kepala Gereja, Orwell. Menou juga menjelaskan dia akan segera mencari gadis lain yang juga telah dipanggil setelah Mitsuki.

Sebuah kilas balik memperlihatkan sebuah desa tempat Menou tinggal telah dihancurkan oleh ‘Yang Hilang’. Tapi, Menou diselamatkan oleh Flare yang kemudian menjadi pelatihnya. Menou memiliki asisten bernama Momo yang sangat terobsesi pada dirinya.

Menou melanjutkan misi selanjutnya untuk menemukan gadis ‘Yang Hilang’ di kerajaan. Saat bertemu dengan gadis tersebut, Menou sedikit terkejut karena perawakannya mirip dengan gadis yang selalu muncul dalam mimpinya. Kemudian diketahui kalau gadis Jepang itu bernama Tokitou Akari.

Lalu, diketahui kalau kekuatan yang dimiliki oleh Akari adalah ‘Konsep Waktu Murni’. Kekuatan tersebut membuat Akari bisa mengembalikan waktu ke beberapa saat sebelum kematiannya, tanpa disadari oleh dirinya sendiri.

Menou kembali menghubungi Orwell. Kemudian Menou diperintahkan untuk membawa Akari ke Garm, supaya bisa dilakukan upacara pembunuhan. Dalam perjalanan menuju ke Garm, kereta yang dinaiki oleh Menou dan Akari ternyata dinaiki juga oleh Ashuna, putri Grisarika.

Tiba-tiba, sekelompok teroris mencoba membunuh putri Grisarika, tapi dengan mudah dikalahkan oleh Ashuna yang pandai bertarung. Momo tidak senang Menou akan menghabiskan waktu beberapa saat dengan Akari, sehingga dia mengikuti mereka secara diam-diam.

Namun, saat di kereta, Momo harus berhadapan dengan putri Grisarika, sementara Menou mencari teroris lain yang mengambil alih kereta yang mereka tumpangi. Sehingga, pertarungan pun terjadi antara Momo melawan Ashuna, sementara Menou melawan teroris.

Tapi, keadaan genting masih belum selesai saat kereta hampir menabrak dan bisa membunuh semua orang yang ada di dalam kereta.

Episode 4-6

the executioner_Episode 4-6_

Setelah menyelesaikan masalah sebelumnya, Menou dan Akari kembali melanjutkan perjalanan menuju Garm. Di tengah perjalanan, Menou mengingat masa kecilnya yang diselamatkan oleh Flare. Menou kecil kehilangan semua keinginan dan motivasi dari efek samping pemutihan jiwa di desanya.

Menou kecil kemudian tumbuh dan ingin menjadi seperti sosok Flare. Melihat tekad Menou yang kuat, akhirnya Flare pun mendidik Menou dalam waktu yang cukup panjang untuk menjadi seorang ‘algojo’.

Kembali ke masa kini, akhirnya Menou dan Akari tiba di Garm. Mereka berdua langsung menuju katedral untuk bertemu dengan Orwell, Pendeta Agung di sana.

Orwell kemudian memberikan Menou tugas untuk menyelidiki wanita yang terus menerus hilang di sana. Hal itu membuat Akara kesal karena Menou lupa dengan janjinya untuk ‘kencan’ keliling kota.

Saat Akarai kesal, menou memanggil Momo untuk menggantikannya menyelidiki permintaan Orwell. Menou pun bisa pergi ‘kencan’ bersama Akari sebelum akhirnya dia dibunuh dua hari mendatang.

Sementara itu, Momo masih menyelidiki kasus menghilangnya para wanita. Dia mengikuti sebuah petunjuk di selokan bawah tanah dan bertemu dengan Putri Ashuna di sana.

Untuk sementara, mereka bekerjasama mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya di bawah kota Garm. Di bawah tanah itu, mereka menemukan sebuah tempat pemanggilan yang membuktikan kalau bangsawan Garm terlibat.

Namun Putri Ashuna mengatakan sebuah fakta, bahwa para bangsawan tidak mengetahui cara pemanggilan yang biasa dilakukan para pendeta. Menyadari hal tersebut, Momo langsung memberikan peringatan pada Menou.

Dengan sigap, Menou langsung menghindari Orwell yang merupakan dalang dibalik kejadian menghilangnya para wanita. Di saat tersebut, tiba-tiba monster menyerang Momo dan Ashuna. Lebih buruknya lagi, Ritual Akari demi kepentingan Orwell pun berlangsung.

Episode 7-12

the executioner_Episode 7-12_

Setelah melihat penglihatan kilas baliknya, Menou menyadari kalau Akari menggunakan kekuatannya untuk menghentikan kematian Menou. Namun, karena menggunakan kekuatan itu, Akari jadi kehilangan ingatannya.

Menou mengajak Akari pergi ke Sanctuary yang konon merupakan tempat tinggal para orang yang menghilang. Mereka berhenti di kota Libelle, sebuah kota pelabuhan dan penjara kabut yang disebut Pandaemonium.

Di tempat ini juga terdapat salah satu dari ‘Empat Bencana Besar’. Kota ini merupakan tempat bagi kelompok Count Libelle, penguasa kota dan putrinya, Manon.

Manon memiliki masa lalu yang kelam dengan Flare. Kemudian, setelah mengetahui kehadiran Menou di kota, para petinggi memutuskan untuk membunuh Menou agar tidak mengacaukan rencana mereka. Sementara itu, Menou memutuskan untuk melenyapkan Akari dengan mengirimkannya ke penjara kabut. 

Tapi, lagi-lagi Akari menggunakan kekuatannya dan kembali bersama Menou dengan mudah. Semakin lama Menou bersama Akari, semakin membuat Menou ragu untuk membunuhnya. Di sisi lain, Putri Manon mengajak seorang gadis kecil ke sebuah perangkat besi untuk mengambil darahnya.

Menou dan Akari pergi berjalan-jalan di sekitar kota Libelle. Dari kejauhan, Menou telah diincar oleh anggota Fours. Tapi, Menou jauh lebih sigap dibanding para penyerang itu, sehingga orang yang menyerang Menou berhasil dikalahkan.

Setelah insiden itu, Menou mendapatkan informasi mengenai sebuah ramuan yang membuat para penyerang berubah menjadi monster. Para anggota Fourts yang tidak terima dengan kejadian pada rekannya, mempertanyakan hal itu pada Manon.

Kemudian, Manon mengungkapkan bahwa dia diam-diam telah memasukan ramuan itu ke dalam makanan mereka. Sehingga, para anggota lainnya tidak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan Manon.

Menou memerintahkan Momo untuk menyelidiki penyebaran ramuan monster, sementra Menou menyelidiki hal lain. Dalam penyelidikannya, Momo mendapatkan informasi dari Ashuna mengenai pesta yang akan diadakan oleh Manon.

Menou pun mendapatkan kartu undangan dari pendeta Cecilia, sehingga bisa menghadiri pesta tersebut. Menou melanjutkan penyelidikan dengan menyusup ke pesta yang diadakan oleh Manon di Pulau Libelle. Dia bermaksud mencari bukti tentang produksi ramuan monster yang melibatkan Menon.

Saat akan melakukan penyelidikan, Menou bertemu dengan Ashuna. Menou berhasil menghindari serangan Ashuna, tapi dia jadi kehilangan kesempatan untuk mengintai kastil.

Sementara itu, Akari didekati oleh Menon setelah menyadari beberapa peristiwa yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Akari bertekad mencari tahu tentang Menon, demi bisa membantu Menou. 

Di waktu yang bersamaan, Momo berhasil menyusup ke tempat produksi ramuan monster. Sayangnya, Momo terluka ketika akan menyelamatkan seorang gadis yang berada di dalam besi penyiksaan.

Mengetahui apa yang terjadi pada Momo, Menou meminta Pendeta Cecilia untuk mengepung pulau Libelle dengan bukti yang sudah terkumpul.

Manon mengetahui fakta bahwa Akari telah memundurkan waktu beberapa kali. Manon lantas memanfaatkan hal tersebut untuk mengubah masa kini dengan menggunakan kekuatan terlarang.

Manon mengorbankan dirinya sendiri untuk memberi kekuatan pada monster. Dia menggunakan monster itu untuk menyerang Akari. Akan tetapi, Menou datang tepat waktu dan berhasil menyelamatkan Akari. 

Menou kemudian berhadapan dengan Manon yang mengungkapkan kekuatan tabunya. Menou mengira, bahwa dengan membunuh Manon semua bisa diselesaikan.

Tapi, perkiraan Menou salah, karena secara mengejutkan muncul seorang gadis kecil dari dalam tubuh Menon. Gadis kecil itulah yang menjaga Pandaemonium dan memiliki kekuatan untuk meregenerasi tubuhnya setiap kali terbunuh.

Secara terus menerus Menou menyerang Pandaemonium, namun dia mulai kehabisan tenaga. Beruntung, saat itu Ashuna tiba dan memberikan bantuan pada Menou.

Kemudian, Menou meminta bantuan pada Ashuna untuk memberikannya kekuatan agar bisa mengalahkan Pandaemonium. Menggabungkan kekuatannya dengan Ashuna, Menou mengerahkan semua kemampuannya dan berhasil mengalahkan Pandaemonium.

Di tempat lain, Akari memutuskan membantu menyembuhkan Momo dengan menggunakan kekuatannya. Namun, Akari kini harus berhadapan dengan tiruan Pandaemonium yang menjelaskan semua insiden yang terjadi ada kaitannya dengan Akari.

Dia juga mengatakan, kalau keinginan Akari untuk dibunuh oleh Menou akan cukup sulit terlaksana, karena ada kekuatan yang besar menghalangi.

Di saat yang bersamaan, Menou dan Ashuna sedang bertarung melawan Pandaemonium. Namun, mereka harus terpisah untuk mencegah iblis lain yang menyerang kota. Akankah Menou dan yang lainnya bisa mengalahkan kekuatan iblis yang besar tersebut?

Kisah Seorang Gadis Executioner

The Executioner and Her Way of Life_Kisah Seorang Gadis Executioner_

Nampaknya anime dengan tema isekai sedang hype akhir-akhir ini. Salah satunya adalah anime The Executioner and Her Way of Life ini. 

Ceritanya sendiri mengikuti kisah seorang gadis bernama Menou yang merupakan seorang algojo yang bekerja untuk Faust. Tugasnya Menou adalah untuk membunuh ‘Yang Hilang’ dari dunia lain.

Jika sebelumnya Menou dengan mudah membunuh ‘Yang Hilang’ yang lain, tapi ketika Akari datang nampaknya Menou agak kesulitan untuk membunuhnya. 

Sejauh tiga episode ini sebenarnya saya kurang menikmati alur ceritanya dan bahkan sering mengantuk ketika menontonnya. Tapi, dari segi adegan aksi dan dunia fantasinya bisa dibilang ‘lumayan’. 

Sementara untuk pengembangan karakternya, sejauh ini masih belum terlihat ada perubahan yang signifikan. Hanya saja, sudah jelas kalau karakter Momo ini ‘menyukai’ Menou.

Beberapa Fakta Mengejutkan

the executioner_Episode 4-6_Beberapa Fakta Mengejutkan_

Pada episode empat hingga enam ini, dibahas lebih dalam mengenai latar belakang Menou yang bisa tumbuh menjadi seorang gadis algojo. Masa lalu Menou menurut saya cukup kelam, dia tidak mengingat apapun selain namanya saja. Sampai akhirnya dia memilih menjadi seorang algojo.

Pada tiga episode ini juga terungkap beberapa fakta yang cukup mengejutkan. Mulai dari ritual untuk mengembalikan Akari ke dunia asal yang ternyata keliru, hingga identitas Orwell sebagai pendeta agung yang sesungguhnya merupakan karakter antagonis.

Kemudian sebenarnya Akari mengetahui kalau Menou hendak membunuh dirinya pada ritual tersebut, tapi Akari hanya diam saja karena dia memilih mati ditangan Menou yang sudah dianggap teman terbaiknya.

Masih ada beberapa fakta lainnya lagi yang tak kalah mengejutkan. Kalian bisa mengetahui fakta tersebut di akhir episode enam, jadi jangan sampai melewatkan sampai menit terakhir ya. 

Pada episode ini permasalahan mulai sedikit lebih kompleks dan perkembangan karakter sudah mulai terlihat. Meskipun alur ceritanya menurut saya agak lambat, jadi ketika menonton pun cukup membosankan.

Serangan Monster dan Iblis yang Tak Ada Hentinya

the executioner_Episode 7-12_Serangan Monster dan Iblis yang Tak Ada Hentinya_

Setelah sebelumnya diungkapkan tentang identitas Menou, kali ini lebih banyak menceritakan tentang Akari. Mulai dari alasan Akari lebih memilih mati ditangan Menou, sampai alasan kenapa dia berkali-kali mengulang waktu dengan kekuatannya. Efek dari Akari yang telah mengulang waktu beberapa kali juga diceritakan.

Pada episode tujuh hingga selesai, banyak monster dan iblis yang terus bermunculan. Mulai dari monster yang mudah sampai akhirnya muncul pencipta monster yang kuat.

Kemunculan monster-monster ini pun ada hubungannya dengan Akari. Alasan inilah yang membuat Menou semakin yakin untuk membunuh Akari kembali.

Ending Menggantung

the executioner_Episode 7-12_Endingnya Menggantung_

Anime ini mengangkat tema isekai yang tidak biasa, di mana dilakukan pemanggilan secara acak orang-orang dari dunia (Jepang) ke dunia lain. Untuk adegan aksi dan sinematografinya, bagi saya tidak terlalu buruk dan tidak terlalu bagus, jadi biasa-biasa saja.

Sementara dari segi alur cerita, seperti beberapa episode sebelumnya, ia berjalan cukup lambat. Meskipun mulai diceritakan tentang akar permasalahan dan para karakter yang sudah semakin berkembang, tapi cerita anime ini masih terasa membosankan. 

Bagi saya anime ini adalah tipikal anime yang cukup ditonton sekali, karena cerita maupun visualnya terasa biasa saja. Anime ini memiliki rating usia 17+ karena terdapat adegan yang mengandung unsur violence dan profanity

Selain itu, anime ini secara tersirat memiliki cerita yang cenderung yuri (girls love), terutama untuk beberapa karakter seperti Momo dan Akari.

Seri anime ini juga sebenarnya sudah selesai, tapi ceritanya terasa sangat menggantung. Apalagi pada episode terakhir, sekilas diperlihatkan cerita perjalanan Menou dan Akari ke tempat berikutnya.

Kemudian ada juga kemunculan karakter lainnya yang masih penuh misteri di seri ini. Namun, sampai tulisan ini dibuat, belum ada informasi apakah anime ini akan ada sekuelnya atau tidak.

Nah, itulah ulasan anime The Executioner and Her Way of Life. Menurut kamu, apakah anime ini menarik? Jawab melalui kolom komentar yang disediakan, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram