showpoiler-logo

Sinopsis & Review The Crown S5, Konflik Keluarga Kerajaan Kian Tajam

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
The Crown S5
3.6
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pemerintahan Ratu Elizabeth II memasuki era 1990an. Banyak masalah yang dihadapinya kini, terutama tentang keretakan rumah tangga anggota kerajaan.

Kerenggangan hubungan Pangeran Charles dan Putri Diana memuncak dengan perceraian yang menjadi konsumsi publik dan mengundang polemik seputar selentingan kisah di baliknya. Ratu Elizabeth II kini harus membawa Inggris masuk ke era modern.

The Crown adalah serial drama tentang sejarah pemerintahan Ratu Elizabeth II. Di season 5 ini, kisah perjalanan sang ratu sudah sampai di era 1990an. Cerita di season ini fokus pada berbagai peristiwa yang terjadi di masa jabatan PM John Major serta keretakan rumah tangga Charles dan Diana.

Seperti beberapa season sebelumnya, season ini juga diisi oleh aktor dan aktris terkenal untuk memerankan para karakter yang sudah kita kenal selama ini. Bagaimana cara Ratu Elizabeth II menangani semua masalah ini? Simak review berikut yang akan memberikan ulasan lengkap tentang serial The Crown season 5.

Baca juga: Rekomendasi 10 Serial yang Mirip dengan Serial The Crown

Sinopsis

the crown s5_Sinopsis_

Tahun 1991. Pangeran Charles membaca jajak pendapat di The Sunday Times bahwa Ratu Elizabeth II sudah tua dan tidak relevan lagi dengan era modern.

Dia kemudian berbincang dengan PM John Major untuk membujuk sang ratu turun tahta. Tapi saat John bertemu sang ratu, hal ini tidak dia bicarakan, melainkan masalah pembiayaan negara atas HMY Britannia yang besar.

Demi memperlihatkan keharmonisan rumah tangga di mata publik, Charles dan Diana melangsungkan bulan madu kedua ke Italia.

Rencana awal hanya berempat saja, ternyata Charles membawa serta anggota keluarga lain dalam jumlah besar yang tentu saja tidak disukai oleh Diana. Setiap kali mereka bertemu kalangan pers, mereka harus menampilkan keharmonisan palsu.

Pangeran Philip memiliki hobi mengemudikan kereta kuda. Dia menyarankan hobinya ini untuk membantu Lady Romsey yang sedang berduka karena kematian anaknya.

Sementara itu, James Colthurst, teman Diana, didekati oleh Andrew Morton, seorang jurnalis, agar bisa bertemu dengan Diana. Andrew sedang menulis sebuah buku tentang pernikahan Diana. Agar tidak mengundang kecurigaan, Andrew mengirimkan pertanyaan kepada Diana melalui James yang merekam semua pernyataan Diana.

Philip mendapat kabar dari Lady Romsey bahwa sebuah buku tentang keluarga kerajaan sedang ditulis dengan bantuan Diana. James ditabrak mobil saat bersepeda sementara rumah Andrew dibobol dan diacak-acak.

Philip mengunjungi Diana dan memberikan peringatan kepadanya agar jangan pernah merusak sistem kerajaan yang sudah baku. Akhirnya buku karya Andrew diterbitkan yang menimbulkan ketegangan antara Diana dengan keluarga kerajaan.

Ratu Elizabeth II mendapat undangan dari Mohamed al-Fayed untuk mengunjungi Villa Windsor yang sudah dibeli dan dipugar olehnya. Namun, sang ratu hanya mengirimkan sekretarisnya untuk membawa barang-barang milik kerajaan yang masih ada di vila tersebut.

Tidak menyerah untuk berbincang dengan sang ratu, Mohamed membeli Harrods yang membuatnya berhak duduk di barisan depan tribun pacuan kuda yang dihadiri oleh sang ratu.

Namun, lagi-lagi sang ratu tidak mau menemui Mohamed dan mengutus Diana untuk duduk di sebelah pengusaha kaya asal Mesir itu. Ternyata, Diana dan Mohamed justru menjadi teman yang akrab.

Tahun 1992. Setelah 35 tahun tanpa kabar, Putri Margaret menerima surat dari Peter Townsend, mantan perwira militer, bahwa dia akan menghadiri acara veteran di London. Mereka bertemu di acara itu dan menghabiskan malam bersama.

Peter memberikan semua surat Margaret yang ada padanya untuk disimpan, mengingat usianya yang sudah tidak lama lagi.

Ratu Elizabeth II dipusingkan dengan masalah rumah tangga ketiga anaknya. Pangeran Andrew memilih berpisah dengan Sarah setelah melihat foto istrinya yang dianggap tidak pantas.

Lalu, putri Anne ingin menikah dengan Timothy Laurence setelah bercerai dengan Mark Phillips. Dan pangeran Charles mengajukan wacana perceraian dengan Diana setelah penerbitan buku penuh kontroversialnya.

Kebakaran besar terjadi di kastil Windsor. Hanya beberapa benda berharga kerajaan yang berhasil diselamatkan. Rencana restorasi kastil ini semakin membengkakkan pengeluaran kerajaan.

Margaret masih merasa kesal kepada Ratu Elizabeth II yang tidak mengizinkannya menikah dengan Peter, sedangkan Anne dibiarkan menikah dengan Timothy.

Perayaan 40 tahun pemerintahannya, Ruby Jubilee, tidak digelar dengan meriah. Hal ini dilakukan oleh sang ratu mengingat banyaknya masalah dan musibah yang melanda kerajaan. Charles dan Diana resmi pisah rumah. Percakapan telepon Charles dengan Camilla tiga tahun lalu dibuka ke publik yang membuat citra kerajaan tercoreng.

Untuk memperbaiki citranya, Charles tampil di acara TV yang dipandu oleh Jonathan Dimbleby. Tapi hal ini justru membuat popularitas Diana semakin tinggi di mata publik.

Meski begitu, badan amal milik Charles tetap dilanjutkan dan telah membantu banyak anak miskin di seluruh dunia untuk hidup lebih baik dan menggapai cita-citanya.

Ratu Elizabeth II menyambut kedatangan presiden Rusia Boris Yeltsin di Istana Buckingham. Boris mengundang sang ratu untuk mengunjungi Rusia.

Sang ratu tertarik, tapi dia memberikan syarat kepada Boris untuk menghentikan rencana peruntuhan Ipatiev House yang merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan Inggris di masa lalu.

Sang ratu juga mendesak pemerintah Rusia untuk mencari jasad Tsar Nicholas II dan keluarganya yang dieksekusi mati di sekitar rumah itu oleh kaum Bolshevik pada tahun 1917. Ekskavasi dilakukan secara besar-besaran dan jasad yang ditemukan dicari kesesuaian DNA-nya dengan milik Pangeran Philip, keturunan Tsar Nicholas II.

Saat berkunjung ke Rusia, Philip bilang ke istrinya, bahwa dia sekarang sedang menikmati pertemanan dengan Lady Romsey. Meski sang ratu terkejut, dia tidak marah dan menyarankan untuk menghadirkan Lady Romsey ke publik agar tidak terjadi berita miring tentangnya.

Pangeran William kini sudah sekolah di Eton College. Diana mulai merasa kehilangan anaknya dan hubungan mereka menjadi renggang.

Sementara itu, Martin Bashir, jurnalis BBC, membuat surat bank palsu untuk bisa mendekati Earl Spencer, kakak Diana, dengan harapan bisa bertemu Diana untuk menjadi narasumber di acara Panorama. Martin bilang bahwa orang-orang terdekat Diana mendapat bayaran untuk memata-matai setiap gerak-geriknya.

Merasa fakta yang dibeberkan Martin benar, Diana bersedia untuk menceritakan permasalahan keluarga kerajaan dari sudut pandangnya. Diana juga mulai dekat dengan seorang dokter asal Pakistan, Hasnat Khan, dimana dia sering mengunjungi rumah sakit tempat Hasnat bekerja.

Earl Spencer menemukan data yang tidak konsisten dari Martin dan menyarankan Diana untuk tidak melanjutkan urusannya dengan Martin. Namun Martin tetap berhasil meyakinkan Diana bahwa hal yang akan dilakukannya adalah benar.

Di malam Guy Fawkes, dimana keluarga kerajaan merayakannya dengan kembang api, Diana dan tim BBC membuat film wawancara di Istana Kensington.

Direktur BBC John Birt sempat terkejut dengan isi wawancara Diana yang dianggapnya akan mengguncang stabilitas kerajaan dan juga reputasi BBC di Inggris. Tapi dia tetap setuju untuk menyiarkannya.

Sehari sebelum ditayangkan, Diana menemui sang ratu untuk menjelaskan duduk perkaranya. Namun Diana justru terpaku dengan pernyataan sang ratu yang membuatnya merasa sangat bersalah.

Sang Ratu mengirim surat kepada Charles dan Diana yang isinya menyarankan mereka untuk bercerai. Untuk memediasi perceraian, sang ratu meminta PM John Major bersedia menjadi mediator.

Hubungan Diana dengan Hasnat berakhir setelah wawancara itu ditayangkan. Charles menemui ahli relasi publik Mark Bolland untuk memudahkan proses perceraian dan mengembalikan citranya di mata rakyat.

Charles dan Diana setuju dengan hasil mediasi mereka dan pembagian harta. Charles dan Camilla dipersiapkan oleh Mark untuk dihadapkan ke publik. Sebelum dinyatakan bercerai secara resmi, Charles sempat mengunjungi Diana dan berbicara tentang pernikahan mereka selama ini.

Tahun 1997. Tony Blair menang pemilu dan terpilih sebagai PM Inggris. Dia menyatakan dengan tegas tidak akan mengeluarkan biaya untuk kapal Britannia yang membuat sang ratu menyatakan bahwa sudah saatnya Britannia pensiun. Charles mewakili Inggris saat pelepasan Hongkong sebagai koloni Inggris dan dikembalikan ke Cina.

Ratu Elizabeth II mengunjungi Britannia di dermaga untuk terakhir kalinya. Melepas semua kenangan 43 tahun bersama.

Sang Ratu dan Redupnya Citra Kerajaan

the crown s5_Sang Ratu dan Redupnya Citra Kerajaan_

The Crown season 5 memaparkan kisah keluarga kerajaan Inggris di era 1990an, sebuah masa yang berat bagi Ratu Elizabeth II dimana citra kerajaan mulai meredup sejak dianggap tidak mampu mengikuti perkembangan zaman.

Namun, di usia yang sudah senja, sang ratu tetap kukuh pada baktinya dan menampilkan berbagai strategi diplomasi untuk membuktikan kapasitas dirinya sebagai pemimpin.

Citra kerajaan mulai terlihat redup di mata publik ketika hasil jajak pendapat dimuat di The Sunday Times. Sang ratu dianggap sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Kemudian ditambah dengan masalah keluarga, dimana ketiga anaknya mengalami masalah pernikahan.

Pada akhirnya semua memutuskan bercerai dengan pasangan masing-masing. Mungkin perceraian dua anaknya tidak terekspos oleh media, namun rumah tangga sang putra mahkota Pangeran Charles telah menjadi konsumsi publik.

Keharmonisan palsu, perselingkuhan dengan Camilla, dan pembicaraan nakal di telepon semakin menghitamkan citra kerajaan. Belum lagi kegalauan Putri Diana yang merasa terasingkan dari anggota keluarga kerajaan. Dua kali dia melemparkan “bom” yang mengguncang stabilitas kerajaan, lewat buku dan wawancara BBC.

Sang ratu yang sudah berusaha bersabar pada akhirnya rela melepas Diana dari pernikahan “sempurna” yang dahulu mampu merekatkan bangsa.

Sang ratu juga menghadapi masalah keuangan negara yang membiayai banyak pengeluaran dalam jumlah besar. Dua perdana menteri, dari John Major hingga Tony Blair, mempermasalahkan pembiayaan kapal Britannia.

Sang ratu awalnya bersikeras tetap mempertahankan proyek hasil inisiasinya sendiri, bukan warisan kerajaan. Namun akhirnya dengan segala pertimbangan, proyek itu harus ditutup.

Kisah redupnya citra kerajaan Inggris turut berimbas kepada kurang kemilaunya performa season ini secara keseluruhan. Sejak sebelum dirilis, sudah banyak respon negatif yang terdengar. Hal ini terjadi karena banyaknya cerita yang tidak akurat, tidak sesuai fakta. Tidak seperti di 4 season sebelumnya yang lekat dengan fakta sejarah.

Beberapa adegan yang tidak sesuai fakta antara lain pembicaraan Charles dengan dua PM Inggris untuk membujuk sang ratu turun dari tahta. Charles digambarkan resah karena sudah terlalu lama tidak naik tahta sebagai raja dan kontribusinya dipandang sebelah mata oleh sang ratu.

Jajak pendapat tentang ratu juga mayoritas masih mendukung sistem monarki, justru hal sebaliknya yang ditampilkan di serial.

Tetap Mengandalkan Drama yang Mengikat

the crown s5_Tetap Mengandalkan Drama yang Mengikat_

Meksi banyak fakta yang melenceng, namun jalinan drama yang disuguhkan Peter Morgan tetaplah apik dan mengikat. Dari episode ke episode kita seolah tidak bisa berhenti untuk terus menyimak kisah yang dipaparkan di dalamnya. Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan Putri Diana menjadi tokoh utama yang karakternya digali secara mendalam.

Keteguhan Ratu Elizabeth II di atas berbagai masalah yang dihadapi keluarga kerajaan ibarat tiang yang kokoh, tak bisa digoyahkan. Kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan, kedalamannya dalam berpikir dan diplomasi yang cermat, membuat Inggris tetap menjadi negara besar yang disegani di dunia.

Pangeran Charles berada dalam situasi yang kompleks dan menjadi salah satu penyumbang redupnya citra kerajaan. Perselingkuhannya dengan Camilla ketika masih berstatus suami Diana menempatkannya sebagai sosok antagonis di Inggris. Bukti pembicaraan di telepon, yang dikenal sebagai “Tampongate”, semakin menguatkan hal itu.

Sementara Putri Diana adalah ratu di hati rakyat Inggris. Dia mendapat simpati dan dukungan moral dari publik. Meski sikapnya mengundang kontroversi, namun popularitasnya tidak pernah turun. Rakyat tetap mencintainya.

Sebenarnya, baik Charles atau Diana, merasa terasingkan oleh sistem monarki. Charles tidak bisa menyampaikan aspirasinya dan selalu tersisih dengan segala kebijakan ratu, sedangkan Diana berjiwa bebas dan tidak bisa hidup dalam kungkungan sistem yang kaku.

Tapi melalui pernyataan sang ratu di hadapan mereka masing-masing, mereka baru paham bahwa sang ratu sangat mencintai keduanya.

Sang ratu menyiapkan jalan bagi Charles sebagai raja dengan menempanya lewat tugas-tugas kerajaan yang dianggap oleh Charles tidak penting. Tapi justru semua tugas itu ada pelajaran tersendiri di baliknya.

Dan cinta ratu kepada Diana adalah dengan tidak pernah berbicara negatif tentangnya di muka publik dan selalu mendukung apa yang dilakukan olehnya. Tapi karena memang sang ratu adalah orang yang kaku dan selalu bicara seperlunya saja, mereka berdua tidak merasakan cinta sang ratu tersebut.

Dibintangi oleh Bintang Papan Atas

the crown s5_Dibintangi oleh Bintang Papan Atas_

Di season 5 ini, beberapa karakter utama mengalami pergantian pemeran yang melanjutkan performa aktor dan aktris sebelumnya.

Imelda Staunton tampil penuh karisma dengan gaya bicara yang lembut namun tegas dan menenangkan dengan senyumannya. Tapi kita akan dibuat gentar ketika melihatnya berkata tegas di depan Diana, juga Charles di dua adegan yang menguras emosi kita.

Meski Dominic West tidak begitu mirip dengan Pangeran Charles atau Josh O’Connor, pemeran Charles di season sebelumnya, namun dia mampu menampilkan sensitivitas di antara kekakuan sikapnya.

Dan Elizabeth Debicki tampil sebagai Diana dalam masa penuh kegalauan. Dia berhasil menampilkan pesona Putri Diana di atas kerapuhan akibat benturan masalah yang datang.

Begitu pula dari aktor dan aktris lain yang mendukung jalannya cerita, seperti Jonathan Pryce sebagai Pangeran Philip dan Lesley Manville sebagai Putri Margaret. Mereka tampil apik saat mendapat porsi cerita lebih besar di salah satu episodenya.

The Crown Season 5 memang terasa tidak segemilang 4 season pendahulunya. Konflik yang populer tidak terolah dengan maksimal karena banyaknya fakta fiktif yang disuntikkan. Namun, alur ceritanya tetap memikat dan mengikat ditambah dengan performa maksimal para pemerannya.

Garis besar cerita berhasil kita pahami dengan baik. Dibuka dengan peresmian kapal Britannia dan ditutup dengan pensiunnya kapal tersebut, cukup meninggalkan kesan yang menghujam, setelah melewati likuan cerita yang sarat konflik.

Pendalaman karakternya pun cukup apik. Bahkan kisah khusus Mohamed al-Fayed digarap layaknya film tersendiri yang kemudian disisipkan ke dalam jalan cerita serialnya. Bisa dibilang, episode 3 di season inilah, bertajuk “Mou Mou”, yang tampil paling prima.

Masih menyisakan satu season lagi yang membawa sang ratu ke era millennium, kita sudah tidak sabar menantikan puncak dari semua kisah konflik di keluarga kerajaan Inggris ini. Sudah tayang di Netflix, tonton sekarang juga, ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram