bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review The Bourne Supremacy, Terjebak Konspirasi CIA

Ditulis oleh Yanyan Andryan
The Bourne Supremacy
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

The Bourne Supremacy merupakan angsuran kedua dalam franchise Jason Bourne. Film pertamanya, The Bourne Identity (2002), dikerjakan oleh sutradara Doug Liman, sedangkan untuk sekuelnya ini diarahkan oleh Paul Greengrass bersama Tony Gilroy sebagai penulis naskahnya. 

Aktor Matt Damon kembali mengulangi perannya sebagai David Webb alias Jason Bourne, seorang agen CIA yang menderita amnesia. Kali ini, Bourne diceritakan mencoba untuk mengembalikan ingatan masa lalunya tentang Operasi Treadstone. Ia pun harus berhadapan dengan konspirasi yang dilakukan oleh CIA.

Selain dirinya, The Bourne Supremacy juga dibintangi oleh Joan Allen sebagai Pamela Landy, seorang Wakil Direktur CIA, dan Brian Cox sebagai Ward Abbott, Kepala Seksi CIA yang bertanggung jawab atas Operasi Treadstone.

Lalu, ada aktor Karl Urban berperan sebagai Kirill, seorang pembunuh bayaran Rusia yang ditugaskan untuk menghabisi nyawa Bourne. Seperti apa ulasannya? Baca terus sampai akhir ya!

Sinopsis

the bourne supremacy-5_
Tahun Rilis 2004
Genre , ,
Sutradara
Pemeran
Review Baca di sini

Jason Bourne bersama dengan kekasihnya, Marie Kreutz, sekarang tinggal di India untuk bersembunyi. Selama persembunyiannya, Bourne selalu mempelajari buku catatan lamanya, dan berusaha mengingat lagi tentang masa lalunya sebagai agen pembunuh untuk CIA.

Di kota Berlin, Jerman, seorang agen CIA menemui informan dari Rusia untuk melakukan transaksi tentang file Neski, sebuah dokumen yang memuat data Operasi Treadstone, dan juga pencurian uang senilai 20 juta dollar.

Pertemuan mereka berakhir tragis karena seorang pembunuh bayaran Rusia, Kirill, berhasil membunuh keduanya, dan mencuri dokumen tersebut.

Kirill lalu menanam sidik jari Bourne di lokasi pertemuan mereka agar seolah-olah itu adalah ulah darinya. Setelah menemukan sidik jari Bourne, Pamela Landy, Wakil Direktur CIA, menemui Ward Abbott, Kepala Seksi CIA, untuk menanyakan tentang Operasi Treadstone yang melibatkan Bourne di dalamnya.

Pamela percaya bahwa Bourne dan mendiang pengawas Treadstone, Alexander Conklin, terlibat dalam pembunuhan keluarga Vladimir Neski. Pamela beserta Abbott kemudian mengumpulkan pasukan dan bersiap pergi ke Berlin untuk menangkap Bourne.

Di tempat lain, Yuri Gretkov, atasan dari Kirill, memintanya pergi ke India untuk membunuh Bourne. Kedatangan Kirill di daerah tempat tinggalnya ternyata sudah diketahui oleh Bourne. Ia lalu membawa Marie untuk melarikan diri. Kirill pun membuntutinya dari belakang. 

Selama pengejaran, Kirill membunuh Marie. Ia juga membuat mobil yang dikendarai Bourne jatuh ke dalam sungai. Kirill yakin bahwa Bourne telah tewas tenggelam. Ia pun lalu meninggalkan lokasi tersebut. Dugaannya ternyata salah, Bourne mampu selamat dan ia pun langsung pergi menuju Italia.

Setelah melewati penjagaan yang ketat, Bourne selanjutnya mempelajari sepak terjang dari Pamela Landy. Ia kemudian terbang ke Jerman untuk mengunjungi Jarda, satu-satunya agen Treadstone yang masih hidup selain dirinya.

Selepas mendengar penjelasan darinya, Jarda tiba-tiba menyerang Bourne. Namun, Bourne berhasil melumpuhkannya terlebih dahulu.

Bourne lalu membuntuti Pamela dan Abbott ketika keduanya bertemu Nicky Parsons, mantan teknisi Treadstone. Di momen itu, Bourne yakin bahwa CIA kembali memburunya lagi.

Ia kemudian menghubungi Pamela dan menuntut untuk bertemu dengan Nicky. Lewat informasi dari Nicky, Bourne mendapatkan fakta jika Abbott ternyata adalah bos Conklin.

Sementara itu, Danny Zorn, mantan asisten Conklin, menjelaskan data kepada Abbott bahwa Bourne tidak membunuh agen CIA dan informan dari Rusia tersebut. Abbott lalu membunuh Danny agar informasi yang sebenarnya tidak sampai ke Pamela. 

Selepas dari situ, Bourne masuk ke kamar hotel Abbott, Ia kemudian mengetahui jika Abbot dan Yuri Gretkov ternyata bersekongkol.

Abbott mengaku kepada Bourne bahwa dirinya bersama Gretkov memerintahkan Kirill untuk mengambil file tersebut dan menjebaknya. Ia jugalah yang mengatur Kirill untuk pergi ke India untuk dan membunuh dirinya serta Marie.

Paket Action yang Impresif

the bourne supremacy-2_

Sama seperti film pertamanya, The Bourne Supremacy masih tetap berjalan impresif dan mendebarkan. Sepanjang lebih dari 90 menit, film ini mampu menawarkan segala suguhan action thriller yang mumpuni dan tidak membosankan sama sekali.

Dari menit pembuka hingga selesai, kita dimanjakan oleh petualangan Jason Bourne dalam membongkar masa lalunya di CIA.

Angsuran kedua dalam waralaba Bourne ini menampilkan paket action yang cukup lengkap mulai dari adegan tembak-menembak, perkelahian, dan juga beragam serangkaian aksi spionase yang memikat. Suguhan aksi tersebut tersaji lebih menjanjikan karena didukung oleh alur cerita yang tidak bertele-tele dan juga intens.

Film ini sendiri berlatar dua tahun setelah apa yang terjadi di The Bourne Identity (2002). Dalam sekuel ini, perjalanan Bourne untuk mengungkap kembali masa lalunya sedikit lebih rumit dan berbahaya. Ia mesti berhadapan dengan Kirill, seorang pembunuh dari Rusia yang berusaha menghabisi nyawanya.

Selain itu, perjalanannya menjadi lebih kompleks karena dia juga dijebak atas pembunuhan seorang agen CIA di Berlin. Lewat serangkaian aksi konspirasi untuk membunuhnya, The Bourne Supremacy secara tidak langsung mengisahkan gambaran balas dendam Bourne terhadap orang-orang yang menjebaknya selama ini.

Bourne dalam sekuel ini harus kembali menjadi seorang pembunuh. Hal itu harus ia lakukan karena ternyata banyak musuh yang berkeliaran untuk menyerangnya. Meskipun begitu, beberapa adegan memperlihatkan jika Bourne nyatanya masih mempunyai hati nurani dan juga belas kasih.

Pertarungan Tersaji Intens

the bourne supremacy-3_

Pada 15 menit awal, The Bourne Supremacy langsung bergerak cukup intens tanpa basa-basi. Kita pun langsung terbawa ke dalam jalan ceritanya secara cepat dan juga terarah. Dalam waktu tersebut, kita bisa menyaksikan serangkaian urutan kejar-kejaran dan juga pertarungan yang masih terbilang menegangkan.

Film ini tidak hanya menawarkan adu tembak semata sebagai adegan aksinya, namun juga ada beberapa pertarungan tangan kosong yang benar-benar solid. Lewat arahan sinematografi yang apik dari Oliver Wood, The Bourne Supremacy masih tetap memikat perhatian dengan aksi pertarungannya yang tanpa kenal ampun.

Momen perkelahian adu jotos dan tembak menembak tersaji secara pasti, serta tidak menjadi sebuah adegan brutal yang tanpa arah.

Salah satu adegan yang paling mendebarkan adalah ketika Bourne berada di Rusia untuk balas dendam kepada Kirill. Pada momen tersebut, situasi terasa mendebarkan karena menampilkan aksi kejar-kejaran di jalanan yang sangat intens.

Bukan hanya itu saja, perseteruannya kepada CIA dan juga terhadap Ward Abbott ditampilkan lumayan menarik. Akan tetapi, Bourne tidak membunuh Abbott. Ia sepertinya sudah bisa mengontrol emosi serta tidak ingin terjebak lagi ke dalam pusaran jebakan CIA.

The Bourne Supremacy pada intinya adalah puncak balas dendam Bourne terhadap CIA. Ia melakukannya dengan cara yang cerdik, tidak brutal, dan membiarkan Abbott tewas akibat ulahnya sendiri. Di menit akhir, Bourne nampaknya sudah mengetahui identitas aslinya dan masa lalunya. Film pun berakhir secara baik serta memuaskan.

Para Pemain Tampil Apik

the bourne supremacy-4_

Dalam urutan casting, Matt Damon kembali membuktikan bahwa ia memiliki pesona untuk berada dalam film-film action seperti ini. Perannya sebagai Jason Bourne begitu ikonik dan sangat melekat padanya.

Di sekuel ini, Damon masih tetap terlihat tangguh dan impresif. Dirinya juga jauh lebih mendalami karakter Bourne dibandingkan film pertamanya. 

Selain itu, Brian Cox sebagai Ward Abbott sangat cocok berperan menjadi orang licik dan pengkhianat CIA. Perannya kali ini jauh lebih luas dan terasa semakin jahat dari film The Bourne Identity.

Lalu, ada Joan Allen sebagai Pamela Landy yang kemudian memberikan kesulitan yang berarti untuk Bourne. Pamela bisa dibilang jadi musuh yang lebih berbahaya untuk Bourne daripada Abbott.

Diantara mereka, Karl Uban yang memerankan Kirill adalah sesosok karakter yang benar-benar mampu mengancam nyawa Bourne. Ia menjadi lawan yang sepadan untuknya. Aksi keduanyajuga memberikan suguhan pertarungan yang sangat memikat untuk ditonton.

Pada akhirnya, The Bourne Supremacy berjalan solid. Kita bisa kembali mengikuti perjalanan Jason Bourne lewat aksi-aksinya yang mencengangkan. Suguhan action, arahan sinematiknya dan juga akting para pemainnya cukup memuaskan.

The Bourne Supremacy adalah salah satu film dari Matt Damon yang pantas untuk ditonton lagi, dan tidak akan mengecewakan sama sekali.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram