bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film The Curse of La Llorona (2019)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Curse of La Llorona
2.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mengabaikan peringatan menakutkan dari seorang ibu bermasalah yang dicurigai membahayakan anak-anaknya, seorang pekerja sosial dan kedua anaknya yang masih kecil segera terlibat dalam masalah gaib yang menakutkan. The Curse of La Llorona adalah film horror yang menjadi film keenam dari franchise Conjuring Universe.

Pertama kali ditayangkan di festival South by Southwest pada 15 Maret 2019, film ini kemudian dirilis pada 19 April 2019. Tercatat sebagai film dengan pendapatan terendah diantara film lainnya dalam franchise Conjuring, nyatanya film ini tetap meraup keuntungan berlipat. Apakah film ini menawarkan keseraman menegangkan seperti film Conjuring lainnya? Simak review kami berikut ini.

Sinopsis

Sinopsis

Meksiko, tahun 1673, sebuah keluarga bermain di padang luas. Saat anak terkecil mencari keberadaan anggota keluarga lainnya, dia melihat ibunya sedang berusaha menenggelamkan kakaknya. Dia lari, tapi terkejar oleh ibunya. Kemudian dia ditenggelamkan juga.

Los Angeles, tahun 1973, seorang pekerja sosial bernama Anna Tate-Garcia menyelidiki kasus Patricia, seorang ibu dengan dua anak kecil. Mengunjungi rumah Patricia bersama seorang polisi, Anna menemukan kedua anak Patricia dikunci di dalam lemari sempit. Patricia dibawa ke kantor polisi dan kedua anaknya dibawa ke tempat penampungan anak.

Malam itu, kedua anak Patricia terbangun dari tidur dan bertemu dengan hantu wanita dengan jubah putih di selasar penampungan. Anna dikabarkan oleh polisi bahwa mereka menemukan mayat kedua anak Patricia tenggelam di danau. Anna bersama kedua anaknya segera datang mengunjungi TKP. Patricia menuduh Anna yang tidak mendengarnya, bahwa dia melindungi mereka dari “La Llorona”.

Chris keluar dari mobil dan berusaha melihat TKP dari kejauhan. Tidak disangka dia bertemu dengan hantu wanita berbaju putih yang langsung mencengkeram tangannya dan meninggalkan bekas. Kembali ke mobil, Chris dan Sam diteror oleh hantu ini hingga ibunya datang. Keesokan harinya, kejadian yang serupa menimpa Sam dan dia pun mendapat bekas luka yang sama.

Anna mewawancarai Patricia yang mengutuk Anna karena kesalahannya memindahkan kedua putranya dari persembunyian mereka dengan meminta La Llorona mengincar kedua anak Anna. Kembali ke rumah, Anna bertemu dengan La Llorona yang hendak menenggelamkan Sam di bathtub dan meninggalkan bekas luka yang sama dengan kedua anaknya.

Anna kemudian mengunjungi pendeta Perez yang pernah menangani kasus supranatural seperti ini, yaitu boneka Annabelle, tetapi sang pendeta justru merekomendasikan Rafael, mantan pendeta yang alih profesi menjadi curandero, pengusir hantu khas Meksiko. Rafael kemudian membawa semua peralatannya dan mempersiapkan semua di rumah Anna sambil menanti kehadiran La Llorona.

Berbagai serangan dilakukan oleh La Llorona kepada mereka, tetapi berhasil dilawan dengan kekuatan sihir Rafael dan ketangguhan Anna dalam menyelamatkan Sam yang hampir ditenggelamkan di kolam renang. Rafael menyimpan Chris dan Sam di dalam lemari demi keselamatan mereka malam ini. Tidak disangka Patricia datang dan menembak Rafael serta membuka pembatas gaib di pintu.

La Llorona mengejar Chris dan Sam sampai ke ruang gudang di atap. La Llorona sempat tampil dalam bentuk manusia ketika Chris memperlihatkan kalung miliknya, tetapi setelah melihat cermin, La Llorona berubah kembali menjadi hantu. Rafael dan Anna sampai ke gudang dan berhasil menancapkan salib ke dada La Llorona yang membuatnya musnah seketika.

Anna dan kedua anaknya berterima kasih kepada Rafael yang hendak kembali ke rumahnya. Ketika Chris dan Sam berlari masuk ke dalam rumah, Anna melihat genangan air mata La Llorona di sisi jalan.

Jalan Cerita yang Tidak Misterius

Jalan Cerita yang Tidak Misterius

The Conjuring dikenal sebagai film horror yang memiliki jalan cerita yang penuh misteri dan teka-teki yang harus dipecahkan oleh Ed dan Lorraine untuk mengalahkan teror hantu yang menyerang korban-korbannya. Seharusnya, untuk memperkokoh semesta sebuah franchise, elemen utama dari film aslinya harus bisa dimunculkan kembali di film-film lain dalam franchise-nya.

Tapi tidak dengan film The Curse of La Llorona ini. Menampilkan duet penulis naskah baru yang tidak pernah ikut serta dalam film-film sebelumnya, yaitu Mikki Daughtry dan Tobias Iaconis, sedikit banyak mempengaruhi jalan cerita yang memiliki tone berbeda. Jika kita mencari misteri, bersiaplah kecewa karena tidak ada misteri yang harus diungkap di dalam film ini.

Mungkin hanya sedikit misteri di awal film yaitu kenapa kedua anak Patricia dikunci di dalam lemari, tapi semua terjawab dengan cepat dalam beberapa adegan berikutnya, tidak harus menunggu ke akhir film untuk mendapatkan jawabannya. Sisanya, kita hanya akan disuguhkan bagaimana cara Anna dengan bantuan Rafael untuk menghentikan teror La Llorona ini.

Nuansa Horror yang Kurang Seram

Nuansa Horror yang Kurang Seram

Meski kurang fasih bercerita, setidaknya nuansa horror yang disajikan oleh sutradara Michael Chaves dalam film debutnya ini mendekati film-film lainnya dalam semesta Conjuring. Sinematografi gelap dan kelam tersaji dengan baik. Chaves layaknya murid James Wan berhasil menyalin sebagian besar nuansa horror khas gurunya, dan ada sedikit gaya Sam Raimi saat kamera bergerak dalam sudut pandang hantu.

Apakah banyak adegan mengejutkan di film ini? Meski hantunya tidak terlalu menyeramkan, tapi setiap kemunculannya pasti bisa mengagetkan. Itu kan sebenarnya yang kita cari? Tentu saja kita mengharapkan inovasi baru tentang kemunculan hantu yang belum pernah kita saksikan di film-film horror lainnya, dan film yang berlokasi di Los Angeles ini bisa menjawabnya dengan cukup baik, meski tidak sempurna.

Ada sedikit kesan kurang detail dalam tampilan kehidupan di era 1970an di film dengan durasi 1 jam 33 menit ini, bisa jadi karena kostum yang digunakan tidak memberikan kesan fashion di era tersebut, bahkan rumah yang menjadi lokasi utama lebih terkesan modern, bisa jadi era 1990an. Memang tidak terlalu berpengaruh jika kita tidak terlalu memikirkannya.

Pengusiran Setan ala Latin

Pengusiran Setan ala Latin

Setiap daerah, kebudayaan dan agama memiliki cara tersendiri untuk mengusir setan yang mengganggu manusia. Kita sering disuguhkan bagaimana kuatnya keimanan seorang pastor dalam aksinya mengusir setan, terutama yang merasuki tubuh orang dalam film-film jenis ini. Kali ini, ada hal berbeda yang disajikan dalam film The Curse of La Llorona.

Karena hantunya berasal dari Meksiko, tentu saja cara pengusiran hantu yang digunakan ialah menggunakan jasa curandero, pengusir setan dari kebudayaan Meksiko. Raymond Cruz yang berperan sebagai Rafael, sang curandero, cukup baik membawakannya, bahkan dia memiliki lelucon yang lumayan lucu pada waktunya.

Praktik curandero, terutama di benua Amerika Selatan, lebih banyak berkutat di ranah medis dengan mengobati pasien menggunakan bahan-bahan herbal, tetapi ada sebagian kecil yang juga bisa melakukan pengusiran setan. Cara pengusiran setan yang dilakukan oleh curandero asli tidak seperti yang ditampilkan di dalam film yang lebih seperti praktik Santeria yang berasal dari Kuba.

Sekali lagi terlihat kelemahan naskah yang menampilkan referensi yang tidak akurat. Diceritakan La Llorona berasal dari Meksiko tapi diusir dengan menggunakan praktik Santeria khas Kuba yang disalahartikan di dalam film dilakukan oleh seorang curandero. Meski terkesan rancu, hal kecil seperti ini rasanya tidak terlalu berpengaruh ke jalan cerita.

The Curse of La Llorona bukanlah salah satu film terbaik dalam semesta Conjuring dimana hanya mengambil sedikit kesamaan dari nuansa kelam era 1970an dengan film aslinya tanpa memperhatikan jalan cerita yang menegangkan dan penuh misteri. Tapi bagi fans The Conjuring, meski akan sedikit kecewa, rasanya film ini tidak boleh dilewatkan, apalagi sekarang sudah bisa ditonton di Netflix.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram