bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film The Da Vinci Code yang Menegangkan

Ditulis oleh Siti Hasanah
The Davinci Code
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Da Vinci Code merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Dan Brown.

Penulisan skenarionya dipercayakan pada Akiva Goldsman, yang juga pernah menulis skenario untuk The Client, Batman Forever, dan A Beautiful Mind. Sementara itu, untuk sutradaranya dipegang oleh Ron Howard yang sebelumnya pernah menyutradarai Apollo 13 dan A Beautiful Mind.

Karena berkisah tentang Cawan Suci dan cerita bahwa Yesus Kristus menikah dengan Maria Magdalena hingga memiliki seorang anak perempuan serta perlakuan gereja terhadap Biarawan Sion juga Opus Dei, buku dan filmnya mendapat kritikan tajam dari Gereja Katolik.

Setelah tahu sekilas fakta film, akan lebih asyik kalau kamu baca terus sinopsis dan ulasan The Da Vinci Code berikut ini.

Sinopsis 

the-da-vinci-code-1_
  • Tahun Rilis: 2006
  • Genre: Mystery, Thriller
  • Produksi: Columbia Pictures, Skylark Productions, Imagine Entertainment, Government of Malta
  • Sutradara: Ron Howard
  • Pemeran: Tom Hanks, Audrey Tautou, Jean Reno, Ian McKellen, Paul Bettany

Film ini dibuka dengan adegan seorang pria tua yang dikejar-kejar oleh sesosok orang yang menggunakan jubah biarawan Katolik. Pria tua itu bernama Jacques Saunière (Jean-Pierre Marielle). Dia adalah kurator Museum Louvre. Sementara itu, biarawan yang mengejarnya melalui Galeri Agung bernama Silas (Paul Bettany).

Silas meminta Saunière untuk memberikan keystone milik biarawan Sion yang menjadi kunci untuk penemuan Cawan Suci. Dia bermaksud untuk menghancurkan Cawan Suci tersebut atas perintah dari pendeta yang selalu menghubunginya. Saunière pun akhirnya memberikan petunjuk yang diminta tapi dia tetap dibunuh oleh Silas. 

Meski dalam keadaan berlumuran darah, Saunière berhasil memberikan petunjuk dengan memberikan tanda pada tubuh dan posisi tubuhnya.

Sementara itu, Robert Langdong (Tom Hank), profesor sejarah seni dan simbologi dari Harvard sedang menjadi pembicara dalam kuliah mengenai interpretasi simbol. Dia tiba-tiba didekati seorang polisi yang memintanya untuk melihat sebuah foto.

Letnan Jérôme Collet (Étienne Chicot) membawa Langdon menemui Kapten polisi Bezu Fache (Jean Reno) untuk menjelaskan pembunuhan Saunière dan petunjuk yang diberikannya.

Saat itu Saunière ditemukan dalam pose seperti sektsa Vitruvian Man karya Da Vinci. Fache memperlihatkan tubuh Saunière dan pesan rahasia yang bisa dibaca hanya dengan menggunakan cahaya hitam.

Pesan itu berisi urutan Finonacci. Saat sedang meneliti angka-angka tersebut, munculah Sophie Neveu (Audrey Tautou), seorang polisi dengan posisi sebagai kriptografer.

Dia menghentikan Langdon untuk memecahkan kode rahasia tersebut dengan mengatakan kedutaan Amerika Serikat memintanya untuk segera menelepon karena ada sesuatu dan dia diberi HP untuk menghubungi kedutaan.

Ternyata telepon tersebut berisi pesan dari Sophie yang mengatakan kalau dia sedang berada dalam bahaya dan memintanya untuk segera pergi karena Fache sedang berusaha untuk menangkapnya.

Langdon pun pamit ke kamar mandi yang diikuti oleh Sophie. Di sanalah semuanya dibeberkan oleh Sophie. Mereka pun berhasil melarikan diri dari kejaran Fache.

Langdon dan Sophie kembali ke Museum Louvre untuk memecahkan teka-teki kematian Saunière yang ternyata adalah kakek Sophie. Dari semua bukti yang ada Langdon menyimpulkan kalau Saunière merupakan Grand master Biarawan Sion.

Berdasarkan petunjuk tersebut, Langdon dan Sophie akhirnya pergi ke Depository Bank of Zurich untuk mengakses brankas Saunière.

Ternyata polisi sudah menyebarkan foto mereka dan saat sedang mencoba membuka wadah silider yang berisi pesan yang tertulis di atas papirus itu, keduanya diberi tahu oleh manager bank (Jürgen Prochnow), kalau polisi sudah dalam perjalanan menuju bank. Dia pun dengan baik hati menawarkan bantuan untuk membawa keduanya keluar dari bank dengan aman.

Ternyata manajer bank yang ternyata bernama André Vernet tersebut memiliki niat lain. Dia sudah menunggu bertahun-tahun untuk kedatangan orang yang akan membuka brangkas milik Saunière karena dia ingin memiliki isinya.

Vernet mengancam Langdon dan Sophie untuk memberikan barang yang mereka bawa. Untungnya berkat kecerdikan Langdon, keduanya bisa melarikan diri.

Setelah sukses mengelabui polisi keduanya akhirnya bersembunyi di taman sesaat dan kemudian menuju rumah teman Langdon, yang bernama Sir Leigh Teabing. Dia adalah seorang ahli Cawan Suci. Keberadaan Langdon dan Sophie di rumah Teabing berhasil diendus polisi dan juga Silas. Baik polisi dan Silas langsung bergegas menuju rumah Teabing.

Di rumah besar milik Teabing tersebut, pria asal Inggris itu menceritakan Cawan Suci lain yang menyebutkan bahwa Cawan Suci itu bukanlah sebuah gelas melainkan seorang perempuan, yaitu Maria Magdalena yang menurut versinya adalah istri dari Yesus Kristus dan bukan seorang pelacur.

Menurut pendapat Teabing, ketika Yesus mengalami penyaliban, Maria Magdalena sedang hamil. Maria Magdalena kemudian dilarikan ke tempat yang aman untuk melindungi keturunan Yesus yang akan lahir. Fakta ini berusaha dihilangkan oleh pihak gereja dengan menghabisi para biarawan Sion yang menjaga penerus Yesus tersebut.

Demi menjaga kredibilitas Vatikan, Opus Dei, yang dalam film ini digambarkan sebagai organisasi rahasia, berusaha untuk menghancurkan Cawan Suci tersebut. Silas berhasil masuk ke dalam rumah Teabing. Dia menahan Sophie namun akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh Teabing saat melihat darah di kakinya.

Dia menyadari Silas menggunakan cilice logam di pahanya, maka dia memukul bagian kakinya sehingga Silas tersungkur. Namun polisi sudah mendekat. Akhirnya mereka kabur dengan pesawat terbang Tebing ke Swiss.

Namun saat dalam pesawat, Langdon kembali memecahkan teka-teki sehingga penerbangan diputar menuju London. Naas, di London, polisi sudah menanti mereka. Akankah mereka bisa melarikan diri dan menemukan Cawan Suci tersebut?

Film yang Penuh dengan Kejutan dan Misteri

the-da-vinci-code-2_

Para penonton film ini akan sangat dipuaskan dengan banyaknya misteri dan teka-teki yang disajikan. Selain itu, bumbu thriller-nya terasa karena banyak hal-hal yang terduga. Banyak kejadian yang terjadi di malam hari atau suasana gelap yang menambah ceritanya menjadi semakin misterius dan tak terduga. 

Penemuan demi penemuan akan membuat penonton benar-benar terkejut dan tak menduga hal tersebut. Inilah ciri khas dari genre film ini.

Elemen kejutan dan ketidakpastian ini yang membuat penonton tetap setia menyaksikan aksi Langdon dan Sophie dalam mencari tahu keberadaan Cawan Suci. Sayangnya film ini terlalu banyak penjelasannya sehingga ketegangannya berkurang.

Banyak Menyajikan Setting Gelap

the-da-vinci-code-3_

Kebanyakan setting adegannya dilakukan di tempat yang gelap. Bahkan saat dilakukan adegan di siang hari pun tempatnya pasti terlihat gelap sehingga sangat mendukung untuk membangun kesan misterius dan menegangkan.

Contohnya saja perhatikan adegan pembukanya. Film ini sudah dibuka dengan adegan kejar-kejaran yang dilakukan di malam hari. Bahkan pelarian Langdon dan Sophie pun banyak dilakukan saat gelap. Saat tiba di sebuah gedung saat siang hari, bangunan di dalamnya tak banyak memiliki cahaya.

Misteri yang Terlalu Cepat Terselesaikan

the-da-vinci-code-4_

Film ini menyuguhkan banyak teka-teki dan juga kode-kode rahasia. Ini tentunya mengasyikkan untuk ditonton. Sayangnya, ketegangan tiap teka-teki atau misteri itu tak bertahan lama karena akan langsung terungkap atau terselesaikan. 

Bisa saja unsur kemisteriusannya dipertahankan agak lama selama mereka dalam pengejaran. Mungkin agak susah untuk bisa mengadaptasi cerita buku yang tebal tersebut ke dalam film yang hanya 2 jam setengah itu.

Meski agak kecewa karena hal tersebut, film ini seperti memberikan informasi versi lain dari versi yang sudah banyak diketahui sebelumnya namun tidak memprovokasi.

Tidak Ada Karakter yang Menonjol

the-da-vinci-code-5_

Film ini tidak memiliki karakter yang menonjol meski di awal kehadiran Silas dan Fache sepertinya terlihat menjanjikan sebagai karakter yang menakutkan. Namun selama film berlangsung, mereka ternyata tak semengerikan seperti gambaran di awal. 

Andai saja tokoh Silas dan Fache dibuat lebih sangar lagi, unsur thriller dan misteri dari film ini akan sangat terasa sekali, apalagi jika ditambahkan visual yang gelap dalam film ini. Tokoh Langdon dan Sophie pun kurang greget, boleh dibilang biasa saja, meski mereka tokoh utama dalam film ini. 

Meski film ini masih ada kekurangan di sana-sini, harus diakui kalau The Da Vinci Code tak hanya menyuguhkan misteri tapi juga informasi dan wawasan baru mengenai sejarah.

Sesudah menonton, orang jadi tergelitik untuk tahu apakah benar Opus Dei seperti itu? Sebagian kita mungkin mulai meneliti lukisan The Last Supper karya Leonardo da Vinci. Benarkah ada tokoh perempuan di sana?

Karena ini menyangkut kepercayaan sebuah agama, pastinya tak akan lepas dari pendapat pro dan kontra.

Namun sebagai sebuah film, Leonardo da Vinci adalah tontonan yang asyik karena unsur kejutannya bisa membuat penonton terus bertahan untuk menyaksikan film. Apakah kamu penasaran dengan akhir dari pencarian Cawan Suci? Tonton filmnya segera.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram