bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Sci-Fi The Discovery (2017)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Discovery
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Dua tahun setelah kehidupan setelah mati terbukti secara ilmiah, Will berusaha membantu Isla melepaskan diri dari masa lalunya yang kelam. The Discovery adalah original film Netflix yang mengusung latar belakang fiksi ilmiah untuk ceritanya yang berada dalam bingkai misteri. Film ini dirilis pada 31 Maret 2017 setelah sebelumnya ditayangkan di Sundance Film Festival pada 20 Januari 2017.

Dibintangi oleh Jason Segel dan Rooney Mara ditambah aktor veteran Robert Redford tentu saja mengundang ketertarikan tersendiri, terlepas apakah premis film menjanjikan atau tidak. Secara sekilas, film ini sepertinya akan tampil dalam nuansa kelam yang penuh kabut misterius. Bisakah sutradara Charlie McDowell memenuhi harapan penonton? Simak review kami berikut ini sebelum menontonnya.

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun: 2017
  • Genre: Drama, Romance, Sci-Fi, Thriller
  • Produksi: Endgame Entertainment, Protagonist Pictures, A-Lo Films
  • Sutradara: Charlie McDowell
  • Pemeran: Jason Segel, Rooney Mara, Robert Redford, Jesse Plemons, Riley Keough

Dr. Thomas Harbor sedang diwawancara dalam sebuah tayangan TV tentang penemuan ilmiah yang membuktikan kehidupan setelah kematian yang mengundang terjadinya aksi bunuh diri secara massal. Ketika ditanya apakah dia merasa bertanggung jawab atas kejadian ini dan dia menjawab tidak, tiba-tiba salah satu kru acara melakukan aksi bunuh diri dalam siaran langsung tersebut.

Dua tahun setelah penemuan tersebut, Will yang merupakan putra dari Dr. Thomas berada di atas kapal ferry menuju rumah ayahnya. Di kapal itu dia bertemu dengan seorang wanita bernama Isla dan sedikit berbincang tentang banyaknya kejadian bunuh diri yang dipicu oleh penemuan tersebut. Will pun sedikit bercerita tentang lintasan-lintasan bayangan dalam ingatannya.

Will dijemput oleh adiknya, Toby, ke tempat dimana mereka saat ini tinggal, yaitu sebuah mansion yang bisa menampung banyak pengikut ayahnya. Will langsung melihat eksperimen yang dilakukan oleh ayahnya, yaitu membuat dirinya mati kemudian dihidupkan kembali demi untuk mendapat gambaran tentang kehidupan sesudah kematian.

Will berhasil menyelamatkan Isla yang mencoba untuk menenggelamkan dirinya di laut dan membawanya ke mansion. Thomas mengumumkan jika dia telah membuat mesin yang dapat merekam gambar kehidupan setelah kematian. Untuk mencobanya, Thomas membutuhkan jasad orang yang sudah mati, oleh karena itu mereka mencuri jenazah dari kamar mayat.

Percobaan tersebut tidak menghasilkan apapun. Setelah semua orang keluar, Will kembali ke ruangan eksperimen untuk memasang kembali kabel yang telah dia cabut. Ternyata muncul gambar di layar yang terhubung dengan kepala jenazah itu. Setelah mengembalikan jenazah itu ke kamar mayat, Will berusaha mencari lokasi yang berada di dalam rekaman tersebut yang ternyata adalah sebuah rumah sakit.

Will mendatangi rumah sakit itu dan mendapati fakta bahwa selasar yang berada di dalam rekaman sudah menjadi ruangan baru yang dibangun sepuluh tahun yang lalu. Thomas mengeluarkan Lacey dari mansion-nya karena dianggap sudah menyebarkan berita bahwa eksperimen mereka gagal. Will dan Isla menemukan berkas tentang pasien yang merupakan ayah Pat, jenazah eksperimen mereka.

Will dan Isla kemudian mendatangi rumah keluarga Pat dan bertemu dengan adiknya yang menyatakan jika Pat tidak pernah menjenguk ayahnya di rumah sakit hingga ayah mereka wafat. Thomas melakukan eksperimen mesin barunya kepada dirinya sendiri dan menghasilkan rekaman gambar di malam istrinya bunuh diri. Tapi yang tampil justru versi berbeda dari kejadian tersebut.

Thomas menyimpulkan jika kehidupan setelah kematian adalah versi lain dari hidup mereka sekarang ini yang berisi kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Mereka kemudian memutuskan untuk menghancurkan mesin dan memberi tahu kepada orang-orang yang tinggal di mansion. Tetapi ketika sedang berkumpul, Isla ditembak oleh Lacey dan tewas.

Will kemudian menghidupkan mesin eksperimen tersebut dan memasangkan pada dirinya. Will tiba-tiba berada di kapal ferry dan bertemu dengan Isla kembali yang menyatakan jika ini hanyalah ingatan Will yang sudah berkali-kali kembali untuk mencoba mencegah kematian Isla. Terdengar suara Thomas dan Toby mencoba menghidupkan kembali Will, tapi sepertinya mereka gagal.

Will berada di pantai dan melihat anak kecil yang pernah ada di ingatannya. Ketika membawa anak itu kembali ke pinggir pantai, ibu sang anak datang, yang ternyata adalah Isla. Mereka tidak saling mengenal, tapi Will sepertinya mulai teringat sesuatu.

Premis Menarik yang Kurang Terekspos

Premis Menarik yang Kurang Terekspos

Diceritakan di awal film, jika Thomas telah bisa membuktikan secara ilmiah tentang kehidupan setelah kematian yang ternyata mengundang aksi bunuh diri secara massal. Kita pasti ingin tahu, seilmiah apa sih penemuannya hingga bisa memberikan efek seperti itu? Dua tahun setelah penemuan itu, Thomas kemudian menyatakan jika dia telah membuat mesin untuk mengetahui kehidupan setelah kematian.

Muncul pertanyaan, jadi penemuan ilmiah dua tahun sebelumnya itu apa? Disini muncul lubang pertama dalam cerita yang cukup besar dan membingungkan. Premis film yang mengundang perhatian ternyata tidak dipaparkan dengan baik di dalam film yang berdurasi 1 jam 42 menit ini. Jujur, rasa kecewa muncul setelah selesai menontonnya, karena ada pertanyaan yang tak terjawab.

Malah kemudian kita dibuat tambah pusing dengan twist demi twist menjelang akhir film. Setelah mendapat rekaman gambar dari ingatan jenazah, kita pun sama menduga jika itu adalah gambar kehidupan setelah kematian. Tapi kemudian kita digiring oleh Will dengan menganggap itu adalah ingatan dari otak jenazah yang kemudian tidak terbukti dengan banyaknya perbedaan dengan kenyataan.

Kesimpulan akhir dari Thomas setelah mencobanya sendiri adalah rekaman itu merupakan versi lain dari kehidupan kita yang menjadi kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Tapi ini belum berakhir, lho! Di 10 menit terakhir kita diberikan twist lagi jika ternyata cerita yang kita simak merupakan ingatan kesekian dari Will yang mencoba mesin penemuan ayahnya tersebut.

Dan untuk adegan terakhir di pantai, silahkan kalian tafsirkan sendiri, apakah itu hanya ingatan lain dari Will, atau kehidupan lain setelah kematian, atau yang lainnya?

Parade Bintang yang Tampil Bak Pajangan

Parade Bintang yang Tampil Bak Pajangan

Mungkin terdengar aneh jika ternyata Jason Segel berperan dalam sebuah film drama non-komedi. Akan seperti apakah performanya? Terus kemudian dipasangkan dengan Rooney Mara yang kenyang dengan film-film drama bertema psikologis. Satu hal yang ditampilkan kedua bintang ini di dalam film ialah: tidak adanya chemistry sama sekali!

Dari awal perjumpaan, dialog yang dilontarkan oleh mereka berdua membuka celah ke arah percintaan. Tapi sayangnya, hingga Isla diceritakan tewas, tidak ada sepercik pun api cinta yang mereka hadirkan di layar yang bisa membuat kita percaya jika asmara mereka sedang bergelora. Ditambah lagi dengan kehadiran Robert Redford yang seperti hanya pelengkap saja tanpa memunculkan kharismanya.

Kesalahan Justin Lader dan Charlie McDowell sebagai penulis naskah adalah menggiring cerita film ini ke arah romantisme yang tidak menarik di atas premis film yang menjanjikan. Kenapa mereka tidak coba mengungkit seperti apakah keilmiahan penemuan Thomas sehingga bisa memicu benyaknya aksi bunuh diri? Saya rasa latar belakang cerita ini lebih menarik untuk ditampilkan.

Kekurangjelian duo penulis ini juga membuat kisah menarik dari salah satu karakternya, yaitu Lacey, yang bergabung dengan tim Thomas dan diusir karena dianggap membocorkan rahasia yang kemudian berujung dengan peristiwa penembakan Isla. Karakter Lacey rasanya layak untuk dibuka lebih dalam dan memiliki cerita yang baik secara psikologis yang bisa mewakili salah satu dari pengikut Thomas.

Pencarian Jawaban Atas Pertanyaan tentang Kematian

Pencarian Jawaban Atas Pertanyaan tentang Kematian

Kematian adalah salah satu rahasia Tuhan yang tidak satupun manusia bisa mengetahuinya, kapan datangnya dan bagaimana caranya. Apalagi keadaan kita setelah mati nanti, itu merupakan sebuah hal yang tidak bisa diungkit selama di dunia oleh akal manusia. Kita mengetahui penggambaran kejadian-kejadian setelah kematian hanyalah dari ajaran agama yang dipaparkan di dalam kitab suci.

Tidak ada satupun ilmuwan yang bisa memprediksi dan menggambarkan secara ilmiah bagaimana bentuk kematian itu, termasuk wacana yang diusung di dalam film The Discovery ini. Seluruh pemahaman tentang kematian di film ini tidak mengusung nama Tuhan, artinya murni dari akal pikiran manusia saja yang berasal dari pemikiran kaum atheis.

Ada jawaban cerdas atas situasi ini jika muncul pertanyaan kapan kita mati atau bagaimana cara kita mati? Jawabannya adalah pertanyaan lagi, apa yang sudah kita persiapkan untuk bekal setelah kematian nanti? Intinya, buat apa kita memikirkan kapan kita akan mati atau bagaimana cara kita mati yang sudah pasti semua itu akan datang secara tiba-tiba sesuai kehendak Tuhan.

Yang harus kita lakukan ialah banyak beribadah dan berbuat baik selama di dunia yang dengan itu menjadi bekal kita untuk mengarungi kehidupan setelah mati nanti, karena kita tidak akan bisa kembali ke dunia meski hanya untuk melakukan satu amal baik yang kecil saja.

The Discovery memang tampak tangguh di atas kertas dengan premis cerita menarik dan deretan bintang di dalamnya, tapi sayangnya jalan cerita tidak bisa menggali potensi besar dari film ini secara keseluruhan. Apalagi tampilan sinematografinya biasa saja dan tidak bisa menlengkapi esensi cerita yang kelam secara visual. Tidak ada hal baru yang coba film ini berikan.

Bisa jadi banyak penonton yang kecewa setelah menyimak film ini, terutama fans dari Robert Redford yang tampil tidak maksimal. Tapi jika kalian suka film dengan twisted plot, maka film ini patut dicoba.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram