bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Dinosaur Project, Misi Mencari Dinosaurus

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Dinosaur Project
2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sebuah tim ekspedisi dikirim ke Kongo untuk menanggapi laporan kehadiran makhluk aneh di sungai Afrika. Mereka menghadapi berbagai macam rintangan yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Kemunculan beberapa spesies dinosaurus membuat mereka kebingungan dan tenggelam dalam petualangan menemukan sumber misteri ini.

The Dinosaur Project adalah film sci-fi thriller karya Sid Bennett yang dirilis oleh StudioCanal pada 10 Agustus 2012. Menampilkan gaya dokumentasi found footage, film produksi Inggris ini mencoba mengangkat petualangan menegangkan dengan pendekatan yang berkesan realistis.

Apakah film ini akan berhasil tampil seperti Cloverfield (2008)? Atau jatuh ke dalam film kelas B? Simak review berikut untuk mengetahui penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Rekomendasi Film Tentang Dinosaurus Terbaik Sepanjang Masa

Sinopsis

The Dinosaur Project_

Kemunculan makhluk misterius di sebuah sungai di Kongo yang dinamakan Mokele-mbembe, membuat British Cryptozoological Society membentuk tim ekspedisi.

Dipimpin oleh Jonathan, tim ini terdiri dari beberapa orang, yaitu: asisten Charlie, petugas medis Liz, pemandu Amara dan pilot Etienne. Selain itu mereka juga didukung oleh kru TV, Dave dan Pete.

Sesampai di Kongo, mereka langsung diterbangkan ke hutan rimba menggunakan helikopter. Luke, putra Jonathan, ternyata menyelinap di bagasi dan ketahuan oleh ayahnya.

Di kejauhan, mereka melihat ada sekelompok burung besar terbang mendekat. Ternyata itu adalah sekelompok Pteranodon yang kemudian menabrak helikopter hingga membuat mereka terjatuh.

Jonathan tersadar dan segera membangunkan yang lainnya untuk segera meninggalkan helikopter yang sebentar lagi meledak. Mereka semua berhasil menyelamatkan diri, kecuali Etienne yang ikut meledak bersama helikopter. Amara mengarahkan mereka untuk menuju perkampungan tradisional di sekitar situ.

Sesampai di sana, mereka mendapati kampung itu sudah kosong dan terlihat banyak darah dimana-mana. Jonathan memutuskan untuk menginap di salah satu gubuk yang bersih. Luke memasang kamera night vision di luar gubuk.

Saat mereka tertidur, kamera mendeteksi adanya pergerakan. Ketika mereka menyadari bahwa itu adalah sekelompok spesies sejenis reptil berbentuk kelelawar bertubuh besar, mereka langsung panik dan berlari keluar dari gubuk.

Menemukan dua perahu di tepi sungai, mereka langsung mengayuh menjauh. Sayang, Liz tidak selamat dari serangan makhluk ganas tadi.

Pagi pun tiba, mereka masih mengapung di tengah sungai. Tiba-tiba mereka diserang oleh makhluk dari bawah air yang tidak terlihat. Satu perahu rusak dibuatnya, dan perahu lain mengalami kebocoran. Mereka terdampar di sebuah pulau dimana Jonathan memutuskan untuk bermalam disana.

Tiba-tiba muncul sejenis Dilophosaurus dari balik semak-semak ketika mereka sedang duduk di dekat api unggun. Luke memberikan permen kepada salah satu yang mendekat. Hewan purba itu terlihat menyukai Luke dan bertingkah layaknya hewan peliharaan yang jinak. Kemudian hewan itu kembali ke sungai bersama dua ekor lainnya.

Di pagi hari, Luke dan Chris berusaha mengalungkan kamera ke leher Crypto, nama yang diberikan oleh Luke kepada Dilophosaurus tersebut. Berhasil, mereka memantau pergerakan Crypto yang masuk ke dalam gua.

Kamera terlepas dan terjatuh di dekat sebuah pohon besar. Luke ingin mengikuti Crypto, namun atas saran dari Chris mereka menunda keinginan itu. Perahu yang dinaiki Luke dan Chris terbawa arus ke dalam gua yang dimasuki oleh Crypto.

Tapi, mereka berhasil ditemukan lagi oleh Jonathan yang datang dari arah lain. Tiba-tiba muncul seekor Elasmosaurus yang disebut oleh orang sebagai Mokele-mbembe. Saat Dave sedang merekam dengan kamera, mereka diserang oleh Pliosaurus yang ganas. Charlie dan Luke langsung melarikan diri.

Charlie meminta Luke untuk memperbaiki telepon satelit agar bisa berkomunikasi. Setelah mereka menemukan lubang besar yang dianggap gerbang kedatangan para dinosaurus, Charlie mendorong Luke ke dalamnya.

Luke berjalan sambil merekam dengan kamera. Dia bertemu dengan Crypto yang membawanya masuk lebih jauh ke dalam hutan. Saat Luke terdesak oleh sekelompok hewan yang menyerang gubuk mereka kemarin, Pete dan Jonathan datang menyelamatkan Luke.

Pete memilih untuk melampiaskan dendam, namun berakhir tragis. Sedangkan Jonathan dan Luke mengikuti Crypto hingga sampai di tebing. Batu-batu berjatuhan dari atas tebing dan menimpa Jonathan. Ternyata Chris yang menjatuhkan batu-batu itu.

Setelah Jonathan terjatuh dari tebing, Luke dikejar oleh Chris. Bagaimana cara Luke untuk menyelamatkan diri dari kejaran Chris? Apakah dia bisa keluar dari hutan rimba tersebut? Tonton terus filmnya sampai habis untuk mendapatkan jawabannya.

Duplikasi Teknik Sinema Populer yang Gagal

Duplikasi Teknik Sinema Populer yang Gagal_

Di tahun perilisan film ini, teknik found footage sedang digandrungi oleh para sineas. Selain memiliki biaya produksi lebih murah, kesan nyata pun sangat terasa.

Bisa dibilang film The Blair Witch Project (1999) adalah pionir di area ini, meski bukanlah yang pertama kali. Banyak penonton yang menduga bahwa film itu memang benar nyata terjadi karena tampil sangat realistis.

Lama tidak muncul ke permukaan, teknik sinema ini kembali populer dengan kehadiran film Paranormal Activity (2007) dan Cloverfield (2008) yang tampil sangat memukau. Kemudian muncul film-film serupa dengan genre yang lebih luas, seperti kisah superhero di Chronicle (2012), pesta remaja di Project X (2012), dan drama kepolisian di End of Watch (2012).

Maka tidak heran apabila film dengan tema dinosaurus pun akan muncul dalam teknik found footage. Dan film berdurasi 1 jam 23 menit ini mencoba menjawabnya.

Terlalu Banyak Kelemahan yang Tak Masuk Akal

Terlalu Banyak Kelemahan yang Tak Masuk Akal_

Tapi sayang, film yang syutingnya dilangsungkan di Afrika Selatan ini memiliki terlalu banyak kelemahan, terutama dari sisi cerita dan akting para pemerannya.

Ceritanya tidak memiliki kejelasan latar belakang akan asal-usul dinosaurus, apakah karena ada portal waktu atau memang tetap hidup sejak zaman purba. Pondasi cerita ini tidak diungkapkan dengan baik dalam film ini.

Luke dan Chris selalu meributkan teori adanya gerbang yang membuat dinosaurus ini masuk ke dunia mereka. Tapi ketika Luke masuk ke gerbang itu, dia masih berada di dunia yang sama, bukan di dunia purba tempat dinosaurus berada. Teori pertama ini sudah dipastikan gagal, namun inilah plot utama yang ditampilkan di dalam film.

Teori kedua yang mengandaikan dinosaurus tetap berkembang biak di hutan itu sejak zaman purba akan lebih absurd. Memang di adegan menjelang akhir film, Luke memperlihatkan sekelompok besar ragam dinosaurus yang hidup di alam bebas.

Jika memang begitu, seharusnya penduduk di kampung tradisional sudah mengetahui itu sejak lama. Tapi nyatanya, pembantaian di kampung itu baru saja terjadi sebelum tim ekspedisi ini sampai.

Hal ini bisa dilihat dari warna darah dan penuturan Amara sebagai pemandu yang mengenali hutan itu. Tentu saja, teori ini pun gagal. Jadi apa yang menyebabkan dinosaurus ini muncul?

Selain dipusingkan dengan latar belakang cerita yang tidak jelas, film dengan sinematografi yang cukup apik dalam menampilkan keindahan alam rimba Afrika ini memiliki banyak adegan absurd.

Salah satunya adalah mengalungkan kamera ke leher seekor Dilophosaurus. Uniknya, hewan purba itu tidak merasa risih, padahal kucing saja saat pertama kali dipakaikan kalung sempat meronta-ronta.

Kamera canggih yang dibawa oleh Luke ini terlihat lebih mutakhir dibandingkan yang dibawa oleh para kru TV. Di sini terlihat jelas bahwa Luke memiliki kemampuan finansial yang lebih baik daripada stasiun TV yang mengirimkan dua krunya dengan peralatan yang lengkap.

Padahal Luke masih berusia 15 tahun dan masih dinafkahi oleh ayahnya. Sangat masuk akal, bukan? Lalu, perahu yang dikatakan rusak dan satu lagi mengalami kebocoran, langsung bisa dipakai kembali tanpa kita lihat mereka memperbaikinya. Menakjubkan bukan?

Semua adegan yang nyaris tidak masuk akal ini diperparah dengan performa akting para pemerannya yang sangat buruk. Tidak ada kesan menjiwai karakter sama sekali, kecuali Matt Kane yang tampil sedikit lebih baik.

Bahkan kita bisa menebak secara langsung sosok yang akan berkhianat dalam petualangan sejak awal film dimana sosok Charlie diceritakan menanggung rasa kecewa kepada Jonathan.

Tampilan CGI yang Lumayan Apik

Tampilan CGI yang Lumayan Apik_

Meski begitu, film The Dinosaur Project ini memiliki efek visual yang lumayan bagus dan rapi. Studio Jellyfish Pictures berhasil menyuguhkan CGI yang detail untuk banyak spesies dinosaurus yang dihadirkan, bahkan memiliki pergerakan yang halus.

Hanya saja, agak sedikit timpang ketika muncul di adegan yang menyandingkan mereka dengan para pemeran manusianya. Tentunya film ini memiliki bujet yang tidak besar, namun studio special effect itu mampu menghidupkan sosok dinosaurus nyaris setara dengan yang ada di film Jurassic Park (1993).

Setidaknya, sisi efek visual inilah yang menjadi kelebihan utama film yang cukup membuat kepala pusing dengan pergerakan kamera yang bergoyang-goyang cepat ini.

The Dinosaur Project bukanlah film found footage yang akan melegenda seperti para pendahulunya, terutama dengan naskah dan akting yang kurang maksimal. Tapi jika kalian penasaran dengan filmnya, bisa tonton sendiri, ya. Selamat menyaksikan!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram